Anda di halaman 1dari 21

Kandidosis Kutis dan

Selaput Lendir Genital


Disusun oleh :
Orlando (11.2016.085)
Pembimbing:
dr. Saskia Retno Ayu Hapsari, Sp.KK

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin


Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
RSUD Tarakan Jakarta Pusat
Periode 23 April – 26 Mei 2018
• Kebanyakan infeksi jamur yang patogen disebabkan oleh
species candida yang umumnya mempengaruhi manusia
• Candida albicans adalah saprofit yang berkoloni pada
mukosa seperti mulut, traktus gastrointestinal, dan
vagina.
• Masalah yang timbul pada mukosa dan candidiasis
sistemik mencerminkan peningkatan resiko pasien
terjangkit candida

Latar Belakang
• Kandidosis adalah penyakit jamur, yang
bersifat akut atau subakut disebabkan oleh
spesies Candida, biasanya oleh spesies
Candida albicans.
• Kandidosis terbagi menjadi 3 macam
yakni kandidosis superficialalis,
kandidosis kronik atau dalam dan sistemik

Definisi
• Kandidiasis disebabkan oleh genus
candida yang merupakan flora normal
yang hidup pada saluran pencernaan,
saluran alat kelamin wanita, dan
orofaring.
• Candida sp adalah jamur sel tunggal,
berbentuk bulat sampai oval.
• Jumlahnya sekitar 80 spesies dan 17
diantaranya ditemukan pada manusia.
• Candida albicans merupakan yang
paling patogen yang akan patogenik
bila terjadi situasi yang mendukung
terjadinya multiplikasi.

Etiologi
• Menyerang semua umur, baik laki-laki maupun
perempuan
• Penyakit ini lebih banyak terjadi pada daerah tropis
dengan kelembaban udara yang tingg

Epidemiologi
ETIOLOGI
• Candida merupakan jamur yang didapati di semua berada
tempat dan tidak membahayakan pada kulit dan membrane
mukosa sehingga kelembapan, kepanasan dan keseimbangan
pertahanan local dan sistemik tubuh yang terganggu
menyediakan suatu keadaan yang sesuai untuk pertumbuhan
Candida
Faktor endogen Faktor Eksogen

• iklim, panas, kelembaban


• Perubahan fisiologi menyebabkan perspirasi
meningkat
• Umur: orang tua dan bayi lebih
• kebersihan kulit
mudah terkena infeksi karena
• kontak dengan penderita
status immunologiknya tidak
sempurna • kebiasaan merendam kaki terlalu
lama dalam air menyebabkan
• Imunologik: penyakit genetik mudahnya masuknya jamur,
pengobatan
Cuaca yang
panas

Pakaian yang
imunosupresif
sempit

Faktor
resiko
Penyakit Higiene yang
Inflamatori Buruk

Flora normal
Yang
terganggu
• Gatal hebat.
• Terdapat lesi kulit yang kemerahan atau terjadi
peradangan, semakin meluas, makula atau papul,
mungkin terdapat lesi satelit (lesi yang lebih kecil yang
kemudian menjadi lebih besar).
• Lesi terlokalisasi di daerah lipatan kulit, genital, bokong,
di bawah payudara, atau di daerah kulit yang lain. Infeksi
folikel rambut (folikulitis) mungkin seperti “pimple like
appearance”.

Gejala Klinis
Klasifikasi

Kandidiosis Kandidiosis Kandidiosis


Selaput lendir Kutis Sistemik

Reaksi Id
A. Kandidiasis intertriginosa
• Lesi berupa bercak berbatas tegas, bersisik, basah, eritematosus, dikelilingi lesi
satelit berupa vesikel, pustul kecil atau bula pecah - erosif. Bentuk yang paling
sering pada orang dewasa
Lokasi lesi :
• Lipatan kulit ketiak
• Lipatan paha
• Intergluteal
• Perianal
• Lipatan payu dara
• Antara jari tangan atau kaki
• Umbilikus

B. Kandidiasis Perianal
Lesi berupa maserasi seperti infeksi dermatofit tipe basah dan menimbulkan pruritus
ani

Kandidosis Kutis
11
C.Kandidiasis generalisata
• Mengenai kulit glabrosa, bisa akibat perluasan kandidiasis
intertriginosa,juga di payudara, intergluteal, dan umbilikus.
• Lesi ekzematoid, vesikel, pustul, mengenai daerah yang luas.
• Terjadi pada bayi yang ibunya menderita vaginitis atau
imunologik
Paronikia & Onikomikosis
• Ditemukan terutama pada wanita yang sering kontak dengan air.
• Paronikia : jaringan pinggir kuku bengkak kemerahan terasa nyeri,
bila ditekan keluar eksudat
• Onikomikosis: menyerang kuku, perubahan warna kuku, kuku
rusak/tidak mengkilap dan menebal
Kandidiasis popok
• Mengenai daerah perianal, perigenital, lipat paha sampai bokong.
• Dapat pula sebagai penyebab sekunder yang menyertai penyebab
primer dermatitis kontak iritan.
• Keluhan gatal dan perih, kulit daerah perianal eritem , edem,
papul, pustul, erosif dan basah serta terdapat skuama kolaret pada
tepi lesi.
Granuloma kandida
• Jarang ditemukan, penderitanya anak-anak, lesi mengenai wajah,
kulit kepala berambut, jari tangan,badan,kaki dan faring. Lesi
berupa papul hiperkeratotik yang ditutupi krusta tebal kuning
kecoklatan ( granuloma)
Kandidosis selaput lendir
A.Thrush atau stomatitis
• Pada bayi ( terutama )
• Sakit dan panas dimulut
• Mulut bau asam
• Lesi berupa selaput ( pseudomembran) putih, coklat kelabu, bila
selaput diangkat  ulkus dangkal, mudah berdarah.
B.Perleche
• Lesi bentuk fisura pada sudut mulut, maserasi, erosi, basah,dasar
eritem.
• Faktor predisposisi : defisiensi riboflavin.
C.Vulvo vaginitis
• Fluor albus, mukopurulen, bau asam, perasaan gatal vagina,
sering pada DM, wanita hamil.
d. Balanitis
• Papul-papul eritem, pustul, vesikel, erosi pada glans penis &
sulkus koronarius.
• Glans penis, sulkus koronarius dan frenulum biasanya hiperemis
• Pemeriksaan langsung
Kerokan kulit atau usapan mukokutan diperiksa dengan larutan KOH
10% atau dengan pewarnaan gram, terlihat sel ragi, blastospora, atau
hifa semu.

• Pemeriksaan biakan
Bahan yang akan diperiksakan ditanam dalam agar dektrosa glukosa
Sabouraud. Perbenihan disimpan dalam suhu kamar atau lemari suhu
370 C, koloni tumbuh setelah 24- 48 jam, berupa yeast like colony.
Identifikasi candida albicans dilakukan dengan membiakkan
tumbuhan tersebut pada com meal agar.

Pemeriksaan penunjang
1. Menghindari atau menghilangkan faktor predisposisi.
2. Topikal:
a. larutan ungu gentian ½ -1% untuk selaput lender,1-2% untuk kulit,
dioleskan sehari 2 kali selama 3 hari.
b. nistatin: berupa krim,salap,emulsi,
c. amfoterisin B
d. grup azol antara lain :
-Mikonazol 2 % berupa krim atau bedak.
-Klotrimazol 1% berupa bedak, larutan dank rim.
-Tiokonazol,bufonazol,isokonazol
-Siklopiroksolamin 1% larutan, krim
-Antimikotik yang lain yang berspektrum luas.

Pengobatan
3. Sistemik :
a.Tablet nistatin untuk menghilangkan infeksi fokal dalam saluran
cerna,obat ini tidak diserap oleh usus.
b. Amfoterisin B diberikan intravena untuk kandidosis sistemik.
c. Untuk kandidosis vaginalis dapat diberikan kotrimazol 500mg per
vaginam dosis tunggal atau dengan flukonazol 150mg dosis
tunggal.
d. Itrakonazol: bila dipakai untuk kandidosis vulvovaginalis dosis
untuk orang dewasa 2 x 100mg sehari, selama 3 hari.
• Rekurens atau infeksi berulang kandida pada kulit
• Infeksi pada kuku yang mungkin berubah menjadi bentuk
yang aneh dan mungkin menginfeksi daerah di sekitar
kuku
• Disseminated candidiasis yang mungkin terjadi pada
tubuh yang immunocompromised.

Komplikasi
• Umumnya baik,bergantung pada berat ringannya faktor
predisposisi.

Prognosa
• Keadaan umum dan higienitas yang baik dapat membantu
pencegahan infeksi kandida, yakni dengan menjaga kulit
selalu bersih dan kering

Pencegahan

Anda mungkin juga menyukai