Anda di halaman 1dari 25

 Diah Ayu W.

5551710036
 Sasi Ngatiningrum 5551710031
 PSAK 34 revisi tahun 2010 menggunakan
istilah kontrak konstruksi
 Perpajakan menggunakan istilah jasa
kontruksi
 Didalam PSAK 34, mengatur tentang
akuntansi untuk kontrak konstruksi
Alokasi pendapatan dan biaya diakui hanya
pada waktu penyeleseian (metode
penyeleseian kontrak) atau pada setiap
periode akuntansi yang dilaksanakannya
aktivitas konstruksi (metode persentase
penyeleseian)

Didalam PSAK 34 mensyaratkan menggunakan


metode persentase penyeleseian
Menurut PSAK 34 revisi tahun 2010,
kontrak konstruksi adalah suatu kontrak
yang dinegosiasikan secara khusus untuk
konstruksi suatu asset atau suatu
kombinasi asset yang berhubungan erat
satu sama lain atau saling tergantung
dalam rancangan, teknologi dan fungsi
atau tujuan penggunaan asset tersebut.
 Nilai kontrak
 Penyimpangan ( variantion) dalam
pekerjaaan kontrak, klaim, dan
pembayaran insetif sepanjang hal ini
memungkinkan untuk menghasilkan
pendapatan dan dapat diukur secara
andal
Nilai kontrak dapat dirumuskan sebagai :
 Kontrak harga tetap
 Kontrak biaya plus
 Kontrak harga tetap
kontrak yang disyaratkan bahwa
kontraktor telah menyetujui nilai kontrak
yang telah ditentukan atau tarif tetap
yang telah ditentukan per unit output
yang dalam beberapa hal tunduk pada
ketentuan-ketentuan kenaikan biaya.
 Kontrak biaya plus
pada kontrak ini kontraktor
mendapatkan penggantian untuk
biaya-biaya yang telah dizinkan atau
telah ditentukan, ditambag imbalan
tetap
 Penyimpangan adalah instruksi yang
diberikan oleh pemeri kerja (klien)
mengenai perubahan dalam lingkup
pekerjaan yang akan dilaksanakan
berdasarkan kontrak.
 Contoh : penyimpangan adalah
apabila bahan yang digunakan untuk
atap sebuat bangunan diganti atas
permintaan pemberi kerja
 Klaim adalah jumlah yang diminta oleh
kontraktor kepada pemberi kerja atau
pihak lain sebagai pengganti untuk
biaya-biaya yang tidak termasuk dalam
nilai kontrak
 Contoh : klaim dapat muncul dari
keterlambatan pekerjaan konstruksi
akibat tindakan pemberi kerja
 Pembayaran instif adalah jumlah
tambahan yang dibayar kepada
kontraktor jika standar-standar
pelaksanaan yang ditentukan telah
terpatuhi atau terlampaui
 Contoh : kontrak konstruksi dapat
mengizinkan pembayaran tambahan
untuk penyeleseian lebih awal dari suatu
kontrak
 Biaya langsung
 Biaya atribusi
 Biaya lain yang secara khusus dapat
ditagikan kepemberi kerja sesuai
dengan isi kontrak konstruksi
 Biaya langsung adalah biaya yang
berhubungan langsung dengan kontrak
tertentu
 Biaya atribusi adalah biaya yang dapat
diatribuasikan ke aktivitas kontrak pada
umumnya dan dapat dialokasi untuk
kontrak tersebut
 Biaya lain mencangkup biaya yang
secara khusus dapat ditagihkan ke
pemberi kerja berdasarkan ketentuan
kontrak
Menurut metode prentasi penyeleseian,
pendapatan konstruksi diakui secara
perioding seiring dilakukan aktivitas
kontrak. Biaya yang timbul dicocokan
dengan pendapatan yang diakui.
Kelebihan atau kekurangan yang
muncul mencerminkan jumlah laba atau
rugi yang dapat diatribusikan
kepekerjaan yang diselesaikan untuk
masing-masing periode akuntansi.
Jasa konstruksi yaitu keseluruhan atau
sebagian rangkaian kegiatan
perencanaan dan/atau peleksanaan
beserta pengawasan yang
mencangkup pekerjaan arsistektural,
sipil, mekanikal, electrikal, dan tata
lingkungan masing-masing beserta
kelengkapannya, untuk mewujudkan
suatu bangunan atau bentuk lain fisik
lain, termasuk keperawatan.
Didalam undang-undang pajak
penghasilan mewajibkan kepda wajib
pajak untuk menggunakan Metode
presentase penyelesaian ( percentage
of completion method)
Metode presentase penyeleseian ini
mengakui pendapatan kontrak sebagai
pendapatan dalam laporan laba rugi
pada periode akuntansi dimana
pekerjaan dilakukan, sehingga
pengakuan pendapatan dan beban ini
perlu memperhatikan tahap
penyeleseian suatu kontrak
Jika menggunakan metode persentase
penyelesaian ini perusahaan harus
magakui pendapatan dan beban sesuai
dengan tiingkat kemajuan atau tingkat
penyeleseian suatu proyek tanpa
menunggu proyek tersebut selesai
1. Khusus bagi wajib pajak dalam negeri dan bentuk usaha
tetap yang berusaha dibidang jasa konstruksi yang
mengerjakan proyek-proyek konstruksi dengan jangka
waktu lebih dari satu tahun perhitungan penghasilan
kena pajaknya menggunakan metode yang digunakan
dalam akuntansi seperti metode presentase penyeleseian

2. Dalam penerapan metode ini biaya-biaya yang dapat


diperhitungkan adalah biaya-biaya yang langsung atau
semata-mata berhubungan dengan pelaksanaan proyek
tersebut.
Contoh :
biaya pemakaian material, upah buruh tidak langsung,
serta biaya-biaya lain dengan karakteristik yang sama
Objak pajak kontruksi dikenakan pajak
pasal 4 ayat (2) yang bersifat final.
Dengan tarif pasal 4 ayat (2):
1. 4% dari jumlah bruto yang diterima wajib
pajak penyedia jasa perencanaan
konstruksi
2. 2% dari jumlah bruto yang diterima wajib
pajak penyedia jasa pelaksanaan konstruksi
3. 4% dari jumlah bruto yang diterima wajib
pajak penyedia jasa pengawasan konstruksi
 Pemotongan dilakukan oleh pengguna jasa pada
saat pembayaran, bila pengguna jasa merupakan
pemotongan pajak
 Bahwa penyedia jasa menyetorkan sendiri pajaknya,
apabila pengguna jasa bukanlah pemotong pajak
 Jika pada saat penyetoran pajak bertepatan pada
tanggal merah atau libur nasional maka penyetoran
pajak bisa dilakukan pada hari berikutnya
 Apabila penyedian jasa tersebut yaitu bentuk usaha
tetap (BUT), maka PPh final atas jasa konstruksi
tersebut tidak temasuk katogori pajak sebagaimana
diatur pasal 26 ayat (4) UU pajak penghasilan

Anda mungkin juga menyukai