Anda di halaman 1dari 33

KEBIJAKAN STANDARISASI KOMPETENSI

DAN PELATIHAN KERJA

Rakor Pengembangan Kemitraan dengan


Asosiasi LPKS
Direktorat Bina Kelembagaan Pelatihan
8 Oktober 2016

Direktorat Bina Standarisasi Kompetensi


dan Pelatihan Kerja
Latar Belakang
• Setiap warga negara berhak atas kehidupan dan pekerjaan
yang layak
• Industri ingin mendapatkan tenaga kerja yang kompeten
dan terpelihara kompetensinya
• Output pendidikan masih memerlukan pengembangan
kompetensi untuk masuk dunia kerja;
• Pelatihan menjadi salah satu sarana untuk penerapan long
life learning dan meningkatkan skill employability;
• Terbukanya peluang kerja di pasar kerja internasional;
• Program pelatihan sebagai sarana untuk meningkatkan daya
saing industri, daerah / regional, pengelolaan /
perlindungan / konservasi sumber daya alam, pemerataan
kesejahteraan sosial ekonomi bangsa
Percepatan Peningkatan
kompetensi tenaga kerja

Percepatan Sertifikasi
Kompetensi
Pengendalian Tenaga Kerja
Asing
STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING SDM

1. Pengembangan Standar Kompetensi Kerja


Standar harus disusun berdasarkan kebutuhan industri
Digunakan oleh industri

2. Penguatan lembaga pendidikan dan pelatihan


Program diklat disusun berdasarkan standar kompetensi

Diklat diselenggarakan berbasis kompetensi

3. Penguatan lembaga sertifikasi kompetensi


Uji kompetensi berdasarkan standar kompetensi

Pengakuan sertifikasi kompetensi oleh industri

4. Peningkatan jejaring dengan industri


PENDUDUK YANG MENJADI TARGET UTAMA PENINGKATAN
KUALITAS SDM MELALUI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
PENDUDUK
Target group utama
usia

64

Upgrading skill

Changing job
PASAR
KERJA

Keluar dari pasar kerja (ibu rumah BEKERJA


tangga, melanjutkan sekolah) DENGAN
Terpaksa menganggur (PHK, PRODUKTIF
upah tidak sesuai, tdk (mampu
produktif)
meningkatkan nilai
tambah bagi
perusahaan tempat
25 FRESH GRADUATE yang ingin masuk pasar kerja bekerja dan
24 meningkatkan
kesejahteraan
keluarga)
SEKOLAH

Tidak Sekolah
Putus Sekolah
15
Tujuan Pembinaan Pelatihan
Meningkatnya kualitas, kompetensi
dan relevansi lulusan pelatihan
dengan kebutuhan dunia kerja,
sehingga mampu mengisi lapangan
kerja dalam & luar negeri, usaha
mandiri, penanggulangan
pengangguran & kemiskinan,
peningkatan produktivitas dan
kesejahteraan

6
DASAR HUKUM
• UU no. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
• PP no. 30 tahun 2005 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi
• PP no. 31 tahun 2006 tentang Sislatkernas
• Peraturan Presiden no. 8 tahun 2012 tentang KKNI
• Permenakertrans no. 6 tahun 2012 tentang Pendanaan Sislatker
• Permenakertrans no. 7 tahun 2012 tentang Penggunaan BLK oleh
Swasta
• Permenaker no. 17 tahun 2016 tentang Tata Cara Perizinan dan
Pendaftaran LPK
• Permenakertans no. 16 tahun 2006 tentang Perubahan Atas
Keputusan Menakertrans no. 225 tahun 2003 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Lembaga Akreditasi LPK
• Permenakertrans no. 8 tahun 2014 tentang Pedoman
Penyelenggaraan PBK
• Permenaker no. 5 tahun 2015 tentang SOP Penerbitan Izin Usaha
Pelatihan Kerja dalam PTSP di BKPM
Undang Undang 13 / 2003 tentang
Ketenagakerjaan
Pasal 15
Penyelenggara pelatihan kerja wajib memenuhi
persyaratan:
a. tersedianya tenaga kepelatihan;
b. adanya kurikulum yang sesuai dengan tingkat
pelatihan;
c. tersedianya sarana dan prasarana pelatihan kerja;
dan
d. tersedianya dana bagi kelangsungan kegiatan
penyelenggaraan pelatihan kerja.
PP 31 tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan
Kerja Nasional (SISLATKERNAS)
• Bab III Prinsip Dasar Pelatihan Kerja Pasal 3
a. Berorientasi pada kebutuhan pasar kerja dan
pengembangan SDM;
b. Berbasis pada kompetensi kerja;
c. Tanggungjawab bersama antara dunia usaha,
pemerintah dan masyarakat;
d. Bagian dari pengembangan profesionalisme
sepanjang hayat;
e. Diselenggarakan secara berkeadilan dan tidak
diskriminatif.

• Bab V pasal 9, 10, 11, 12 ……menjadi acuan dalam


penyelenggaraan dan jaminan mutu pelatihan.
Lanjutan PP 31 Tahun 2006 Tentang Sislatkernas

• Pasal 9 ayat 1 Pelatihan kerja diselenggarakan dengan metode


pelatihan kerja yang relevan, efektif, dan efisien dalam rangka
mencapai standar kompetensi kerja.

• Pasal 10 ayat 1 Penyelenggaraan pelatihan kerja harus didukung


dengan sarana dan prasarana yang memenuhi persyaratan untuk
menjamin tercapainya standar kompetensi kerja.

• Pasal 11 ayat 1 Penyelenggaraan pelatihan kerja harus didukung


dengan tenaga kepelatihan yang memenuhi persyaratan kualifikasi
kompetensisesuai dengan bidang tugasnya; ayat 2 Kualifikasi
kompetensi tenaga kepelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mencakup kompetensi teknis, pengetahuan, dan sikap kerja.

• Pasal 12 ayat 1 pelatihan kerja diselenggarakan oleh lembaga pelatihan


kerja pemerintah yang telah memiliki tanda daftar atau lembaga
pelatihan kerja swasta yang telah memiliki izin dari instansi yang
bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan Kabupaten/Kota.
11/06/2018 10
PENGATURAN DI BIDANG STANDARDISASI DAN
PELATIHAN KERJA
Undang-Undang nomor 13 Tahun 2003 tentang
KETENAGAKERJAAN
Pasal 10
(1) Pelatihan kerja dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan pasar kerja dan dunia
usaha, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja.
(2) Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu pada
standar kompetensi kerja.
(3) Pelatihan kerja dapat dilakukan secara berjenjang.
(4) Ketentuan mengenai tata cara penetapan standar kompetensi kerja sebagaimana
dimaksud dalam ayat (2) diatur dengan Keputusan Menteri.
Pasal 11
Setiap tenaga kerja berhak untuk memperoleh dan/atau meningkatkan dan/atau
mengembangkan kompetensi kerja sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya melalui
pelatihan kerja.
Pasal 13
(1) Pelatihan kerja diselenggarakan oleh lembaga pelatihan kerja pemerintah dan/atau
lembaga pelatihan kerja swasta.
(2) Pelatihan kerja dapat diselenggarakan di tempat pelatihan atau tempat kerja.
(3) Lembaga pelatihan kerja pemerintah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dalam
menyelenggarakan pelatihan kerja dapat bekerja sama dengan swasta.
Pasal 18
(1) Tenaga kerja berhak memperoleh pengakuan kompetensi kerja setelah mengikuti pelatihan kerja
yang di selenggarakan lembaga pelatihan kerja pemerintah, lembaga pelatihan kerja swasta, atau
pelatihan di tempat kerja.
(2) Pengakuan kompetensi kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan melalui sertifikasi
kompetensi kerja.
(3) Sertifikasi kompetensi kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dapat pula diikuti oleh tenaga
kerja yang telah berpengalaman.
(4) Untuk melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja dibentuk badan nasional sertifikasi profesi yang
inde penden.
(5) Pembentukan badan nasional sertifikasi profesi yang independen sebagaimana dimaksud dalam
ayat (4) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

PERATURAN PEMERINTAH NO. 23 TAHUN 2004 TENTANG BNSP

PERATURAN PEMERINTAH NO. 31 TAHUN 2006 TENTANG


SISTEM PELATIHAN KERJA NASIONAL
Pasal 4 :
(1) Program pelatihan kerja disusun berdasarkan SKKNI, Standar Internasional dan /
atau Standar Khusus.
(2) Program pelatihan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat disusun secara
berjenjang atau tidak berjenjang.
(3) Program pelatihan kerja yang disusun secara berjenjang mengacu pada jenjang
KKNI.
(4) Program pelatihan kerja yang tidak berjenjang disusun berdasarkan unit
kompetensi atau kelompok unit kompetensi.
PERATURAN PRESIDEN NO. 8 TAHUN 2012 TENTANG
KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA
PERATURAN MENAKER NO. 11 TAHUN 2013 TENTANG
PEDOMAN PENYELENGGARAAN SISTEM PELATIHAN KERJA
NASIONAL DI DAERAH

PERATURAN MENAKER NO. 08 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN


PENYELENGGARAAN PBK

PERATURAN MENAKER NO. 21 TAHUN 2014 TENTANG


PEDOMAN PENERAPAN KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL
INDONESIA

PERATURAN MENAKER NO. 02 TAHUN 2016 TENTANG


SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL

PERATURAN MENAKER NO. 03 TAHUN 2016 TENTANG TATACARA


PENETAPAN SKKNI
PEMBINAAN LPK
Ditjen Peningkatan Kualitas
Binalattas dan Kapasitas (Sarpras,
Intala, Standar & Program,
Tata Kelola, Pendanaan, LPK yang
Regulasi Teknis ) Kredibel dan
Ter-
Peningkatan Jejaring Kerja akreditasi
Lembaga (Industri, Instansi Teknis,
Pelatihan Asosiasi Profesi)
Kerja

Sistem Perijinan Tenaga


dan Akreditasi Kerja
Kompeten
Stake-
Holders
Proses

11/06/2018
Masukan Luaran14
Filosofi Pelatihan Kerja

Pendidikan dan pelatihan


bisa berlangsung sepanjang
hidup (long life learning)

Bahwa setiap org bisa dilatih, tidak ada org bodoh, hanya
kecepatan utk mencapai kemampuan dimaksud setiap org
berberda-beda sesuai dengan kemampuan dasar pada diri
masing-masing
Prinsip Dasar Pelatihan Kerja
Berorientasi pada kebutuhan pasar kerja dan
pengembangan sumber daya manusia

Berbasis pada standar kompetensi kerja

Menjadi tanggung jawab bersama antara


dunia usaha, pemerintah dan masyarakat

Merupakan bagian dari pengembangan


profesionalisme sepanjang hayat

Diselenggarakan secara berkeadilan dan tidak


diskriminatif
Tuntutan Pelatihan Berbasis
Kompetensi

• Adanya link and match dengan


industri.
• Peserta kompeten 100%
• Dipastikan dipelihara kompetensinya
melalui sertifikasi kompetensi
 Untuk mendapatkan orang yang
sesuai dengan jabatan pada saat
yang tepat,
 Kompetensi/isi jabatan semakin
kompleks,
 Perkembangan teknologi dan
informasi
 Gaya hidup

 Tuntutan untuk berfikir strategis,

 Untuk meminimalisasi gap,

 Tuntutan perkembangan organisasi


MANFAAT PENERAPAN SKKNI & KKNI
Pemerintah dan
 Memudahkan rekrutmen dan seleksi
 Memudahkan penempatan dan penugasan
Masyarakat
 Memudahkan dalam penilaian
 Penyusunan remunerasi
 Memudahkan pengaturan pengembangan  Meningkatkan efektifitas dan
karier dan DIKLKAT efisiensi bursa kerja
 Meningkatkan daya saing
 Meningkatkan produktivitas
tenaga kerja
 Meningkatkan keselamatan kerja  Meningkatkan kualitas dan
produktivitas
Perusahaan  Meningkatkan perlindungan
dan kesejahteraan tenaga kerja
 Meningkatkan efektifitas dan
efisiensi Diklat
 Mendorong pertumbuhan
ekonomi
 Menurunkan tingkat
pengangguran

 Meningkatkan mobilitas dan daya saing

Individu 


Meningkatkan rekognisi dan remunerasi
Meningkatkan prospek karier
Meningkatkan keselamatan kerja
 Meningkatkan kepercayaan diri dan
kebanggaan
SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL

Pemberlakuan

Akreditasi LDP
Penerapan
Standar/ PBK
K/L, Kualifikasi
PENGGUNA
Lisensi LSP

Sertifikasi
SKKK
Pengembangan Kompetensi SDM
Standar
Kompetensi/
SKKNI/KKNI Pengembangan Profesional
Kualifikasi Nasional SKKI SDM MRA Kompeten
Kompetitif

Kerjasama
Harmonisasi
Standar/ Notifikasi
Kualifikasi
K/L 20
Pembinaan dan Pengendalian
PENGEMASAN
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL

KUALIFIKASI OKUPASI
DESKRIPTOR KKNI TUPOKSI
PETA KOMPETENSI
JK-9
AHLI UTAMA * * * * * * * * * DPT

JK-8AHLI MADYA
AHLI * * * * * * * * *
JK-7AHLI MUDA * * *KNOWLEDGE
* * * * * *
DIV DIV DIV
AHLI PERTAMA
JK-6 * * * * U* ATTITUTE
* * * *
SKILLS K
PENYELIA
TEKNISI / * * * * * * * * *
JK-5 ANALIS
PELAKSANA * * * * * * * * *
JK-4 LANJUTAN SECT SECT SECT

* * * * * * * * *
JK-3PELAKSANA

PELAKSANA
JK-2 PEMULA
OPERATOR

JK-1 KLASTER KOMPETENSI JOB JOB JOB


STANDAR KOMPETENSI SEBAGAI
QUALITY ASSURANCE

•TRAINING MODULES TRAINING TOOL


• TRAINING SYSTEM
• TRAINING PROGRAM

•Valid
•Reliable
• JOB DESCRIPTION
•Sufficient
• JOB TITLES
•Flexible
• ORG. STRUCTURE
•Authentic • SOP
SKKNI
• CAREER PATHING
• PEOPLE DEVELOPMENT

ASSESSMENT TOOL MANAGEMENT TOOL

CERTIFICATION •UNIT KOMPETENSI


TOOL •KLUSTER
•KUALIFIKASI
PENYANDINGAN KUALIFIKASI PENDIDIKAN DAN DUNIA KERJA
MELALUI KKNI

S3(T) SPESIALIS
STRATEGIKAL
9
S2(T) AHLI
8
PROFESI 7
MANAJE
S1(T)
6 RIAL
TEKNISI/
D III
5 ANALIS

D II
4
DI SUPERVIS

Sekolah
3 IONAL
Sekolah
OPERATOR
Menengah
Umum
Menegah
Kejuruan 2
1 TEKNIKAL

PENDIDIKAN DUNIA KERJA


23
Komponen - Komponen PBK
Keterampilan dan
Standar pengetahuan yang
dibutuhkan untuk
Kompetensi melakukan suatu
pekerjaan

Proses untuk menilai apakah


Penilaian/ seseorang memiliki
asesmen keterampilan dan
pengetahuan yang
PBK dibutuhkan

Strategi dan Bagaimana seseorang


mendapatkan
Materi Belajar keterampilan dan
pengetahuan

Sistem untuk pengakuan


Kerangka keterampilan dan
pengetahuan
Kualifikasi
METODE PBK

1) Pelatihan di lembaga pelatihan kerja (Off the Job Training).


2) Pelatihan di tempat kerja (On the Job Training). Program
pelatihan yang dilaksanakan di industri merupakan bagian
dari kurikulum pelatihan secara keseluruhan.

APA YANG DAPAT DILAKUKAN OLEH SESEORANG,


SEBAGAI HASIL DARI PELATIHAN

25
IMPLEMENTASI PBK PADA LEMBAGA PELATIHAN KERJA

KEBUTUHAN REAL PROGRAM/


LPK TNA INDUSTRI/
PERUSAHAAN
MODUL
1. SDM
2. SARFAS
3. REKRUT

PELATIHAN
METODE
MONEV, PELAPORAN
PENILAIAN

LEMBAGA
SERTIFIKASI SERTIFIKASI
PROFESI
STANDAR
KOMPETENSI
KERJA

DN & LN PENEMPATAN
JENIS JENIS STANDAR
(PP 31/2006 TENTANG SISLATKERNAS)

 Standar Khusus
 Standar Internasional
 Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI)
Seseorang yang Kompeten
Task Skills - mampu melakukan
K S tugas per tugas
Task Management Skills - mampu
mengelola beberapa tugas yang
A KOMPE-
TENSI
berbeda dalam pekerjaan

Contingency Management Skills -


tanggap terhadap adanya kelainan
dan kerusakan pada rutinitas kerja
Employability skills
Job Role / Environment Skills -
Communication mampu menghadapi tanggung
Team work jawab dan harapan dari lingkungan
kerja
Problem solving
Innitiative and enterprise Transfer Skills- Mampu mentransfer
Planning & organizing kompetensi yang dimiliki dalam
Self management setiap situasi yang berbeda (situasi
Learning yang baru/ tempat kerja yang baru)
Technology
6/11/2018
What is competency?
• A combination of skills, knowledge and attitude
that enables an individual to perform a task to the
standards required for successful job performance.
• Deals with "what is expected in the workplace."
• Emphasis on performing an actual job and not
gaining knowledge or skills for their own sake.

Orang yang kompeten berarti mampu


melakukan tugasnya secara baik dan benar
sesuai standarnya.
Analisa Kebutuhan Pelatihan
Kompetensi
Apa tujuan apa yang
organisasi? dibutuhkan
Kompetensi apa untuk
yang diinginkan memenuhi
dimasa mendatang? tuntutan bisnis
Training
Need
Analysis
(TNA)
Pelatihan apa yang
tersedia untuk Kapabilitas &
menutup gap ? kompetensi yang
Bagaimana dimiliki perorangan
memastikan Merumuskan
bahwa gap dapat program pelatihan
ditutup dengan
sukses?
Prestasi tenaga kerja muda di Asean Skills
Competition X 2014 Vietnam (sebagian)
LOGO
Biodata
1. Nama AY. Retno Dwidarsih Pranolo
2. Jabatan Kasubdit Pengembangan Sistem dan Metode
Pelatihan Kerja Dit. Bina Standarisasi
Kompetensi dan Pelatihan Kerja
3. Pendidikan Pasca Sarjana FISIP UI, Psikologi UGM
4. Alamat kantor Kementrian Ketenagakerjaan, Jl. Jendral
Gatot Subroto Kav. 51 Jakarta Selatan, Lt. 6A

5. Email/no kontak dwidarsih@gmail.com 0811110538


6. Profesi diluar Auditor sistem Lead Asesor
kedinasan manajemen mutu Lisensi BNSP
Master Asesor Master Trainer
Kompetensi (kandidat) Asesor Akreditasi
Asesor akreditasi
LPK

Anda mungkin juga menyukai