Anda di halaman 1dari 12

Gambaran Tingkat Pendidikan dan Keikutsertaan Pelatihan Kerja dan

Ketrampilan Terhadap Peningkatan Tingkat Kemandirian pada Penderita


Gangguan Jiwa di wilayah Puskesmas Babat Kelurahan JawaTimur Periode 1
Desember – 30 Desember 2018

Oleh :
dr. Rizki Nurvita Priyandini
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2014 menyatakan
bahwa kesehatan jiwa adalah kondisi ketika seorang individu dapat
berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu
tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan,
dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi
untuk komunitasnya.
Pendidikan kesehatan menurut Suliha (2001) adalah suatu
proses perubahan perilaku yang dinamis dengan tujuan mengubah
atau mempengaruhi perilaku manusia yang meliputi kompoen
pengetahuan, sikap ataupun praktik yang berhubungan dengan tujuan
hidup sehat baik secara individu, kelompok maupun masyarakat serta
merupakan komponen program kesehatan.
Pendidikan menjadi suatu tolak ukur kemampuan klien untuk
berinteraksi secara efektif. Keikutsertaan pasien dalam belajar maupun
pelatihan secara tidak langsung di pengaruhi oleh keinginan untuk
mendapatkan pengetahuan dan kemampuan. Ada penelitian yang
mengatakan bahwa sebagian besar orang dengan gangguan jiwa pada
tingkat SMA dan ada pula penelitian yang mengatakan orang yang
gangguan jiwa lebih sering telah menempuh pendidikan selama 11,5
tahun dan 12,7 tahun.

Anda mungkin juga menyukai