Anda di halaman 1dari 44

KANKER KULIT

Dr. BUDIANTO SpB(K)Onk.


Bag. Bedah RS Ulin / FK-UNLAM
BANJARMASIN
Pendahuluan

Kulit merupakan bagian tubuh yang paling luar yang terdiri


dari 2 lapisan yaitu : Epidermis dan Dermis.
Kanker Kulit :
 Non Melanoma
 Melanoma
EPIDEMIOLOGI :

• Keganasan paling sering


• Dapat di cegah
• AS : kasus br 1,2 juta / tahun
– Kematian menurun 20-30 % di As
– 1200 kematian / tahun
• Biasanya krn exposure matahari
– Paling sering daerah kepala dan leher
Insidensi

• 85,9% Karsinoma sel basal dan epidermoid


karsinoma ( non melanoma )
• 8,5% Melanoma malignum
• Usia :
– Bervariasi kebanyakan usia 20-30 thn
– Insidensi akan meningkat dg bertambahnya
usia
Jenis Kelamin :
Laki-laki > wanita  2 :1
• Dimulai lesi kerusakan kulit
premalignant :
– Actinic (solar) keratosis
– Ephitelial hyperplasia
– Leukoplakia
– Nevi
– Burn scar
Tempat predileksi :

Bagian tubuh yang sering kena sinar matahari

Punggung tangan, muka terutama hidung

SCC 80% di Kepala-leher dan tangan 10%


Pembagian kanker kulit

1. Non melanoma
1. Basal sel karsinona (BCC)
2. Epidermoid karsinoma (SCC)
3. Dll

2. Melanoma

Paling banyak :
BCC  SCC  keratoacanthoma 
melanoma  dll
ETIOLOGI
• Sinar matahari
– Sinar ultra violet B (290-320 nm)

• Genetik
– Xeroderma pigmentosum
– Basal sel nevus sindrom
– Albinism
– Epidermodisplasia
• Bahan kimia
– Arsenik  SCC
– Batubara atau jelag  scrotal skin cancer
– Perokok  SCC bibir dan mulut
– Radiasi terapi  SCC

• Immunosupresi
– Pd pend. Transplantasi dan HIV
– e/ paopiloma virus dan oncovirus
• Iritasi dan Inflamasi kronis
– Luka bakar  SCC

• BCC : tidak metastasis  infiltratif ke


dasar
• SCC : metastasis 20% + infiltratif ke tepi
dan dasar
• Melanoma  metastasis !!!!
BIOLOGI MOLEKULER
Kanker Kulit merupakan interaksi antara gen
dan lingkungan
Gena yang berperan : p53 dan PTCH
PTCH yang mengatur regulasi sel
Gena p53 berperan untuk mengatur siklus sel
dan memprogramkan kematian sel Keratinosit
BCC : 90% mutasi gena PTCH
50% mutasi gena p53
SCC : > 90% mutasi gena p53
Pembagian kanker kulit menurut WHO
1. Basal Cell Carcinoma
a. Superficial Multicentric Type
b. Morphea Type
c. Fibroepithelial
2. Squamous Cell Carcinoma
a. Adenoid Squamous Cell Carcinoma
b. Spindle Cell Type
3. Metatypical
4. Sweat gland Tumors and Related Lesions
5. Sebaceous Gland Tumors
6. Tumors of Hair Follicle
7. Paget’s Disease
8. Undifferentiated Carcinoma
9. Cysts
10. Tumor-like lesions
11. Unclassified
• PREMALIGNANT DAN BENIGN SKIN LESION

– Actinic (solar) keratosis


– Seborrhoic keratosis
– Radiation dermatitis
MALIGNANT SKIN LESION
• Basal Cell Carcinoma
– Tipe Nodular ulceratif
– Superficial BCC
– Morphea
– Pigmented BCC
• Squamous Cell Carcinoma
• Bowen disease
• Keratoacanthoma
• Merkel Cell Carcinoma
• Mycosis Fungoides
• Kaposi Sarcoma
• Cutaneus Metastasis
• Melanoma Malignant
– dr melanosit
– 30 – 50 % timbul dr nevi
– menempati tempat ke 5 dr seluruh Ca di AS
– Angka kematian tinggi
– Faktor risiko :
• Kontak sinar matahari berlebihan
• Pigmentasi
• Perubahan nevus, banyak nevus di badan
• Riwayat keluarga
• Xeroderma pigmentosum
BASAL CELL CARCINOMA

• 95% terjadi pada penderita umur > 40 tahun


• Terjadi pada daerah kulit yang berambut dan
paling sering pada kulit yang terpapar sinar
matahari
• 85% terletak di daerah kepala dan leher
• Kebanyakan BCC mempunyai gambaran
histopatologis yang berdifferensiasi baik
Ada 5 bentuk BCC yang umum ditemukan
yaitu :
1. Noduloulcerative BCC
2. Pigmented BCC
3. Sclerosing atau Morphea form BCC
4. Superficial BCC
5. Fibroepithelial BCC
 Pinkus ( 1953 ) :
BCC berasal dari pluripotential cells di epitel

 BCC terdiri dari sel-sel basal bentuk palisade


yang seragam dengan bentuk inti memanjang dan
sitoplasmanya sangat sedikit
SQUAMOUS CELL CARCINOMA /
EPIDERMOID CARCINOMA

• Berasal dari Basal Keratinocyte kulit


• Bisa ditemukan ulkus sentral dan krusta
• Makin baik differensiasinya makin jarang invasi
dan prognosisnya lebih baik
• Bisa metastasis ke kelenjar limfe regional dan
metastasis jauh
GAMBARAN HISTOPATOLOGIS

o Ciri khas SCC adalah tampak adanya jaringan


sel epidermal yang tidak teratur dan melakukan
invasi ke dalam dermis dalam berbagai derajat
o Adanya anyaman yang terbentuk dari sel
keratinosit yang atipik yang menembus
dermoepidermal junction masuk ke dalam
dermis
MELANOMA MALIGNANT
• Kontak sinar Matahari
– Etiologi terpenting
– Insiden tertinggi pd daerah dekat equator
– Anak2 (< 15 tahun) sering kontak sinar
matahari
– Pada org kulit putih lbh banyak
• RAS
• Metastasis
secara limfogen dan hematogen
• Pertumbuhannya di daerah
dermoepidermal junction dan diatas
dermis kemudian invasi ke dermis dan
subkutis
• Kematian terjadi karena metastasi ke paru
dan SSP
Ada 4 pola pertumbuhan Melanoma Malignum
yaitu :

 Superficial Spreading Melanoma ( SSM ) : 70%


 Nodular Melanoma ( NM ) : 15 – 30%
 Lentigo Maligna Melanoma ( LMM ) : 4 – 10%
 Acral Lentiginous Melanoma ( ALM ) : 2 - 8%
DIAGNOSIS

• ABCD melanoma (Klinis) :


– Asymmetry
– Border irreguler
– Color variation
– Diameter > 6 mm
Melanoma Staging System
AJCC – UICC
Stage Criteria
I pT1 < 0,75 mm dan atau Clark II, No Mo
pT2 0,76 – 1,50 mm dan atau Clark III, No Mo
II pT3 1,51 – 4,00 mm dan atau Clark IV, No Mo
pT4 < 4 mm dan atau Clark V dan atau satelite
2 cm dari tumor primer, No Mo
III Kel.Limfe regional dan atau in transit
metastasis, any pT, N1 ( <3 cm) atau N2
( >3 cm ), Mo
IV Metastasis sistemik, any pT, any N , M1
DIAGNOSIS TUMOR KULIT

• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik
• Biopsi :
• Shave Biopsy
• Punch Biopsy
• Incisional Biopsy
• Excision Biopsy
• FNA  Melanoma ( kontra indikasi )
• Pemeriksaan histopatologis
PENATALAKSANAAN

1. Terapi Operatif
2. Terapi Non operatif
TERAPI OPERATIF

• Excisional Surgical Tehniques


– Excisions with predetermined Margins
– Mohs Micrographic Surgery

• Destructive Surgical Techniques


– Curettage and Cautery / Electrodesiccation
– Cryosurgery
TERAPI NON OPERATIF
• Radioterapi
• Terapi Topikal
• Intralesional Interferon Therapy
• Photodynamic Therapy
• Kemoterapi Sistemik
• Mohs’s Fresh-tissue tehnique 
- 95% sembuh
- Teknik Terpilih untuk BCC
TERAPI UNTUK NON MELANOMA

o Eksisi
o Moh’s Surgery
o Cryosurgery
o Kuretase
o Electrodesiccation
o Radioterapi dan kemoterapi
TERAPI MELANOMA

Untuk eksisi Melanoma rekomendasi yang dianjurkan adalah :


 Untuk Melanoma In situ jarak tepi eksisi adalah 0,5 – 1 cm
 Untuk Melanoma tipis ( < 1 mm ) tepi eksisi adalah 1 cm
 Untuk Melanoma sedang ( 1 – 4 mm ) tepi eksisi adalah
2 cm
 Untuk Melanoma yang tebal ( > 4 mm ) tepi eksisinya
adalah 3 cm dari tumor
TERAPI
• Pembedahan dengan eksisi luas
• Berdasarkan Ketebalan tumor (BRESLOW)
– 1. kelompok resiko rendah (<0,7 mm) jarak aman
eksisi > 1 cm
– 2. Resiko sedang (0,76-1,5 mm) jarak aman eksisi
2-3 cm
– 3. Resiko tinggi (>1,5 mm) eksisi > 3 cm
PROGNOSIS KANKER KULIT
A. Non Melanoma

• Rekurensi BCC pasca eksisi adalah 0 – 25%


• Rekurensi tergantung pada : jenis kelamin, lokasi
tumor dan jenis tumor
• BCC jenis Sclerosing atau Morpheaform dan
Infiltrating Nodul  lebih sering terjadi rekurensi
• BCC pada telinga , perinasal dan periorbital lebih
cenderung terjadi rekurensi
Prognosis
• Kurang baik krn biasanya dtg pd std lanjut
• Breslow :
– Stage I : < 0,76 mm  5 YSR : >98 %
– Stage II : 0,76-1,49mm 5 YSR : 87-94%
– Stage III : 1,50-3,99mm 5 YSR : 66-83%
– Stage IV : >4,0 mm  5YSR : < 50%
B. Melanoma Malignum

– The Most Unpredictable Cancer


– Ketebalan tumor dan ulserasi merupakan
suatu faktor prognostik yang paling penting
Stadium I tanpa pembesaran kelenjar
mempunyai 5 YSR 95%
Stadium II 50 – 70%
Stadium III 20 – 50%
Stadium IV hanya 0 – 5% saja

Anda mungkin juga menyukai