Anda di halaman 1dari 13

WELCOME TO MY GROUP

PRESENTATION 4
Nama Kelompok
1.Khusnatun Estha Fatihah
2.Tiyas dwi Septianingrum
3. Ummu Habibah Ahmad
4. Fillahi Nur Mambruri
5. Elita Puspitasari
Kurikulum dan Sistem
Pembelajaran
A. Pengertian Kurikulum

Kurikulum adalah program pembelajaran


yang direncanakan oleh lembaga pendidikan
secara sistematik untuk mencapai kelancaran
dalam proses pembelajaran agar tercapai tujuan
pendidikan.
Pengertian Kurikulum sebagai Sistem
Sistem adalah suatu kesatuan
sejumlah elemen (objek, manusia,
kegiatan, informasi, dsb) yang terkait
dalam proses atau struktur dan
dianggap berfungsi sebagai satu
kesatuan organisasai dalam
mencapai satu tujuan.
B. TUJUAN DAN PERAN KURIKULUM
Tujuan merupakan suatu kesatuan dalam
mewujudkan cita-cita pendidikan dalam
konteks pembangunan manusia Indonesia.
Kurikulum merupakan suatu program untuk
mencapai sejumlah tujuan pendidikan
tertentu. Oleh karena itu, dalam kurikulum
suatu sekolah telah terkandung tujuan-tujuan
pendidikan yang ingin dicapai melalui sekolah
yang bersangkutan.
PERAN KURIKULUM
• berkenaan dengan tugas dan tanggung jawab kurikulum
sebagai salah satu komponen dalam pendidikan yang
memuat tentang arah dan tujuan pendidikan.
• Apabila dianalisis secara sederhana, paling tidak terdapat
tiga jenis peranan kurikulum yang dinilai sangat pokok, yaitu:
Peranan Konservatif, Peranan Kreatif, Peranan kritis dan
evaluative
1. Peranan Konservatif
menekankan bahwa kurikulum dapat diajadikan sebagai
sarana untuk mentransmisikan niali-nilai warisan budaya
masa lalu yang dianggap masih relevan dengan masa kini
kepada anak didik selaku generasi penerus.
Dengan demikian kurikulum bisa dikatakan konservatif karena
mentransmisikan dan menafsirkan warisan social kepada anak didik
atau generasi muda. Pada hakekatnya, pendidikan itu berfungsi untuk
menjembatani antara siswa selaku peserta didik dengan orang
dewasa didalam suatu proses pembudayaan yang semakin
berkembang menjadi lebih kompleks.
2. Peranan Kreatif
Kurikulum melakukan kegiatan-kegiatan kreatif dan konstruktif,
dalam arti menekankan bahwa kurikulum harus mampu
mengembangkan sesuatu yang baru sesuai dengan perkembangan
yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan masyarakat pada masa
sekarang dan masa mendatang. Kurikulum harus mengandung hal-
hal yang dapat membantu setiap siswa mengembangkan semua
potensi yang ada pada dirinya untuk memperoleh pengetahuan-
pengetahuan baru, serta cara berpikir baru yang dibutuhkan dalam
kehidupannya.
3. Peranan Kritis dan Evaluative
Peranan ini dilatar belakangi oleh adanya
kenyataan bahwa niali-nilai dan budaya yang hidup
dalam masyarakat senantiasa mengalami perubahan,
sehingga pewarisan nilai-nilai dan budaya masa lalu
kepada anak didik perlu disesuaikan dengan kondisi
yang terjadi pada masa sekarang. Selain itu
perkembangan yang terjadi masa sekarang dan masa
mendatang belum tentu sesuai dengan apa yang
dibutuhkan.
C. Fungsi Kurikulum dan Sistem Pembelajaran
terdapat enam fungsi kurikulum sebagaimana yang
dikemukakan Alexander Inglis dalam bukunya Principle of
secondary Education (1981), yaitu:
a. Fungsi Penyesuaian (the adjust fine of adaptive function)
mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, baik
lingkungan fisik maupun lingkungan social.
b. Fungsi Pengintegrasian (the integrating function)
makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus
mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh. Dalam
hal ini, orientasi dan fungsi kurikulum adalah mendidik
anak didik agar mempunyai pribadi yang integral.
C. Fungsi Perbedaan (the differentiating function)
fungsi kurikulum sebagai pembeda dapat dimulai dengan
memprogram kurikulum pendidikan yang relevan dan
mengaplikasikannya dalam proses belajar-mengajar yang
mendorong perbedaan anak didik tersebut dapat
berpikir kreatif, kritis dan berorientasi kedepan.
D. Fungsi Persiapan (The Propaedeutic Function)
harus mampu memepersiapakan anak didik agar mampu
melanjutkan studi lebih lanjut untuk suatu jangkau yang
lebih jauh, baik itu melanjutkan ke sekolah yang lebih
tinggi maupun untukl belajar di masyarakat seandainya
ia tidak mungkin melanjutkan ke jenjang yang lebih
tinggi
e. Fungsi Pemilihan (the selective function).
harus mampu memberikan kesempatan kepada
anak didik dalam memilih program-program belajar
yang sesuai dengan kemempuan dan minatnya.
f. Fungsi Diagnostik (the diacnostic function),
mampu membantu dan mengarahkan anak didik
untuk dapat memahami dan menerima potensi dan
kelemahan yang dimilikinya. Apabila anak didik sudah
mampu memahami kekuatan dan kelemahan yang
ada pada dirinya, maka diharapkan siswa dapat
mengembangkan sendiri potensi kekuatan yang
dimilikinya atau memperbaiki kelemahannya
B. Tahapan Perubahan dan
Perkembangan Kurikulum
Kurikulum sangat penting untuk mengiringi kemajuan
Bangsa dan Negara. Karena pengembangan kurikulum
menjadi penentu masa depan anak bangsa yang nantinya
akan meneruskan pembangunan bangsa Indonesia.
Kurikulum yang ada di Indonesia terus bekembang,
semua itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses
pembelajaran, dan menyempurnakan rancangan
pembelajaran yang ada di sekolah, khususnya untuk
pendidikan dasar yang akan menanamkan konsep dan
nantinya mencetak generasi penerus bangsa yang
handal.
Adapun perkembangan kurikulum yang
diberlakukan di Indonesia meliputi beberapa fase,
yaitu :
A.Kurikulum SD Sebelum Tahun 1968
B.Kurikulum SD Tahun 1968
C.Kurikulum SD Tahun 1975
D.Kurikulum SD Tahun 1984
F. Kurikulum SD Tahun 2004 (KBK)
G.Kurikulum SD Tahun 2006 (KTSP)
H. Kurikulum SD Tahun 2013 (K13)

Anda mungkin juga menyukai