Anda di halaman 1dari 26

UJI PARTIKEL MAGNETIK

Pendahuluan
Magnetic Particle Test (MT ) :
Pengujian yang dilakukan
untuk mendeteksi/memeriksa
cacat yang berada permukaan
dan sub-surface (dibawah
permukaan) dari material
yang bisa di magnetisasi.
Jenis Material yang dapat di uji dengan MT

Logam Ferros –> Material ferromagnetik


• Baja dan Paduannya
• Besi cor
Keterbatasan MT
 Hanya dapat digunakan pada bahan
ferromagnetik
 Terbatas pada cacat permukaan dan dekat
permukaan
 Pemberian medan magnit harus
diperhitungkan agar arahnya memotong
sumbu utama cacat
 Diperlukan demagnetisasi dan pembersihan
partikel magnetik dari permukaan setelah uji
dilakukan
Keterbatasan MT (lanjutan)
 Untuk bentukbentuk khusus biasanya timbul
masalah bagaimana memberi medan magnet
dengan arah yang tepat
 Untuk bahan casting dan forging yang sangat
besar diperlukan arus yang tinggi
 Harus hati-hati, untuk menghindari
pemanasan lokal pada titik kontak listrik
 Diperlukan pengalaman dan keterampilan
dalam menginterprestasikan indikasi
PRINSIP KERJA MT
Magnetic Particle Test
bekerja berdasarkan adanya
arus listrik yang digunakan
untuk memunculkan medan
magnet (Magnetic flux)
dalam bahan, arah medan
magnit akan dibelokkan
sehinnga terjadi kebocoran Bocoran fluks magnetik akan
fluks magnetik bila melalui menarik butiran ferromagnetik
cacat. di permukaan sehingga lokasi
cacat dapat ditunjukkan
Magnetic Leakage Field

Bila ada cacat atau


discontinuity dalam suatu
material yang sudah di
aliri medan magnet maka
daerah cacat tersebut
akan menimbulkan
Leakage field
Metoda pemeriksaan

Bila di beri Magnetic


Powder (partikel Fe2O3)
maka akan tampak
daerah yang terdapat
cacat akan mengumpul
partikel-partikel serbuk
magnetik tersebut yang
menunjukan adanya
kebocoran medan
magnet (leakage field)
Magnetic Particle Crack Indications
Magnetic Particle Crack Indications
Type Proses Magnetisasi

a. Yoke Magnetik
Yoke biasa digunakan dengan
posisi diubah-ubah. Dalam
proses pengujian MT dengan
yoke harus dilakukan
magnetisasi zig-zag seperti
gambar berikut, untuk
mendapatkan hasil yang
memuaskan.
Untuk pelat baja, posisi yoke
diubah-ubah sesuai dgn
orientasi cacat
b. Magnetisasi dengan Konduktor Pusat

Cacat yang terdeteksi


adalah yang sejajar
dengan sumbu. Cara ini
digunakan untuk benda
uji pipa, bentuk cincin,
etc.
Pipa -> cacat longitudinal
Cincin -> cacat transversal
c. Mangnetisasi dengan Coil

Untuk benda uji batang


dengan posisi cacat tegak
lurus sumbu batang

Digunakan pada benda


batang, Cincin dengan
arah cacat yang
transversal
d. Magnetisasi dengan arus
(Magnetising current)
Metoda Pekerjaan MT
 Metoda medan magnet kontinu : Magnetisasi
berlangsung terus pada saat digunakan
bubuk kering atau suspensi basah.
 Metoda medan magnet permanen : Partikel
ferromagnetik (kering atau suspensinya)
digunakan setelah bahan dimagnetisasi dan
gaya magnetisasinya dihilangkan. Hanya
digunakan untuk bahan yang memiliki
retentivity besar.
Pemakaian Partikel Ferromagnetik
 Metoda Kering : Partikel dalam bentuk
serbuk kering. Cara ini baik untuk
permukaan benda uji yang kasar. Warna
dipilih agar kontras terhadap benda uji.
 Metoda Basah : Partikel dalam bentuk
suspensi. Dapat fluoresen atau tidak.
Cara ini bisa digunakan pada metoda
medan kontinu maupun permanen. Baik
digunakan untuk permukaan halus. Bila
digunakan fluoresen, terhadap UV
(menyerap sinar hitam dan
memancarkan sinar tampak,
sensitivitasnya akan naik
Pemilihan Teknik Inspeksi MT
 Kondisi permukaan
Kasar : Metoda kering
Halus : Metoda basah
 Retentivitas
Kecil : Medan magnet kontinu
Besar : Medan magnet permanen
 Warna : cari yang kontras dengan benda uji
 Orientasi cacat dan bentuk benda uji menentukan
cara
Demagnetisasi
 Proses penghilangan magnet sisa
(yang lebih kecil dari medan magnet
semula dan searah dengan medan
magnet semula)
 Perlu dilakukan sebelum maupun
sesudah inspeksi
 Dapat dilakukan dengan
menggunakan arus AC dan DC
Metoda Demagnetisasi
 AC – Coil
Untuk bahan yang cukup kecil dimasukkan ke dalam
coil yang dialiri arus AC. Arus perlahan-lahan
diturunkan (atau coil dan bahan dijauhkan perlahan.
 DC, multi point revercing step down
Step down bolak-balik berulang dengan kontak
langsung atau konduktor inti. Arus dibalik dan
dikecilkan secara perlahan.
 Cara-cara lainnya, masing-masing ada kelebihan dan
kekurangan yang pada dasarnya metoda
dimagnetisasi adalah dengan menggunakan dua
kegiatan bersama
Peralatan Dan Perlengkapan MT

1. Alat yang dibangkitkan oleh listrik


- Unit Portable (1000 A)
- Unit Mobile (6000A)
Tegangan 120.220 dan 550V (AC
dan DC), dengan menggunakan
prod, coil atau contact head
Dapat digunakan untuk metoda
kering dan basah. Alat
demagnetisasi biasanya bersatu
Keuntungan :
- Kecil dan portabel
- Dapat menggunakan baterai
- Tidak terjadi titik contak
- Unit Yoke tinggi (hard spot)
Yoke adalah pembangkit - dapat digunakan pada daerah
medan listrik yang paling
sederhana. yang terbatas
Batang besi berbentuk U
dan coil konduktor Kerugian :
dililitkan ditengahnya, - Dapat menjadi panas, tika
bila coil dialiri arus akan
terbentuk medan listrik digunakan terus menerus
kuat. Lebar 15 – 20 Cm, - Untuk alat yang tdk
AC 115V (yg Rumit dilengkapi ampmeter, arus tdk
AC/DC, I besar dan A termonitor.
meter
Peralatan Dan Perlengkapan MT (lanjutan)

2. Alat yang menggunakan magnet permanen


Magnet permanen sama dengan yang
dihasilkan arus DC, arah tetap.
Karena reluktansi ferromagnetik lebih kecil
dari udara sehingga garis gaya akan
terkonsentrasi dalam bahan tersebut
Medan magnetnya lemah sehingga daya
tembusnya kurang
Alat Ukur Medan Magnet
 Indikator medan magnet : alat yang
menunjukkan adanya kebocoran medan
magnet. Bila indikator didekatkan dengan
bocoran magnet, indikator akan
menunjukkan perbandingan kekuatan
medan magnet dan polaritas magnet
bocoran.
 Fluks meter : alat ini dapat menunjukkan
perubahan fluks didalam bahan
 Magnetic fild meter : alat ukur medan
magnet diudara
 Lampu UV (Ultraviolet)
Acceptance Creteria
 Harus bebas dari Linier Indikasi
 Ronded Indikasi yang lebih dari 3/16 (4,8mm)
harus di repair
 Rounded Indikasi sebanyak 4 buah atau lebih ,
dengan masing-masing berjarak kurang dari 1/16
inch (1,6mm) harus di repair.
 ASME Sec VIII Div I
 AWS D1.1
 ASME B31.1 & ASME B31.3
 API 1104 atau API 650
 BS EN 25817
 dan Standard lainya

Anda mungkin juga menyukai