Anda di halaman 1dari 27

Laporan Kasus :

P3A1 Post Kuretase 1 Bulan + Endometritis

Diajukan oleh :
M. WAHYU KHAIRIYANDA
I1A013228

Pembimbing:
dr. Samuel L. Tobing, Sp.OG(K)
2
LATAR BELAKANG

1-3% pervaginam

13-90% SC Pasca
persalinan

Selain postpartum,
umumnya lebih
mengacu pada PID
Endometritis

 Endometritis adalah suatu peradangan endometrium yang biasanya


disebabkan oleh infeksi bakteri pada jaringan endometrium.
 Endometritis bisa disebabkan berbagai bakteri flora normal dari genitalia
interna atau dari eksterna, antara lain
• Clamydia trachomatis
• Neisseria gonorrheae
• Streptococcus grup B
• E. coli
PATOFISIOLOGI
KASUS
IDENTITAS

ISTRI SUAMI
• Nama : Ny. AA • Nama : Tn. S
• Umur : 43 • Umur : 45 th
• Agama : Islam • Agama : Islam
• Suku : Banjar • Suku : Banjar
• Pekerjaan : Ibu Rumah • Pekerjaan : Swasta
Tangga • Alamat : Komp. Utama
• Alamat : Komp. Utama Karya Budi I Sungai Lulut
Karya Budi I Sungai Lulut
ANAMNESIS

HETEROANAMNESIS DENGAN ISTRI DAN


KELUARGA PASIEN

(2 April 2018, 15.00)

Keluhan saat diperiksa


(nyeri perut)
Anamnesis

 Pasien datang ke RSUD Ulin pada tanggal 1 April 2018 pukul 19.30 mengeluhkan
nyeri perut. Pasien mengeluh nyeri perut sejak 3 hari SMKB. Nyeri berada pada
tengah sampai ke bawah perut. Nyeri tersebut dirasa hilang timbul dan muncul
kadang tidak menentu. Nyeri timbul sekitar 30 menit, kemudian hilang dan timbul
lagi. Nyeri tersebut jika dibuat skala dengan VAS skor sebesar 6/7. Akibat dari
nyeri pasien makan lebih sedikit dan sedikit nyeri saat BAK, namun BAB masih
normal. Nyeri juga mengganggu aktivitas pasien, sehingga pasien hanya duduk
saja. Pasien sudah mencoba berobat ke dokter dan diberi obat nyeri asam
mefenamat. Nyeri sempat hilang, namun muncul kembali. Pasien juga mengaku
beberapa hari ini mengalami keputihan. Keputihan tersebut tidak gatal, namun
berbau, meskipun bau tersebut menurut pasien tidak terlalu mengganggu. Pasien
merasa badannya sedikit demam beberapa hari ini. Demam muncul tidak
menentu. Keluhan lain seperti nyeri senggama (-), perdarahan pervaginam (-)
disangkal. Pasien mengaku riwayat di kuret pada 27 februari 2018 di RS Anshari
Saleh Banjarmasin karena pada kehamilan sebelumnya janin tidak berkembang.
ANAMNESIS
RPD • HT (-), DM (-), Asma (-), Riwayat perdarah sulit berhenti (-), riwayat
kelainan darah (-)

RPK • HT (-), DM (-), Asma (-), Riwayat perdarah sulit berhenti (-), riwayat
kelainan darah (-)

•Menarche : 11 tahun

Riwayat Haid •Lama


•Siklus
: 7 hari
: 28 hari
•HPHT : 11 Februari 2018

• Usia pertama menikah : 33 tahun


Riwayat Menikah • Menikah 1x selama 10 tahun

Riwayat KB • (-)

Riwayat obstetri •2008/Pr/3000gr/spontan/bidan/hidup •


•2010/Pr/3000gr/spontan/bidan/hidup •
2014/Pr/3100gr/spontan/bidan/hidup
2018/10 mgg/BO/kuret
PEMERIKSAAN FISIK

(2 April 2018; 15.00 WITA)


STATUS UMUM
KU : tampak sakit sedang
Kes : compos mentis
GCS : 4-5-6
Tanda Vital
Tensi : 110/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Pernapas : 20 x/menit
Suhu : 37,1 oC
Kulit • Lembap normal

Kepala Leher • Bentuk normal

Mata • Konjungtiva Anemis (-) Skelra ikterik (-)

Telinga • Bentuk normal, serumen minimal, sekret (-)

Hidung • Bentuk normal, sekret (-), epistaksis (-)

Mulut • Bibir dan mukosa pucat (-), perdarahan (-)

Telinga • Pinna terbentuk sempurna, recoil cepat kembali

Leher • Pembesaran KGB (-)

• Paru : retraksi (-) nafas simetris, vas (+/+), Rhonki (-), Wheezing (-)
Thorax • Jantung : denyut jantung reguler, Si>S2, murmur (-), Gallop (-)

Abdomen • Distensi (-),

Ekstremitas • Akral hangat (+/+), Edem (-/-)


• Inspeksi : V/v flx (-), flr (+) berbau
• Inspekulo : V/v portio licin, flx (+)
• VT : V/v : flx (-), flr (-)
Status • P : terbuka 1 cm
Ginekologi • CU : Biasa
• AP D/S : massa (-), parametrium infiltrasi -/-
• CD : t.a.k
Hasil Laboratorium tgl 01-04-2018, Pkl. 20.41 WITA
13

Darah Lengkap Urine


Hb 12,6 Protein (-)

WBC 11.900 Leukosit 1-2

PLT 312.000 Eritrosit 0-1

Hct 36.3 Epitel +1

Bakteri (-)
USG di VK tgl 01-04-2018

 VU terisi
 Uterus RF UK 8,5
x 6,0
 Endo Thickness :
2 mm
ASSESMENT

P3A1 Post Kuretase 1 Bulan + Obs. Nyeri Perut


Susp. Endometritis

KONDISI PASIEN SAAT AWAL MASUK


1 April 2018, 19.30

S) O)

Nyeri perut (+), Keadaan Umum : tampak sakit sedang


Kesadaran : Compos Mentis
hilang timbul.
Tanda Vital
Demam (-), nyeri Tensi : 120/80 mmHg
senggama (-), Nadi : 92 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
perdarahan
Suhu : 37,4 oC
pervaginam (-)
• Mata : Konjungtiva anemis (-), Ikterik (-)
• Thoraks
• Pulmo : Vas (+/+), Rh (-), Wh (-)
• Cor : S1 S2 tunggal, murmur (-)
• Abdomen : tampak datar, lihat Status Ginekologi.
• Ekstremitas atas dan bawah :
• Atas : Akral hangat (+/+), edema (-/-), gerak aktif (+/+)
• Bawah : Akral hangat (+/+), edema (-/-), gerak aktif (+/+)
1 April 2018, 19.30

Status Ginekologi

• Inspeksi
• Fluxus (-), Fluor (+) berbau
• Inspekulo
• Fluxus (-)
• Portio licin
• Dinding vagina laserasi (-)
• VT
• V/v : flx (-), flr (+) berbau
•P : terbuka 1cm
• CU : Biasa
• AP D/S : massa (-), parametrium infiltrasi -/-
• CD : t.a.k
Tatalaksana
IVFD RL 500 cc / 8 jam
Inj. Ceftriaxone 2x1 gr IV Bolus (skin test)
Inj. Gentamycin 2x80 mg
Inj. Antrain 3x1 amp
Inf. Metronidazol 3x500 mg
Pro USG FM
Tgl/Jam S O A P

Follow up Nyeri perut (<), Keputihan (<) TD = 110/80 mmHg P3A1 Post curetase 1 bulan + obs. IVFD RL 500 cc/ 8 jam
RR = 20 kali/menit Nyeri perut susp. Endometritis Inj Ceftriaxone 2x1 g
02/04/2018
N = 80 kali/menit Inj Gentamycin 2x80 mg

06.00 T = 37,1oC Inf Metronidazol 3x500 mg


Status Ginekologi Inj Antrain 3x1 amp
V/v : flx (-), flr (+) Pro USG FM

Follow up Nyeri perut (<), Keputihan (-) TD = 110/80 mmHg P3A1 Post curetase 1 bulan + obs. IVFD RL 500 cc/ 8 jam
RR = 20 kali/menit Nyeri perut susp. Endometritis Inj Ceftriaxone 2x1 g
03/04/2018
N = 75 kali/menit Inj Gentamycin 2x80 mg

06.00 T = 36,6oC Inf Metronidazol 3x500 mg


Status Ginekologi Inj Antrain 3x1 amp
V/v : flx (-), flr (-)
USG FM
Uterus RF Uk. 7,14 x 5,2 x 5,0 cm
EL (+) tak tampak massa di cavum uteri
Kedua ovarium dbn
Kesan
Genitalia interna tenang
Status ginekologi dbn

FOLLOW UP
Tgl/Jam S O A P

Follow up Nyeri perut (<), Keputihan (-) TD = 110/80 mmHg P3A1 Post curetase 1 bulan + obs. IVFD RL 500 cc/ 8 jam
RR = 20 kali/menit Nyeri perut susp. Endometritis Inj Ceftriaxone 2x1 g
04/04/2018
N = 82 kali/menit Inj Gentamycin 2x80 mg

06.00 T = 36,6oC Inf Metronidazol 3x500 mg


Status Ginekologi PO As. Mefenamat 3x1 tab
V/v : flx (-), flr (-)

Follow up Nyeri perut (-), Keputihan (-) TD = 110/70 mmHg P3A1 Post curetase 1 bulan + obs. IVFD RL 500 cc/ 8 jam
RR = 20 kali/menit Nyeri perut susp. Endometritis Inj Ceftriaxone 2x1 g
05/04/2018
N = 77 kali/menit Inj Gentamycin 2x80 mg

06.00 T = 36,5oC Inf Metronidazol 3x500 mg


Status Ginekologi PO As. Mefenamat 3x1 tab
V/v : flx (-), flr (-)
USG
Uterus RF 7 x 4 x 3 cm
Endometrial line (+)
Ginekologi interna normal

FOLLOW UP
Tgl/Jam S O A P

Follow up Nyeri perut (-), Keputihan (-) TD = 110/80 mmHg P3A1 Post curetase 1 bulan + Nyeri BLPL
RR = 20 kali/menit perut ec. Endometritis Kontrol 1 minggu
06/04/2018
N = 80 kali/menit Obat pulang :

06.00 T = 36,7oC Asam mefenamat 3x1 tab


Status Ginekologi Cefadroxil 2x500 mg tab
V/v : flx (-), flr (-)

FOLLOW UP
DISKUSI KASUS
ETIOLOGI DAN FAKTOR RISIKO
Faktor Risiko Utama:
1. Persalinan sesar (sc) (terutama jika sebelum usia kehamilan 28 minggu)
2. pecah ketuban
3. Seringnya pemeriksaan dalam (hysteroscopy ,pemasangan IUD),
4. Laserasi pada vagina dan serviks,
5. Usia terlalu tua
6. Rendah status sosial ekonomi

Faktor Risiko Lainnya :


AKDR
Cairan menstruasi dalam Rahim
Infeksi sekunder (gonore, chlamidia, bakteri vaginosis)
DIAGNOSIS KASUS
TEORI dari Klinis Pada anamnesis didapatkan
Demam keluhan antara lain :
Sakit perut bagian bawah
- Nyeri perut bagian bawah
- Sedikit nyeri saat BAK
Lochia berbau busuk - Keputihan berbau
Perdarahan vagina abnormal - Sedikit demam
- Riwayat post kuretase 1 bulan
Dispareunia
Pada pemeriksaan fisik didapatkan
Disuria - Vital sign
Malaise TD 120/80 mmHg
Nadi 92 x/m
Pernafasan 20 x/m
Suhu 37,4
- Status Ginekologi
Fluor (+) berbau
- Penunjang
Leukosit 11.900
TATALAKSANA

Teori Kasus
1. Istirahat 1. Istirahat (MRS)
2. Pemberian cairan (oral/infus) 2. Infus RL 500cc /8 jam
3. Antibiotika kombinasi sampai bebas demam 48 3. Inj. Antrain 3x1 amp
jam
4. Antibiotik
• Doksisiklin 2x100mg PO selama 10 hari
• Inj. Ceftriaxon 2x1 g
• Klindamisin 900mg + Gentamisin 1,5 mg/kg 3x1 IV
• Inj. Gentamycin 2x80 mg
• Ampisilin 4x2 g + Gentamisin 1x5 mg/kgBB +
• Inf. Metronidazol 3x500 mg
Metronidazol 3x500 mg
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai