Anda di halaman 1dari 47

‫م‬ ِ ‫ن ال َّر‬

ِ ‫ح ْي‬ ْ ‫ّللا ال َّر‬


ِ ‫حمَا‬ ِ‫م ه‬ ْ ِ‫ب‬
ِ ‫س‬

Pembimbing : dr. Saleh Setiawan, Sp.B


BEDAH DIGESTIVE

Abdomen Akut
Perdarahan Saluran Cerna
Ikterus dalam Bedah
Abdomen Akut

Abdomen Akut

 Kondisi dimana gejala utamanya nyeri di perut,
terjadi secara tiba-tiba dan untuk penanggulangannya
biasanya tindakan pembedahan diperlukan.
Diagnosis Banding


Kolesistitis Akut, Pankreatitis Akut
Ruptur limpa, Perforasi lambung,
Perforasi Tukak Peptik, Hepatitis Akut Pankreatitis akut, Aneurisma
Kongestif Hepatomegali Akut, aorta pecah, Perforasi kolon,
Abses hati, Pneumonia dengan reaksi Pneumonia dengan reaksi pleura,
pleura, Pielonefritis Akut,
pielonefritis akut, MCI
Angina Pektoris Obstruksi usus, apendisitis,
pankreatitis akut, oklusi
pemb.darah mesenterial,
hernia strangulasi, ruptur
aneurisma aorta,
divertikulitis
Apendisitis, adneksitis,
endometriosis, KET, Kista Divertikulitis, adneksitis, KET,
ovarium terpuntir, Puntiran kista ovarium terpuntir,
apendises, epiploicae, hernia hernia inkarserata, perforasi
inkarserata, divertikulitis, ileitis
regional, perforasi caecum, abses kolon/sigmoid, abses psoas,
psoas, batu ureter, adenitis batu ureter.
mesenterik
Jenis Nyeri
• Rangsangan peritoneum
Nyeri • Dipersarafi oleh SSO
• Lokasi nyeri sulit untuk digambarkan
Viseral
• Rangsangan peritoneum parietale
Nyeri •

Dipersarafi SSTSSP
Rasa nyeri seperti ditusuk-tusuk
Somatik • Dapat ditunjukkan secara tepat oleh
pasien
Lokalisasi Nyeri

Viseral

Asal Organ Organ Lokasi Nyeri


• Foregut • Esofagus, lambung, • Epigastrium
duodenum, saluran
ampedu
• Midgut • Jejunum • Periumbilikal
• Hindgut • Kolon distal • Infraumbilikal
• Retroperitoneal • Ginjal, ureter • Pinggang, lipat paha
• Pelvis • Adneksa • Pinggang, suprapubik
Lokalisasi Nyeri

Somatik

Lokasi Organ
Abdomen Kanan Atas Kandung empedu, hati, duodenum,
pankreas, kolon, paru miokard
Epigastrium Lambung, pankreas, duodenum paru, kolon
Abdomen Kiri Atas Limpa, kolon, ginjal, paru
Abdomen Kanan Bawah Apendiks, adneksa, caecum, ileum, ureter
Abdomen Kiri Bawah Kolon, adneksa, ureter
Suprapubik Buli-buli, uterus, usus halus
Periumbilikal Usus halus
Pinggang/punggung Pankreas, aorta, ginjal
Bahu Diafragma
Sifat Rasa • Nyeri Somatik (terus-menerus)
• Nyeri Viseral (Kolik)
Nyeri
Onset dan • Nyeri hebat dapat terjadi secara tiba-
tiba
Intensitas Nyeri
• Sering dan terus menerus (kolesistitis
Muntah akut, pankreatitis akut)

• Umur, posisi pasien, Riw. Haid, Obat-


Data lain obatan, P. Fisik, Keadaan Umum
Pemeriksaan Abdomen

Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi


• Membedakan antara
Pemeriksaan obstruksi usus dengan
paralisis usus
Rektal

• Hb/Ht mutlak
Pemeriksaan • Radiologi
Penunjang • USG (kel. Hati, sal.empedu
dan pankreas)
Penatalaksanaan

 Tergantung pada diagnosis kerja yang ditegakkan
 Tindakan yang harus diklakukan tanpa tahu
penyeab → Abdomen akut yang disebabkan oleh
peritonitis umum atau lokal di abdomen kanan
bawah, obstruksi usus atau kecurigaan gangguan
vaskularisasi usus
 Tindakan berupa istirakatkan saluran cerna,
dekompresi lambung dengan pemasangan pipa
lambung, puasa dan pemberian cairan parenteral
10 Langkah Nyeri Perut Kanan Atas Akut

2

• Skor Triase (Otak, pernapasan, kardiovaskuler)
• Diagnosis Banding (Anamnesi, PF, PP)
3 • Perlu tindakan pembedahan atau tidak
4 • Bila perlu : Laparotomi dengan sayatan median atas
5 • Kontraindikasi Operasi
6 • Waktu tindakan pembedahan
7 • Masalah Pra bedah
8 • Masalah selama pembedahan
9 • Masalah Pasca bedah
10 • Follow up
Kolesistitis Akut

Diagnosis

Subjektif Objektif P. Penunjang
• Nyeri perut akut di • Sering pada wanita • Laboratorium
bag.perut kanan atas gemuk > 40 tahun • (Leukosit, Alkali
(kolik atau terus- • Suhu 38-38,5oC fosfatase, serum
menerus) • Tanda-tanda amilase)
• Nyeri menyebar ke peritonitis di kuadran • USG
punggung dan ke kanan atas • EKG dan Foto Toraks
skapula • Nyeri tekan kosta
• Mual, muntah tidak ada
• demam • Mungkin teraba massa
• Mungkin ikterus
ringan
Penatalaksanaan

• Observasi selama 2 x 24 jam
Non-operatif • Rencana Kolesistektomi (8-
12 minggu kemudian)

Operatif • Kolesistektomi
Pankreatitis Akut

Etiologi

Alkohol
Batu empedu
Trauma
Tukak peptik
Virus
Obat
gigitan binatang
berbisa
hiperkalsemia
idiopatik
Diagnosis

Subjektif Objektif P. Penunjang
• Nyeri perut • Tanda peritonitis lokal • Laboratorium
menembus ke arah di perut kanan • USG
belakang (terus- atas/seluruh abdomen • Foto Polos Abdomen
menurus) • Warna kebiruan di • CT SCAN
• Mual, muntah pinggang kiri (Tanda
• Riw. Peminum Gray Turner) atau
alkohol sekitar pusar (Tanda
Cullen)
• Takikardi
• Tanda Syok
• Suhu > 38oC
Tatalaksana

 Tidakan yang segera dilakukan : puasa, dekompresi lambung,
terapi cairan, pemberian antikolinergik saulfas atropin
 Bila klinis membaik tidak perlu pembedahan
 Pembedahan dilakukan jika tidak ada perbaikan dalam 24 jam
 Untuk edema pankreas → eksplorasi pankreas dan pemasangan
dren ganda disekitar pankreas
 Debridement jika ada bagian nekrosis
 Tindakan sesuai dengan kelainan jika terdapat kelainan pada
saluran empedu
 Lavase peritoneal (1-2L RL melalui dialisis peritoneal setiap
jam) → kontraindikasi pembedahan
Perforasi Tukak Peptik

Perforasi Tukak Lambung

Subjektif Objektif P. Penunjang
• Pasien dengan • Tanda-tanda • Foto Polos
riwayat gastritis peritonitis jelas Abdomen
• Nyeri hebat tiba-tiba • Dinding perut • Foto Toraks dan
mungkin setelah tegang dan kaku EKG
makan • Pernapasan dangkal
• Terasa nyeri pada • Takikardi
bahu • Suhu normal
• Muntah kadang- • Tanda-tanda udara
kadang bebas intraperitoneal
Tatalaksana

 Tindakan segera → pemasangan pipa lambung untuk
dekompresi dan pengisapan cairan lambung, mencegah
kontaminasi
 Resusitasi cairan
 Analgetik → mengurangi nyeri dan memperbaiki aliran
balik vena dan ventilasi paru
 Perforasi tukak peptik → pembedahan
 Perforasi tukak duodeni → pembedahan ditambahkan
omental pacth bila diperlukan
 Bila kondisi baik, dilakukan tindakan definitif untuk
tukak peptik (Billroth I/II, vagotomi trunkal+antrektomi,
vagotomi trunkal + piloroplasti)
Trauma Perut

Etiologi

• Trauma perut dengan penetrasi ke
dalam rongga peritoneum (trauma
tembus)

• Trauma perut tanpa penetrasi ke


rongga peritoneum (trauma
tumpul)
Diagnosis

Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis
Fisik Penunjang
Akibat Trauma Terhadap
Organ dalam Perut

Luka Tusuk :
Luka Tembak : Trauma Tumpul
Perdarahan
Kerusakan Organ Kerusakan Organ
Iritasi peritoneum
Tatalaksana

• Syok
• Gangguan pernapasan
Trauma Perut • Pemasangan pipa lambung
• Pemasangan kateter
• Laparotomi dilakukan :
• Tanda-tanda rangsang peritoneal, syok, bising
Luka Tusuk usus tak terdengar, darah dalam lambung, buli-
buli, rektum, ada udara bebas intraperitoneal

Luka Tembak • Laparotomi

Trauma
Tumpul • Laparotomi
Gangguan Pasase Usus

Diagnosis

Subjektif Objektif P. Penunjang
• Perut kembung • Abdomen • Laboratorium
• Muntah membuncit (Hb/Ht, elektrolit,
• Tidak bisa flatus • Adanya gambaran AGD)
• Tidak bisa BAB usus atau gerakan • Foto polos abdomen
peristaltik tiga posisi.
• Riw. Laparotomi
• Bising usus
• Riw. Ggn pola
meninggi (metalic
defekasi.
sound)
• Riw. Pemakaian
• RT (ampula rekti
obat-obatan atau
kolaps pada
peny. Ginjal kronis
obstruksi)
Tatalaksana

 Pasang infus untuk rehidrasi dan koreksi
elektrolit/asam-basa
 Kateter urin atau tekanan vena sentral (CVP)
 Pasang pipa lambung → mengurangi tekanan intra-
abdominal dan mencegah muntah sehingga tidak
terjadi aspirasi
Perdarahan saluran
cerna

Pasien dengan Perdarahan

Tanda-tanda syok
berat, pucat, ggn Pasien dengan tanda
kesadaran, hipotensi, takikardi,
disorientasi, vasokonstriksi perifer,
vasokonstriksi perifer, oliguria
anuria

Pasien dengan
Hemodinamik masih hemodinamik yang
stabil, takikardi, stabil tanpa adanya
takipneu tanda-tanda
hipovolemi
Penatalaksanaan Gangguan
Sirkulasi

Ganti volume
darah yang
hilang

Cairan Mencari
sampai penyebab,
kondisi lokasi
stabil perdarahan
Menentukan Kecepatan dan
Derajat Berat Perdarahan

Menilai keadaan klinis
pasien

Mengukur banyaknya
darah yang keluar

Menilai jumlah cairan


atau darah yang harus
diberikan
Perdarahan Saluran Cerna

• Varises esofagus

SCBA •


Ulkus peptikum
Tumor gaster/duodenum
Divertikel duodenum

• Perdarahan Tifoid
• Invaginasioebiasis
• Tumor kolon

SCBB •


Divertikel kolon
Polip Kolon
Hemorhoid
• Fisura Anus
• Amoebiasis
Diagnosis

Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis
Fisik Penunjang

• Hematemesis • Pucat • Laboratorium


• Melena • Tangan Dingin • USG
• Warna segar • Nail Bed • Foto Polos Abdomen
• Nadi di atas • OMD
100x/menit • Ba. Enema
• Endoskopi
Ikterus dalam bedah

Metabolisme Bilirubin
Diagnosis

Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis
Fisik Penunjang
Penyebab Ikterus

Pre-Hepatik Hepatik Post- Hepatik

• Hemolisis • Hepatitis • Ikterus


• Sirosis Obstruktif
Referensi

Staf Pengajar Bagian Ilmu Bedah FKUI. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah.
Jakarta : Bina Rupa Akasara.
‫‪Terima Kasih ‬‬
‫‪‬‬
‫ن‬ ‫ْ‬
‫ي‬ ‫م‬‫َ‬ ‫ال‬‫ع‬‫َ‬ ‫ْ‬
‫ل‬ ‫ا‬ ‫ب‬ ‫ه‬ ‫ر‬
‫َ‬ ‫ِ‬ ‫ه‬
‫لِل‬ ‫ِ‬ ‫ُ‬
‫د‬ ‫ْ‬
‫م‬ ‫َ‬
‫ح‬ ‫ْ‬
‫ل‬ ‫َ‬ ‫ا‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ‬

Anda mungkin juga menyukai