Anda di halaman 1dari 21

“ASAS-ASAS PENDIDIKAN”

DISUSUN OLEH:
HADITYA (16004054)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
2016
 Asas pendidikan merupakan sesuatu
kebenaran yang menjadi dasar atau
tumpuan berpikir, baik pada tahap
perancangan maupun pelaksanaan
pendidikan.
 Khusus di Indonesia , terdapat sejumlah
asas yang memberi arah dalam
merancang dan melaksanakan
pendidikan itu. Asas-asas tersebut antara
lain:
1. Asas Tut Wuri Handayani

 Asas tut wuri handayani merupakan asas


pendidikan Indonesia hingga saat ini. Sebagai asas
pertama tut wuri handayani merupakan inti dari
sistem Among dari perguruan itu. Semboyan tut
wuri handayani yang dikumandangkan oleh Ki
Hajar Dewantara mendapat tanggapan positif dari
Drs. R.M.P Sostrokartono seorang ahli filsuf dan
bahasa dengan menambah dua semboyan untuk
melengkapinya yakni Ing Ngarso Sung Tulada dan
Ing Madya Mangun Karsa.
 Ketiga
semboyan tersebut telah menyatu
menjadi satu kesatuan asas yakni :
- Ing ngarso sung tulada (jika didepan,
menjadi contoh).
- Ing madya mangun karsa (jika ditengah-
tengah membangkitkan kehendak hasrat
dan motivasi).
-Tut Wuri Handayani (Di belakang
membuat dorongan atau mendorong).
 A. Ing Narsa Sung Tulada yang berarti jika
di depan, memberi contoh yang dimaksud
ialah sebagai seorang pendidik kita harus
bisa menjadi contoh kepada siswa dalam
berprilaku dan juga bertindak agar anak
didik kita bisa minimal seperti kita dan
harus lebih baik dari kita.
Dalam konteks kepemimpinan
semboyan ini berartikan sebagai
pemimpin kita hendaknya harus bisa
memperlihatkan dan memberi contoh
kepada bawahan dan rakyat kita akan
pentingnya perbuatan baik dan
mengayomi rakyat sehingga rakyat pun
bisa menerima dan mencontoh
pemimpinnya.
 B.Ing Madya Mangun Karsa yang
berarti jika ditengah-tengah,
membangkitkan kehendak, hasrat
atau motivasi, disini kita sebagai calon
pendidik kelak ketika akan
memberikan penajaran kepada
masyarakat atau anak didik kita,
hendaknya kita dapat berbaur dengan
peserta didik.
Kita tidak hanya selalu
memberikan materi di depan kelas
dan memberikan contoh, tetapi kta
hendaknya berbaur dan
membangkitkan semangat peserta
didik dalam menyelesaikan suatu
permasalahan yang dialaminya.
 C.Tut Wuri Handayani yang berarti Di
belakang membuat dorongan atau
mendorong, memiliki makna kita
sebagai calon pendidik memberikan
peserta didik keleluasaan dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologinya tetapi kita juga
harus mengawasinya agar tidak
menyimpang dari norma norma yang
ada dalam masyarakat.
 Agar diperoleh latar keberlakuan
awal dari asas tutu wuri handayani,
perlu dikemukakan ketujuh asas
Perguruan Nasional Taman Siswa.
Ketujuh asas tersebut merupakan
asas perjuangan untuk
menghadapi pemerintah kolonial
Belanda sekaligus untuk
mempertahankan kelangsungan
hidup dan sifat yang nasional dan
demokrasi. Ketujuh asas tersebut
adalah sebagai berikut :
LANJUTAN
A. Bahwa setiap orang mempunyai hak
untuk mengatur dirinya sendiri dengan
mengingat tertibnya persatuan dalam
berkehidupan umum.
B. Bahwa pengajaran harus memberi
pengetahuan yang berfaedah yang dalam
arti lahir dan batin dapat memerdekatan
diri.
C. Bahwa pengajaran harus tersebar luas
sampai dapat menjangkau kepada seluruh
rakyat.
D. Bahwa pengajaran harus berdasarkan
pada kebudayaan dan kebangsaan
sendiri.
LANJUTAN
E. Bahwa untuk mengejar kemerdekaan
hidup lahir maupun batin hendaklah
diusahakan dengan kekuatan sendiri.
F. Bahwa sebagai konsekuensi hidup
dengan kekuatan sendiri maka mutlak
harus membelanjai sendiri segala
usaha yang dilakukan.
G. Bahwa dalam mendidik anak-anak
perlu adanya keikhlasan lahir dan
batin untuk mengorbankan segala
kepentingan pribadi demi
keselamatan dan kebahagiaan anak-
anak.
 Asas tutwuri handayani merupakan inti dari
asas pertama yang menegaskan bahwa
setiap orang mempunyai hak mengatur
dirinya sendiri dengan mengikat tertibnya
persatuan dalam peri kehidupan umum. dari
asas inilah lahirnya “sistem among” dimana
guru memperoleh sebutan “pamong” yaitu
sebagai pemimpin yang berdiri dibelakang
dengan bersemboyan Tutwuri Handayani
yaitu tetap mempengaruhi dengan memberi
kesempatan kepada anak-anak didik untuk
berjalan sendiri dan tidak terus menerus
dicampuri, diperintah atau dipaksa.
 Disisi lain, pendidik setiap saat memberi uluran
tangan apabila diperlukan oleh anak. Ing
ngarso sung tulada adalah hal yang baik
mengingat kebutuhan anak maupun
pertimbangan guru. Ing madya mangun
karsa diterapkan dalam situasi kurang
bergairah. Sehingga perlu diupayakan untuk
memperkuat motivasi
 Dalam kegiatan belajar-mengajar, sedini
mungkin dikembangkan kemandirian dalam
belajar dengan menghindari campur tangan
guru, namun guru selalu siap untuk ulur
tangan apabila diperlukan. Perwujudan asas
kemandirian dalam belajar akan menempatkan
guru dalam peran utama sebagai fasilitator dan
motivator disamping peran-peran lain,
informator, organisator dan sebagainya.
Berikut penjelasannya:
a. Guru sebagai fasilitator
diharapkan menyediakan dan
mengatur berbagai sumber belajar,
sedemikian rupa sehingga
memudahkan peserta didik
berinteraksi dengan sumber-sumber
tersebut.
b. Guru sebagai motivator
mengupayakan timbulnya prakarsa
untuk memanfaatkan sumber belajar.
 Hal tersebut berarti bahwa pendidik
perlu memberikan dan bahkan
merangsang peserta didik untuk
memburu informasi selain dari dirinya
sendiri.
3.Asas pendidikan Sepanjang Hayat
 Istilah belajar sepanjang hayat erat kaitannya
dengan istilah “pendidikan seumur hidup”. UNESCO
Institute for Education menetapkan suatu definisi
kerja yakni pendidikan seumur hidup adalah
pendidikan yang harus :

LANJUTAN
A. Meliputi seluruh hidup setiap individu.
B. Mengarah kepada pembentukan,
pembaharuan, peningkatan dan
penyempurnaan secara sistematis
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
dapat meningkatkan kondisi hidupnya.
C. Tujuan akhirnya adalah mengembangkan
penyadaran diri (self fulfilment) setiap
individu.
D. Meningkatkan kemampuan dan motivasi
utnuk belajar mandiri.
E. Mengakui kontribusi dari semua pengaruh
pendidikan yang mungkin terjadi, termasuk
yang formal, non formal dan informal.
 Dalam kaitan penerapan asas Tut Wuri Handayani,
dapat dikemukakan beberapa keadaan yang ditemui
sekarang, yakni :
1) Peserta didik mendapat kebebasan untuk
memilih pendidikan dan keterampilan yang
diminatinya di semua jenis, jalur, dan jenjang
pendidikan yang disediakan oleh pemerintah sesuai
peran dan profesinya dalam masyarakat. Peserta
didik bertanggung jawab atas pendidikannya
sendiri
2) Peserta didik mendapat kebebasan untuk
memilih pendidikan kejuruan yang diminatinya agar
dapat mempersiapkan diri untuk memasuki
lapangan kerja bidang tertentu yang diinginkannya
LANJUTAN
3) Peserta didik memiliki kecerdasan yang
luar biasa diberikan kesempatan untuk
memasuki program pendidikan dan
ketrampilan sesuai dengan gaya dan irama
belajarnya
4) Peserta didik yang memiliki kelainan atau
cacat fisik atau mental memperoleh
kesempatan untuk memilih pendidikan dan
ketrampilan sesuai dengan cacat yang
disandang agar dapat bertumbuh menjadi
manusia yang mandiri
5) Peserta didik di daerah terpencil
mendapat kesempatan untuk memperoleh
pendidikan dan ketrampilan agar dapat
berkembang menjadi manusia yang memiliki
kemampuan dasar yang memadai sebagai
manusia yang mandiri, yang beragam dari
potensi dibawah normal sampai jauh diatas
normal (Jurnal Pendidikan,1989)
 Dalam kaitan asas belajar sepanjang hayat, dapat
dikemukakan beberapa keadaan yang ditemui
sekarang, yaitu :
 1) Usaha pemerintah memperluas kesempatan
belajar telah mengalami peningkatan. Terbukti
dengan semakin banyaknya peserta didik dari tahun
ke tahun yang dapat ditampung baik dalam lembaga
pendidikan formal, non formal, dan informal;
berbagai jenis pendidikan; dan berbagai jenjang
pendidikan dari TK sampai perguruan tinggi
 2) Usaha pemerintah dalam pengadaan dan
pembinaan guru dan tenaga kependidikan pada
semua jalur, jenis, dan jenjang agar mereka dapat
melaksanakan tugsnya secara proporsional. Dan
pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas hasil
pendidikan di seluruh tanah air. Pembinaan guru
dan tenaga guru dilaksanakan baik didalam negeri
maupun diluar negeri

LANJUTAN
 3) Usaha pembaharuan kurikulum dan
pengembangan kurikulum dan isi pendidikan agar
mampu memenuhi tantangan pembangunan
manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas
melalui pendidikan
 4) Usaha pengadaan dan pengembangan sarana
dan prasarana yang semakin meningkat: ruang
belajar, perpustakaan, media pengajaran, bengkel
kerja, sarana pelatihan dan ketrampilan, sarana
pendidikan jasmani
 5) Pengadaan buku ajar yang diperuntukan bagi
berbagai program pendidikan masyarakat yang
bertujuan untuk:
 a) Meningkatkan sumber penghasilan keluarga
secara layak dan hidup bermasyarakat secara
berbudaya melalui berbagai cara belajar
 b) Menunjang tercapainya tujuan pendidikan
manusia seutuhnya

LANJUTAN
 6) Usaha pengadaan berbagai program
pembinaan generasi muda: kepemimpinan dan
ketrampilan, kesegaran jasmani dan daya kreasi,
sikap patriotisme dan idealisme, kesadaran
berbangsa dan bernegara, kepribadian dan budi
luhur
 7) Usaha pengadaan berbagai program
pembinaan keolahragaan dengan memberikan
kesempatan yang seluas-luasnya kepada anggota
masyarakat untuk melakukan berbagai macam
kegiatanolahraga untuk meningkatkan kesehatan
dan kebugaran serta prestasi di bidang olahraga
 8) Usaha pengadaan berbagai program
peningkatan peran wanita dengan memberikan
kesempatan seluas-luasnya dalam upaya
mewujudkan keluarga sehat, sejahtera dan bahagia;
peningkatan ilmu pngetahuan dan teknologi,
ketrampilan serta ketahanan mental.
 Implementasi dari asas kemandirian dalam
belajar merupakan suatu wujud manifestasi
Asas Kemandirian dalam Belajar yang bukan
hanya dalam berbentuk kurikulum KTSP,
namun juga dalam bentuk ko-kurikuler dan
ekstra kurikuler – sedang dalam lingkup
perguruan tinggi terwujud dalam kegiatan tatap
muka dan kegiatan terstruktur dan mandiri.

Anda mungkin juga menyukai