Anda di halaman 1dari 16

BENTUK SIRKULASI YANG TERDAPAT DI

BERBAGAI BANGUNAN
TEORI ARSITEKTUR - II

DISUSUN OLEH :
RAMA KANTHA SUBIKSHA
(16.184.0009)

JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI T. D. PARDEDE
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena atas kasih karunia-Nya saya dapat menyelesaikan
presentasi tentang Bentuk-Bentuk Sirkulasi Yang Terdapat
Di Berbagai Bangunan ini dengan baik walaupun masih
terdapat beberapa kesalahan di dalamnya. Saya juga
berterimakasih kepada Bapak Darwin Sinabariba, ST. MM.
selaku dosen mata kuliah Teori Arsitektur – II yang telah
memberikan tugas ini kepada saya. Saya berharap presentasi
ini dapat berguna dalam menambah wawasan kita tentang
bentuk sirkulasi yang ada pada bangunan. Saya menyadari
bahwa presentasi ini masih memiliki kekurangan. Oleh
sebab itu saya berharap adanya kritik dan saran agar
presentasi ini dapat lebih dimengerti. Sebelumnya saya
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan kepada para pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sirkulasi sangat penting dalam bangunan karena
merupakan suatu akses yang digunakan untuk
menuju bangunan baik dengan berjalan kaki dan
menggunakan kendaraan sehingga sirkulasi harus
memberikan suatu kenyamanan bagi penggunanya.
Bentuk dan skala suatu ruang sirkulasi harus dapat
menampung gerak manusia saat mereka berjalan,
berdiri, mengamati sekeliling, dan sebagainya. Ada
lima hal pokok dalam sirkulasi pada bangunan, salah
satunya bentuk ruang sirkulasi. Pada kesempatan ini,
saya akan memaparkan tentang bentuk ruang
sirkulasi. Bentuk ruang sirkulasi dapat bermacam-
macam berdasarkan batas yang ditetapkan, perannya
terhadap ketinggian, jalan masuk kedalamnya,
bentuk yang berkaitan dengan ruangan yang
terhubung, serta kualitas skala, proporsi, cahaya dan
pemandangan yang dipertegas.
B. TUJUAN PEMBAHASAN

1. Mengetahui bentuk-bentuk sirkulasi pada


bangunan .
2. Mengetahui fungsi dari bentuk-bentuk
sirkulasi.
3. Mengetahui perbedaan bentuk-bentuk
sirkulasi pada bangunan yang berbeda.
BAB II
PEMBAHASAN
A. TINJAUAN UMUM
BENTUK SIRKULASI

Bentuk-bentuk sirkulasi yang terdapat pada suatu bangunan


berfungsi sebagai jalur masuk dan keluar untuk manusia,barang
dan kendaraan. Bentuk sebuah ruang sirkulasi dapat bermacam-
macam berdasarkan :
 Batas-batas yang ditetapkan
 Bentuknya yang berkaitan dengan bentuk ruang-ruang yang
dihubungkan
 Kualitas skala, proporsi, cahaya dan pemandangan yang
dipertegas
 Terbukanya jalan masuk ke dalamnya
 Perannya terhadap perubahan-perubahan ketinggian lantai
dengan tangga-tangga dan landasan. (Francis. D. K. Ching.)
B. TINJAUAN KHUSUS
BENTUK SIRKULASI
 Ada 2 jenis sirkulasi pada suatu bangunan, yaitu
sirkulasi horizontal dan sirkulasi vertikal.
 Sirkulasi horizontal dan vertical berkaitan dengan
pergerakan/aksesibilitas manusia, barang, dan
transportasi.
 Berdasarkan sistem kinerjanya, sirkulasi terbagi
lagi atas 2 sistem, yaitu sistem manual dan sistem
elektrikal.
 Sistem manual adalah sistem yang masih
mengharuskan manusia untuk menggunakan
tenaganya untuk melalui bentuk sirkulasi itu.
Contohnya : tangga, ramp barang, ramp
transportasi.
 Sistem elektrikal merupakan sistem yang
memakai mesin sebagai penggeraknya, sehingga
pergerakan manusia, barang, transportasi dapat
lebih mudah.
C. SIRKULASI HORIZONTAL (MANUAL)
1. Koridor
Lorong yang menghubungan satu
ruangan ke ruangan lainnya.
1.A. KORIDOR HOTEL

 Koridor hotel memiliki lebar yang berbeda-beda ,


namun lebar umumnya minimal 1,2 m
 Koridor hotel berfungsi sebagai jalur masuk menuju
kamar ataupun ruang lainnya.
 Koridor hotel umumnya memiliki tinggi minimal 2,2 m
1.B. KORIDOR RUMAH SAKIT

 Koridor rumah sakit memiliki lebar yang lebih besar dari hotel, yaitu
minimal 2,25 m
 Dibuat lebih lebar agar ranjang pasien mudah dibawa ke ruangan
yang lain
 Tinggi koridor rumah sakit sekitar 2,40 m
1.C KORIDOR MALL

 Lebar koridor mall memiliki standar 8-16 m


 Koridor mall dibuat sangat lebar agar orang-orang
yang berlalu-lalang tidak berdesak-desakan.
 Selain itu juga memudahkan orang untuk membawa
barang-barangnya.
1.D KORIDOR SEKOLAH

 Koridor sekolah umumnya memiliki lebar standar 1,8 m


 Selain menjadi tempat siswa berjalan, koridor juga berfungsi
sebagai jalur evakuasi pertama jika bangunan dalam kondisi
darurat.
 Ketinggian minimum koridor sekolah yaitu 2,5 m
1.E KORIDOR BANDARA

 Koridor bandara dibuat sangat lebar karena berfungsi untuk


memperlancar manusia berjalan dengan barang bawaannya
seperti koper, tas, dll.
2. SELASAR
Bentuk sirkulasi yang berupa
serambi atau beranda.
2.1 SELASAR SEKOLAH

 Lebar minimum pada selasar sekolah umumnya 1,5 m


 Selasar pada sekolah berfungsi sebagai jalan menuju
ruangan lain, tempat berdiri dan berbincang dengan
orang lain, serta tempat untuk memandang sekeliling
bangunan.
2.2 SELASAR MASJID

 Selasar masjid umumnya memiliki lebar 1,5-2 m


 Selasar masjid berfungsi sebagai jalan masuk dan keluarnya
umat ke dalam tempat ibadah.
 Selain itu selasar juga biasanya merupakan tempat umat
untuk berkumpul dan berbicara
2.C SELASAR RUMAH SAKIT

 Lebar selasar pada rumah sakit memiliki standar 1,5 m untuk


pejalan kaki biasa.
 Tetapi untuk selasar yang dilewati ranjang pasien ukurannya
dapat diperlebar.
 Fungsi selasar rumah sakit yaitu untuk jalan keluar masuknya
pasien ataupun penjenguk dan sebagai tempat pasien melihat
suasana di luar kamar.

Anda mungkin juga menyukai