Anda di halaman 1dari 25

Bed Site Teaching

Diabetes Melitus (DM)


Reva Anggarina Japar
12100117093

Preseptor : dr. Diet S Rustama, Sp.A(K)


IDENTITAS PASIEN
• Nama : Nn. YF
• Usia : 17 tahun 11 bulan
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Anak ke : 2 dari 3 bersaudara
• Alamat : Jl Srimahi, Cigereleng,
Bandung
• Tangga masuk : 30 Mei 2018
• Tanggal pemeriksaan : 30 Mei 2018
IDENTITAS ORANG TUA
AYAH IBU
• Nama : Tn. A • Nama : Ny. L
• Usia : 47 tahun • Usia : 49 Tahun
• Alamat : jl Srimahi, • Alamat : jl Srimahi,
Cigelereng, Bandung Cigelereng, Bandung
• Pekerjaan : Wirausaha • Pekerjaan : IRT
ANAMNESIS
• Keluhan utama:

Kontrol DM karena obat habis


RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien datang ke poli RSAI diantar ibunya dengan tujuan kontrol DM karena
obat habis. Pasien pada saat datang ke poli RSAI tidak memiliki keluhan DM pada saat
itu dikarenakan pasien selalu rutin suntik insulin 4 kali dalam sehari dengan dosis 10
mg. pasien didiagnosis pertama kali menderita DM tipe 1 pada usia pasien 5 tahun.
Awalnya pasien datang ke RSHS pada tahun 2005 dengan keluhan berat badan yang
sulit meningkat walau makannya banyak bahkan cenderung turun dan terlihat kurus
disertai keluhan sering BAK dan ibu pasien sering memperhatikan bahwa setiap
anaknya BAK, air kencingnya dikerubungi semut.
Awalnya keluhan sering BAK terutama malam hari yang terjadi selama kurang
lebih 1 bulan SMRS (2005), keluhan tersebut muncul secara perlahan dimana mula-
mula BAK nya setiap 1-2 jam sekali tetapi makin hari makin sering sampai setiap 10-15
menit sekali. Pasien tidak mengeluhkan adanya perubahan pada warna dan bau
urinnya. Keluhan sering BAK tersebut juga disertai adanya peningkatan jumlah minum
pada pasien. Pasien mengaku pada saat itu pasien mengalami peningkatan jumlah
minum 3-4 kali dari jumlah biasanya atau sekitar 4-5 liter dalam sehari. Pasien juga
mengeluhkan adanya peningkatan nafsu makan, dimana pasien menjadi lebih sering
lapar dan makan lebih banyak dari biasanya, menjadi 5-6 kali dalam sehari.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien juga mengeluhkan pasien merasa lebih lemas dan lesu dari
biasanya, serta ketika pasien beraktivitas lebih sering cepat merasa
lelah dari biasanya. Menurut pasien, pasien juga mengalami
penurunan BB sekitar 1-2 kg. Pasien mengaku lupa GDS awal
pertama kali diperiksa di RSHS ibu pasien hanya mengatakan bahwa
berdasarkan informasi dokter GDS pasien tinggi melebihi orang
normal. tetapi pada saat ini setelah melakukan terapi insulin GDS
paling tinggi pasien adalah 200 mg/dl namun paling sering berkisar
antara 80-110 mg/dl.
1 minggu sebelum kontrol pasien mengalami sakit kepala yang tidak
ditunjuk di bagian mana sakitnya, pusing, gemetar pada tubuhnya
dan berkeringat, keluhan ini muncul saat pasien telah meyuntikan
insulin namun terlambat makan untuk solat magrib dan mengaji
terlebih dahulu. pasien mengatasi keluahnya ini dengan memakan
makanan yang tinggi gula dan keluhannya membaik.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Untuk saat ini Pasien juga menyangkal mengalami sakit


kepala, berkeringat dan tremor. Pasien tidak pernah
mengeluhkan adanya muntah, sesak dan penurunan
kesadaran. Tidak pernah mengeluhkan adanya mata kabur
atau penurunan penglihatan, melihat kilatan cahaya, atau
melihat pelangi ketika melihat cahaya. Pasien juga tidak
mengeluhkan adanya jari-jari tangan dan kaki yang kesemutan
dan mati rasa.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien mengaku, sebelum pasien terdiagnosis DM pasien


memiliki pola makan dan aktivitas yang kurang baik. Dimana
pasien setiap hari mengkonsumsi makanan yang tinggi akan gula
seperti permen kapas dan coklat serta minumam bersoda dan
pasien jarang melakukan aktivitas fisik seperti bermain ke luar
rumah dan lebih sering menghabiskan waktunya di depan
televisi.
Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien Pertama kali di diagnosis menderita DM type 1 saat berusia 5
tahun oleh dokter di RSHS dan dirawat karena DM nya.

Riwayat Penyakit Di Keluarga


Pasien menyatakan bahwa tidak ada anggota keluarganya yang
memiliki keluhan / di diagnosis menderita penyakit yang sama dengan
pasien. Baik ayah,ibu, kakak, adik, nenek dan kakek namun untuk
kerabat seperti paman atau bibi pasien belum dapat memastikannya.
Anamnesis

Riwayat Kehamilan dan Persalinan

Pasien lahir dari ibu P2A0. pasien di bidan dan lahir dari ibu yang
merasa hamil cukup bulan. Lahir secara spontan dengan letak kepala.
Menangis spontan dengan ketuban jernih. Pasien juga tidak memiliki penyulit
ketika pasien lahir dan pasien bayi.
Ibu pasien mengaku ketika ibu pasien hamil sering kontrol ke bidan
setiap bulannya. Ibu pasien juga mengaku sering mengkonsumsi vitamin dan
penambah darah ketika hamil. Ibu pasien tidak memiliki riwayat sakit selama
kehamilan, perdarahan, trauma, keputihan, hipertensi dan DM ketika sedang
hamil.
Anamnesis
Riwayat Pemberian Makan
0 -- 2 bulan : ASI ( keluarnya menjadi lebih sedikit)
2 – 6 bulan : ASI + Susu Formula
6 - 12 bulan : Susu Formula +MPASI
12 bulan-2 tahun : Susu Formula + Bubur Nasi
2-17 tahun : Menu Makanan Keluarga

Riwayat Imunisasi
Pasien sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap di bidan
Usia 0 hari  Hepatitis B (HB0)
Usia 1 bulan  BCG, polio 1
Usia 2 bulan  DPT-HB-Hib 1, polio 2
Usia 3 bulan  DPT-HB-Hib 2, polio 3
Usia 4 bulan  DPT-HB-Hib 3, polio 4
Usia 9 bulan  Campak
Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan

• Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya mengalami


pertumbuhan dan perkembangan yang sama dengan anak
seusianya. Pasien tidak kesulitan dalam menangkap pelajaran
dikelas dan sering masuk 10 besar dikelasnya. Berdasarkan
keterangan pasien payudara pasien terasa mulai membesar
saat pasien berusia 15 tahun. Pasien pertama kali menstruasi
saat berusia 16 tahun untuk siklus menstruasi pasien
mengatakan kurang teratur jarak antar menstruasi bisa
mencapai 2-3 bulan
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum : Terlihat sakit Ringan
• Kesadaran : CM
• Tanda-Tanda Vital
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Nadi : 86x/menit
Suhu : 36,5 C
Respirasi : 22x/menit
Antropometri
• BB : 53 kg
• TB : 150 cm
• BMI : 23.56 kg/m2
Status gizi : Normal
Pemeriksaan Fisik
KEPALA
Bentuk : Normocephal, kelainan (-)
Kulit : Pucat (-), petechie (-), purpura (-), echimosis (-)
Rambut : hitam, halus, tidak mudah rontok.
Mata : Simetris, konjunctiva anemis (-/-), skleara ikterik (-/-),
pupil bulat isokor, refleks cahaya (+/+), conjuntival injection (-/-)
Telinga : lokasi normal, simetris, daun telinga bentuknya
normal, sekret (-), hiperemis (-)
Hidung : Simetris, deviasi septum (-), massa (-), sekret (-/-),
epistaksis (-/-), crusta perdarahan (-/-), PCH(-).
Mulut : mukosa kering dan pecah-pecah, sirkumoral sianosis (-),
typhoid tongue (-), coated tongue (+), ekimosis (-),petechie (-),
purpura (-), darah (-).
- Faring : tidak hiperemis
- Tonsil : tidak hiperemis, (T1/T1)
- Gigi : caries (-)
- Gusi : perdarahan gusi (-)
Pemeriksaan Fisik
LEHER
KGB : tidak ada pembesaran
Trakea : tidak deviasi,
JVP : tidak meningkat
Kelenjar Tiroid : tidak ada pembesaran
Pemeriksaan Fisik
THORAX ANTERIOR
Inspeksi : Bentuk dan pergerakan simetris, retraksi intercostal -, retraksi
suprasternal (-). Rose spot (-), petechie (-), purpura (-), ekimosis (-)
Palpasi : sela iga tidak melebar, vocal fremitus sulit dinilai.
Perkusi : sonor disemua lapang paru
Auskultasi : VBS kanan=VBS kiri, wheezing (-), ronchi (-)

Cor
Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : iktus kordis teraba, thrill (-)
Perkusi : batas jantung normal
Auskultasi : S1> S2, gallop (-), murmur (-).
Pemeriksaan Fisik
THORAX POSTERIOR
Inspeksi : bentuk simetris, gibus (-)
Palpasi : vocal fremitus sulit dinilai
Perkusi : sonor disemua lapang paru
Auskultasi : VBS kanan=VBS kiri, wheezing (-), ronchi (-)

ABDOMEN
Inspeksi : datar , retraksi epigastrium(-)
Palpasi : nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), tegang, turgor kulit normal,
massa (-), defense muscular (-)
Hepar dan lien tidak teraba pembesaran
Perkusi : timpani, pekak pindah (-), pekak samping (-)
Auskultasi : bising usus (+)
Pemeriksaan Fisik

Ekstremitas Atas Ekstremitas Bawah


• Akral hangat • Akral hangat
• Tidak sianosis • Tidak sianosis
• CRT <2 detik • CRT <2 detik
• Edema (-/-) • Edema (-/-)
• Deformitas (-/-) • Deformitas (-/-)
RESUME
Pasien perempuan berusia 17 tahun dengan gizi normal datang
ke poli RSAI diantar ibunya dengan tujuan kontrol DM karena obat
habis. Pasien pada saat datang ke poli RSAI tidak memiliki keluhan
DM pada saat itu dikarenakan pasien selalu rutin suntik insulin 4 kali
dalam sehari dengan dosis 10 mg. pasien didiagnosis pertama kali
menderita DM tipe 1 pada usia pasien 5 tahun Awalnya pasien
datang ke RSHS pada tahun 2005 dengan keluhan berat badan yang
sulit meningkat bahkan cenderung turun walau makannya banyak
dan terlihat kurus dimana pasien juga mengalami Poliuria,
Polidipsia,Polifagia, penurunan BB dan lethargic. Pasien mengalami
keterlambatan dalam maturitasnya seperti pertumbuhan payudara,
usia pertama menstruasi dan keteraturan dalam siklus
menstruasinya.
Pada pemeriksaaan fisik semua dalam batas normal
USULAN PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Darah Rutin (kolesterol)


• GDS/ Gula puasa
• HbA1C
• C-peptida
• AGD
DIAGNOSIS BANDING
• Diabetes Melitus Type 1 Non Komplikasi
• Diabetes Melitus Type 2 Non Komplikasi
DIAGNOSIS KERJA
• Diabetes Melitus Type 1 Non Komplikasi
MANAJEMEN
 Umum
1. Edukasi
2. Pengendalian pola makan
• Tetapkan kebutuhan energy per hari berdasar tinggi badan, berat badan, aktivitas. Dimana
energy yang dibutuhkan berkisar 25 – 30 kkal/kg BB.
• Diet untuk penurunan berat badan bagi penderita DM :
• Wanita : 1000 – 1200 kkal/hari
• Pria : 1200 – 1600 kkal/hari

3. Aktivitas fisik agar hidup lebih baik


• Aktivitas fisik olahraga
• Aktifitas sedang berdasarkan ketersediaan dan kemampuan pasien
• Dilakukan 3-5 hari/minggu dalam 20-30 menit
MANAJEMEN
 Khusus
1. Terapi Insulin
PROGNOSIS
• Quo ad Vitam : ad bonam
• Quo ad functionam : dubia ad Malam
• Quo ad sanationam : dubia ad Malam

Anda mungkin juga menyukai