Anda di halaman 1dari 16

ASSALAMU’ALAIKUM WR WB

Anggota Kelompok:
Nur Hasniatul Jihan
Nana Rozana
Muhammad Fadhil
Muamar Rizwan

Kelas: 2A/TKI
Dosen Pembimbing: Eka Kurniasih, ST,MT
 Pompa adalah mesin untuk menggerakan fluida.
Pompa digunakan untuk mengalirkaan fluida
incompresible (tidak mampu mampat) dari suatu
tempat ketempat yang lain, dari suatu tempat yang
rendah ketempat yang lebih tinggi atau dari tekanan
yang rendah ke tekanan yang lebih tinggi.
 Dalam suatu pabrik atau industri, selalu dijumpai
keadaan dimana bahan-bahan yang diolah
dipindahkan dari suatu tempat ketempat yang lain
atau dari suatu tempat penyimpanan ketempat
pengolahan maupun sebaliknya.
 Pemindahan ini dapat juga dimaksudkan unuk
membawa bahan yang akan diolah dari sumber
dimana bahan itu diperoleh. Kita tahu bahwa cairan
dari tempat yang lebih tinggi akan sendirinya
mengalir ketempat yang lebih rendah, tetapi jika
sebaliknya maka perlu dilakukan usaha untuk
memindahkan atau menaikkan fluida, alat yang lazim
digunakan adalah pompa.
 Pemindahan fluida dengan menaikkan tekanan pada
pompa adalah untuk mengatasi hambatan-hambatan
yang terjadi, antara lain:
1.Hambatan Kecepatan
Hambatan ini terjadi karena aliran fluida didalam
tabung atau pipa mempunyai kecepatan tertentu, maka
pompa harus memberikan tekanan yang diinginkan.
2.Hambatan Gesekan
Hambatan ini terjadi pada gesekan sepanjang pipa-
pipa yang dilaluinya.

Bila ditinjau dari segi tekanan yang menimbulkan


energi fluida maka pompa dapat diklasifikasikan dalam
2 jenis yaitu :
 Pompa Tekanan Statis
 Pompa Tekanan Dinamis
 Pompa sentrifugal merupakan pilihan utama para insinyur
dalam aplikasi pompa. Hal ini di karenakan pompa
sentrifugal sangat sederhana dan serbaguna. Pompa
sentrifugal diperkenalkan oleh Denis Papin tahun 1689 di
Eropa dan dikembangkan di Amerika Serikat pada awal
tahun 1800-an. Pada awalnya pompa ini dikenal sebagai
baling-baling Archimedean. Pada saat itu diproduksi untuk
aplikasi head rendah yang mana fluida bercampur sampah
dan benda padat lainnya.
 Pada fase selanjutnya pompa sentrifugal ini paling banyak
digunakan di pabrik kimia. Pompa sentrifugal biasa
digunakan untuk memindahkan berbagai macam fluida,
mulai dari air, asam sampai slurry atau campuran cairan
dengan katalis padat (solid). Dengan desain yang cukup
sederhana, pompa sentrifugal bisa disebut sebagai pompa
yang paling populer di industri kimia.
 Pompa Sentrifugal adalah jenis pompa tekan dinamis yang
memperbesar energi fluida melalui prinsip gaya
sentrifugal.
 Pompa sentrifugal adalah pompa dengan prinsip
kerjanya merubah energi kinetis (kecepatan) menjadi
energi potensial (tekanan) melalui suatu impeler yang
berputar dalam suatu casing. Pompa ini terdiri dari
komponen utaman berupa kipas (impeler) yang dapat
berputar dalam sebuah casing (rumah pompa), casing
tersebut dibungankan dengan saluran isap dan
saluran tekanan. Untuk menjaga agar di dalam casing
selalu terisi cairan, maka ada saluran isap yang harus
dilengkapi dengan katup kaki (foot valve). Impeler
yang berputar akan memberikan gaya sentrifugal
sehingga cairan yang ada pada bagian pusat impeler
akan terlempar keluar dari impeler yang kemudian
ditahan casing sehingga menimbulkan tekanan alir.
A. Stuffing Box
 Stuffing box berfungsi untuk mencegah kebocoran pada daerah
dimana poros pompa menembus casing.
B. Packing
 Digunakan untuk mencegah dan mengurangi kebocoran cairan
dari casing pompa melalui poros. Biasanya terbuat dari asbes
atau teflon.
C. Shaft
 Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari
penggerak selama beroperasi dan tempat kedudukan impeller
dan bagian – bagian berputar lainnya.
D. Shaft Sleeve
 Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi
dan keausan pada stuffing box. Pada pompa multi stage dapat
sebagai leakage joint, internal bearing dan interstage atau
distance sleever.
E. Vane
 Sudu dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada
impeller.
F. Casing
 Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi
sebagai pelindung elemen yang berputar, tempat kedudukan
diffusor (guide vane), inlet dan outlet nozel serta tempat
memberikan arah aliran impeller dan mengkonversikan energi
kecepatan cairan menjadi energi dinamis (single stage).
G. Eye of impeller
 Bagian sisi masuk pada arah isap impeller.
H. Impeller
 Impeler merupakan cakram bulat dari logam dengan lintasan untuk
aliran fluida yang sudah terpasang. Impeller berfungsi untuk mengubah
energi mekanis dari pompa menjadi energi kecepatan pada cairan yang
dipompakan secara kontinyu, sehingga cairan pada sisi isap secara terus
menerus akan masuk mengisi kekosongan akibat perpindahan dari
cairan yang masuk sebelumnya. Impeler biasanya terbuat dari perunggu,
polikarbonat, besi tuang atau stainless steel, namun bahan-bahan lain
juga digunakan.
Impeler dapat digolongkan atas dasar:
a. Arah utama aliran dari sumbu putaran: aliran radial, aliran aksial, aliran
campuran
b. Jenis hisapan: hisapan tunggal dan hisapan ganda
c. Bentuk atau Konstruksi Mekanis:
 Impeler yang tertutup memiliki baling-baling yang ditutupi oleh mantel
(penutup) pada kedua sisinya.
 Impeler terbuka dan semi terbuka kemungkinan tersumbatnya kecil.
 Impeler pompa berpusar/vortex cocok untuk bahan-bahan padat dan
“berserabut” akan tetapi pompa ini 50% kuran efisien dari rancangan
yang konvensional.
Pompa Sentrifugal dapat diklasifikasikan
berdasarkan:
1. Kapasitas
 Kapasitas rendah < 20 m3 / jam
 Kapasitas menengah 20 -:- 60 m3 / jam
 Kapasitas tinggi > 60 m3 / jam

2. Tekanan Discharge
 Tekanan Rendah < 5 Kg / cm2
 Tekanan menengah 5 -:- 50 Kg / cm2
 Tekanan tinggi > 50 Kg / cm2
3. Jumlah / Susunan Impeller dan Tingkat
 Single stage : Terdiri dari satu impeller dan satu casing
 Multi stage : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun seri dalam
satu casing.
 Multi Impeller : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun paralel
dalam satu casing.
 Multi Impeller / Multi stage : Kombinasi multi impeller dan multi stage.

4. Posisi Poros :
 Poros tegak
 Poros mendatar

5. Jumlah Suction :
 Single Suction
 Double Suction

6. Arah aliran keluar impeller :


 Radial flow
 Axial flow
 Mixed fllow
A. Pompa Aliran Radial

 Aliran fluida masuk impeller sejajar dengan poros


pompa dan keluar sudu dengan arah radial. Aliran ini
mempunyai konstruksi sedemikian sehingga aliran
zat cair yang keluar dari impeler akan tegak lurus
poros pompa (arah radial). Pompa aliran radial
mempunyai head yang lebih tinggi jika dibandingkan
dengan pompa jenis lain.
B. Pompa Aliran Aksial

Pompa jenis ini berfungsi untuk mendorong fluida kerja


dengan arah yang sejajar terhadap sumbu/poros
impellernya. Energi mekanik yang dihasilkan oleh sumber
penggerak ditransmisikan melalui poros impeller untuk
menggerakkan impeller pompa. Putaran impeller
memberikan gaya aksial yang mendorong fluida sehingga
menghasilkan energi kinetik pada fluida kerja tersebut. Pada
beberapa desain pompa aksial, terpasang sudu-sudu tetap
(diam) yang membentuk difuser pada sisi keluaran pompa.
Fungsinya adalah untuk menghilangkan efek berputar dari
fluida kerja dan mengkonversikan energi kinetik yang
terkandung di dalamnya menjadi tekanan kerja. Pompa axial
digunakan pada sistem-sistem yang membutuhkan debit air
fluida tinggi, dengan besar head yang rendah. Pompa jenis
ini banyak digunakan pada sistem irigasi, pompa
penanggulangan banjir
Kelebihan:
 Merupakan jenis yang paling umum / banyak
digunakan.
 Konstruksinya sederhana.
 Operasinya handal.
 Biayanya murah.
 Kapasitasnya besar.
 Efisiensinya bagus.
 Dapat digunakan untuk suhu tinggi.
Kekurangan:
 Tidak cocok untuk cairan yang viskositasnya tinggi
 Tidak cocok untuk kapasitas yang kecil.
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai