Oleh: Bayu Residewanto Putro Dokter Pembimbing: DR - Heka, Sp. A
Oleh: Bayu Residewanto Putro Dokter Pembimbing: DR - Heka, Sp. A
Riwayat Pengobatan
belum pernah berobat sebelumnya
kesadaran Letargi
TANDA VITAL
Suhu 37,8˚C
Pernafasan 55 kali/menit
Tekanan darah -
Status Generalis
Kepala Uub cembung
Kesan :
Tampak gambaran hyperdens di subarachnoid posterior
Tampak gambaran hypodens pada parietal kanan
Resume
Pasien datang kerumah sakit dengan keluhan kejang-kejang
sejak siang hari. Kejang dialami sebanyak 3-4 kali. Lama
kejang kira-kira kurang dari 15 menit. Kejang tidak disertai
dengan demam. Pasien saatkejang tidak sadarkan diri. Satu
hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluh muntah-
muntah, sebanyak 2-3 kali, keluar cairan. Pada saat lahir
pasien tidak langsung diberikan vit K. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan : UUB cembung, konjungtiva anemis, Mulut
Mukosa bibir kering , Retraksi SS (+),suara paru
BronkoVesikular, suara pernafassan melemah, Retraksi
epigastrium (+), pada CT-scan didapatkan gambaran
hypodens pada bagian parietal.
DD
Kejang Demam
Meningitis
Epilepsi
Diagnosa
Perdarahan intrakranial et causa Hemoraghic disease
of the newborn (HDN) onset lambat
Rencana penatalaksanaan
Infus Dextrose 10%
Cefotaxime 3x170 mg
Gentamisin 2x8 mg
Phenobarbital 2x8 mg
neoK 1mg selama 3 hari
Tranfusi fresh frozen plasma 55 cc
O2 2 liter/ mnt
Ogt( untuk menjaga intake)
Follow Up
pada Pasien
Keluhan
26/04/2010
Kejang , lemah,
sesak, panas ,
27/04/2010
Kejang, lemah,
sesak, panas
28/04/2010
Kejang. lemah.,
sesak, suhu
29/04/2010
Kejang. lemah.,
sesak, suhu
30/04/2010
Kejang
berkurang.
ubun ubun naik turun naik turun lemah., sesak,
cekung Malam hari suhu naik
Suhu naik turun
turun, pucat
TTV HR: 135 x/mnt HR: 165 x/mnt HR: 144x/mnt HR: 166 HR: 170x/nt
P 47 x/mnt P : 35 x/mnt P : 55 x/mnt P :55x/mnt P : 36x/mnt
S : 37,40 C S : 36,60 C S : 37,50 C S : 38,30 C S : 37 0 C
Hasil lab dan WBC 11,8 Malam Rencana CT- Hasil CT-scan
HB 6,0 WBC 11, 8 scan sudah kluar
PLT 276 HB 7,7
PLT 70
Tindakan yang Infus D10% Infus D10% Post tranfusi Infus D10% D10% 86
dilakukan Cefo 3x170 Cefo 3x170 FWB 55cc Zybac 3x102 Nacl 2,4
Genta 2x8 Genta 2x8 Infus D10% Alostil 2x34 Kal 1,2
O2 2 ltr Phenobarbital Cefo 3x170 Luminal 1x8 Ca glukonas 1,2
2x8 Genta 2x8
neoK 1mg Luminal 1x8
Ogt (untuk neoK 1mg PASIEN
menjaga Ogt PULANG
intake), puasa PAKSA
Analisa kasus
Diagnosa
Hemoraghic disease of the newborn (HDN) onset lambat
Mengapa :Karena dilihat dari umur pasien ( 29 hari ) dan
disertai gejala berupa kesadaran menurun, kejang,sesak nafas,
suhu menurun, ubun-ubun cembung dan Pasien saatkejang
tidak sadarkan diri. Serta didukung dari riwayat pemberian vit
K yang tidak diberikan pada saat lahir dan hasil pemeriksaan
ct-scan dimana terdapat perdarahan intracranial .
Etiologi :
Diduga pada pasien ini terdapat defisiensi vitamin K dan
menurunnya aktifitas faktor pembekuan II, VII, IX, dan X
Bayi baru lahir
defisiensi faktor
pembekuan (def
vit K)
Jika tidak
ditangani
lebih lanjut
HDN
Rencana Terapi
Tranfusi PCC (prothrombin complex-concentrates ) jika terjadi
perdarahan mengancam jiwa seperti perdarahan intrakranial.
neoK 1mg selama 3 hari untuk memnuhi kebutuhan vit K pada
pasien ( dimana vit K diperlukan untuk sintesis faktor pembekuan)
Infus Dextrose 10%( untuk memenuhi kebutuhan cairan dari pasien
)
Pasang OGT ( untuk menjaga intake dari pasien )
Cefotaxime 3x170
Gentamisin 2x8
Luminal 1x8 untuk mengtasi masalah kejang dari pasien
O2 2 liter/ mnt mengurangi masalah sesak pada pasien
Prognosis et vitam: ad malam
Karena ada pengaruh penyakit yang diderita dengan fungsi vital
pasien, sehingga tidak akan menimbulkan kematian.
defisiensi faktor
pembekuan (def
vit K)
Jika tidak
ditangani
lebih lanjut
HDN
Klasifikasi dan Manifestasi
Klinis
Onset dini (early onset)
Bentuk klasik (classic disease)
Onset lambat (late onset)
Onset dini (early onset)
24 jam pertama setelah lahir.
Merupakan bentuk yang sangat jarang.
berhubungan dengan obat yang dikonsumsi ibu selama
hamil yang mempengaruhi produksi vitamin K pada
bayi baru lahir C;/barbiturat, fenitoin, rifampisin,
isoniazid, warfarin.
Manifestasi
perdarahan yang sering dari umbilikus, saluran cerna,
hematoma sefal. Juga dapat terjadi perdarahan intrakranial.
Bentuk klasik (classic disease)
hari ke 2 sampai ke 7,
biasanya terlihat pada bayi – bayi dengan asupan yang
tidak adekuat atau hanya mendapat air susu ibu dan
tidak mendapat vitamin K profilaksis pada waktu lahir.
Manifestasi
Perdarahan yang terjadi biasanya dari bekas suntikan,
sirkumsisi, saluran cerna, umbilikus, THT, umbilikus dan
juga perdarahan intrakranial.
Onset lambat (late onset)
2 minggu sampai 6 bulan,
insiden usia 4-8 minggu.
Dikarenakan tidak adekuatnya asupan vitamin K ( bayi
dengan ASI eksklusif ) atau menderita penyakit
hepatobilier.
Manifestasi klinis biasanya berat :
perdarahan intrakranial (50%)
dengan kematian 10-15 %, dan 40 % yang bertahan