Anda di halaman 1dari 38

Vonny Verania Khuangga

405130005
LO 1

MM Tindakan Sosial
Tindakan Sosial
• Tindakan Sosial  bagaimana cara seseorang atau masyarakat
mengekspresikan dan mewujudkan prilakunya pada
kebersamaan kehidupannya dengan orang lain.

• Ada 3 tipe tindakan sosial :


1. Tindakan Tradisional  terkait dengan latar belakang
kebudayaan (adat istiadat) tujuan tertentu serta memiliki
kepentingan / tujuan tertentu pulajuan
2. Tindakan afektif  terkait dengan keinginan,emosi, nafsu
tertentu
3. Tindakan Rasional  tindakan manusia yang memiliki tujuan
tertentu yang dianggap bermanfaat, ada kesesuaian antara cara
dengan tujuan
Ciri-ciri dari tindakan sosial:
• Tindakan memiliki makna subjektif
• Tindakan nyata yang bersifat membatin
• Tindakan berpengaruh positif
• Tindakan diarahkan pada orang lain
• Tindakan merupakan respon terhadap
tindakan orang lain
Pola Komunikasi
• Menurut Samsuridjal Djauzi dan Supartondo pada tahun
1950-an ada 3 pola komunikasi antar dokter-pasien; pola
aktif-pasif, petunjuk-kerja sama, dan kerja sama
• Pada pola aktif-pasif, pasien bersifat pasif dan hanya
melakukan sesuatu yang diperintahkan dokter.
• Pada pola petunjuk-kerja sama, peran pasien mulai muncul.
Aspek ketaatan dan motivasi pasien dalam menjalankan
perintah dokter, menjadi kunci penyembuhan.
• Pada pola kerja sama, inisiatif pasien menjadi lebih kuat,
banyak konsultasi kesehatan.
Kasus
• Tindakan tradisional  pasien kurang proaktif
karena dianggap tidak sopan
• Tindakan afektif  kecenderungan untuk
mencari kesalahan & menuntut dr. Ayu
• Tindakan rasional  rujukan & tindakan
operasi caesar
• Pola komunikasi  Buruk (Pola aktif-pasif)
• Dari sisi dokter :
– Tidak menjelaskan secara detail siapa2 saja yang
berperan dalam operasi dan bagaimana kredibilitas
dan kompetensinya.
– Tidak menjelaskan apa saja kemungkinan resiko
akibat operasi caesar ini.
– Tidak menanyakan kondisi pasien secara menyeluruh.
– Tidak membuat pasien merasa nyaman pada dokter.
• Dari sisi pasien & keluarga pasien :
– Tidak menjabarkan secara detail kondisi pasien
tersebut.
– Tidak ada inisiatif untuk bertanya2 kejelasan
mengenai operasi pada dokter.
– Bersikap pasif.
LO 2

MM Norma Sosial
• Norma: seperangkat aturan yang berasal
dari masyarakat dan memiliki kaidah
tertentu
• Tujuan: agar masyarakat taat dan tertib
dalam kehidupan bermasyarakat
• Bentuk Norma:
1. Norma tidak tertulis
- bersumber dari masyarakat
- sifatnya lisan
- biasanya berupa wejangan/nasehat
- Diwariskan secara turun temurun dan dekat dengan latar
belakang sosbud masyarakat tersebut
2. Norma tertulis
- Aturan yang dituliskan media tertentu dan memiliki tujuan
tertentu
- Pembuat: masyarakat, organisasi, lembaga swasta-pemerintah,
ikatan profesi, perusahaan, dsb
- Bentuk: surat keputusan, UU, surat perjanjian, dsb
• Norma sosial adalah: berbagai aturan yang ada di
tengah masyarakat mengenai hal yang boleh dan
tidak boleh dilakukan oleh masyarakat atau individu
• Norma sosial dapat berasal dari:
- lembaga pemerintah
- lembaga pendidikan
- departemen
- instansi tertentu
• Tujuan: agar masyarakat taat dan tertib pada aturan
yang telah ada dan diberlakukan oleh lembaga atau
instansi itu
• Bentuk norma sosial ada 3, yaitu:
1. Norma sosial keluarga
- Aturan yang berlaku pada keluarga tertentu
- Bersifat tertulis ataupun lisan

2. Norma sosial pada lembaga pemerintahan


- Peraturan yang berasal dari pemerintah
- Berupa Undang-Undang, Surat Keputusan (Skep)
- Bersifat tertulis

3. Norma sosial pada lembaga swasta


- Peraturan yang berasal dari lembaga atau organisasi
- Berupa Surat keputusan yang bersifat tertulis
Fungsi Norma Sosial
• Sebagai pedoman atau patokan perilaku dalam
masyarakat.
• Merupakan wujud konkret dari nilai-nilai yang ada di
masyarakat.
• Suatu standar atau skala dari berbagai kategori tingkah
laku suatu masyarakat.
• Sebagai alat untuk menertibkan dan menstabilkan
kehidupan sosial.
• Sebagai sistem kontrol sosial dalam masyarakat.
Dengan adanya norma kita mengerti apa yang boleh kita
lakukan dan apa yang tidak boleh kita lakukan.
• Jenis norma sosial dilihat berdasarkan sanksi:

1. Tata Cara
- Sanksi yang ringan terhadap pelanggarnya.
- Misal: aturan memegang garpu dan sendok saat
makan, bersendawa saat makan, dll.

2. Kebiasaan
- Cara bertindak yang digemari oleh masyarakat dan
dilakukan berulang-ulang
- Kekuatan mengikat yang lebih besar dari tata cara
- Misal: membuang sampah sembarangan
3. Tata Kelakuan
- Sumber: filsafat, ajaran agama dan ideologi yang dianut
masyarakat
- Melarang suatu perbuatan
- Merupakan alat pengendalian sosial.

4. Adat
- Norma yang tidak tertulis namun kuat mengikat
- Anggota masyarakat yang melanggar adat akan menderita
karena sanksi keras (pengucilan, dikeluarkan dari masyarakat)

5. Hukum
- Bersifat formal dan berupa aturan tertulis
- Sanksinya tegas
- Suatu rangkaian aturan yang ditujukan kepada anggota
masyarakat yang berisi ketentuan perintah, kewajiban dan
larangan agar tercipta ketertiban dan keadilan.
• Dilihat dari Sumbernya :
1) Norma agama
ketentuan hidup yang bersumber dari ajaran
agama
2) Norma kesopanan
ketentuan hidup yang berlaku dalam interaksi
sosial masyarakat
3) Norma kesusilaan
ketentuan yang bersumber pada hati nurani,
moral atau filsafat hidup
4) Norma hukum
ketentuan tertulis yang berlaku dari kitab undang-
undang suatu negara
Syarat agar norma sosial diterima di masyarakat

• Beberapa syarat agar norma sosial dipatuhi,diantaranya :


a) Norma sosial harus diketahui oleh masyarakat.
b) Norma sosial harus dipahami dan dimengerti.
c) Norma sosial dihargai karena bermanfaat.
d) Norma sosial harus ditaati dan dilaksanakan.
• Apabila syarat berlakunya norma sosial telah dilaksanakan sesuai dengan
tahapannya, maka norma sosial akan berfungsi sebagai berikut :
a. Sebagai aturan atau pedoman tingkah laku dalam masyarakat.
b. Sebagai alat untuk menertibkan dan menstabilkan kehidupan sosial.
c. Sebagai sistem kontrol sosial dalam masyarakat. Dengan adanya norma sosial
maka sesorang bisa mengerti apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak
boleh dilakukannya.
Kasus
• Norma hukum  hukum-hukum yang mengatur
hak dan kewajiban dokter serta sanksi yang
diberikan karena kelalaian dari dokter.
• Dalam kasus ini, sebenarnya belum diketahui
secara pasti dan jelas apakah sah keputusan dari
MA yang memutuskan dr. Ayu dinyatakan bersalah.
Apabila benar bersalah tandanya dr. Ayu telah
melanggar hukum yang mengikat profesinya
sebagai dokter dan harus bertanggung jawab.
LO 3

MM Bentuk Pelanggaran
Bentuk Pelanggaran Norma Sosial

• Perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-


nilai kesusilaan atau kepatutan, baik dalam
sudut pandang kemanusiaan (agama)
secara individu maupun pembenarannya
sebagai bagian daripada makhluk sosial

• Pelanggaran sosial diartikan sebagai tingkah


laku, perbuatan, atau tanggapan seseorang
terhadap lingkungan yang bertentangan
dengan norma-norma dan hukum yang ada di
dalam masyarakat (KBBI)
Bentuk Pelanggaran Sosial

PELANGGARAN NORMA SOSIAL

Akibat ketidakpuasan akan suatu keputusan

Bentuk: unjuk rasa, demonstrasi, protes, dan lain-lain


Berkepanjangan
dan tak terselesaikan

SANKSI Meresahkan dan merugikan


kehidupan masyarakat
Teguran secara lisan maupun
tertulis, pelaporan thd pihak
berwajib, penangkapan oleh psikis fisik
lembaga yang berwenang
• Sebab-sebab penyimpangan/pelanggaran:

-Faktor subjektif : faktor yang berasal dari


seseorang itu sendiri (sifat pembawaan yang
dibawa sejak lahir)
-Faktor objektif : faktor yang berasal dari luar
(lingkungan).
• Sifat Pelanggaran Norma Sosial
a.Penyimpangan positif.
– Penyimpangan berdampak positif terhadap sistem sosial
karena mengandung unsur-unsur inovatif, kreatif, dan
memperkaya wawasan seseorang. Biasanya diterima
masyarakat karena sesuai perkembangan zaman.
– Misalnya emansipasi wanita dalam kehidupan
masyarakat yang memunculkan wanita karier.
b. Penyimpangan bersifat negatif.
– Penyimpangan ke arah nilai-nilai sosial yang dianggap
rendah dan selalu mengakibatkan hal yang buruk.
• Penyimpangan Negatif

a. Penyimpangan primer
– dilakukan seseorang yang hanya bersifat temporer
dan tidak berulang-ulang.
b. Penyimpangan sekunder
– perilaku menyimpang yang nyata dan seringkali
terjadi, sehingga berakibat cukup parah serta
menganggu orang lain.
– Misalnya orang yang terbiasa minum-minuman
keras dan selalu pulang dalam keadaan mabuk,
• Pemberontakan (rebellions)
konflik sosial berkepanjangan yang biasanya digagas dan
direncanakan lebih konstruktif dan terorganisasikan dengan
baik. Pemberontakan bisa menyangkut perjuangan atas suatu
kedaulatan atau mempertahankan “kawasan” termasuk
eksistensi ideologi tertentu
• Aksi radikalisme-revolusioner (revolutions)
gerakan penentangan yang menginginkan perubahan sosial
secara cepat atas suatu keadaan tertentu
• Perang
bentuk konflik antar negara yang sangat tidak dikehendaki
oleh masyarakat dunia karena dampaknya yang sangat luas
terhadap kemanusiaan
Kasus
LO 4

MM Tatanan Masyarakat
Tatanan Masyarakat
• Tatanan masyarakat adalah organisasi / lembaga yang
diatur oleh norma tertentu.
• Tatanan masyarakat memiliki azas, aturan, dan hukum
yang mengatur proses kinerja organisasi tersebut.
• Dalam tatanan masyarakat ada “organ” / unsur /
elemen yang berada pada organisasi tersebut.
• Tatanan masyarakat akan membentuk struktur dan
sistem masyarakat.
LO 5

MM Struktur Masyarakat
Struktur masyarkat
• Pola yang membentuk tatanan masyarakat

• Sifat :
• Hierarkis ( vertikal) : hub atasan & bawahan
(senioritas)
• Non hierarkis (horizontal) : hub atas dasar
kesetaraan (anggota dgn anggota)
Kasus
• Struktur masyarakat : hierarkis (atasan-
bawahan; presiden memiliki kedudukan lebih
tinggi dan dapat dianggap sebagai atasan bagi
seluruh rakyat Indonesia)
• Sistem masyarakat :
LO 6

MM Sistem Masyarakat
Definisi
• Sistem masyarakat adalah suatu pola yang
berasal dari tatanan masyarakat dan terdiri dari
beberapa elemen serta membentuk hubungan
(relasi) yang sedemikian rupa sehingga
memunculkan jejaring (network).

• Masing2 elemen memiliki sebutan, fungsi,


kebutuhan (need), serta tujuan (goal) yang
saling bersinergi
Sistem kesehatan Masyarakat
• Sistem kesehatan masyarakat adalah sistem yang berada
pada kehidupan kesehatan masyarakat dan membentuk
jejaringan (nettwork) antar elemen.
• Elemen dalam sistem kesehatan adalah:
– Dokter
– Pasien
– Perawat
– Keluarga pasien
– Rumah sakit
– Petugas laboratorium
– dll
LO 7

MM Solusi
• Bagi para dokter-dokter (IDI), kasus dr. Ayu
layak dijadikan pelajaran yang berharga agar
kemungkinan terjadinya kasus serupa dapat
diminimalkan bahkan tidak terjadi lagi apabila
memang benar dr. Ayu dinyatakan bersalah
sesuai fakta yang dia lakukan akibat kelalaian
profesi.
• IDI sangat baik dalam menunjukkan solidaritas
profesi kedokteran dengan melakukan
beberapa aksi seperti memasang pita hitam
serentak selama tiga hari dan aksi solidaritas
ini tidak berakibat malah menjadi lebih buruk
dengan merugikan pasien lainnya yang tidak
bersalah dan tidak ada kaitan dengan kasus dr.
Ayu.

Anda mungkin juga menyukai