Sistem Reproduksi Pria

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 19

TESTIS

Ada 2, dilindungi skrotum, kulit agak tebal.


Skrotum berfungsi untuk menjaga suhu testis agar produksi sperma tak
terganggu (suhu optimum = suhu kamar = 26 0 - 27 0 C ).

Saluran Sperma : vas Deferens - epididimis – ductus ejaculatorius–


urethra – orificium urethrae.

Kelenjar Prostat : memberikan cairan tambahan yang keluar bersama


spema.

Kelenjar Cowperi / Bulbo urethral : menuju saluran uretra (bercampur


dengan air seni tetapi ada klep yang membatasi.
Apabila klep rusak maka pada waktu senggama urin dapat keluar
bersama dengan sperma ).

1
Gambar: Anatomi Reproduksi Pria

2
3
Gambar: Anatomi Penis 4
Gambar: Anatomi Testis

5
Spermatogenesis

- melalui beberapa tahap


- dipengaruhi beberapa hormon
- terjadi di dalam tubulus seminiferus
- dibutuhkan 74 hari.

Urutan spermatogenesis

1. Spermatogonium
2. Spermatosit Primer : 44XY -------(Meiosis I)
3. Spermatosit Sekunder : 22X-22Y ------ (Meiosis II)
4. Spermatid
5. Spermatozoa

6
Gambar : Spermatogenesis

7
8
Fungsi Testis

Steroidogenesis : membentuk hormon testosteron.


Terjadi dalam sel leydig.
Spermatogenesis : membentuk spermatozoa .
Terjadi dalam tubuli seminiferi.

Kelenjar tambahan

1. Kelenjar Prostat
2. Vesikula Seminalis
3. Paraurethralis yang terdiri dari kelenjar Cowperi / Bulbo-
urethral dan Littre

9
Poros Hipothalamus - Hipofise – Testis

Poros ini memegang peranan penting.


Hubungan ini terjaga malalui sistem vaskuler.
Sistem Portal Hipofise  sarana pengangkut zat-zat dari dari
hipotalamus yang disebut faktor pelepas (Releasing Factor ) 
GnRH ( Gonadotropin Releasing Hormon ).
Jaringan pembuluh hipothalamus - hipofise sangat komplek.
vaskularisasi antara hipothalamus dan hipofise tersusun
sedemikian rupa sehingga memungkinkan pula hipofise
melakukan pengandalian sekresi hipothalamus.

10
Gambar: Poros hipotalamus - hipofise - testis

11
Poros Hipofise – Testis

Hipofise dengan sel Leydig  Sintesa Testosteron


dimulai sejak embrio usia 7 minggu.
Testosteron yang dihasilkan Leydig selain diperlukan oleh
organ target, berperan pula dalam pengendali sekresi
hipofise atau langsung pada hipothalamus..
NEGATIF SUPRESI & RECOVERY system

Poros Hipofise - Tubuli Seminiferi

Faktor pengendali sekresi FSH adalah inhibin yang


dihasilkan sel sertoli.

12
Tubuli Seminiferi

Testis sebagian besar terdiri dari tubuli seminiferi yang berbelok-


belok dan tersusun padat sekali dan menempati 90 % dari massa testis.
Tubuli Seminiferi tersusun dari sel germinal dan sel sertoli.
Sel germinal ini adalah sel yang akan menjadi sel spermatozoa dewasa
Sel Sertoli ini merupakan sel penyokong yang mempunyai arti penting
dalam memproduksi protein pengikat androgen ( ABP : Androgen Binding
Protein ) yang akan mengikat testosteron sehingga mudah ditranspor-
tasikan ke dalam tubuli seminiferi dan epididimis.
Sel sertoli menyusun suatu lapisan yang disebut Lapisan Penghambat
Darah Testis (Blood Testis Barrier ).  menyelamatkan spermatozoa dari
pengaruh Imunologik.
Sel sertoli juga memberi makan pada sel germinal dan memfagositosis
sel germinal yang mati atau rusak.

13
ORGAN REPRODUKSI WANITA

14
Organ utama system reproduksi wanita adalah ovarium, tuba falopii, uterus dan
vagina
Reproduksi ovum tuba falopii dibuahi sperma
tertanam dalam rahim janin
Kehamilan 30 minggu jumlah ovum mencapai 6 juta degenerasi
Menjadi 2 juta (waktu dilahirkan) Pada masa pubertas tinggal
300.000 – 400.000 Menopause sisa ovum mengalami degenerasi

15
SISTEM HORMON WANITA

Terdiri dari 3 hirarki hormon

1. Hormon di hypothalamus : GnRH (Gonadotropin Releasing Hormon)


2. Hipofisis anterior : FSH (Folikel Stimulating Hormon), dan LH
(Luteinizing Hormon)
3. Ovarium : Estrogen dan Progesteron

• Disekresikan dalam jumlah yang bervariasi sesuai dengan siklus hormonal

SIKLUS OVARIUM BULANAN

Perubahan ritmis bulanan dari kecepatan sekresi hormone wanita dan


perubahan ovarium serta organ seksual disebut Siklus Seksual
Wanita (Siklus Menstruasi)
Menstruasi : Perdarahan pervagina yang terjadi secara fisiologis dari
lapisan endometrium pada wanita normal dengan interval waktu tertentu
( 27-35 hari)
Menarche : Menstruasi yang terjadi pertama kali ( usia 11-14 tahun)
Menopause : Menstruasi yang terakhir kali (final menstruation) sekitar 55
tahun 16
Siklus ovarium

1. Fase folikuler : fase perkembangan folikel/benih sel ovum menjadi


matang
2. Ovulasi : Pelepasan ovum keluar ovarium. Terjadi pada
umumnya 14 hari sebelum menstruasi berikutnya
3. Fase luteal : beberapa jam setelah ovulasi akan ternentuk corpus
luteum yang menghasilkan hormone estrogen dan progesteron

Siklus uterus

1. Fase Proiferasi : Glandula (kelenjar) uterus menjadi panjang dan


berbelok-bekok. Endometrim menjadi tebal
2. Fase Sekresi : Kelenjar semakin membengkak dan endometrium
semakin menebal dan lembab
3. Fase Haid :
 Penyempitan arteri/pembuluh darah di uterus (arteri spinalis)
 Iskemiaendometrium dan terjadi nekrosis (kematian jaringan)
 Terjadi pelebaran mendadak arteri/pembuluh darah di uterus
 Dinding yang nekrotikakan pecah lalu keluar darah haid
4. Fase Regenerasi : Dinding uterus tumbuh kembali (regenerasi)

17
HORMON REPRODUKSI WANITA

Estrogen

Pematangan normal wanita (vagina, uterus, tuba dan organ seks


sekunder)
Perkembangan stroma dan duktus payudara
Pertumbuhan wanita
Mengubah distribusi lemak dan postur tubuh wanita

Progesteron

Perkembangan kelenjar payudara


Perkembangan siklus endometrium (siklus menstruasi)
Ikut mengatur metabolisme karbohidrat, protein dan lemak
Mengatur suhu tubuh

18
19

Anda mungkin juga menyukai