Anda di halaman 1dari 15

TNE

(Transnasal Esophagoscopy)

Audi Wahyu Utomo, dr.

1
Merupakan pemeriksaan esofagoskopi menggunakan Flexible
fiberoptic esophagoscope / esofagoskoplentur untuk melihat
langsung isi lumen esophagus dan mukosanya tanpa
menggunakan sedasi umum.

Chaaban MR, 2016


Indikasi

• Disfagia
• Odinofagia
• Skrining pada pasien dengan refluks atau sensasi globus
• Skrining keganasan kepala leher
• Gejala menetap setelah terapi adekuat (GERD > 5 th, terapi antirefluks
terus-menerus)
• Evaluasi kemungkinan BA
• Anoreksia, penurunan BB

Belafsky, Kuhn, 2014; Chaaban MR, 2016


Kontraindikasi

• Umum:
– Profil koagulasi yang abnormal
– Perforasi esofagus akibat trauma, iatrogenik maupun spontan (sindrom
Mallory-Weiss)

• TNE:
– Kelainan di rongga hidung/anomali rongga hidung

Chaaban MR, 2016


Persiapan Alat
• Dua jenis endoskop fleksibel:
– Chip video pada ujung distal: memiliki saluran
internal tempat alat suction, biopsi, insuflasi udara
dan air
– Pada prosesor video: kamera pada bagian
eyepiece, disposable EndoSheath untuk tempat
alat suction dan biopsi
• Monitor
• Video kaset recorder
• Sumber cahaya
• Forsep biopsi

Block, Schachschal, Schmidt, 2004


6
Persiapan Anestesi

• Anestesi topikal pada kavum nasi paling lapang dengan lidokain 1-2%
dan epinefrin 1:100.000
• Semprot orofaring dengan lidocaine 10% spray dan minta pasien untuk
segera menelan
• Endoskop di lubrikasi dengan lidocain gel 2%

Chaaban MR, 2016


Persiapan Pasien

• Inform Consent
• Tidak makan dan minum 3 jam sebelum TNE
• Posisi pasien duduk didepan pemeriksa
• Evaluasi kavum nasi yang paling lapang

Chaaban MR, 2016


Teknik

1. Cek alat endoskop sebelum memulai prosedur

2. Endoskop dimasukkan dengan menyusuri


dasar kavum nasi paling lapang diantara
konka inferior dan konka media

Chaaban MR, 2016


3. Ketika mencapai nasofaring, arahkan scope ke
bawah. Evaluasi : nasofaring, dasar lidah, hipofaring,
sekitar faring dan pergerakan plika vokalis

4. Bila sudah mencapai hipofaring, pasien diminta


untuk menunduk sehingga dagu menempel di dada,
lalu menelan untuk merelaksasikan krikofaring.
Scope masuk saat awal menelan sehingga SEA
terbuka

Chaaban MR, 2016


5. Scope dimasukan sambil mengevaluasi bagian esofagus
servikal hingga kardia . Pasien diminta untuk bersuara sambil
scope dimasukan melalui esofagogastric junction (SCJ).
Manuver ini untuk merelaksasikan SEB dan memudahkan
pergerakan scope ke diafragma.

6. Rotasikan scope 360 derajat untuk melihat gastroesophageal


junction dan kardiak gaster (J-maneuver)

7. Untuk memperbesar visualisasi lumen esofagus dan kardiak


dengan insuflasi perlahan

Chaaban MR, 2016


8. Masukan esofagoskop sampai terlihat Z-line
atau SCJ hingga beberapa cm proksimal dari
sfingter

9. Evaluasi:
– Membukanya SEB saat proses menelan
– Gerakan kontraksi peristaltik
– Penutupan SEB

10. Esofagoskop dimajukan posisi retrofleksi,


melihat keadaan kardia gaster

11. Esofagoskop ditarik perlahan sambal memberi


tekanan udara dan irigasi secukupnya

Belafsky, 2001
Komplikasi

• Epistaksis anterior transien: ≤ 3%


• Vasovagal syncope
• Muntah atau gag refleks
• Impaksi esofagoskop
• Nyeri akibat insuflasi udara
• Aspirasi
• Perforasi esofagus
• Abrasi mukosa

Block, Schachschal, Schmidt, 2004


KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN

Atar & Kadayifci, 2014 14


TERIMA KASIH

15

Anda mungkin juga menyukai