Anda di halaman 1dari 15

ENZIM SELULASE

FIRST UP 1
CONSULTANTS
TERMINOLOGI
Enzim selulase merupakan enzim ekstraseluler yang diproduksi di luar sel
mikroorganisme selulotik yang dapat menghidrolisis ikatan β (1-4) pada
selulosa. Adanya selulosa dalam suatu substrat dapat menginduksi
terbentuknya enzim selulase oleh mikroorganisme selulolitik.
Enzim Selulase dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok, yaitu :
• endo-1,4-β-D glukanase,
• ekso-1,4-β-D-glukanase,
• β-D-glukosidase.
Ketiga komponen enzim tersebut bekerjasama dalam menghidrolisis
selulosa yang tidak dapat larut menjadi glukosa (Fikrinda, 2000).

FIRST UP 2
CONSULTANTS
Tahapan-tahapan hidrolisis selulosa(Ghori, 2001)

FIRST UP 3
CONSULTANTS
Komponen enzim di dalam kompleks enzim selulase (Belitz dkk, 2008)

FIRST UP 4
CONSULTANTS
Mikroorganisme penghasil selulase (Sukumaran dkk, 2005)

FIRST UP 5
CONSULTANTS
Subsrat dan medium fermentasi

Menurut Mandels dkk. (1956), T. reesei dapat tumbuh pada susbtrat selulosa, laktosa, glukosa, dan
selobiosa. Selulosa dan laktosa merupakan induser gen selulase, sedangkan glukosa bukan
induser.

Selobiosa (Mandels dkk. 1959)


juga merupakan induser bagi produksi selulase. Untuk menjadi induser, suatu senyawa harus dapat
mencapai sisi produksi enzimnya. Induser alami yang baik merupakan hasil hidrolisis selulosa.
Meskipun substrat selobiosa merupakan induser bagi produksi selulase, akan tetapi perolehan
enzimnya lebih rendah dibanding menggunakan substrat selulosa. Hal ini disebabkan karena faktor
inhibisi dan inaktivasi. Untuk mengatasinya, laju pertumbuhan perlu diperlambat.

Laktosa (Mandels dkk. 1959)


Laktosa juga merupakan induser yang baik, akan tetapi perolehan enzim tertinggi diperoleh jika
selulosa yang menjadi indusernya.

FIRST UP 6
CONSULTANTS
Subsrat dan medium fermentasi

Selulosa (Mandels dkk. 1959)

Penggunaan substrat selulosa untuk produksi enzim selulase memerlukan


biaya tinggi karena substrat murni selulosa cukup mahal. Penggunaan
substrat lain seperti laktosa, sophorosa, selobiosa, salisin, dan senyawa
hidrolisis selulosa lainnya dapat menginduksi enzim selulase. Akan tetapi
perolehan enzim selulase lebih rendah dibanding substrat selulosa. Cara
lain yang dapat dilakukan untuk menekan biaya produksi dan
mendapatkan produktivitas cukup tinggi adalah menggunakan campuran
substrat tersebut.

FIRST UP 7
CONSULTANTS
Produksi selulase-mikroorganisme, substrat, metode, dan skala yang digunakan (Sukumaran, 2005)

FIRST UP 8
CONSULTANTS
Produksi Enzim Selulase

Produksi selulase kebanyakan menggunakan teknologi fermentasi submerged


(SmF) dan solid state mikroorganisme yang digunakan sebagian besar adalah
T. reesei. Fermentasi solid state semakin diminati karena diyakini dapat
mengurangi biaya produksi, tidak hanya dalam produksi enzim tetapi juga
konversi bahan lignoselulosa oleh mikroorganisme selulolitik. Akan tetapi
untuk produksi skala besar, proses submerged masih lebih diminati.
Keuntungan dalam hal pengendalian dan penanganan untuk kultur submerged
masih menjadi prioritas industri (Sukumaran, 2005).

FIRST UP 9
CONSULTANTS
Produksi Enzim Selulase

Berbagai proses untuk produksi selulase telah dikembangkan dengan


menggunakan berbagai jenis mikroba. Warzywoda dkk. (1988) mempatenkan
proses produksi selulase yang terdiri dari dua tahapan:

Tahap kedua
Tahap pertama
Fermentasi aerobik secara
Fermentasi secara aerobik
kontinu dengan menambahkan
medium kultur yang
gula pada kecepatan tertentu,
mengandung T. reesei, senyawa
sehingga konsentrasi gula di
nutrisi, dan sejumlah kecil
dalam fermentor tetap di
selulosa dan gula.
bawah 0,3%-berat.

FIRST UP 10
CONSULTANTS
Produksi Enzim Selulase

Produksi enzim selulase dipengaruhi oleh berbagai faktor di antaranya jenis


mikroorganisme, jenis substrat, proses fermentasi, nutrisi, hingga kondisi
operasi. Pengaruh kondisi operasi seperti pH dan temperatur sangat
signifikan terhadap perolehan selulase. Oleh karena itu, sebelum proses
fermentasi perlu diketahui pH dan temperatur optimum operasi.

FIRST UP 11
CONSULTANTS
Spesifikasi proses untuk produksi enzim selulase dengan metode fermentasi submerged (Zhuang, FIRST UP
2006) 12
CONSULTANTS
Spesifikasi proses untuk produksi enzim selulase dengan metode fermentasi solid state (Zhuang, FIRST UP
2006) 13
CONSULTANTS
Produksi selulase oleh fungi pada berbagai substrat (Mandels dkk, 1959)

FIRST UP 14
CONSULTANTS
Referensi
• Belitz, H.D., Grosch, W., dan Schieberle, P. 2008. Food Chemistry, 4th ed. Berlin: Springer-Verlag. (hal: 327-337)
• Fikrinda, 2000. Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Penghasil Selulase Ekstermofilik dari Ekosistem Air hitam. Tesis
Program Pascasarjana IPB, Bogor.
• Ghori, M.I. 2001. Production and Kinetic Study of Cellulases From Agricultural Wastes. Thesis for the degree of
Doctor of Philosophy in Chemistry: Bahauddin Zakryia University, Pakistan.
• Mandels, M. dan Reese, E. 1956. Induction of Cellulase in Trichoderma viride as Influenced by Carbon Sources and
Metals. Journal of Bacteriology. 23 Agustus 1956, Vol 73(2), pp. 269-278.
• Mandels, M. dan Reese, E. 1959. Induction of Cellulase in fungi by Cellobiose. Journal of Bacteriology. 19 Oktober
1959, Vol 79(6), pp. 816-826.
• Sukumaran, R.K., Singhania, R.R., dan Pandey, A. 2005. Microbial Cellulases Production, Applications, and
Challenges. Journal of Scientific & Industrial Research. November 2005, Vol. 65, pp. 832-844.
• Warzywoda, M., Ferre, V., dan Pourquie, J. 1988. Process for Producing Cellulolytic Enzymes. United States Patent,
No. 4762788. 9 Agustus 1988.
• Zhuang, J. 2006. Economic Analysis of Cellulose Production Methods for Bioethanol: Comparison of Liquid Versus
Solid State Cultivation Approaches Using Superpro Designer. Madison: University of Winsconsin.

FIRST UP 15
CONSULTANTS

Anda mungkin juga menyukai