Anda di halaman 1dari 29

Referat Penyakit Dalam

Pembimbing : dr. Wahyu Pramono, Sp.PD

Angie Beatrice W
Diabetes mellitus : sekelompok
kelainan metabolik yang
bermanifestasi klinis sebagai
hiperglikemia.

International Diabetes Federation 2013


382 juta orang di dunia  DM

2035  592 juta orang DM

Kementrian Kesehatan RI. Infodatin : Pusat data dan informasi kementrian kesehatan RI. Jakarta : Pusat Data dan Informasi; 2014. p 2-4
 Kondisi dekompensasi metabolik akibat
defisiensi insulin relatif maupun absolut.

 Akut.

 Hiperglikemia – ketosis – asidosis metabolik.


 Penyebab mortalitas paling umum pada
penderita DM tipe 1 (<40 tahun)

 CDC  123.000 perawatan KAD pada 2007.


 89% pasien berusia > 15 tahun dengan laki-laki >
wanita

 Angka mortalitas 1%-5% pada dewasa


 2%-5% pada anak-anak
KAD
Anamnesis - Onset munculnya gejala ± 24 jam
- Mual, muntah, nyeri abdomen difus
- Riwayat DM tipe 1 (lebih sering)
- Poliuria, polidipsi, penurunan berat badan dirasakan sebelum lelah,
kram otot, mual dan nyeri perut.
- Rasa haus
- Cari tanda-tanda pencetus
KAD

Pemeriksaan fisik - Wajah kemerahan (flushed face)


- Kesadaran : tergantung derajat beratnya DKA (ringan, sedang,
berat)
- Pernapasan : kussmaul / takipnea, nafas berbau keton.
- Suhu dalam batas normal atau cenderung hipotermi.
- Tanda-tanda dehidrasi : turgor kulit menurun, membran
mukosa kering, takikardi, dan hipotensi.
- Nyeri tekan abdomen, terutama pada anak namun bisa di
dewasa.
KAD
Pemeriksaan - Gluk plasma : >250 mg/dL - Keton dalam urine : Ada
penunjang - pH darah arteri : - Keton dalam darah : Ada
Ringan : 7,25 - 7,30 - Osmolalitas serum efektif :
Sedang : 7 - <7,24 Bervariasi
Berat : <7 - Anion gap :
- Bikarbonat serum : Ringan : >10
Ringan : 15-18 mEq/L Sedang - berat : >12
Sedang : 10-<15 mEq/L - Status mental :
Berat : <10 mEq/L Ringan : sadar dan tanggap
Sedang : sadar - somnolen
Berat : sopor/ koma
 Resusitasi cairan yang hilang (estimasi 5-7 L)
 Saline isotonik 15-20 mg/kgBB/jam atau 1 – 1,5 L
(1-2 jam pertama)

 Cek kadar sodium terkoreksi, apabila N atau


bisa diganti half normal saline 250-500 ml/jam

 Glukosa darah 250 mg/dl  5% dextrose + 0,45%


NaCl 150-250 ml/jam sembari beri insulin.
 Insulin
 Loading dose insulin 0,1 unit/kgBB per jam IV drip,
kadar maksimal 10 unit dalam 1 jam.

 1 jam pertama : glukosa darah pasien tidak turun 10%


dari kadar jam pertama + dosis loading intravena
0,14 unit/kgBB.

 Kadar glukosa darah : 200-250 mg/dL,


▪ Kurangi kecepatan pemberian insulin : 1-2 unit/jam
▪ + dekstrosa 5% (glucose-insulin clamp).
 Kalium
 Defisiensi kalium antara 3-5 mEq/kg.

 Kadar potasium <3,5 mmol/L : koreksi segera


sebelum terapi insulin

 Joint British Diabetes Societies - Inpatient Care


Group (JBDS-IP) (2010) : penggantian dengan
menambahkan 20-40 mmol potasium ke dalam
infus natrium klorida
 Bikarbonat
 Indikasi : asidosis berat (pH arteri <6,9) atau
ketika pH <7,1 serta terjadi ketidakstabilan
hemodinamik atau terdapat tanda hiperkalemi
pada elektrokardiografi.

 100 ml sodium bikarbonat + 400 ml akua steril , IV


200 ml/jam
▪ re-dosing setiap 2 jam sampai pH >7,0.
 Sindrom yang ditimbulkan dari keadaan
hiperglikemi darurat akut pada sebagian
pasien diabetes mellitus tipe 2.

 Hiperglikemi berat – hiperosmolalitas –


dehidrasi .
 Tingkat perawatan RS untuk HHS secara
signifikan lebih rendah.

 Tingkat mortalitas pasien HHS lebih tinggi :


10-50%.
 Stoner GD. Hyperosmolar hyperglycemic state. AAFP 2005; 71:1723-30

 Lanjut usia, dengan rata-rata usia onset pada


dekade ketujuh.
HHS

Anamnesis - Onset gradual (hari-minggu)


- Riwayat DM tipe 2 (lebih sering)
- Poliuria dan polidipsi
- Penurunan berat badan
- Rasa lemah, gangguan penglihatan, kram tungkai.
- Kejang (fokal / general)
- Riwayat infeksi tr respiratorius, tr urinarius, sepsis, infark
miokard, dan penggunaan diuretik, beta bloker & steroid.
HHS
Pemeriksaan - Kesadaran : somnolen, letargi, delirium, koma
fisik - Subfebris (low grade fever)
- Gangguan penglihatan
- Tanda-tanda dehidrasi : turgor kulit yang buruk, mukosa bukal
kering, mata cekung, akral dingin, takikardi, hipotensi
- Distensi abdomen
- Tanda neurologis lokal (hemianopia dan atau hemiparesis)
- Defisit neurologis sensoris.
HHS

Pemeriksaan - Gluk plasma : >600 mg/dL -Osmolalitas serum efektif :


penunjang - pH darah arteri : >320 mOsm/kg
>7,30 - Anion gap :
- Bikarbonat serum : <12
>18 mEq/L - Status mental :
- Keton dlm urine : Sopor-koma. Terlihat perubahan
Sedikit - tidak ada pada tingkat yang lebih berat
- Keton dlm darah :
Sedikit-tidak ada
 Resusitasi cairan yang hilang (8 - >10 L)
 0,9% natrium klorida bolus 500 ml
▪ dilanjutkan dengan 1-2 L selama 2 jam pertama.

 Cek kadar sodium terkoreksi, apabila 135 mEq


atau >145 mEq per L ganti 0,45% NaCl 250-500
ml/jam
 Insulin
 ADA (2004-2009) : bolus 0,1 unit/kgBB/ jam
 the Joint British Diabetes Societies (JBDS),
▪ Ketonemia >1mmol/L  indikasi relatif hipoinsulinemia

Lenahan CM, Holloway B. Differentiating between DKA and HHS. J Emerg Nurs 2015;41:201-7
 Perbaikan akses ke pelayanan kesehatan

 Edukasi pasien

 Komunikasi efektif dengan penyedia layanan


kesehatan

Anda mungkin juga menyukai