(COMMON COLD)
Diana Holidah
Pilek, jenisnya:
– Selesma (common cold)
– Influenza
– Rhinitis alergi
Faktor yg meningkatkan kejadian selesma:
– Merokok
– Nutrisi yg buruk
– Kepadatan penduduk yg meningkat
– Gaya hidup
– Hubungan sosial
– Stres kronis
Etiologi dan Patofisiologi
• Penyebab:
– Selesma: Rhinoviruses
– influenza: Influenza viruses
– rhinitis alergi: allergen
• Masuk melalui mata dan hidung
• Rhinovirus berikatan pd reseptor molekul-1 sel
epitel di hidung dan nasofaring
• Istirahat yg cukup
• Minum byk cairan
• Olahraga ringan
• Sup ayam
Terapi Farmakologi
• DECONGESTANT
– Agonis adrenergik (simpatomimetik)
– Stimulasi reseptor α-adrenergik
– Venokontriksi dlm mukosa hidung
– Mengurangi sumbatan lokal
– Direct acting decongestant
berikatan lgs pd reseptor adrenergik
(ex: phenylephrine, oxymetazoline,
tetrahidrozoline)
– Indirect acting decongestant
menggantikan norepinefrin
(ex: ephedrine, pseudoephedrine)
• Oral Decongestant
– Phenylephrine (10 mg tiap 4 jam)
– Phenylpropanolamine (25 mg tiap 4 jam)
– Pseudoephedrine (60 mg tiap 6 jam)
• Topical Decongestant
– Spray, drop, inhaler
– Ephedrine, oxymetazoline,
naphazoline, xylometazoline
– Onset cepat
– Rebound congestion
– Digunakan 3-4 hari
• Penunjang
– Zinc: mengurangi intensitas gejala,
tidak mengurangi durasi
– Echinaceae: mengurangi intensitas
dan durasi gejala
– Vitamin C: dosis 1g, mengurangi
intensitas dan durasi gejala
• Kombinasi
– dekongestan
– analgetika
– vitamin
– antihistamin
– antitusif
– ekspektoran
• yg perlu diperhatikan:
– Aman
– Manjur
– Dosis
– Kelompok farmakologis
– Batas komponen penyusun
– Kombinasi rasional
– Masa kerja krg lbh sama