Hipertensi Emergensi
Pembimbinng:
dr. Auliya Andriyati, Sp.PD
Disusun Oleh :
Canny Nur Chastitiy, S.Ked
J510170059
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM
RSUD IR. SOEKARNO SUKOHARJO
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
Pendahuluan
Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Usia : 42 tahun
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Suku : Jawa
Nomor RM : 00290xx
Tanggal Masuk : 2 Juni 2018 – 5 Juni 2018
Anamnesis
Keluhan utama Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD Sukoharjo pukul
22.00 diantar oleh keluarganya karena pasien tidak
sadarkan diri. Sebelum tidak sadarkan diri, pasien
berangkat tidur pukul 20.30. setelah itu, pukul
21.00 suami pasien merasakan kejanggalan
karena istrinya tidur mengorok.
Kemudian, suami membangunkan istrinya namun
tidak bangun-bangun dan mulai muncul keringat
dingin pada tubuh istrinya. Setelah itu, keluarga
memutuskan untuk membawa Ny. S ke rumah
sakit. HMRS dapat beraktivitas seperti biasa. 3
hari SMRS pasien mengeluhkan batuk-batuk dan
terasa seperti masuk angin, namun pasien tidak
memeriksakan diri ke dokter.
Riwayat Riwayat
penyakit Riwayat sakit Jantung : Diakui,
sejak 5 tahun yang lalu
Penyakit
dahulu Riwayat Rawat Inap : Diakui, Keluarga Riwayat Hipertensi : Diakui
sebanyak 3 kali Riwayat DM : Disangkal
Riwayat Hipertensi : Diakui, Riwayat Asma : Disangkal
sejak 5 tahun yang lalu
Riwayat Alergi : Disangkal
Riwayat Stroke : Diakui
2 kali
Riwayat DM :
Disangkal
Riwayat Alergi :
Disangkal
Riwayat Gastritis :
Disangkal
Riwayat Penyakit Ginjal :
Disangkal
•Sulit
Anamnesis
Sistem dievaluasi
Status Generalis Kepala
• Keadaan Umum : Lemah • Normocephale, Konjungtiva
• Kesadaran : Coma, anemis (+/+), Sclera icteric (-/-
• GCS E2V1M1 ), Pembesaran kelenjar getah
bening (-/-).
Vital Sign
• Tekanan Darah : 193/132 Leher
mmHg
• Nadi : 148kali/menit • Kelenjar getah bening tidak
• Respiratory Rate : 48 kali/menit membesar, deviasi trakea (-),
kelenjar tiroid tidak membesar.
• Suhu : 39,30C
Perkusi Sonor di paru kanan dan kiri Auskultasi Suara peristaltik normal, Suara tambahan (-)
S/ sulit dievaluasi
O/ Kesadaran : koma
TD : 86/42 mmHg
T : 38,9oC P/
20.15
Apneu RJP & bagging apneu EKG: flatline dan pupil midriasis
maksimal pasien dinyatakan meninggal.
Tinjauan
pustaka
Krisis Hipertensi
Hipertensi emergensi Hipertensi urgensi
(darurat) (mendesak)
Peningkatan tekanan darah Peningkatan tekanan darah
sistolik >180 mmHg atau diastoik seperti pada hipertensi
> 120 mmHg secara mendadak emergensi namun tanpa disertai
disertai kerusakan organ target. kerusakan organ target.
Penyakit Susunan Saraf Pusat Injuri serebral, infark/pendarahan serebral, tumor otak
Patogenesis
Diagnosis
Pemeriksaan laboratorium
Jarang; bervariasi
Defisit Neurologis Sesuai lokasi
Sesuai lokasi Infark Bervariasi sesuai tekanan
Fokal pendarahan
darah
Laboratorium
Xanthocromic atau Xanthocromic atau
Pungsi Lumbar Biasanya normal Biasanya normal
berdarah berdarah
Terkadang dapat
Computed Axial Dapat menunjukkan
Biasanya normal menunjukkan daerah Biasanya normal
Tomography Scan daerah infark
pendarahan
Con’t
paling sering : infark atau iskemi epistaksis yang parah yang tidak sering terjadi hematuria Masalah terbesar dari hipertensi
miokard akut, edema paru dan responsive dengan pemberian mikroskopik atau penurunan emergensi dalam kehamilan
diseksi aorta. tampon anterior maupun posterior fungsi ginjal akut. adalah karena banyak obat-
obatan untuk hipertensi yang
penggunaannya kontraindikasi
EKG untuk mengidentifikasi Pemeriksaan : urinalisis dan
pada masa kehamilan.
adanya iskemia kardiak, kadar kreatinin
auskultasi pada paru dan
pemeriksaan lain untuk mencari
apakah ada gagal jantung.
Pemeriksaan lainnya adalah
dilakukan foto thoraks untuk
melihat vaskularisasi pada paru-
paru dan diameter dari aorta.
The Power of PowerPoint - thepopp.com
Tatalaksana
HT urgensi HT emergensi
Obat-obatan untuk hipertensi urgensi
24
Captopril
Labetalol
Nicardipine Nifedipine
Captopril dapat diberikan
25 mg sebagai dosis awal
dapat diberikan mulai
Clonidine
kemudian tingkatkan
dosisnya 50-100 mg dari dosis 200 mg
setelah 90-120 menit secara oral dan dapat
kemudian diulangi setiap 3-4 jam memiliki pucak kerja
dosis oral biasanya 30 kemudian
mg dan dapat diulang antara 10-20 menit
setiap 8 jam hingga Dosis awal 0,1-0,2 mg
tercapai tekanan darah kemudian berikan 0,05-
yang diinginkan 0,1 mg setiap jam sampai
tercapainya TD yang
diinginkan, dosis
maksimal adalah 0,7 mg
Esmolol Infus awal 0,5 mg/kg; Infus 1 menit 10-20 menit Mual, flushing, blok jantung Edem paru akut, Iskemia
25-300 g/kg per menit derajat satu, bronkospasme miokard akut, diseksi aorta
akut, hipertensi post-op
akut
Fenoldopam 0,1 g/kg per menit dari 5 menit 30-60 menit Mual, sakit kepala, flushing Edem paru akut,
infus awal ensefalopati hipertensi,
gagal ginjal akut, stroke
iskemik akut
Labetalol Bolus 20 mg; infus 1-2 2-5 menit 2-4 jam Hipotensi, pusing, Edem paru akut,
mg/menit dan dititrasi sesuai bronkospasme, mual, muntah ensefalopati hipertensi,
efek atau dosis diulang 20- iskemia miokard akut,
80 mg pada interval 10 diseksi aorta akut, post-op
menit hipertensi, eklamsia dan
stroke iskemik
The Power of PowerPoint - thepopp.com
Nicardipine Infus 5 mg/jam 5-15 menit
SLIDE
4-6 jam
26Sakit kepala, pusing, Edem paru akut,
ditingkatkan 2,5 mg/jam flushing, edem, takikardia ensefalopati hipertensi,
setiap 5 menit (max: 15 gagal ginjal akut, krisis
mg/jam) simpatetik, post-op
hipertensi, stroke
iskemik
Nitroglycerine 5 g/menit, meningkat 5 1-5 menit 5-10 menit Refleks takikardi, takifilaksis, Agen tambahan pada
g/menit tiap 3-5 menit hipoksemia edem paru akut dan
sampai 20 g/menit, jika iskemia miokard akut.
tidak ada respon, naikkan
10 g/menit tiap 3-5 menit
sampai 200 g/menit
Sodium Nitroprusside Awal 0.3-0.5 g/kg /menit Dalam hitungan 1-2 menit Efek toksik thiocyanate dan Edem paru akut dan
dinaikan dengan kenaikan detik sianida, sakit kepala, spasme Diseksi aorta akut
0.5 g/kg/menit ( max otot, flushing
2g/kg/menit)
The Power of PowerPoint - thepopp.com
Sodium Nitroprusside SLIDE 27
• merupakan vasodilator kuat baik arterial maupun venous.
• : 1 – 2, dosis 1 – 6 ug / kg / menit.
Nitroglycerin
Hydralazine
Diazolxide
Enalapriat
Trimethaphan camsylate
Labetalol
• 20 – 80 mg secara i.v. bolus setiap 10 menit ; 2 mg / menit secara infus i.v. Onset of action 5 – 10 menit
Methyldopa
Clonidine
• Dosis : 0,15 mg i.v pelan-pelan dalam 10 cc dekstrose 5% atau i.m.150 ug dalam 100 cc dekstrose
dengan titrasi dosis.
• Onset of action 5 –10 menit dan mencapai maksimal setelah 1 jam atau beberapa jam
Prognosis
Pembahasan kasus
Kesimpulan