· membantu menduga macam infeksi setelah kerusakan
jaringan pada organ-organ tertentu.
· Memberikan petunjuk kemungkinan sumber dan
pentingnya mikroorganisme yang teramati pada beberapa infeksi klinis. E.coli tidak berbahaya di dalam usus tetapi bila memasuki kandung kemih dapat menyebabkan sistitis (peradangan pada selaput lendir).
· Beri perhatian yang lebih besar terhadap infeksi yang
disebabkan oleh mikroorganisme yang merupakan mikrobiota normal atau asli pada inang manusia. FLORA NORMAL
• Normal : permukaan tubuh manusia
• Harmoni dng inang • Mikroba non-patogen atau patogen • Umumnya bakteri, atau jamur (Candida) • St daerah tbh didominasi satu jenis bakteri • Bl dihilangkan segera diisi kembali EKOLOGI FLORA NORMAL
Keseimbangan hidup antara mikroba dengan:
- mikroba lain : satu jenis mikroba menghambat hidup mikroba lain → jumlah stabil. - Inang : perkembang-biakan bakteri dihambat oleh kekebalan inang POLA KEHIDUPAN BERSAMA MIKKROBA DAN MANUSIA A. HIDUP INDEPENDEN Tidak saling mempengaruhi B. HIDUP DEPENDEN (SIMBIOSE) 1. Simbiose mutualisme saling mebutuhkan 2. Simbiose komensalisme tidak merugikan yang lain 3. Simbiose parasitisme merugikan inang FLORA NORMAL Dibagi atas 2 kelompok: 1. Flora penghuni tetap (Resident Flora) Penghuni tetap tbh manusia. Bisa menghilang tapi segera kembali Non-patogen 2. Flora transit (Transient Flora) Penghuni sementara Patogen atau non-patogen Sumber: lingkungan sekitar PERAN FLORA NORMAL A. Pertahanan terhdp A. Pertahanan infeksi terhadap infeksi B. Rangsangan terhdp a. Cegah mikroba pato- sistim imun gen melekat pd epitel C. Sumber nutrien → mengisi reseptor adhesin pd permukaan epitel b. Sekresi mukos c. Sekresi substansi berbahaya. PERAN FLORA NORMAL B. Rangsangan terhdp sistim imun A. Pertahanan terhdp FN reaksi silang dgn infeksi enterobak-teria patogen B. Rangsangan terhdp (adanya Ag yg sama sistim imun diantara genus atau famili.
C. Sumber nutrien C. Sumber nutrien
Membantu mencerna makanan & E. coli menghasilkan Vit.K FLORA NORMAL MENJADI PATOGEN FN dpt sbbkan infeksi opportunistik 1. Bila pindah tempat : dr usus ke sal kemih 2. Masuk aliran darah → ke katup jantung: endokarditis 3. Inf pd Immunocompromised: daya kebal kurang 4. FN mulut → karies gigi 5. Terapi antibiotik arasional: bakteri mutasi jadi patogen FLORA NORMAL KULIT • Staphylococcus epidermidis • Staphylococcus aureus (sedikit) • Neisseria sp. non-patogen • Streptococcus α dan β hemolitik • Diphtheroid • Propionibacterium sp. • Peptostreptococus sp. • Candida sp. FLORA NORMAL MULUT & NASOFARING • Streptococcus α hemolitik (gol. Viridans) • Neisseria sp. non-patogen • Diphtheroid • Staphylococcus epidermidis • Streptococcus non-hemolitik • Fusobacterium sp. • Coccus anaerobik • Sdkt: yest, hemophilus sp, pneumococci, S. aureus, basil neg Gr., Neisseria meningitidis FLORA NORMAL GI & REKTUM • Enterobacteriaceae, kecuali Salmonella, Shigella, Yersina, Vibrio, Campylobacter sp • Basil negatif Gr yg tdk meragikan dektrose • Enterococci • Streptococcus α dan non-hemolitik • Diphtheroid • S. aureus • Yeast sedikit • Sejumlah besar bakteri anaerob FLORA NORMAL GENITALIA • Sejumlah bakteri berikut: Corynebacterium sp., Lactobacillus sp., Streptococcus sp α & non-hemolitik, Neisseria sp. non-patogen • Sejumlah kecil: enterococcus, Enterobacteriaceae & basil neg-Gr lain, S. epidermidis, Candida albocans, yeast lain. • Bakteri anaerob: Prevotella sp., Clostridium sp, & Peptostreptococcus sp.