Anda di halaman 1dari 14

Laporan Kasus

ASMA AKUT SEDANG PADA


PERSISTEN SEDANG

Pembimbing
dr. Syahrun, Sp.P

oleh
Riska Maulianda, S.Ked
Co-assistent Ilmu Paru BLUD RSUD Meuraxa
Banda Aceh
BAB I
PENDAHULUAN

Gangguan inflamasi kronik saluran napas yang


melibatkan banyak sel dan elemennya.
Inflamasi kronik menyebabkan peningkatan
ASMA hiperesponsif jalan napas yang menimbulkan
gejala episodik berulang berupa mengi, sesak
napas, dada terasa berat dan batuk-batuk
terutama malam dan atau dini hari. Episodik
tersebut berhubungan dengan obstruksi jalan
napas.
BAB II
KASUS

1. Identitas Pasien 2. Anamnesis

K. Utama Sesak Nafas


Nama : NY. Aminah
No RM : 095670
Umur : 35 tahun
Alamat : lam bada hok,
Tanggal MRS : 03. Mei. 2018
Nafas berbunyi (+), batuk
berdahak (+), nyeri
K. Tambahan
tenggorokan (+).
Pasien datang ke IGD RSUD Meuraxa Selama 3 tahun ini pasien rutin berobat ke
dengan keluhan sesak nafas sejak 1 jam mentri dan rutin mengnsumsi obat minum (
SMRS. Pasien mengaku memiliki riwayat pasien lupa nama obatnya 3 jenis obat ) dan 1
R P S sesak sejak 3 tahun yll. Dalam 2 tahun R P O bulan terakhir ini pasien rutin minum obat dari
terakhir awalnya sesak hanya timbul sekali poliklinik, pasien dapat 4 jenis obat dan lupa
dalam 2 bulan akan tetapi semakin lama nama obatnya. Dan pasien pernah dinebul
semakin sering terutama 1 bulan terakhir. dipoliklinik.
Dalam 2 hari ini pasien mengalami 3 kali
sesak hingga pasien selalu terbangun pada
malam hari, dan tidur menggunakan 2
bantal. Pasien juga mengatakan sesak saat
berbicara dan sesak disertai bunyi “ngik-
ngik“. Sesak dirasakan apabila terpapar
dengan asap rokok / dapur, obat nyamuk,
R P D Asma ± 3 tahun yang lalu
debu, ac, dan sesak juga bertambah apabila
pasien kelelahan / beraktivitas, sesak
membaik apabila pasien duduk.

Pasien juga mengaluhkan batuk bersamaan


dengan sesaknya, batuk disertai dahak
berwarna putih (+), berbusa (+), susah
dikeluarkan (+), berbauh (-), darah (-), ± 5 R P K disangkal
kali dalam sehari memberat pada malam
hari, sekali batuk sebanyak 1 sendok makan
, pasien juga mengeluhkan muntah ketika
batuk dan tenggorokan terasa gatal (+),
Nyeri dada (-), Demam (-), pilek (-), nafsu
makan menurun (-). Selama 3 tahun ini
pasien rutin berobat ke mantri dan rutin
mengnsumsi obat minum (ada 3 jenis obat
dan pasien lupa nama obatnya) dan 1 bulan Pasien mengaku sering terpapar debu, rumah
terakhir ini pasien rutin minum obat dari R K S dekat dengan jalan raya, dan sering terpapar
poliklinik, pasien dapat 4 jenis obat dan lupa asap dapur ( masak menggunakan kayu bakar ).
nama obatnya.
3. Pemeriksaan Fisik

Status Lokalis
Status Generalisata
1. Pulmo depan
Keadaan Umum
I : dbn
Kepala, Mata, Hidung,
P : dbn
Kesadaran : CM Mulut, telinga, leher
P : sonor (+/+)
TB : 155 cm dalam batas normal
A : ves (+/+), wh
BB : 46 kg
(+/+), rh (-/-)
Vital Sign

TD : 120/80 mHg Cor, abdomen,


2. Pulmo belakang
Nadi : 92x/I ekstremitas atas dan
I : dbn
RR : 20 x/I bawah dalam batas
P : dbn
Suhu : Afebris normal
P : sonor (+/+)
A : ves (+/+),
Genitalia tidak
wh(+/+), rh (-/-)
diperiksa
4. Pemeriksaan Penunjang
5. Diagnosa 6. Penatalaksanaan

Diagnosa Banding
1. Asma akut sedang 1. O2 2 Liter/menit
pada persisten 2. IVFD RL 20 gtt/I
sedang 3. Inj. Ceftriaxone 1gr/12j
2. Bronkitis 4. Inj. Methyl Prednisolon 125mg/8j
3. pneumonia 5. Inhalasi ventolin 1 resp/8j
6. Inhalasi pulmicort 1 resp/12j
Diagnosa Sementara
1. Asma akut sedang
pada persisten
sedang

Diagnosa Kerja
1. Asma akut sedang 7. Prognosis Dubia ad bonam
pada persisten sedang
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
- Definisi - - Etiologi -

Asma adalah gangguan


inflamasi kronik saluran napas
Faktor intrinstik
yang melibatkan banyak sel
- faktor genetik
dan elemennya. Inflamasi
- faktor psikologi
kronik menyebabkan
- faktor kegiatan jasmani
peningkatan hiperesponsif
jalan napas yang menimbulkan
Faktor ekstrinsik
gejala episodik berulang
-Alergen di dalam ruangan
berupa mengi, sesak napas,
- alergen di luar ruangan
dada terasa berat dan batuk-
- makanan
batuk terutama malam dan
- obat – obatan
atau dini hari. Episodik
- perubahan cuaca
tersebut berhubungan dengan
obstruksi jalan napas.
- Klasifikasi -
- Patofisiologi -
- Diagnosis - - Penatalaksanaann -

Pengotrol ( controller )
Dilakukan
•Kortikosteroid inhalasi
• Kortikosteroid Pelega (Reliever)
sistemik
Anamnesis Pemeriksaan • Sodium kromoglikat • Agonis beta2 kerja
Pemeriksaan Fisik Penunjang • Nedokromil sodium singkat
• Metilsantin • Kortikosteroids
• Agonis beta - 2 kerja istemik.
lama, inhalasi • Antikolinergik
• Agonis beta - 2 kerja • Aminofillin
Asma lama, oral • Adrenalin
• Leukotrien modifiers
• Antihistamin generasi
kedua
•(antagonis -H1)
Pengobatan
- Terimakasih -

Anda mungkin juga menyukai