Riwayat Penyakit Dahulu Baru pertama kali merasakan hal serupa. Sesak
napas saat udara dingin.
DM (-), HT (-), Jantung (-), penyakit pada liver (-
), ginjal (-), stroke (-)
Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada anggota keluarga yang mengalami hal
serupa. Tidak ada riwayat penyakit jantung,
stroke, DM, ginjal, liver, dll pada keluarga.
ETT disambungkan ke
ventilator dan dilakukan
bagging secara manual.
Karena pasien dapat
Maintenance: O2, N2O, Auskultasi kedua lapang Pemasangan ET Non
bernapas dengan
Sevoflurane paru Kinking
spontan, maka dilakukan
pemberian napas
bantuan dengan
perbandingan 2:1.
Hemodinamik durante operasi
17.15 - 70
17.25 - 90
17.35 - 82
17.40 - 89
PASCA OPERATIF (RECOVERY ROOM)
Steward Score
Kriteria Masuk Keluar
Kesadaran
Bangun 2
Batuk/menangis 2
ialah 6 sehingga pasien dapat
Pertahankan jalan napas 1 2 2
pindah dari Recovery Room ke
Perlu bantuan napas 0 bangsal.
Aktivitas Motorik
Gerak bertujuan 2
Tidak bergerak 0
Total 5 6
Hemodinamik Pasca Operasi
17.40 145/90 89
17.50 145/90 90
Instruksi Pasca Anestesi di Ruangan/Bangsal
• Awasi tensi, nadi, pernapasan setiap 15 menit sampai 2 jam post
operasi.
• Jika pasien mual/muntah diberi injeksi: Ondansentron 4 mg.
• Infus dalam 24 jam: RL 15 tpm.
• Bila Sistolik <90 mmHg, berikan injeksi ephedrin 10 mg (IV).
• Bila sesak napas, lapor dr. Anestesi atau dokter jaga.
• Analgesik/Manajemen nyeri: Ketorolac 15 mg.
• Pasien disarankan untuk diet rendah lemak.
Follow Up Pasca Operasi
Nyeri
Tonsilitis
tenggorokan 6 Poliklinik THT Tonsilektomi
Kronis
bulan terakhir
Assessment Pra Assessment Pra Induksi GA dengan ET Maintenance
Anestesi Induksi Non Kinking
•Propofol 100 mg •Oksigen
•ASA I •N2O
•Memastikan pasien •Fentanyl 100 mcg
•Mallampati Score •Sevoflurane
siap dilakukan •Tramus 10 mg
induksi
•ASA I •Memastikan
•Mallampati Score: pasien siap
Kelas 2 dilakukan induksi
Anestesi Umum atau General Anesthesia
• menyebabkan hilangnya rasa nyeri dan amnesia yang bersifat
reversibel, serta membuat tidak sadar.
• Teknik:
• TIVA
• GA Intubasi
• GA LMA
• GA Facemask
Endotracheal Tube
• Intubasi ET ialah prosedur manajemen saluran napas dengan memasukkan pipa
ke dalam trakea melalui mulut atau nasal.
• Ujung distal dari pipa tersebut kira-kira berada pada pertengahan antara plica
vocalis dan bifukarsio trakea. Pipa tersebut akan disambungkan ke mesin anestesi
atau alat bantu napas agar mudah dilakukan oksigenasi dan pemasukkan gas
anestesi.
Indikasi Kontraindikasi
• Pasien yang sulit mempertahankan saluran • Trauma servikal.
dan patensi jalan napas oleh sebab apapun • Keadaan trauma/obstruksi jalan napas
seperti dengan penurunan kesadaran, atas.
trauma daerah facial dan leher, kelainan
anatomi, bedah khusus, bedah posisi khusus
dan lain lain.
• Mencegah terjadinya aspirasi dan
regurgitasi.
• Membantu menghisap sekret.
• Ventilasi mekanik jangka panjang.
Komplikasi:
Faktor-faktor predisposisi terjadinya komplikasi pada ET dapat
digolongkan menjadi:
• Faktor pasien
• Faktor yang berhubungan dengan peralatan
• Faktor yang berhubungan dengan anestesia
Usia Diameter (mm) Skala Jarak Sampai Bibir
Laryngoscope French
Prematur 2,0-2,5 10 10 cm
Neonatus 2,5-3,5 12 11cm
1-6 bulan 3,0-4,0 14 11 cm
Invomit (Ondasetron)
• Cara kerja: antagonis selektif reseptor 5-HT3 menghambat mual dan muntah
• Dosis: 4 mg
• ES: nyeri kepala, pusing, mudah lelah, konstipasi, nyeri perut
Pethidine
• Cara kerja: bekerja langsung pada pusat termoregulator atau melalui reseptor opioid yaitu reseptor
kappa yang kemudian dapat menurunkan suhu ambang shivering. Dapat bekerja juga sebagai
antagonisme reseptor N-metyl-D-Aspartat (NMDA). Hambatan pada reseptor ini dapat memperkuat
efek anti shivering.
• Dosis: 20 mg
• ES: mual muntah, mengantuk, sakit kepala, hipotermia, halusinasi, dan lain-lain.
MAINTENANCE
• Oksigen
• N2O (efek analgesic)
• Sevoflurane (efek induksi cepat)