Anda di halaman 1dari 23

Ni Komang Sri Selvia Ningsih

N 111 15 047
dr. Neni K.Parimo, Sp.M
PENDAHULUAN

Visus berasal dari bahasa latin, yang berarti penglihatan.


Pemeriksaan visus merupakan pemeriksaan fungsi mata
untuk menilai ketajaman penglihatan seseorang, yang dibagi
menjadi :

• Visus dekat diperiksa dengan menggunakan reading card.

• Visus jauh diperiksa dengan optotip Snellen, E chart atau


picture chart.
VISUS JAUH

Tahapan :

1. Pemeriksaan dengan chart (Optotip Snellen, E chart, Landlot


Chart, Simbol)

2. Penghitungan jari

3. Lambaian tangan

4. Penyinaran
Pemeriksaan dengan chart

Snellen Chart
E Chart
Kindergarten Chart/ Simbol
Landolt C
Teknik Pemeriksaan Visus Jauh...

1. Penderita diminta duduk pada jarak 6 meter di depan kartu


snellen. Apabila penderita berkaca mata, mintalah untuk
melepas kacamatanya, Pastikan cahaya harus cukup.
2. Memeriksa mata kanan lebih dahulu, baru kemudian mata
kiri
3. Mintalah pasien menutup mata kirinya dengan telapak
tangannya , tanpa tekanan. Penderita melihat kedepan
dengan santai, tanpa melirik.
4. Mintalah penderita untuk menyebutkan huruf atau karakter
lain yang tertera pada optotip Snellen, mulai dari atas
sampai ke bawah
Cara menilai visus dari hasil membaca kartu :
1) Jika pasien dapat membaca kartu pada baris dengan visus 6/6, maka tidak
perlu membaca pada baris berikutnya  visus normal.

2) Jika pasien tidak dapat membaca kartu pada baris tertentu di atas visus
normal, cek pada 1 baris tersebut.

3) Jika cuma tidak bisa membaca 1 huruf, berarti visusnya terletak pada baris
tersebut dengan false 1.

4) Jika tidak dapat membaca 2 huruf, berarti visusnya terletak pada baris
tersebut dengan false 2.

5) Jika tidak dapat membaca lebih dari setengah jumlah huruf yang ada,
berarti visusnya berada di baris tepat di atas baris yang tidak dapat dibaca.

6) Jika tidak dapat membaca satu baris, berarti visusnya terdapat pada baris
di atasnya.
TAJAM PENGLIHATAN  Angka :
( VISUS ) PEMBILANG
PENYEBUT

PEMBILANG : jarak antara orang yang diperiksa dengan chart


PENYEBUT : jarak huruf yang seharusnya dapat dibaca orang
normal
6/6 : dapat melihat huruf pada jarak 6 m, dimana
oleh orang normal dapat dilihat pada jarak 6 m

6/30 : dapat melihat huruf pada jarak 6 m, dimana


oleh orang normal dapat dilihat pada jarak 30 m
Jika terdapat penurunan visus, maka cek dengan
menggunakan pinhole
– Bila visus tetap berkurang  bukan kelainan refraksi
– Bila visus menjadi lebih baik dari sebelumnya 
kelainan refraksi
Pemeriksaan dengan Jari

Bila tidak dapat melihat huruf terbesar, dilakukan uji hitung jari
Cara pemeriksaan Jari
– Penghitungan jari di mulai pada jarak tepat di depan Snellen
Chart 6 m.

– Dapat menghitung jari pada jarak 6 m  visusnya 6/60 (Finger


Counting 6 m).

– Jika tidak dapat menghitung jari pada jarak 6 m, maka maju 1 m


dan lakukan penghitungan jari. Bila pasien dapat membaca,
visusnya 5/60.

– Begitu seterusnya, bila tidak dapat menghitung jari 5 m, di


majukan jadi 4 m, 3 m, sampai 1 m di depan pasien.
3/60 : dapat menentukan jumlah jari pada jarak 3 m, yang
oleh orang normal dapat terlihat pada jarak 60 m

1/60 : dapat menghitung jari pada jarak 1 m, yang oleh


orang normal dapat terlihat pada jarak 60 m
• Pemeriksaan dengan Lambaian Tangan

Bila tidak dapat menghitung jumlah jari, dilakukan uji lambaian tangan
– Lambaian tangan dilakukan tepat 1 m di depan pasien.

– Dapat berupa lambaian ke kiri dan kanan, atau atas bawah.


Jika pasien dapat menyebutkan arah lambaian, berarti
visusnya 1/300 (Hand Movement).

– Dimana orang normal dapat melihat lambaian tangan pada


jarak 300 m.
Pemeriksaan dengan Cahaya

Bila tidak bisa melihat lambaian tangan, maka dilakukan


penyinaran cahaya
– Jika dapat melihat sinar  visus 1/~

– Jika pasien dapat menyebutkan dari mana arah sinar yang


datang,berarti visusnya 1/~ dengan proyeksi baik

– Jika tak dapat menyebutkan dari mana arah sinar yang datang,
berarti visusnya 1/~ dengan proyeksi salah.

– Jika tidak dapat melihat cahaya  visus = 0 (No Light


Perception)

– Orang normal dapat melihat adanya sinar pada jarak tak


terhingga ( ~ )
PEMERIKSAAN VISUS DEKAT

1. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan pada pasien berusia


lebih dari 40 tahun.
2. Pasien dalam posisi duduk, dan memegang reading card
dengan jarak 30 cm.
3. Pasien diminta untuk membaca huruf terkecil, jika tidak,
dapat diberi lensa positif terkecil sesuai umur, mulai
S+1.00 (untuk umur 40 tahun).
READING CARD
Usia (tahun) Kekuatan Lensa Positif yang dibutuhkan

40 +1.00 D

45 +1.50 D

50 +2.00 D

55 +2.50 D

60 +3.00 D
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai