Anda di halaman 1dari 20

ASSALAMU’ALAIKUM WR.

WB
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Penyakit tuberkulosis (TB) merupakan penyakit


infeksi kronik menular. Tuberkulosis adalah
setiap penyakit menular pada manusia dan
hewan yang disebabkan oleh spesies
Mycobacterium dan ditandai dengan
pembentukan tuberkel dan nekrosis kaseosa pada
jaringan-jaringan. Spesies penyebab yang paling
sering adalah tuberculosis dan bovis.
Tuberkulosis bervariasi secara luas dalam hal
manifestasinya dan mempunyai kecenderungan kronisitas
yang besar. Berbagai organ dapat terkena, walaupun pada
manusia paru adalah tempat utama penyakit ini dan
biasanya merupakan pintu gerbang masuknya infeksi
untuk mencapai organ lainnya (Dorland, 1998).
Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

Mengetahui gejala sistemik pada


limfadenitis TB.

Tujuan Khusus

Mengetahui ada tidaknya hubungan limfadenitis TB dengan batuk


berdarah.

Mengetahui ada tidaknya hubungan limfadenitis TB dengan penurunan berat


badan.

Mengetahui ada tidaknya hubungan limfadenitis TB dengan


keringat malam.

Mengetahui ada tidaknya hubungan limfadenitis TB dengan demam


Manfaat Penelitian

Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui gejala


sistemik dari limfadenitis TB.

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan


peneliti mengenai ada tidaknya hubungan
limfadenitis TB dengan batuk darah, penurunan
berat badan, keringat malam dan demam.
Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan


pendekatan cross sectional yaitu melakukan observasi
atau pengukuran variabel pada satu saat tertentu.
Kata satu saat bukan berarti semua subyek diamati
tepat pada satu saat yang sama, tetapi artinya tiap
subjek hanya diobservasi satu kali dan pengukuran
variable subyek dilakukan pada saaat pemeriksaan
tersebut. Dengan demikian maka pada studi cross
sectional peneliti tidak melakukan tindak lanjut
terhadap pengukuran yang dilakukan
(Sastroasmoro, 2011).
editing

coding

Pengolahan data dilakukan


melalui beberapa tahap

entry

cleaning
BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN
Distribusi frekuensi Limfadenitis Tuberkulosis berdasarkan
umur responden
Distribusi Limfadenitis Tuberkulosis berdasarkan
Jenis kelamin
Distribusi Limfadenitis Tuberkulosis berdasarkan
Pendidikan
Distibusi limfadenitis tuberkulosis
berdasarkan batuk
Distribusi limfadenitis tuberkulosis
berdasarkan banyak berat badan turun
Distribusi frekuensi limfadenitis tuberkulosis
berdasarkan keringat malam
Distribusi limfadenitis tuberkulosis berdasarkan
demam
PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa penderita


limfadenitis tuberkulosis mayoritas adalah
wanita dengan jumlah 28 orang (73,7%). Dan
pada penelitian (Purba, 2011) berjumlah 10
orang (26,3%). Hasil penelitian ini sejalan
dengan hasil penelitian lain yang menyatakan
bahwa limfadenitis tuberkulosis lebih sering
terjadi pada wanita dibandingkan dengan pria
(Jniene, 2010).
Pada penelitian ini tidak dijumpai pasien yang
mengalami batuk berdarah, menurut asumsi peneliti,
penyebab tidak ditemukannya batuk berdarah pada 38
responden dikarenakan pada penelitian ini
tuberkulosis paru tidak dimasukkan kedalam
penelitian ini.

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa penderita limfadenitis


tuberkulosis tidak ada hubungan yang bermakna dengan
batuk. Dan berdasarkan keringkat malam juga tidak ada
hubungan bermakna dengan limfadenitis tuberkulosis.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian (Mohapatra, 2004)
lebih dari 57 % penderita limfadenitis tuberkulosis tidak
menunjukkan adanya gejala sistemik seperti batuk dan
keringat malam.
Pada penelitian ini didapatkan hubungan yang
bermakna antara limfadenitis tuberkulosis dengan
demam berjumlah 26 orang (68,4%). Dan terdapat juga
hubungan yang bermakna pada penurunan berat badan
berjumlah 17 orang (44,7%). Yang sejalan dengan hasil
penelitian (Purba, 2011) bahwa sebagian besar penderita
limfadenitis tuberkulosis dengan jumlah 14 orang
(82,4%), ada mengalami gejala sistemik, yang meliputi
demam, dan penurunan berat badan.
Kesimpulan

Tidak terdapat hubungan antara batuk terhadap


Limfadenitis Tuberkulosis dari pasien yang dinyatakan
positif Limfadenitis Tuberkulosis.
Tidak terdapat hubungan batuk berdarah dengan
limfadenitis tuberkulosis dari pasien yang dinyatakan
positif Limfadenitis.
Terdapat hubungan yang bermakna turunnya berat bedan
terhadap Limfadenitis Tuberkulosis dari pasien yang
dinyatakan positif Limfadenitis.
Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara keringat
malam terhadap Limfadenitis Tuberkulosis dari pasien yang
dinyatakan positif Limfadenitis.
Terdapat hubungan yang bermakna antara demam
terhadap Limfadenitis Tuberkulosis dari pasien yang
dinyatakan positif Limfadenitis.
SARAN

Kepada para peneliti untuk tetap melakukan


penelitian-penelitian lebih lanjut mengenai
hubungan limfadenitis tuberkulosis dengan batuk
berdarah, penurunan berat badan, keringat malam,
dan demam. Diharapkan penelitian ini dapat
menjadi acuan dalam melakukan penelitian
limfadenitis tuberkulosis yang lebih baik dan lebih
spesifik lagi.

Pihak laboratorium Patologi Anatomi disarankan untuk


membuat rekam medis yang lengkap mengenai
Limfadenitis Tuberkulosis agar bisa dilakukan penelitian
yang lebih lanjut mengenai Limfadenitis Tuberkulosis ini.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai