Anda di halaman 1dari 24

PRESENTASI KASUS

PTERIGIUM
ANIS, TOMMY, ARUM, ALMA, NINDY
Pembimbing: dr. Marzarendra dhion erlangga, Sp.M.
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD DR. MOEWARDI
SURAKARTA
2018
IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. S

Umur : 39 tahun

Agama : Islam

Pekerjaan : Penjaga Toko Klontong

Alamat : Kadipiro, Karanganyar

Tanggal periksa : 15 Mei 2018

No. RM : 014192XX
KELUHAN UTAMA

Ada selaput di mata kiri


RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

 Keluhan muncul selaput di mata kiri sejak 5 tahun


yang lalu
 Awalnya kecil namun semakin lama semakin meluas
 Mata kanan juga didapatkan selaput, namun pasien
tidak mengetahui sejak kapan munculnya
 Pasien juga mengeluhkan terasa mengganjal pada
mata kanan
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

sakit serupa kencing manis hipertensi Trauma


disangkal disangkal disangkal disangkal

alergi konsumsi obat operasi mata


disangkal disangkal disangkal
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

sakit serupa kencing manis hipertensi


disangkal disangkal disangkal

Traumadisangkal alergi disangkal


PEMERIKSAAN FISIK

 Keadaan umum baik, E4V5M6, gizi kesan cukup


 TD = 130/90 mmHg
 HR = 88x/menit
 RR = 18x/menit
t = 36,90C
KESIMPULAN PEMERIKSAAN
OD OS
Visus Sentralis Jauh 6/6 6/10
Pinhole tidak dilakukan 6/6
Sekitar mata dalam batas normal dalam batas normal
Supercilium dalam batas normal dalam batas normal
Pasangan bola mata dalam dalam batas normal dalam batas normal
orbita
Ukuran bola mata dalam batas normal dalam batas normal
Gerakan bola mata dalam batas normal dalam batas normal
Kelopak mata dalam batas normal dalam batas normal
Sekitar saccus lakrimalis dalam batas normal dalam batas normal
Sekitar glandula lakrimalis dalam batas normal dalam batas normal
Tekanan Intra Okuler normal normal
Konjungtiva palpebra dalam batas normal dalam batas normal
Konjungtiva forniks dalam batas normal dalam batas normal
Konjungtiva bulbi penebalan konjugtiva penebalan konjugtiva
Sklera dalam batas normal dalam batas normal
Kornea penebalan konjugtiva minimal penebalan konjugtiva berbentuk
degitiga
Camera oculi anterior dalam batas normal dalam batas normal
Iris dalam batas normal dalam batas normal
Pupil dalam batas normal dalam batas normal
Lensa dalam batas normal dalam batas normal
Corpus vitreum tidak dilakukan tidak dilakukan
GAMBARAN KLINIS

OCULI DEXTRA
GAMBARAN KLINIS

OCULI SINISTRA
GAMBARAN KLINIS

OCULI DEXTRA
DAN SINISTRA
DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA

DIAGNOSIS BANDING

 ODS Pterigium
 ODS Pseudopterigium
 ODS Pinguekula

DIAGNOSIS
ODS Pterigium
• TATALAKSANA

Non medikamentosa :
• Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakitnya, rencana pengobatan, serta
komplikasi yang dapat terjadi
• Menjelaskan perlunya kontrol
• Menyarankan pasien agar menghindari pajanan sinar matahari, debu, dan asap
• Menyarankan pasien agar menggunakan kacamata atau topi bila bepergian
• Edukasi pasien bahwa dapat dilakukan tindakan pembedahan namun dapat terjadi
rekurensi

Medikamentosa
• Tobrosan Eye Drops 1 tetes tiap 8 jam ODS
• Cenfresh Eye Drops 1 tetes tiap 8 jam ODS
PROGNOSIS

OD OS
Ad vitam Bonam Bonam
Ad sanam Dubia ad Bonam Dubia ad Bonam
Ad kosmetikum Dubia ad Bonam Dubia ad Bonam
Ad fungsionam Dubia ad Bonam Dubia ad Bonam
DEFINISI

 dysplasia fibrovaskular dari konjungtiva bulbi yang berbentuk seperti sayap dan
paling sering terletak di sisi nasal tetapi dapat pula terletak di bagian temporal
limbus
 paling sering terletak di sisi nasal tetapi dapat pula terletak di bagian temporal
limbus
EPIDEMIOLOGI

 ZONA PTERIGIUM → garis lintang utara 40o dan selatan garis ekuator
 Di dalam zona, insidensi mencapai 22%, di luar zona <2%
 Prevalensi pterygium meningkat dengan umur (dekade ke-2 dan ke-3)
 Laki-laki 4 kali lebih resiko dari perempuan
 Merokok, pendidikan rendah, riwayat terpapar lingkungan di luar rumah
FAKTOR RESIKO

 Radiasi UV
 Sinar UV diabsorbsi kornea dan konjungtiva menghasilkan kerusakan sel dan proliferasi sel
 Adanya struktur periorbital melindungi dari paparan sinar langsung dari atas, bagian
bawah tidak terlindung
 Genetik
 Autosom dominan
 Lain-lain
 Inflamasi pada area limbus atau perifer kornea kemudian terjadi limbal defisiensi,
 pterygium angiogenesis factor
 Debu, kelembaban yang rendah, trauma kecil dari bahan partikel tertentu, dry eye dan virus
papilloma
PATOFISIOLOGI
 Faktor-faktor: paparan radiasi, sinar UV, inflamasi, angin kencang, debu, faktor iritan
lain

terjadi degenerasi elastis jaringan kolagen dan proliferasi fibrovaskular


Radiasi Memicu sitokin-
Kerusakan Stimulasi
merangsang sitokin
jaringan jaringan baru
pelepasan enzim pertumbuhan
Teori lain: defisiensi sel stem limbus kornea
Sel stem limbus: sumber regenerasi epitel kornea

Terjadi
Sel stem limbus konjungtivalisasi
defisiensi pada permukaan
kornea
MANIFESTASI KLINIS

 Muncul sebagai lipatan berbentuk segitiga


Dari nasal/temporal  meluas ke kornea
 Biasanya unilateral namun tidak simetris
 Banyak ditemukan di daerah nasal

 Mata sering berair


 Mata iritatif, merah
 Rasa mengganjal/terdapat benda asing
 Timbul astigmatisme karena korna tertarik oleh pertumbuhan pterigium
 Penglihatan kabur (apabila pterigium sampai ke kornea)
TATALAKSANA

1. Konservatif. Pada pterigium derajat 1-2


2. Pembedahan. Pada pterigium derajat 3-4
3. Edukasi. Disarankanuntuk menjaga mata dari paparan radiasi dan debu
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai