PENGENDALIAN INFEKSI
Saiful walid
FENOMENA
Penyakit infeksi makin meningkat
Perawat 24 jam merawat pasien
Pasien masuk tanpa diketahui ternyata
skrening positip
Petugas belum terbiasa menggunakan APD
Petugas belum terbiasa melakukan cuci
tangan yang benar
PENGERTIAN
Invasi tubuh oleh patogen/mikroorganisme
Bisa menyebabkan sakit
Bisa menyebab cidera sel atau jaringan
Asimtomatik
Simtomatik apabila sudah berkembang biak
Bisa menular /contagious
SUMBER INFEKSI
2 yang terpenting di RS :
1. orang ( pasien,petugas,pengunjung )
2. objek yang terkontaminasi (darah, saliva,
sputum, cr.nasal, cr luka ,urin dan eksresi )
RANTAI PENULARAN PENYAKIT INFEKSI
Agen Penyebab
Infeksi
Bakteri, Jamur, Virus,
Riketsia, Parasit
Cara Penularan:
Kontak; (langsung, tak langsung,
droplet; melalui Udara; mel.
Benda; Vektor
1. AGENS INFEKSIUS
Mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi
Bakteri , jamur, virus dan protozoa
Hidup dan berbiak dikulit
Tidak mudah hilang dengan cuci tangan biasa
Bisa menjadi penyakit , tergantung
Jumlah yang cukup,
Virulensi,
Kemampuan untuk masuk dan bertahan hidup
Pejamu yang risesten
Bisa menjadi serius apabila imunitas turun, prosedur infasif
ORGANISME RESERVOAR UTAMA INFEKSI/PENYAKIT
Bakteri
Escherichia coli kolon Gastritis, UTI
Staphylococcus Kulit, rambut, nares anterior Infeksi luka, pneumonia, keracunan makanan, selulitis
Streptococcus group A Orofaring, kulit, area perianal Infeksi tenggorokan, demam rematik, infeksi luka
Streptococcus group B Genitalia orang dewasa UTI, infeksi luka, sepsis post partum, sepsis neonatal
Mycobacterium tubercolosis Droplet nuklei paru TBC
Neisseria gonorrhoeae Tractus urinarius,rectum,mulut Gonore, inflamasi pelvis, artritis, konjunktivitis
Jamur
Aspergilus organisme Tanah, debu, mulut, kulit, kolon , Aspergilosis, pneumoni, sepsis
trac genitalia
Candida albicans Mulut, kulit, kolon, Kandidiliasis, pneumonia, sepsis
Protozoa
Plasmodium falcifarum Darah Malaria
2. RESERVOAR
Tempat patogen mampu bertahan hidup
tetapi dapat atau tidak dapat berkebang biak
Yang paling umum adalah tubuh manusia
Pseudomonas bertahan dan berkembang
biak di nubulezer
Carrier/penular tidak menunjukkan gejala
Untuk berkembang biak perlu lingkungan
yang sesuai antara lain :
Makanan
Oksigen
Air
Suhu
PH lingkungan
Cahaya
3. PORTAL KELUAR
Setelah menemukan tempat untuk tumbuh dan
berkembang, mikroorganisme akan mencari jalan keluar
dan masuk pada pejamu lain dan menyebabkan penyakit
Jalan keluarnya :
Kulit dan membran mukosa
Tractus respiratorius
Traktus urinarius
Traktus gastrointestinal
Traktus reproduksi
Darah
4. CARA PENULARAN
Cara penularan mikroorganisme dari
reservoar ke pejamu/host
Cara penularan :
Kontak : langsung, tidak langsung, droplet
Udara : droplet nukleus
Peralatan : alat terkontaminasi (air, obat,
darah), makanan (makanan olahan)
Vektor : lalat, nyamuk, kutu
5. PORTAL MASUK
Organisme dpt masuk ke dalam
tubuhmelalui rute yang sama dengan cara yg
digunakan untuk keluar.
Misal ; jarum suntik, regurgitasi urine,
balutan steril terbuka
6. HOSPES RENTAN
Seseorang yang terkena infeksi tergantung
pada kerentanan terhadap agens
PROSES INFEKSI
Memahami rantai infeksi perawat bisa mencegah infeksi
Bisa mencegah penyebarannya
Tahap proses infeksi :
Periode inkubasi : masuknya patogen sampek timbulnya
gejala
Periode prodromal : saat timbulnya gejala awal sampek
gejala khusus/spesifik
Tahap sakit : saat manifestasi tanda dan gejala spesifik
terhadap infeksi
Tahap pemulihan : masa penyembuhan
Proses infeksi adalah reaksi protektif seluler
dan vaskular yg menetralisir patogen dan
memperbaiki sel tubuh
Pertahanan nonspesifik yg melindungi
mikroorganisme : flora normal, sistem
pertahanan tubuh dan inflamasi
Jika petahanan gagal infeksi cepat
tumbuh dan bisa menimbulkan masalah
kesehatan
Flora normal
Normalnya tubuh mengandung mikroorganisme :
Lapisan luar dan dalam kulit
Saliva
Mukosa oral
Saluran gastrointestinal
Mikroorganisme normal ini melindungi tubuh dari
serangan luar dengan menjaga keseimbangan untuk
mencegah infeksi
Apabila keseimbangan terganggu semakin beresiko
infeksi
Pertahanan sistem Tubuh
Sistem tubuh memiliki pertahanan yang unik
Kulit,sal pernafasan dan sal percernaan sangat
mudah dimasuki mikroorgansme
KEWASPADAAN ISOLASI
( isolation precautions )
Standard Precautions /Kewaspadaan Standar
gabungan dari
Universal Precautions/Kewaspadaan Universal
Body Substance Isolation/Isolasi dari tubuh
berlaku untuk semua pasien
1 2 3
4 5 6
When hands are visibly dirty or contaminated with proteinaceous material or are
visibly soiled with blood or other body fluids, wash hands with either a non-
antimicrobial soap and water or an antimicrobial soap and water.
Indikasi Kebersihan tangan
3 kewaspadaan
- kewaspadaan kontak
- kewaspadaan droplet
- kewaspadaan airborne
Dapat terjadi kombinasi transmisi
Pemilihan APD :
selalu ukur risiko sebelum melakukan
tindakan/pelayanan
Kunci kewaspadaan berbasis transmisi
Tambahan Kewaspadaan Standar
Tergantung tampilan gejala klinis dan epidemiologis
Kontak : sarung tangan & gaun
Droplet : pelindung mata & masker wajah
Airborne : respirator N95, pengaturan udara
Cuci tangan sebelum dan setelah merawat pasien
Kewaspadaan transmisi kontak
Sebagai tambahan kewaspadaan standar
Terapkan saat merawat pasien suspek/konfirm penyakit
menular melalui kontak dg permukaan terkontaminasi
Batasi gerak pasien keluar R.rawat
Minimalisasi kontak antar pasien
Kewaspadaan Transmisi kontak
Permukaan lingkungan dapat terkontaminasi melalui kontak dengan
tangan pasien atau petugas, gaun/alat /saputangan /tissue yang telah
dipakai dan benda yang terkontaminasi cairan tubuh
APD
sarung tangan, gaun lepaskan gaun sebelum meninggalkan
ruangan
APD
masker bedah/medik
sarung tangan
gaun
Kewaspadaan transmisi airborne
Administrative Controls
Environmental Controls
Personal Protection
Administrative controls
Target:
pasien, keluarga, teman pasien dg infeksi saluran nafas yg dapat
ditransmisikan
1. Edukasi pasien, keluarga, pengunjung
2. Poster/leflet dg bahasa mudah dipahami
3. Menutup mulut/hidung dg tisu saat batuk, pakai
masker
4. Cuci tangan setelah kontak dg sekresi slr nafas
5. Beri jarak di R. tunggu, b/p pakaikan masker
Higiene saluran nafas/Etika batuk
2. Engineering Controls
○ Ventilasi mekanik
○ Air-conditioning and filtering
Relatif mahal
Kewaspadaan transmisi airborne
Passage
Doctor
Doctor Patient
Patient
Stack ventilation
Seminar PPIRS DinKes Jatim 6/27/2018
Bentuk-bentuk lain ventilasi
Doctor
Doctor Patient
Patient
Kuning:sampah Infeksius
Hitam:non infeksius/ domestik
Merah:Radioaktif
Ungu :Cytotoksik
Wadah
Tahan bocor dan tusukan
Ada pegangan
Ada tutup
Dibuang setelah terisi 2/3 bgn
Penanganan benda tajam
6-60
Dekontaminasi
Tahapan Proses
peralatan
DTT
Sterilisasi Cuci dan Bilas Merebus
Kimiawi Mengukus
Uap panas Kimiawi
tekanan tinggi
Panas kering
Keringkan,dinginkan, simpan
atau siap pakai
Masukkan peralatan bekas
pakai yang akan digunakan Dekontaminasi
kembali ke dalam larutan
klorin 0,5% segera setelah
digunakan.
Rendam selama 10 menit dan
segera lakukan pembilasan.
Lakukan pula pembersihan
permukaan peralatan
(misalnya meja bedah)
dengan larutan klorin 0,5%.
6-62
Cara membuat klorin 0,5% dari konsentrat atau sediaan
yang mengandung 5% klorin
Formula :
% konsentrat yang tersedia
Bagian air digunakan sebagai pelarut : -- 1 = ....... bagian air
% yang diinginkan
Bila ingin membuat klorin 0,5% dari konsentrat / sediaan yang mengandung
5% klorin, caranya adalah sebagai berikut:
5% klorin (Bayclin®) 5 X 10 1 = 9 bagian air
:
0,5% (yg diinginkan) 5
6-66
Desinfeksi Tingkat Tinggi secara
Kimiawi
Masukkan peralatan
kedalam larutan
dekontaminan yang
tersedia
Rendam selama 20
menit.
Bilas dengan air DTT
Biarkan kering
sebelum digunakan
dan disimpan.
6-67
DTT Kimiawi
Sebelum tingkat DTT harus dilakukan dulu
dekontaminasi, cuci-bilas dan keringkan
Gunakan larutan Klorin 0,1-0,5% atau Glutaraldehida
2%
Gunakan larutan baru atau belum kedaluarsa
Pakai wadah berpenutup, bahan non-korosif
Digunakan untuk instrumen tidak tahan panas atau
peralatan optik
Instrumen harus terendam dengan baik
Waktu DTT 20 menit dan bilas dengan air DTT
sebelum digunakan
6-68
Autoklaf
106 kPa, 121°C, 20 menit & 30 menit (tanpa
bungkus & terbungkus)
Sterilisasi Kimiawi
Rendam dalam Glutaraldehida
selama 10 jam
Panas kering
170°C selama 60 menit atau
6-69
160°C selama 120 menit
Menyiapkan kulit atau mukosa
untuk prosedur pembedahan
Jangan menggunakan pisau cukur pada area
pembedahan
Pada area berambut, lakukan pengguntingan
bila menghalangi lapangan pandang operator
Tanyakan riwayat alergi antiseptik pada klien.
Bersihkan area operasi dengan sabun.
Usapkan larutan antiseptik pada area operasi
secara secara melingkar atau atas-bawah
6-70
Mengamankan atau membuang
instrumen tajam
Masukkan dalam wadah khusus yang tahan bocor
atau tusukan
Lakukan dekontaminasi sebelum di buang atau
dimasukkan ke dalam wadah tersebut
Jangan menekuk atau mematahkan jarum dengan
tangan
6-71
Mengelola Limbah
Untuk mencegah infeksi
atau cedera berbahaya
akibat benda tajam pada
petugas pengelola limbah
Menghindarkan penularan
penyakit ke masyarakat
sekitar
Pisahkan limbah
terkontaminasi dan non-
kontaminasi
Masukkan bahan-bahan
terkontaminasi kedalam
pembungkus tahan bocor
atau kantong plastik.
Dibuang secara dibakar
atau ditanam.
6-72
Cara Pengelolaan Limbah
Gunakan sarung tangan rumah tangga
Tempatkan limbah berbahaya dalam wadah tertutup
dan aman
Masukkan instrumen/benda tajam ke dalam tempat
khusus/tahan tusuk
Buang limbah cair pada saluran khusus
Bakar/tanam limbah padat yang terkontaminasi
Cuci tangan, sarung tangan dan wadah yang telah
digunakan untuk mengelola limbah
6-73