Anda di halaman 1dari 28

ARITMIA VENTRIKULAR

Nur Fadhilah Rahmah


(C11114104)

Supervisor : dr. Akhtar Fajar Muzakkir , Sp.JP , FIHA

Dibawakan dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik


Departemen Cardiology
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
Makassar | 2018
Penyakit kardiovaskular adalah penyebab kematian dan kecacatan
yang paling banyak.

ARITMIA ( di Amerika serikat VT dan VF) mencapai 50% dari


seluruh kematian karena penyakit jantung

Huikuri HV, Castellanos A, and Myerbug RJ. Sudden Death Due to CardiacArrhythmias. http:/www.content.nejm.org/cgi/content/full/345/20/1473.htm
Fase 0 Depolarisasi cepat
Fase 1 Repolarisasi awal
Fase 2 Plateu
Fase 3 Repolarisasi cepat
Fase 4 istirahat
(0,06-0,10
(1,5-2,5) KOTAK KECIL)

0,08-0,11
(2-3 KOTAK KECIL)

0,12-2,5
(3-5 KOTAK KECIL)
Aritmia merujuk pada setiap gangguan frekuensi, regularitas,
tempat asal atau konduksi impuls listrik jantung. Suatu aritmia dapat berupa denyut
aberan tunggal (atau bahkan jeda yang memanjang di antara denyut) atau gangguan
irama terus-menerus.

Aritmia ventrikel adalah ganguan irama yang


berasal dari bawah nodus AV

Bougouin W, Marijon E, Puymirat E, Defaye P, Celermajer DS, Heuzey JYL. Incidence of sudden cardiac death after ventricular fibrillation complicating acute myocardial infarction: a 5-year cause-of-death analysis of the FAST-MI 2005 registry. European Heart
Journal. 2014; 35: p. 116–122
• Usia tua insiden meningkat
• Jenis Kelamin Laki-laki 2-4 kali lipat beresiko dibanding perempuan
• Penyakit Arteri Coroner 80 % penyebab kematian mendadak
• Hipertensi
• Obesitas
• Diabetes
• dan lain-lain : ketidak seimbangan elektrolit , konsumsi alkohol
(Framingham,2012, new england medical journal, 2001)
• Peradangan jantung • Endokrin
• PJK • Degeneratif
• Obat-obatan • Gagal jantung
• Gangguan elektrolit • Kardiomiopati
• Gangguan saraf simpatis
Automaticity : terjadi karena adanya percepatan
aktivitas fase 4 dari potensial aksi jantung.
Reentry : jaringan parut yg terjadi akibat infark
miokard yg berbatasan dengan jaringan sehat
maka terbentuknya sirkuit reentry.
Triggered activity : gambaran campuran dari
kedua mekanisme diatas. adanya kebocoran
ion positif kedalam sel sehingga terjadi lonjakan
potensial pada akhir fase 3 atau awal fase 4
dari aksi potensial jantung.
• Palpitasi : Denyut jantung keras, Denyut jantung berhenti, Pukulan di
daerah dada, Dada bergetar, Denyut jantung cepat, Denyut jantung
tidak teratur

• Low cardiac output , hipotensi ,Pusing hingga sinkop

• Sebagian besar aritmia tidak dirasakan oleh pasien dan ditemukan


kebetulan dengan EKG
• Anamnesis
• Pemeriksaan Jantung : besarnya, denyut apeks, tekanan darah, irama, denyut
jantung istirahat, payah jantung, bising
• Umum : penyakit multisystem
• Elektrokardiogram (EKG) istirahat : irama, hipertrofi ventrikel kiri, iskemia
miokard, interval QT
• Radiologi Ukuran dan bentuk jantung Bendungan paru
1. Premature Ventricular Contraction/
Ventricular Extrasistol(PVC/VES)

2. Ventrikel Takikardi (VT)

3. Ventrikel Fibrilasi (VF)

4. Torsades de pointes
S. Thaler, Malcom. 2014. Satu-satunya Buku EKG yang Anda Perlukan Edisi 8. EGC : Jakarta
1. Premature Ventricular Contraction/Ventricular
Extrasistol(PVC/VES)
Paling sering di temui
Gelombang P : tidak ada
Kompleks QRS : Melebar

Gambar a. contoh PVC Gambar b. Bigemini (PVC:Sinus = 1:1)

S. Thaler, Malcom. 2014. Satu-satunya Buku EKG yang Anda Perlukan Edisi 8. EGC : Jakarta
2. Ventrikel Takikardi (VT)

VT = 3 PVC atau lebih yang muncul berurutan Fokus takikardia dapat berasal dari ventrikel (kiri atau
kanan) adalah akibat dari proses reentry pd salahsatu
Frekuensi : 120-200 x/menit bagian dari berkas cabang (bundle branch reentry VT).
Reguler/kadang ireguler
Gelombang P : Tidak ada
Penyebab kematian mendadak
Kompleks QRS : Melebar

S. Thaler, Malcom. 2014. Satu-satunya Buku EKG yang Anda Perlukan Edisi 8. EGC : Jakarta
3. Ventrikel Fibrilasi (VF)

Merupakan keadaan terminal dari aritmia gambaran sentakan-sentakan mendadak dan tidak
teratur (fibrilasi ventrikular kasar) atau gelombang
ventrikel yang ditandai untuk kompleks QRS , halus (fibrilasi ventrikular halus). Tidak ada kompleks
gelombang P dan segmen ST yg tidak beraturan QRS sejati. Pada fibrilasi ventrikular, jantung tidak
dan sulit dikenali menghasilkan curah jantung, sehingga resusitasi
Karakteristik Fibrilasi Ventrikel
jantung paru serta defibrilasi harus segera dilakukan
saat itu juga.
Kecepatan 300-500 kali/menit

Keterturan Ireguler total Penyebab terbanyak kematian mendadak


Gelombang P Tidak ada

Interval PR Tidak ada

Interval P-P, R-R Tidak ada

Rasio Konduksi Tidak ada

Kompleks QRS Kacau, tidak terorganisir

Sumber lokasi Diluar dari impuls serabut Purkinje dan otot


ventrikel

S. Thaler, Malcom. 2014. Satu-satunya Buku EKG yang Anda Perlukan Edisi 8. EGC : Jakarta
4. Torsades De Pointes

Torsades de pointes tampak seperti VT Dalam bahasa prancis artinya adalah berputar-putar
dan mengelilingi satu titik.
biasa, hanya saja pada Torsades de pointes, TDP adalah suatu bentuk takikardia ventrikel yg
kompleks QRS bergerak mengitari garis ditandai untuk perubahan bentuk dan arah (aksis)
dasar, dengan aksis dan amplitudo yang kompleks QRS dalam satu beberapa denyutan.
Adanya pemanjangan interval QT akibat pengaruh
terus berubah-ubah. obat-obatan antiaritmia.
Sindrom brugada

Torsades de pointes. Kompleks QRS tampak mengltari garis


dasar, mengubah aksis dan amplitudonya. S. Thaler, Malcom. 2014. Satu-satunya Buku EKG yang Anda Perlukan Edisi 8. EGC : Jakarta
Prinsipnya penatalaksanaan

1. mengembalikan irama jantung yang normal (rhrytm control)

2. menurunkan frekuensi denyut jantung (rate control)

3. mencegah terbentuknya bekuan darah

Stead LG, Stead SM, Kaufman MS. Emergency Medicine Clerkship. Singapore : McGraw Hill; 2003 : p.12-17
Abdurrahman N, Trisnolhadi H.B Kalslifikasi, Etiologi dan Genesis Aritmia, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke-3 Jlid I. Jakarta : Persatuan Ahli Penyakitt Dalam Indonesia.2014,p,1001-1014
Menurut Vaughan-williams, anti aritmia diklasifikasikan menjadi 4 kelas :

kelas I : memperpanjang potensial aksi


kinidin, prokainamid, disopiramid, propafenon
kelas II : memblokir pengaruh katekolamin terhadap pembentukan rangsangan
dan hantaran impuls , serta menghambat
reseptor B (B bloker) Propranolol, asebutol, alprenolol, metoprolol,
atenolol, pindolol, praktolol,oksprenolol, sotalol, timolol
kelas III : meningkatkan fase repolarisasi
amiodaron, bretilium, timolold
Kelas IV : bersifat kardiodepresan / Penyekat kalsium (agonis Ca),
verapamil, diltiazem, nipedipin.
Stead LG, Stead SM, Kaufman MS. Emergency Medicine Clerkship. Singapore : McGraw Hill; 2003 : p.12-17
Abdurrahman N, Trisnolhadi H.B Kalslifikasi, Etiologi dan Genesis Aritmia, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke-3 Jlid I. Jakarta : Persatuan Ahli Penyakitt Dalam Indonesia.2014,p,1001-1014
 Pada keadaan ini tidak diperlukan terapi, bila pasien merasa tidak nyaman bisa
diberikan minor transquilizer. Bila gejala tidak berkurang bisa diberikan Beta
Blocker.

 Pada keadaan akut diberikan lidokain, prokainamid, atau amiodaron.


Tatalaksana pd keadaan akut:
-Bila keadaan hemodinamik stabil : diberikan obat-obatan secara intravena seperti
Amiodaron, lidokain dan prokainamid.
-Bila keadaan hemodinamik tidak stabil : kardioversi elektrik,
- pasien terganggu dan tidak sadar dengan VT yang sedang berlangsung, dipicu
(disinkronkan) dengan DC kardioversi sesuai dengan pedoman
ACLS.
Amiodaron dan prokainamid lebih unggul daripada lidokain. Amiodaron dapat
diberikan dengan dosis pembebanan (loading dose) 15 mg/menit diberikan dalam 10
menit dan diikuti dengan infuse kontinu 1 mg/menit selama 6 jam, dan dosis
pemeliharaan (maintenance) 0,5 mg/menit dalam 18 jam berikutnya. Bila gagal
dengan obat, dilakukan kardioversi elektrik yang dapat dimulai dengan energy rendah
(10 J dan 50 J).
 Penanganan VF harus cepat.

 Pemberian resusitasi kardiopulmonal yg baku meliputi pemberian DC


shock mulai dari 200 J sampai 360 J dengan pemberian obat-obatan
dgn pemberian seperti adrenalin, amiodaron, dan magnesium sulfat.
Pemberian magnesium sulfat
Pemasangan pacu jantung sementara
Obat beta blocker
• Sering pingsan mendadak (syncope)
• Emboli paru
• Gagal jantung
• Stroke
• Kematian mendadak
S. Thaler, Malcom. 2014. Satu-satunya Buku EKG yang Anda Perlukan Edisi 8. EGC : Jakarta
TERGANTUNG DARI PENYAKIT YANG MENDASARINYA.

• Pasien VT tanpa ada penyakit jantung maka prognosis lebih baik dan
memiliki risiko kematian sangat rendah

• VT nonsustained infark miokard prognosisnya lebih buruk dibanding


pasien dengan infark miokard tanpa VT.

• VT sustained infark miokard prognosis lebih buruk (kematian 75%


dalam 1 tahun)

S. Thaler, Malcom. 2014. Satu-satunya Buku EKG yang Anda Perlukan Edisi 8. EGC : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai