Anda di halaman 1dari 24

Moh.

Dedy Indra Setiawan 160514610063


Mohammad Mirza Yuniar Romaz 160514610032
Muhammad Rifki Ardiansyah 160514610042
Muhammad Fauzan Adzima 160514610030
Muhammad Firly Firmansyah 160514610035
Rancangbangun Aktuator
Pengendali Iklim Mikro Di Dalam
Greenhouse Untuk Pertumbuhan
Tanaman Sawi
ABSTRAK

 Budidaya tanaman sawi di lahan terbuka memiliki banyak


kendala sehingga memerlukan alternatif yang baik untuk
mengontrol kendala tersebut.
 Sebuah sistem kontrol (greenhouse) dirancang
menggunakan mikrokontroler AVR ATMega8535 dan lima
sensor (suhu, kelembaban lingkungan, suhu tanah,
kelengasan tanah, dan intensitas sinar matahari).
 Rancangan ini memiliki tiga aktuator yaitu aktuator kipas,
aktuator pompa air, dan aktuator lampu fotosintesis.
 Hasil penelitian menunjukkan tanaman yang berada di
dalam greenhouse memiliki tinggi, dimensi daun, berat
basah, dan jumlah daun yang lebih baik.
LATAR BELAKANG

 Sayuran sawi biasanya ditanam di lahan terbuka.


 Saat musim hujan tanaman sawi rusak terkena air hujan dan
terserang penyakit sedangkan saat musim kemarau
kualitasnya turun karena daun sawi dimakan serangga.
 Sebuah greenhouse merupakan tempat yang ideal untuk
budidaya tanaman sawi.
 Dalam budidaya tanaman sawi dipengaruhi oleh banyak hal
seperti, perubahan lingkungan, unsur hara dalam tanah,
kondisi iklim mikro serta penyinaran matahari.
 Tanaman sawi lebih sesuai pada suhu 22-33°C, suhu tanah
7-28℃, kelembaban lingkungan ±75 % dan kelengasan
tanah 60 - 88 % (wb).
PENELITIAN SEBELUMNYA

 Isnaen (2010), tentang penerapan desain otomatisasi suhu


dan kelembaban untuk peningkatan produktivitas jamur
merang menggunakan sensor kelembaban lingkungan.
 Suhardiyanto, dkk. (2012), tentang aplikasi Programmable
Logic Controller untuk budidaya krisan sistem hidroponik
menggunakan sensor suhu, RH, dan nutrisi.
 Diansari (2009), tentang pengaturan suhu, kelembaban,
serta waktu pemberian dan pembuangan nutrisi dalam
hidroponik menggunakan sensor suhu dan RH.
 Wahyu (2009), tentang rancangbangun rumah kaca
(greenhouse) serta monitoring kelembaban dan suhu pada
tanaman hidroponik sistem NFT (Nutrient Film Technique).
TUJUAN

 Penelitian ini bertujuan untuk merancang aktuator otomatis


pengendalian iklim mikro di greenhouse untuk
pertumbuhan tanaman sawi.
 Hasil penelitian diharapkan menjadi solusi permasalahan
dalam pengukuran dan pengendalian iklim di greenhouse.
 Dengan penerapan alat ini pada greenhouse diharapkan
dapat mengurangi kesalahan operator (human error)
terhadap pengendalian iklim di dalam greenhouse dan
mempercepat proses pertumbuhan tanaman sawi.
METODE PENELITIAN

Kerangka Pikir
 Sistem otomatisasi aktuator dirancang menggunakan
mikrokontroler ATMega8535.
 Sensor suhu menggunakan merek SHT11 dengan akurasi
0,3 °C dan aktuator dirancang menggunakan 4 kipas angin.
 Sensor suhu tanah menggunakan merek LM35 dengan nilai
akurasi 0,5°C.
 Sensor cahaya menggunakan Light Dependent Resistance
yang akan bereaksi saat terjadi perubahan resistansi.
 Aktuator lampu fotosintesis menggunakan 60 LED
berwarna merah dan 15 LED berwarna biru.
METODE PENELITIAN

 Sensor kelengasan menggunakan kombinasi Op-Amp TL-


074 dan stacker yang mengukur perubahan jumlah air di
dalam tanah memanfaatkan nilai resistansi tanah yang akan
mengaktifkan aktuator pompa air.
 Prototipe greenhouse dibuat sesuai dengan bentuk dan
karakteristik greenhouse di daerah tropis, yaitu memiliki
banyak ventilasi udara.
RANCANGAN GREENHOUSE
METODE PENELITIAN

Alat dan Bahan


 Perangkat keras yang digunakan adalah komputer atau
laptop dan seperangkat peralatan elektonik, sedangkan
perangkat lunak (software) yang digunakan adalah bascom
AVR 1.11.7.7 dan universal ISP programmer 1.03, program
eagle dan program visual basic.
 Bahan yang digunakan adalah sensor suhu tipe LM35DZ,
sensor SHT 11, LDR (Light Dependent Resistor), batangan
tembaga sebagai tahanan tanah (stacker), LCD (Liquid
Cristal Display), mikrokontroler AVR ATMega8535, printed
circuit board (PCB) single layer dan matrix.
METODE PENELITIAN

 ICmax dan Op-Amp, komponen elektronika aktif dan pasif


seperti IC Op-Amp, resistor, kapasitor, dioda, cristal, IC
max, kabel warna (kabel jumper), kipas angin, pompa
aquarium dan lampu fotosintesis, relay DC 5V, dan kabel
RS 232, LED (Light Emitted Diode).
 Bahan baku yang dijadikan percobaan dalam penelitian ini
adalah tanaman sawi hijau (Brassica rapa var.
parachinensis L.).
 Media yang digunakan adalah tanah dan kompos tanpa
penambahan unsur lain.
METODE PENELITIAN

Pelaksanaan Penelitian
 Penelitian diawali dengan pembuatan perangkat keras
(hardware) dan perangkat lunak (software).
 Langkah selanjutnya adalah menentukan setting point
desain rancangbangun aktuator.
 Variabel yang diamati adalah suhu lingkungan dan setting
point akuator kipas, kelengasan tanah dan setting point
akuator pompa air, serta intensitas sinar matahari dan
setting point akuator lampu fotosintesis buatan.
 Tinggi, berat tanaman, dimensi, dan jumlah daun dari
tanaman sawi di amati dan dicatat selama 32 hari.
METODE PENELITIAN

 Kinerja aktuator diukur berdasarkan kestabilan (stability),


ketelitian/akurasi (accuracy), dan kecepatan pengendalian
aktuator (speed of actuator control).
 Untuk melihat perbedaan hasil tanaman dengan dan tanpa
kontrol dilakukan dengan pengukuran berat tanaman
(gram), tinggi tanaman (cm), dimensi daun yang meliputi
panjang, lebar daun terbesar (cm), dan jumlah daun yang
dilakukan pada saat panen.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Rancangbangun Aktuator Otomatis
 Central circuit dikendalikan dengan mikrokontroler AVR
ATMega8535.
 Sensor suhu dan kelembaban diletakkan sejajar dengan
tanaman untuk mengukur suhu lingkungan dari 20o-40°C
dan kelembaban iklim mikro dari 40-90 % selama 32 hari.
 Sensor suhu tanah ditanam di dalam tanah untuk mengukur
suhu tanah dari 23-33 °C selama 32 hari pengamatan.
 Sensor kelengasan tanah dirancang dengan aktuator pompa
air untuk mengendalikan kadar lengas di dalam tanah.
 Sensor intensitas sinar matahari dirancang memiliki
aktuator lampu fotosintesis buatan yang bertujuan untuk
membantu proses fotosintesis tanaman.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Aktuator
 Aktuator kipas digunakan untuk mengendalikan suhu lingkungan.
 Sistem kerjanya menghembuskan udara panas keluar greenhouse
dan menggantikannya dengan udara yang lebih dingin.
 Aktuator pompa air mengendalikan kelengasan tanah sesuai
dengan setting point yang diberikan yaitu 60 - 70 %.
 Aktuator pompa air menyemprotkan air sebesar ± 168 ml saat
nilai kelengasan tanah kurang dari setting point.
 Aktuator lampu fotosintesis dirancang dengan menggabungkan
dua jenis warna LED yaitu merah (80%) dan biru (20%).
HASIL DAN PEMBAHASAN

Kinerja Sistem Kontrol


 Akurasi aktuator didefenisikan sebagai ketepatan aktuator
mengendalikan iklim mikro sehingga sesuai dengan nilai
setting point atau berada di zona terkontrol.
 Kecepatan pengendalian (speed of control) adalah rata-rata
waktu yang dibutuhkan aktuator untuk mengendalikan
iklim mikro hingga mencapai nilai setting point.
 Akurasi aktuator kipas selama 32 hari adalah 95,46 %.
 Kecepatan pengendalian suhu selama 32 hari adalah 58,70
menit.
HASIL DAN PEMBAHASAN

 Akurasi pengendalian aktuator pompa selama 32 hari


adalah 98,01 %.
 Kecepatan pengendalian alat untuk menambah lengas tanah
31,83 menit.
 Kecepatan respon aktuator lampu fotosintesis terhadap
setting point membutuhkan waktu < 1 detik (± 10 mS).
 Secara keseluruhan sistem kontrol tersebut dapat dikatakan
stabil.
 Hal ini menunjukkan bahwa alat ini cukup baik (tangguh)
untuk budidaya tanaman sawi.
HASIL DAN PEMBAHASAN

 Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pertumbuhan


tanaman sawi di dalam greenhouse lebih baik dibandingkan
dengan di luar greenhouse disebabkan karena suhu di dalam
greenhouse lebih terkendali dalam toleransi pertumbuhan
tanaman sawi.
 Pertumbuhan tanaman sawi dalam penelitian ini dipacu oleh
adanya lampu fotosintesis buatan yang berfungsi untuk
membantu proses fotosintesis berlangsung optimal ketika
cuaca mendung atau sinar matahari dihalangi oleh awan.
Gambar Hasil Pertumbuhan Tanaman Sawi
HASIL DAN PEMBAHASAN

 Data perbandingan pertumbuhan tanaman sawi disajikan


dalam diagram di bawah ini.

Perbandingan jumlah daun


Perbandingan tinggi tanaman

Perbandingan berat tanaman


Perbandingan panjang daun

Perbandingan lebar daun


KESIMPULAN
 Rancangan aktuator pengendali iklim mikro di dalam
greenhouse selama pengamatan 32 hari menunjukkan
kinerja yang sangat baik dan stabil.
 Aktuator kipas memiliki akurasi 95,46% dengan durasi
untuk mengendalikan suhu iklim mikro adalah 58,70 menit.
 Aktuator pompa air memiliki akurasi 98,01% dengan durasi
untuk mengendalikan kelengasan tanah adalah 31,83 menit.
 Kecepatan respon aktuator untuk menyalakan lampu
fotosintesis adalah waktu ±10 mS.
 Tanaman sawi yang berada di dalam greenhouse memiliki
tinggi, berat basah, dimensi daun, dan jumlah daun yang
lebih besar dibandingkan dengan yang berada di luar
greenhouse.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai