Anda di halaman 1dari 16

KAJIAN AKTIVITAS

ANTIMIKROBA CURCUMIN
PADA BAKTERI MULUT

OLEH,

FARMASI II D

AAS NURAISAH

EUIS KARTIKA

ISNI NURBANI

JIMAT JANUARIANSYAH

SANDI SUSANTO

RIZKA AMALIA (FARMASI B)


TUJUAN Mengetahui daya hambat kurkumin pada
pertumbuhan Strept mutans dan Strept pyogenes
LATAR BELAKANG
dengan perbandingan antibiotik ciprofloxacin

Rongga mulut manusia adalah sistem biologis


yang mendukung kehidupan bagi banyak spesies
mikroorganisme. Strept mutans dan Strept
pyogenes adalah mikroorganisme yang
menyebabkan faringitis, pembentukan plak dan
karies dalam rongga mulut.
Akhir – akhir ini sudah banyak banyak
antibiotik yang resisten terhadap bakteri.
Sebagai alternatif, telah banyak obat – obatan
herbal yang digunakan untuk mengobati
berbagai penyakit salah satunya adalah
kurkumin. Kandungan utama kurkumin adalah
kurkuminoid yang digunakan secara tradisional
sebagai antioksidan, antiradang dan antibakteri.
INTRODUCTION - Curcuma longa L

Kunyit (Curcuma longa) adalah tanaman yang berasal dari Asia. Kunyit merupakan
tumbuhan daerah subtropis sampai tropis dan tumbuh subur di dataran rendah 90 – 2000
mdpl. Klasifikasi tanaman kunyit:

Kingdom : Plantae

Sub kingdom : Tracheobionta

Super divisi : Spermatophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Zingiberales

Famili : Zingiberaceae

Genus : Curcuma

Spesies : Curcuma longa L


INTRODUCTION - Curcuma longa L

Rimpang Kurkumin

Antioksidan dan Zat Aktif Antiinflamasi dan


antiinfeksi Antibakteri peradangan

Kurkuminoid

Berinteraksi dengan dinding sel bakteri, terabsorbsi dan


penetrasi ke dalam sel, sehingga terjadi denaturasi protein

Menghambat dan membunuh bakteri S. pyogenes dan S. mutans


INTRODUCTION – Streptococcus pyogenes

Streptococcus pyogenes adalah bakteri


yang selnya berbentuk bulat, bersifat
gram positif, tersusun berderet seperti
rantai, tidak berspora, tidak berflagel
dan bersifat anaerob fakultatif.

Dapat ditularkan melalui makanan


atau minuman yang tidak higienis,
yoghurt, daging dan produk susu yang
diambil dari sapi yang menderita
mastitis.
INTRODUCTION – Streptococcus pyogenes

Disease:
1. Faringitis
2. Impetigo
3. Selulitis
4. Scarlet fever (rash)
INTRODUCTION – Streptococcus mutans

Streptococcus mutans merupakan


bakteri gram positif, bersifat
nonmotil (tidak bergerak), bakteri
anaerob fakultatif. Memiliki bentuk
kokus yang tersusun dalam rantai

Streptococcus mutans ini menyebabkan


timbulnya pembentukan plak dan
karies pada gigi.
MATERIAL AND METHOD

 Bakteri diisolasi dari 56 ludah pasien yang menderita karies gigi dan

faringitis

 Pembuatan ekstrak kurkumin

Timbang serbuk Tambahkan Rendam selama


rimpang kurkumin Pelarut metanol 3 hari

Residu dipisahkan dan


Hitung proses diulang 2 kali Disaring dengan

rendemen ekstrak dengan pelarut yang kertas saring


sama
MATERIAL AND METHOD

Bakteri ditanam pada kaldu nutrisi suhu 370C selama 24 jam

Diinkubasi hingga diperoleh kekeruhan yang setara dengan


standar kekeruhan 0,5 McFarland

Bakteri diusapkan ke media Mueller Hinton Agar dengan swab


kapas steril

Dibuat sumuran dengan diameter 6 mm

+ Ekstrak kurkumin + Ciprofloxacin yang


+ DMSO
yang dilarutkan dalam dilarutkan dalam
(75 µl)
DMSO (75 µl) DMSO (75 µl)

Diinkubasi suhu 370 C selama 24 jam kemudian diamati zona hambatnya


(dilakukan secara triplo)
RESULTS and DISCUSSION

Tabel 1. Zona inhibisi (mm) dari ekstrak methanol kurkumin terhadap Streptococcus mutans
dan Streptococcus pyogenes dengan perbandingan ciprofloxacin

Agent or inhibitor Strept. mutans Strept. pyogenes

Kurkumin 9,7 10,2

Ciprofloxacin 15,52 13,4

Gambar 1. Zona inhibisi (mm) dari ekstrak kurkumin Gambar 2. Zona inhibisi (mm) dari ekstrak kurkumin
terhadap Streptococcus mutans dengan ciprofloxacin. terhadap Streptococcus pyogenes dengan ciprofloxacin.
1=negative control, 2=curcumin, 3=ciprofloxacin. 1=negative control, 2=curcumin, 3=ciprofloxacin.
RESULTS and DISCUSSION

 Penelitian menggunakan dua jenis bakteri gram positif yaitu Streptococcus mutans dan Streptococcus
pyogenes yang dapat menyebabkan faringitis dan karies di rongga mulut.

 Prinsip dasar penelitian adalah metode difusi dengan pemberian bakteri Streptococcus mutans dan
Streptococcus pyogenes pada ekstrak rimpang kunyit (Curcuma longa) ke dalam sumur media agar
diharapkan dapat terjadi penghambatan pertumbuhan bakteri. Penghambatan pertumbuhan tersebut
dapat terlihat dengan adanya zona hambat pada media agar.

 Pemilihan ciprofloxacin sebagai kontrol positif karena ciprofloxacin memiliki efek antimikroba yang
luas dan resistensi mikroba tidak cepat berkembang.

 Pengamatan pada bakteri uji terlihat bahwa DMSO sebagai kontrol negatif tidak memiliki daya
hambat. Ini ditunjukkan dengan tidak ditemukannya zona hambat disekitar sumur yang berisi DMSO.
Hal ini berbanding terbalik dengan ekstrak kurkumin dan larutan pembanding ciprofloxacin sebagai
kontrol positif dimana terlihat memiliki zona hambat
RESULTS and DISCUSSION

 Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa ekstrak rimpang kunyit (Curcuma longa)

memiliki kemampuan antimikroba dengan kategori hambatan sedang. Diameter zona


hambat kurkumin lebih rendah dibandingkan dengan zona hambat ciprofloxacin yaitu
9,7 mm dan 10,2 mm terhadap Strept. mutans dan Strept. Pyogenes. Sementara
penghambatan zona inhibisi dengan ciprofloxacin masing-masing 15,52 mm dan 13,4.
Hal ini karena antibiotik berasal dari mikroorganisme atau zat yang dihasilkan secara
sintesis kimia dimana dengan konsentrasi rendah mampu menghambat bahkan
membunuh mikroorganisme.

 Kurkumin mengandung zat aktif yang telah diketahui memiiki aktivitas antibakteri yaitu

kurkuminoid yang berinteraksi dengan dinding sel bakteri, terabsorbsi dan penetrasi ke
dalam sel, sehingga terjadi denaturasi protein sehingga dapat menghambat dan
membunuh bakteri Srept. pyogenes dan Srept. mutans
KESIMPULAN

 Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa ekstrak rimpang kunyit (Curcuma

longa) memiliki kemampuan antimikroba dengan kategori hambatan sedang

yaitu 9,7 mm dan 10,2 mm terhadap Strept. mutans dan Strept. Pyogenes.

Sementara penghambatan zona inhibisi dengan ciprofloxacin masing-masing

15,52 mm dan 13,4 mm terhadap Strept. mutans dan Strept. pyogenes.

 Hal ini disebabkan adanya zat aktif yang terkandung dalam rimpang kunyit

yaitu kurkuminoid yang berinteraksi dengan dinding sel bakteri, terabsorbsi

dan penetrasi ke dalam sel, sehingga terjadi denaturasi protein sehingga dapat

menghambat dan membunuh bakteri Srept. pyogenes dan Srept. mutans


DAFTAR PUSTAKA

Han, K.H, Azuma, S. & Fukushima, M. (2014). In Vitro Fermentation of Spent Turmeric Powder
with a Mixed Culture of Pig Faecal Bacteria. Food & Function.

Jason M. Tanzer. (1995). Streptococcus salivarius Frua Inhibits Streptococcus mutans Biofilm
Formation, Journal of Dental Research vol 74, pp: 1536

Clark A.M. (1996). Natural Products as Resource for New Drugs. Phar. Res, 13:1133-1141

Chattopadhyay I, Biswas K, Bandyopadhyay U, Banerjee RK. (2004). Turmeric and Curcumin:


Biologica Actions and Medicinal Applications. Curr. Sci. 87:44-53.

Aggarwal BB, Sundaram C, Malani N, Ichiwaka H (2007). Curcumin: the Indian Solid Gold. Adv.
Exp. Med. Biol. 595: 1-75. Brooks GF

Pandit, Santosh; Kim, Hye-Jin, Kim; Jeong-Eun; Jeon, Jae-Gyu. (2011). Separation of an Effective
Fraction From Turmeric Againts Streptococcus mutans Biofims by The Comparison of
Curcuminoid Content and Anti-acidogenic Activity. Food Chemistry 126 (4): 1565-70.

Anda mungkin juga menyukai