Johan
Learning objektif
LO 1
Leopold
BIDANG HODGE
• Untuk menentukan sampai dimanakah, bagian
terendah janin turun, dalam panggul pada
persalinan
HODGE
• Hodge I
masuk PAP
• Hodge II
sentuh arcus pubis dan bawah vesicalis
• Hodge III
memotong spina ischiadica
• Hodge IV
melewati ujung os.coccygis
Persalinan normal secara garis besar
• Melihat tanda dan gejala kala II
• Menyiapkan pertolongan persalinan
• Memastikan pembukaan lengkap dengan janin baik
• Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu
proses pimpinan meneran
• Persiapan pertolongan kelahiran bayi
• Menolong kelahiran bayi (kepala,bahu,resusitasi)
• Oksitosin
• Penegangan tali pusat terkendali
• Mengeluarkan plasenta
• Pemijatan uterus
• Menilai pendarahan
• Melakukan prosedur pascapersalinan
• Kebersihan dan keamanan
• Dokumentasi
PARTUS
Adalah suatu proses pengeluaran hasil
konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus
melalui vagina ke dunia luar
Dibagi atas :
- Prematurus : 20 mgu – 28 mgu
- Immaturus : 28 mgu – 36 mgu
- Postmaturus : > 2 mgu dari waktu partus yg
ditentukan
PARTUS
Menurut keadaan :
- Partus normal bayi lahir pervaginam
dengan presentasi belakang kepala tanpa
memakai alat atau pertolongan istimewa,
serta tidak melukai ibu dan bayi, umumnya
berlangsung < 24 jam
• Retensio plasenta
penyebabnya : plasenta belum lepas, plasenta
telah lepas tapi belum dilahirkan
KALA IV
• Kontraksi uterus baik
• Tidak ada perdarahan dari alat genitalia
• Plasenta dan selaput ketuban lahir
lengkap
• Kandung kemih kosong
• Luka perineum terawat
• Bayi dan ibu dalam keadaan baik
KEHAMILAN & PERSALINAN
PADA
MALPRESENTASI & MALPOSISI
Prinsip Dasar
• Normoposisi :
• presentasi belakang kepala dengan ubun-ubun kecil di
segmen depan
• Malposisi :
• presentasi belakang kepala dengan ubun-ubun kecil
tidak berada di segmen depan
• Malpresentasi :
• Presentasi yang bukan presentasi belakang kepala
• Masalah :
• janin yg dalam keadaan malpresentasi dan malposisi
kemungkinan menyebabkan partus lama atau partus
macet
MALPOSISI
• Oksiput Posterior, keadaan dimana oksiput
berada didaerah posterior dari diameter
transversal pelvis
• Angka kejadian untuk kasus ini mencapai angka 8
% dari kehamilan yang ada.
• Rotasi secara spontan terjadi pada 90% kasus.
• Persalinan yg terganggu terjadi bila kepala janin
tidak rotasi atau turun (Positio Occipito Posterior
Persistens)
• Pada persalinan dapat terjadi robekan perineum
yg luas/tdk teratur
JENIS DIAGNOSIS PENANGANAN PROGNOSIS
I P A VT
Presentasi - Teraba - •Mulut •Check +/- •Partus lebih
muka tonjolan •Hidung kelainan lama
kepala •Tepi orbita panggul •Angka
janin dekat •Dagu •Pengelolaan kematian janin
punggung konservatif ↑
•Kemungkinan
(Dagu di depan) Ruptur perinei
•Per vaginam ↑
•SC
(Dagu di
belakang)
•SC
•Perforasi
JENIS DIAGNOSIS PENANGANAN PROGNOSIS
I P A VT
Analgesia inhalasi
Analgesia
Farmakologik Analgesia
epidural
Mengurangi nyeri
persalinan Pend.fisiologi
Analgesia spinal
melahirkan
Non-
farmakologik
Metode
pernapasan Blok paraservikal
khusus
Kasus Kegawatdaruratan
• Perdarahan
• Infeksi
• Hipertensi dan preeklampsia/eklampsia
• Persalinan Macet
• Dll (emboli air ketuban, luka bakar, syok
anafilaktik krn obat dan cedera akibat
kecelakaam lalu lintas)
Manifestasi Klinis
• Kasus Perdarahan : perdarahn berwujud bercak,
merembes, profus, sampai syok
• Kasus infeksi dan sepsis : pengeluaran cairan
pervaginam yang berbau, air ketuban hijau, demam
sampai syok
• Kasus hipertensi dan preeklamsia/eklamsia:
sakit/pusing kepala, bengkak, penglihatan kabur,
kejang-kejang sampai kondisi pingsan/tidak sadar
• Kasus persalinan macet : tidak ada kemajuan
persalinan,
Pemeriksaan awal
• Penilaian dengan periksa pandang :
– Menilai kesadaran penderita :pingsan/koma,
kejang-kejang, gelisah, tampak kesakitan
– Menilai wajah penderita : pucat, kemerahan,
banyak keringat
– Menilai pernapasan : cepat, sesak napas
– Menilai perdarahan dari kemaluan
Prinsip Umum Penanganan Kasus Gawat
Darurat
• Perhatikan jalan napas
• Pemberian oksigen
• Pemberian cairan intravena
• Pemberian transfusi darah
• Pemberian kateter kandung kemih
• Pemberian antibiotika
• Obat Pegurang rasa nyeri
• Penanganan masalah Utama
• Rujukan
Perdarahan persalinan
Perdarahan Pasca Persalinan
• Adalah perdarahan yang masif yang masif yang
berasal dari tempat implantasi plasenta, robekan
pada janin lahir, dan jarinan sekitarnya yang
merupakan salah satu penyebab kematian ibu
disamping perdarahan karena hamil ektopik dan
abortus
• Perdarahan >500 ml setelah bayi lahir
PPP
• Atau terdapat perdarahan melebihi normal dengan
perubahan tanda vital menurunnya kesadaran,
pucat, limbung, berkeringat dingin, sesak napas, dan
tensi <90mmHg dan nadi >100/menit)
• Disebut aman kesadaran dan tanda vital baik,
kontraksi uterus baik, dan tidak ada perdarahan
akibat merembes dari vagina
Etiologi
• Perdarahan dari tempat implantasi placenta
– Hipotoni sampai atonia uteri
• Akibat anestesi
• Distensi berlebihan
• Partus lama
• Partus preipitatus
• dll
– Sisa placenta
• Kotiledon atau selaput ketuban tersisa
• Placenta susenturiata
• Placenta akreta, inkreta, perkreta
Etiologi
• Perdarahan karena robekan
– Episotomi yang melebar
– Robekan pada perineum,vagina dan serviks
– Ruptura uteri
• Gangguan koagulasi
– Trombofilia
– HELLP
– Preeklampsia
– Solutio placenta
– Kematian janin dalam kandungan
– Emboli air ketuban
Atonia Uteri
• Lemahnya tonus atau kontraksi rahim
uterus tidak mampu menutup perdarahan
terbuka dan tempat implantasi placenta
setelah bayi lahir dan placenta lahir
FP Atonia Uteri
• Regangan rahim yang berlebihan karena kehamilan
gemeli, polihidroamnion atau anak terlalu besar
• Kelelahan karena persalinan lama atau persalinan
kasep
• Kehamilan grande multipara
• Ibu dengan keadaan umu yang jelek : anemis,
menderita penyakit menahun
• Mioma uteri yang mengganggu kontraksi rahim
• Infeksi intrauterin
• Ada riwayat atonia sebelumnya
Pencegahan
• Melakukan secara rutin manajemen aktif Kala
III pada semua wanita yang bersalin
• Pemberian misoprostol peroral 2-3 tablet
(400-600 mikrogram) segera setelah bayi lahir
Diagnosis
• Ditegakkan bila setalah bayi lahir dan placenta
lahir dan ternyata masih banyak perdarahan
aktif, bergumpal dan pada palpasi didapatkan
fundus uteri masih setinggi pusat atau lebih
dengan kontraksi yang jelek
Penatalaksanaan
• Sikap Tredelenburg, memasang venous line,
dan memberikan oksigen
• Merangsang kontraksi uterus
• Alternatif:
– Ligasi arteria uterina atau arteria ovarika
– Operasi ransel B Lynch
– Histerektomi supravaginal
– Histerektomi total abdominal
Robekan Jalan Lahir
• Umumnya pada pasien trauma
• Hindarka memimpin persalinan sebelum jalan
pembukaan serviks lengkap
• Etiologi : episiotomi, robekan spontan perineum,
trauma forseps atau vakum ekstraksi, atau karena
versi ekstraksi
• Penatalaksanaan : semua sumber perdahan yang
terbuka harus diklem, diikat dan luka ditutup, degan
jahitan cat gut lapis demi lapis sampai perdarahan
berhenti
Pencegahan PPP
• Sebelum hamil : perbaiki keadaan umum dan
mengatasi setiap penyakit kronis, anemia, dll
• Mengenal faktor predisposisi PPP :
multiparitas, anak besar, hamil kembar,
hidramnion, bekas seksio, ada riwayat PPP
sebelumnya dan kehamilan risiko tinggi
lainnya akan muncul saat persalinan
Perdarahan karena Gangguan Pembekuan
Darah
• Tanda : akan ada tendensi mudah terjadi perdarahan
setiap dilakukan penjahitan dan perdarahan akan
merembes atau timbul hematoma pada bekas
jahitan, suntikan, perdarahan ari gusi, rongga hidung,
dll
• Pemeriksaan : waktu pembekuan memanjang,
trombositopenia, terjadi hipofibrinogemia,
terdeteksinya adanya FDP, perpanjangan tes
protombin, dan PTT
Perdarahan karena Gangguan Perdarahan
Payudara yang tegang dan padat Pembengkakan dengan adanya fluktuasi Abses payudara
kemerahan Mengalir nanah
Nyeri pada luka / irisan dan Luka/irisan pada perut dan perineal yang mengeras atau Selulitis pada luka (perineal /
tegang/indurasi indurasi, keluar pus dan Kemerahan Abdominal)
Luka insisi yang terinfeksi cairan serous atau kemerahan dari luka; tidak ada / Abses atau hematoma pada luka
sedikit erithema dekat luka insisi insisi
Disuria Nyeri lumbal, nyeri suprapublik tanpa nyeri tekan uterus Infeksi pada traktus urinarius
dan menggigil
Demam yang tinggi walau mendapat Menggigil, Ketegangan pada otot kaki , Komplikasi pada Thromboflebitis:
antibiotika paru, ginjal, persendian, mata dan jaringan subkutan pelviotrombo-flebitis
Femoralis
Sesak napas, Batuk dan Demam Dispenea, sakit berat dan nyeri dada Pneumonia
Mengigil dan Demam Pembesaran hati, limpa dan ikterus, nyeri epigastrium Malaria, Tifoid, Hepatitis
Pencegahan
• Selama nifas
– Luka-luka dirawat dengan baik jangan sampai kena infeksi,
begitu pula alat-alat dan pakaian serta kain yang
berhubungan dengan alat kandungan harus steril
– Penderita dengan infeksi nifas sebaiknya diisolasi dalam
ruangan khusus, tidak bercampur dengan ibu sehat
– Pengunjung-pengunjung dari luar hendaknya pada hari-
hari pertama dibatasi sedapat mungkin.
Pencegahan
gunakan
teknik aseptik
antibiotika
profilaksis pada seksio sesar dan KPSW
(cefotaxime atau ampicillin dosis tunggal 1-2 G
terbukti menurunkan kejadian infeksi)
Terapi
Belajar Mandiri
LANGKAH 7
Mendiskusikan Temuan
Informasi dan Membuat
Sintesa
Kesimpulan
Saran
Sumber