a. Supersaturasi kolesterol
Faktor resiko
hipersekresi kolesterol
kadar estrogen
dan progesteron
kehilangan berat badan dalam waktu cepat
Genetik
b. Nukleasi Kolesterol
c. Disfungsi Kandung Empedu
Disfungsi mencakup perubahan pada epitel mukosa kandung
empedu dan dismotilitas kandung empedu. Kedua hal ini
tampaknya saling berhubungan. Kontraksi kandung empedu yang
tidak baik menyebabkan statis empedu.
d. Batu Pigmen
Batu pigmen mengandung kalsium bilirubinat dalam jumlah yang
bermakna dan mengandung < 50 % kolestrol.
3.Pemeriksaan Penunjang
-USG
-Foto polos abdomen
-Ct-Scan
-MRI
-Endoscopic Retrograde Cholangipancreatography
(ERCP)
Diagnosis Banding Kolelitiasis
-Ulkus peptik
-Pankreatitis (akut atau kronik)
-Hepatitis
-Dispepsia
-Gastroesophageal reflux disease (GERD)
-Spasme esofagus
Penatalaksanaan Kolelitiasis
Terapi Non Bedah
Terapi Bedah
Kolesistektomi
KOMPLIKASI
Peritonitis
Kolesistitis kronik
Icterus obstruktif
Kolangitis
KOLESISTITIS
Pemeriksaan Ultrasonografi
Pada Ultrasonografi memperlihatkan batu pada 90 -95%
kasus
Diagnosa Banding Kolesistitis
Medikamentosa
Pemberian antibiotik :
ampisilin, sefalosporin dan
metronidazole
Analgetik :
OAINS, Petidin
Komplikasi dan Prognosis
Komplikasi Kolesistitis Prognosis Kolesistitis
Penyembuhan spontan
didapatkan pada 85% kasus,
Perforasi
sekalipun kandung empedu
Empiema
menjadi tebal, fibrotic, penuh
Kolangitis dengan batu dan tidak
berfungsi lagi. Tidak jangan
menjadi kolesistitis rekuren.
Kadang – kadang kolesistitis
akut berkembang menjadi
ganggren, empyema, dan
perforasi kandung empedu,
fistel, abses hati atau
peritonitis umum.