Anda di halaman 1dari 51

Sumber Buku: Sri Nurhayati – Wasilah

(Akuntansi Syariah di Indonesia)

Akademi Bina Insani - Reetha Trie Septiani, SE, MSi


Akuntansi Syariah UG (Dr. Lana Sularto)
PENGANTAR AKUNTANSI PERBANKAN
SYARIAH
► Dari seluruh sektor yang menggunakan akuntansi
syariah, sektor perbankan-lah yang paling maju
► Secara Internasional, lembaga yang menyusun standar
akuntansi perbankan syariah adalah Accounting and
Auditing Organization for Islamic Financial
Institutions (AAOIFI) yang didirikan tahun 1411 H
(1991) yang berpusat di Manama Bahrain. AAOIFI
telah berhasil menyusun beberapa hal, yakni:
1. Tujuan dan konsep akuntansi keuangan untuk
lembaga keuangan
2. Standar akuntansi untuk lembaga keuangan
khususnya bank
3. Tujuan dan standar auditing untuk lembaga
keuangan
4. Kode etik untuk akuntan dan auditor lembaga
keuangan
► Secara Nasional, lembaga yang menyusun
standar akuntansi perbankan syariah adalah
Dewan Standar Akuntansi Keuangan IAI
yang tahun 2001 mengeluarkan dua buku
tentang akuntansi perbankan syariah yaitu :

1. Kerangka Dasar Penyusunan dan


Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah
(IAI,2001)

2. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan


(PSAK) No. 59 tentang Akuntansi
Perbankan Syariah
Tujuan Laporan Keuangan
 Pada bagian Tujuan Laporan Keuangan
terdapat tambahan tujuan selain yang diatur
dalam KDPPLK, yaitu tujuan laporan keuangan
yang terkait dengan :
◦ Pemberian informasi dan peningkatan kepatuhan
terhadap prinsip-prinsip syariah
◦ Pemberian informasi pemenuhan kewajiban fungsi
sosial entitas syariah
Tujuan dan Peranan KDPPLKS
 bertujuan dijadikan sebagai acuan bagi berbagai
pihak, antara lain :
◦ Penyusunan standar akuntansi keuangan syariah dalam
pelaksanaan tugasnya membuat standar
◦ Penyusunan laporan keuangan untuk menanggulangi
masalah akuntansi syariah yang belum diatur dalam
standar akuntansi keuangan syariah
◦ Auditor, dalam memberikan pendapat mengenai apakah
laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip
akuntansi syariah yang berlaku umum.
◦ Para pemakai laporan keuangan dalam menafsirkan
informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang
disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan
syariah.
 Tujuan Kerangka Dasar : Sebagai acuan
bagi :
1. Penyusun SAK syariah
2. Penyusun Laporan Keuangan
3. Auditor
4. Pemakai Lap.Keuangan, meliputi :
Investor, Pemilik dana qardh, Pemilik dana
Syirkah temporer, pemilik dana titipan,
pembayar & penerima ZIS & wakaf, Pengawas
syariah, Karyawan, Pemasok, Pelanggan,
Pemerintah, Masyarakat.
 Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian
Laporan Keuangan Bank Syariah (KDPPLK Bank
Syariah)
◦ landasan konseptual
◦ jika tidak diatur, berlaku KDPPLK umum,
sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip
syariah
 PSAK 59: Akuntansi Perbankan Syariah
◦ Landasan Praktis/Operasi
 Disahkan 1 Mei 2002
 Berlaku efektif:
◦ untuk penyusunan dan penyajian lapkeu yang
dimulai 1 Januari pada atau setelah 2003.
◦ Penerapan lebih dini dianjurkan
1. Persaudaraan (ukhuwah)
2. Keadilan (‘adalah)
3. Kemuslahatan (maslahah)
4. Keseimbangan (tawazun)
5. Universalisme (syumuliyah)
 Menekankan pada keseimbangan antara
kepentingan individu dan masyarakat
 Harta harus dimanfaatkan untuk hal-hal
produktif terutama kegiatan investasi yang
merupakan landasan aktivitas ekonomi dalam
masyarakat
Dikarenakan tidak semua orang mampu secara
langsung menginvestasikan hartanya untuk
menghasilkan keuntungan maka suatu
lembaga perantara, yaitu bank yang kegiatan
usahanya berdasarkan prinsip syariah
1. Berdasar saling paham & saling rida
2. Harus hala dan baik (thayib)
3. Uang sbg alat tukar, bukan komoditas
4. Tidak mengandung unsur : Riba,
Kezaliman, Maysir, Gharar, Haram, Kolusi
dengan suap menyuap (risywah)
5. Tidak menganut prinsip Nilai Waktu Uang
6. Berdasar perjanjian yg menguntungkan
semua pihak
7. Tidak ada rekayasa permintaan
(najasy)/rekayasa penawaran (ihtikar)
 kegiatan usaha berdasarkan syariah;
 azas utama: kemitraan, keadilan, transparansi,
dan universal;
 pelarangan riba;
 tidak mengenal konsep time-value of money,
 konsep uang sebagai alat tukar bukan sebagai
komoditas;
 kegiatan tak boleh spekulatif;
 tak boleh menggunakan dua harga untuk satu
barang;
 tak boleh dua transaksi dalam satu akad;
 konsep bagi hasil (tidak menggunakan bunga
sebagai alat pendapatan dan beban);
 tak membedakan secara tegas antara sektor
moneter dan riil;
 dapat memperoleh imbalan atas jasa
perbankan lain yang tak bertentangan dengan
prinsip syariah.
KDPPLK Bank Syariah

 Syarat transaksi sesuai dengan prinsip syariah:


◦ tidak mengandung unsur kedzaliman;
◦ bukan riba;
◦ tidak membahayakan pihak sendiri dan pihak
lain;
◦ tidak ada penipuan (gharar);
◦ tidak mengandung materi yang diharamkan;
dan
◦ tidak mengandung unsur judi (maisyir).
 Kegiatan bank syariah, antara lain, sebagai:
◦ manajer investasi;
◦ investor;
◦ penyedia jasa keuangan dan lalu lintas
pembayaran; dan
◦ pengemban fungsi sosial.

 Pemakai dan Kebutuhan Informasi


◦ sama seperti dinyatakan KDPPLK umum: investor;
karyawan; kreditur; pemasok; pelanggan;
pemerintah; masyarakat ditambah, antara lain:
◦ pemilik dana investasi;
◦ pembayar zakat, infaq dan shadaqah;
◦ dewan pengawas syariah.
Siklus akuntansi perbankan syariah
Proses (siklus) akuntansi
 Dasar Akrual
 Pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui
pada saat kejadian dan diungkapkan dalam
catatan akuntansi serta dilaporkan dalam
laporan keuangan pada periode yang
bersangkutan

Kelangsungan Usaha (going concern)


kelangsungan usaha entitas dipandang
akan berlansung terus di masa datang,
karena itu entitas dipandang tidak
bermaksud atau berkeinginan melikuidasi
atau mengurangi secara material skala
usahanya
Karakteristik Kualitatif Laporan
Keuangan
Kebermanfaatan dalam keputusan

Relevan Terandalkan

Bernilai prediktif Bernilai balikan Teruji Tepat menyimbolkan

Tepat waktu Netral

Keterbandingan

Ketelitian Bentuk Tempat


Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan /
Syarat Kualitatif Lap.Keuangan (AAOIFI)
1. Dapat Dipahami
Pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai
tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta
kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan
yang wajar

2. Relevan
Bernilai prediktif
Bernilai balikan
Tepat Waktu
Keseimbangan antara Biaya dan Manfaat
Karakteristik Kualitatif Laporan
Keuangan
3. Keandalan
- Teruji (reliable)
- Netral
- Tepat Menyimbolkan (faithfulness representation)

4. Dapat Diperbandingkan
Unsur-unsur Laporan Keuangan
 Laporan keuangan yg mencerminkan
1. kegiatan komersial :
Lap. Posisi Keuangan, Lap. Laba Rugi, Lap.
Arus Kas, Lap. Perubahan Ekuitas
2. Kegiatan Sosial : lap. Sumber & Penggunaan
Dana Zakat & Lap. Sumber & Penggunaan
dana Kebajikan.
3. Kegiatan khusus entitas syariah.
Persamaan akuntansi perbankan
syariah
Bank Konvensional (PSAK 31) Bank Syariah (PSAK 59)
1. Laporan posisi keuangan 1. Laporan posisi keuangan
2. Laporan laba rugi 2.Laporan laba rugi
3. Laporan perubahan ekuitas 3. Laporan perubahan ekuitas
4. Laporan arus kas 4. laporan arus kas
5. Catatan laporan keuangan 5. Catatan laporan keuangan
6. Laporan investasi terikat
7. Laporan sumber dan
pengguna dana al-qadhul
hasan
8. Laporan sumber
dan penggunaan dana ZIS

22
(Accounting & Auditing Organization for Islamic
Financial Institution)

Pemakai & Kebutuhan Informasi


 Pemegang Saham, Pemegang Investasi, Pemilik Dana, Pemilik
Dana Tabungan, Pihak yang melakukan Transaksi Bisnis,
Pengelola Zakat, Pihak yang mengatur
(Accounting & Auditing Organization for Islamic
Financial Institution)

Bentuk Laporan Keuangan


 Laporan : Perubahan Posisi Keuangan, Laba Rugi, Perubahan
Ekuitas, Arus Kas, Perub. Investasi yang dibatasi &
Ekuivalennya, Sumber & Penggunaan Dana Zakat & Dana
Sumbangan, Sumber & Penggunaan Dana Qard Hasan.
1. Aktiva
Akun-akun dalam aktiva antara lain
a. Piutang dagang: untuk membukukan
penyaluran dana yang mempergunakan
prinsip jual beli, seperti piutang murabahah,
istishna dan salam diakui sebagai aktiva
produktif.
b. Pembiayaan: untuk membukukan penyaluran
dana yang menggunakan prinsip bagi hasil,
yaitu pembiayaan mudharabah dan
pembiayaan musyarakah
c. Persediaan/assets: untuk menampung barang-
barang milik bank syariah dengan tujuan untuk
dijual kembali.
d. Aktiva Ijarah: digunakan untuk membukukan asset
ijarah yang telah disewakan, asset yang disewakan
harus dipisahkan dengan aktiva milik bank dan
persediaan.
e. Istishna dalam penyelesaian: untuk menampung
transaksi istishna yang sedang dalam proses
penyelesaiannya.
f. Penyaluran dana investasi terikat executing: untuk
membukukan penyaluran mudharabah
muqayyadah dengan pola executing.
g. Pinjaman Qardh: untuk membukukan pinjaman
qardh yang sumber dananya dari intern bank
syariah.
h. Penyertaan: untuk membukukan penyertaan,
dimana bank syariah memiliki saham suatu
perusahaan, baik untuk penyelamatan pembiayaan
atau yang ditanamkan pada anak perusahaan.

2. Kewajiban
Unsur kewajiban pada neraca bank syariah:
a. Simpanan/titipan: untuk membukukan
penghimpunan dana yang menggunakan prinsip
wadiah.
b. Kewajiban Investasi Terikat Executing:
untuk membukukan penerimaan
mudharabah muqayyadah dengan pola
penyaluran executing, sedangkan pola
chanelling yang belum disalurkan
dibukukan dalam titipan kelompok
kewajiban.
c. Keuntungan Diumumkan Belum dibagikan :
untuk membukukan bagi hasil hak pemilik
dana Investasi tidak terikat yang dihimpun,
yang blm dibayarkan dan data bersumber
dari perhitungan pembagian hasil usaha.
3. Investasi tidak terikat
Transaksi yang dibukukan adalah
penghimpunan dana pada bank syariah yang
mempergunakan prinsip mudharabah
mutlaqah (investasi tidak terikat). Investasi ini
tidak dapat dikategorikan pada kewajiban
maupun sebagai ekuitas pada bank syariah.
Unsur-unsur laporan laba rugi adalah:
1. Pendapatan operasi utama,meliputi:
a. pendapatan penyaluran yang menggunakan
prinsip bagi hasil, yaitu mudharabah dan
musyarakah
b. Pendapatan penyaluran yang menggunakan
prinsip jual beli, yaitu margin murabahah,
salam paralel dan istishna paralel.
c. Pendapatan ijarah.
2. Hak pihak ketiga atas bagi hasil Investasi
Tidak Terikat: jumlah bagi hasil pemilik dana
sesuai nisbah yang disepakati.
3. Pendapatan operasi lainnya: untuk
menampung pendapatan operasi utama
lainnya yang merupakan milik bank syariah
sepenuhnya (tidak dibagihasilkan), seperti
pendapatan atas fee mudharabah
muqayyadah, fee wakalah, fee kafalah.
4. Beban-beban: semua beban yang menjadi
tanggungan bank sebagai mudharib
sebagaimana layaknya bank, seperti beban
tenaga kerja, beban umum dan administrasi.
Laporan arus kas disajikan sesuai dengan PSAK
2: laporan arus kas dan PSAK 31: Akuntansi
Perbankan.

Laporan perubahan ekuitas disajikan sesuai


dengan PSAK1: Penyajian laporan keuangan.
Laporan ini memuat mudharabah muqayyadah
denga pola penyaluran Chanelling. Laporan ini
merupakan pertanggungjawaban bank
sebagai agen dalam mudharabah
muqayyadah.
1. Penyajian laporan perubahan dana investasi
terikat adalah:
a. investasi terikat berdasarkan sumber dana
dan memisahkan investasi berdasarkan
jenisnya.
b. sebagai komponen utama laporan
keuangan yang menunjukkan:
 saldo awal dana investasi terikat
 Jumlah unit investasi pada setiap jenis investasi dan
nilai per unit pada awal periode.
 Dana investasi yang diterima dan unit investasi
yang diterbitkan bank syariah selama periode
laporan.
 Penarikan atau pembelian kembali unit investasi
selama periode laporan
 Keuntungan atau kerugian dana investasi terikat
 Bagian bagi hasil milik bank dari keuntungan
investasi terikat jika bank sebagai mudharib atau
imbalan jika bank sebagai agen investasi
 Beban administrasi dan beban tidak langsung
lainnya yang dialokasikan ke dana investasi terikat.
 Saldo akhir dana investasi
 Jumlah unit investasi pada setiap jenis
investasi dan nilai per unit pada akhir
periode.

c. Investasi terikat adalah investasi yang


bersumber dari pemilik dana investasi
terikat dan sejenisnya yang dikelola bank
sebagai manajer investasi berdasarkan
mudharabah muqayyadah atau sebagai agen
investasi. Investasi ini bukan aktiva atau
kewajiban bank karena bank tidak berhak
untuk menggunakan atau mengeluarkan
investasi tersebut serta bank tidak memiliki
kewajiban mengembalikan atau
menanggung resiko investasi.

Prodi S1 Akuntansi FEUG - wwa 28/06/2018 35


d. Dana yang diserahkan oleh pemilik investasi
terikat dan sejenisnya adalah dana yang diterima
bank sebagai manajer investasi atau agen investasi
yang disepakati untuk diinvestasikan oleh bank.
Dana yang ditarik oleh pemilik investasi terikat
adalah dana yang diambil atau dipindahkan sesuai
dengan permintaan pemilik dana.

e. Keuntungan atau kerugian investasi terikat


sebelum dikurangi bagian keuntungan manajer
investasi adalah jumlah kenaikan atau penurunan
bersih nilai investasi terikat selain kenaikan yang
berasal dari penyetoran atau penurunan akibat
penarikan.
f. Jika bank bertindak sebagai manajer
investasi dengan akad mudharabah
muqayyadah, bank mendapatkan
keuntungan sebesar nisbah atas
keuntungan investasi. Bila terjadi kerugian
bank tidak memperoleh imbalan apapun.
Jika bank ikut dalam investasi maka bank
menanggung kerugian sebesar bagaian
dana yang diikutkansertakan.

g. Dalam hal bank bertindak sebagai agen


investasi, imbalan yang diterima adalah
sebesar jumlah yang disepakati tanpa
memperhatikan hasil investasi.
2. Pengungkapan dana investasi terikat adalah
pengungkapan hal-hal yang berkaitan
dengan laporan perubahan dana investasi
terikat dalam catatan atas laporan keuangan
mencakup, tetapi terbatas pada:

I. Periode yang dicakup oleh laporan


perubahan dana investasi terikat
II. Secara terpisah saldo awal, keuntungan
(kerugian), dan saldo akhir dana investasi
terikat yang berasal dari revaluasi dana
investasi tidak terikat.
iii. Sifat dari hubungan antara bank dan para
pemilik dana investasi terikat, baik bank
sebagai mudharib maupun sebagai agen
investasi
iv. Hak dan kewajiabn yang dikaitkan dengan
masing-masing jenis dana investasi terikat
atau unit investasi
Laporan ini merupakan pertanggungjawaban bank
dalam menjalankan fungsi sosial dan pemegang
amanah dalam mengelola zakat, infak dan
shadaqah.

1. Penyajian laporan sumber dan penggunaan zakat,


infak dan shadaqah:
a. bank syariah menyajikan laporan ini sebagai
komponen utama laporan keuangan yang
menunjukkan:
1) sumber dana zakat, infak dan shadaqah yang
berasal dari penerimaan:
a) zakat dari bank syariah
b) zakat dari pihak luar bank syariah
c) infak
d) shadaqah

2) penggunaan dana zakat, infak dan shadaqah untuk:


a) fakir
b) miskin
c) hamba sahaya ( riqab)
d) orang yang terlilit utang (gharim)
e) orang yang baru masuk islam (muallaf)
f) orang yang berjihad ( fiisabilillah)
g) orang yang dalam perjalanan (ibnusabil)
h) amil
3) kenaikan atau penurunan sumber dana
zakat, infak dan shadaqah.
4) saldo awal dana penggunaan dana zakat,
infak dan shadaqah
5) saldo akhir dana penggunaan dana zakat,
infak dan shadaqah.

b. zakat adalah sebagian dari harta yang wajib


dikeluarkan oleh muzaki (pembayar zakat)
untuk diserahkan kepada mustahiq (penerima
zakat). Wajib zakat adalah shahibul mal, bank
sebagai amil zakat.
c. unsur dasar dari laporan ini meliputi
sumber dana, penggunaan dana selama suatu
jangka waktu, serta saldo dana zakat, infak
dan shadaqah pada tanggal tertentu.
d. sumber dana ini berasal dari bank dan
pihak lain yang diterima bank untuk
disalurkan kepada yang berhak.
e. penggunaan dana ini berupa penyaluran
kepada yang berhak sesuai dengan prinsip
syariah.
f. saldo dana zakat, infak dan shadaqah
adalah dana yang belum dibagikan pada
tanggal tertentu.
2. Pengungkapan laporan sumber dan penggunaan
dana zakat, infak dan shadaqah.
pengungkapan hal-hal yang berkaitan dengan
laporan ini dalam catatan atas laporan keuangan
mencakup, tetapi tidak terbatas pada:
1) periode yang dicakup oleh laporan sumber dan
penggunaan dana zakat, infak dan shadaqah.
2) metode yang digunakan untuk menentukan
dasar zakat, dan unsur yang termasuk di
dalamnya.
3) dasar zakat baik bank bertindak sebagai wajib
zakat maupun kuasa pemegang saham untuk
membayar zakat.
4) dasar penentuan zakat para pemegang
saham jika bank diharuskan membayar zakat
atas nama pemegang zakat.
5) kewajiban bank syariah sebagai perusahaan
induk untuk membayar bagian zakat pada
perusahaan anak.
6) rincian sumber dana zakat, infak dan
shadaqah.
7) dana zakat, infak dan shadaqah yang
disalurkan bank selama periode laporan
8) dana zakat, infak dan shadaqah yang belum
disalurkan pada akhir periode laporan.
Laporan ini memuat tentang penerimaan dan
penyaluran al qardh yang sumber dananya dari
pihak ekstern, sedangkan yang bersumber dari
intern dilaporkan dalam neraca.
Laporan ini merupakan pertanggungjawaban bank
dalam mengelola dana al-qardhul hasan:
1. Penyajian laporan sumber dan penyaluran dana al-
qardhul hasan
a. bank syariah menyajikan laporan ini sebagai
komponen utama laporan keuangan, yang
menunjukkan:
1) sumber dana yang berasal dari:
a) infak
b) shadaqah
c) denda
d) pendapatan non halal
2) penggunaan dana untuk :
a) pinjaman
b) sumbangan
3) kenaikan atau penurunan sumber dana al-
qardhul hasan
4) saldo awal dana penggunaan dana al-
qardhul hasan
5) salso akhir dana penggunaan dana al-
qardhul hasan
b. unsur dasar laporan ini meliputi sumber,
penggunaan dana al-qardhul hasan pada
tanggal tertentu
c. sumber dana berasal dari bank atau dari
luar bank, yaitu berasal dari infak dan
shadaqah dari pemilik, nasabah dan pihak
lainnya.
d. penggunaan dana meliputi permberian
pinjaman baru selama jangka waktu tertentu
dan pengembalian dana al-qardhul hasan
temporer disediakan pihak lain.
e. saldo dana adalah dana al-qardhul hasan
yang belum disalurkan pada tanggal tertentu.
2. Pengungkapan laporan sumber dan
penggunaan dana al-qardhun hasan.
Pengungkapan hal-hal yang berkaitan
dengan laporan ini dalam catatan atas
laporan keuangan mencakup, tetapi tidak
terbatas pada:
1) periode yang dicakup laporan sumber dan
penggunaan dana al-qardhul hasan.
2) rincian saldo al-qardhul hasan pada awal
dan akhir periode berdasarkan sumbernya.
3) jumlah dana yang disalurkan dan sumber
dana yang diterima selama periode laporan
berdasarkan jenisnya.
KELO MATERI BAHAN PERTEMU
MPOK MATERI AN
1 PSAK 102 (ED PSAK 108): PSAK 102 3 (UTS)
Akuntansi Murabahah ED PSAK 108
2 PSAK 103: Akuntansi Salam PSAK 103 5 (UTS)
3 PSAK 104: Akuntansi Istishna’ PSAK 104 6 (UTS)
4 PSAK 105: Akuntansi PSAK 105 9 (UAS)
Mudharabah
5 PSAK 106: Akuntansi PSAK 106 10 (UAS)
Musyarakah
6 PSAK 107: Akuntansi Ijarah PSAK 107 11 (UAS)
7 PSAK 108: Akuntansi Asuransi PSAK 108 12 (UAS)
Syariah
8 ED PSAK 109: Zakat PSAK 109 13 (UAS)
9 ED PSAK 110: Obligasi/ Sukuk PSAK 110 14 (UAS)
Syariah

Anda mungkin juga menyukai