Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TEKNIK PEMBANGKITAN
PENGUJIAN TEGANGAN TINGGI
Tegangan Tinggi
• Tegangan Tinggi Normal
– Tegangan yang dapat ditahan oleh sistem
tersebut untuk waktu tak terhingga
• Tegangan Tinggi Lebih (Gangguan)
– Hanya dapat ditahan oleh sistem dalam waktu
terbatas
Tegangan Tinggi Lebih
• Aperiodik
Bentuk Gelombang Tegangan: Impuls
– Petir
– Switching
• Periodik
Bentuk Gelombang Tegangan: Sinusoidal 50 Hz
– Overvoltage
Berdasarkan Kejadiannya
• Alamiah
Dari luar sistem
– Petir
• Buatan
Dari dalam sistem
– Switching
– Man made overvoltage
Dasar-Dasar Pengujian TT
• Kegagalan alat listrik kegagalan
Isolasinya
• Kegagalan Isolasi karena :
– Waktu pemakaian
– Kerusakan Mekanis
– Penurunan Kekuatan Dielektrik
– Terkena Tegangan Lebih
Tujuan Pengujian TT
• Menemukan bahan yg tidak baik
– kwalitas tidak baik
– Salah cara pembuatannya
• Memberi jaminan
– Alat-alat dapat dipakai pada tegangan normal
pada waktu yang tidak terbatas (sesuai
umur/masa pakai)
– Alat-alat dapat tahan terhadap tegangan lebih
pada waktu yang terbatas.
Jenis Pengujian
• Pengujian Tak Merusak (Non-Destructive)
– Pengukuran Tahanan Isolasi
– Pengukuran Faktor Daya Dielektrik (Tan )
– Pengukuran Korona
• Pengujian Merusak (Destructive)
– Pengujian Ketahanan (Withstand Test)
– Pengujian Pelepasan (Discharge Test)
– Pengujian Kegagalan (Breakdown Test)
Voltage
1 2 3
Time
Catatan :
Lengkung A,B,C,D,E dan F didasarkan pengalaman di Jepang
Lengkung G dan H adalah menurut IEC
Grafik Koreksi
Jika di gabung maka perumusan menjadi :
kH
VS = VB ------
d
Menurut J.Kucera bentuk umum menjadi :
kH
VS = VB (-----) n ; n= faktor Sela (dari Tabel)
kD
Bila tegangan lompatan berbanding lurus dengan lebar
sela, maka n=1. Ini terjadi pada lebar sela kecil (1m)
bB
Jika n=1; kD = d = 0.289 --------- ; hanya untuk 0.9d 1.1
273+tB
Dimana :
bB = tekanan udara dalam mBar
Besar kD dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Kerapatan Udara Relatif Faktor Koreksi (kD)
0.70 0.72
0.75 0.77
0.80 0.82
0.85 0.86
0.90 0.91
0.95 0.95
1.00 1.00
1.05 1.00
Pengujian suasana Basah
• Tujuan : Meniru kondisi hujan
• Konstruksi : Pipa mendatar dengan lubang
(nozzle) dengan kemiringan tertentu ().
Digerakkan dengan pompa.
• Lompatan Api Basah dipengaruhi oleh:
– Jumlah penyiraman permenit (JIS=3mm/menit)
– Resistivitas air (JIS=1000 Ohm cm)
– Sudut Penyiraman (JIS 45)
Alat dan Sirkuit Pengujian
• Trafo Uji (400V – 100kV; 20 kVA, 30 menit)
Terdapat kump tersier pengukuran 100 V
• Induction Voltage Regulator 220 V, 20 kVA
• Pemutus Beban
• Tahanan Pelindung
tahanan : 1 /Volt (100 kV 100 k)
jarak : 0.7 – 1.1 cm/kV (100kV 1 meter)
Pengukuran : Pembagi Kapasitor
• Memasang Pembagi kapasitor dan
menggunakan Voltmeter atau Ammeter
• V = I/(2fC) dengan Ammeter
• V = v(C+CS)/C dengan Voltmeter
CS = apasitas dari Voltmeter
v =tegangan yang diukur oleh (static) Voltmeter
• V = v(C+CS+CO)/C
Rangkaian Pembagi Tegangan
Menggunakan Kapasitor
C C C
V I V V
A V
Cs Co Cs
v V
Pengukuran : Pembagi Tahanan
• Konstruksi : Seperti Pembagi Kapasitor
• Kelemahan :
– Punya batas kemapuan membawa arus
– Mempunyai kapasitansi sasar (stray cap)
– Mempunyai induktansi sasar (stray ind)
(Perlu dipertimbangkan pada frekuensi
tertentu)
• v=V(R1/(R1+R2))
Rangkaian Pembagi Tegangan
Menggunakan Resistor
R2
R1
v
Voltmeter Elektrostatik
• Voltmeter yang lazim dipakai untuk
pengukuran Tegangan Tinggi
• Prinsip : Kapasitor Plat sejajar, 1 tetap dan
1 bergerak.
V1
Plat tetap
F
Plat bergerak
V2
Pembangkitan Tegangan Tinggi
Rangkaian Resonansi Seri
• Latar Belakang :
– Bahan Isolator yang diuji bersifat Capacitive
(terutama pada pengukuran kabel)
– Transformator uji bersifat inductive
– Pada suatu saat rangkaian uji dan beban akan
beresonansi (umumnya terjadi saat arus mencapai
limitasi maksimum pada tegangan rendah)
• Akibat :
– Tegangan resonansi akan naik 20 kali .
– Rangkaian akan meledak
• Solusi : Seri Resonan Sirkuit
– Dibuat rangkaian uji yang bisa diatur besar
induktansinya agar terjadi resonansi dengan
beban yang bersifat kapasitip
– Tegangan saat resonansi yang dipakai
sebagai tegangan uji, jadi tegangan supply
harus dikecilkan 20 kali
• Rangkaian :
La Lb C Rn Ln Cn
Tr
• Keuntungan:
– Gelombang output dapat dipertahankan
dalam bentuk sinus murni
– Daya yang suplai sangat kecil, antara 5% -
10% dari daya pengujian
– Tidak terjadi arus surja saat alat yang diuji
mengalami breakdown, karena saat
breakdown, kapasitansi benda uji berubah,
dan sistem tidak lagi dalam resonansi,
tegangan drop menjadi tegangan suplai
– Dapat di kaskade-kan untuk tegangan lebih
tinggi
– Susunan sederhana dan kokoh