Anda di halaman 1dari 43

GEOTEKNIK VI

LONGSORAN BUSUR
Ikhwan Fajeri, M.T.
ikhwanfajeri99@gmail.com
Pendahuluan
Geometri Umum Jenjang

H
α

α = kemiringan lereng
H = tinggi jenjang
L = lebar jenjang
Rotational Failure (Kliche, 1999)
Mekanisme longsoran
Mekanisme lonsoran
Perbedaan dengan plane failure
Garis ini merupakan
gambaran nyata dari
keterdapatan bidang
lemah

ψ𝑓 ψ𝑝 ϕ
Analisis Kestabilan

Metode
Analisis

Metode
Metode Metode Metode Analisis
Hoek &
Bishop Janbu Felenius Numerik
Bray
Metode Hoek & Bray
• Mudah
• Cepat
• Masiih dapat
Keuntungan dipertanggungjawabkan

• Tinggi permukaan air tanah


• Jenis Material (kohesi, densitas,
Variabel sudut geser dalam)
penentu
Bagaimana pengaruh groundwater?
• Secara garis besar akan terbagi menjadi dua,
• Tidak terdapat kehadiran air tanah.
• Terdapat kehadiran air tanah (akan disesuaikan dengan water
level).
Hoek & Bray Chart 1

Condition 1
Hoek & Bray Chart 2

Condition 2
Hoek & Bray Chart 3

Condition 3
Hoek & Bray Chart 4

Chart 4
Hoek & Bray Chart 5

Condition 5
Circular Failure (cond.: fully drained slope)
• Diketahui
• Kohesi:0,2285kg/cm2
• Sudut geser dalam (ϕ) :
20o
• γ = 1,72 gr/cm3
• H = 10m
• Slope = 90o
Circular Failure (cond.: fully drained slope)
• Penyelesaian:
• Langkah 1
𝐶
• =0,37
γ.𝐻.𝑡𝑎𝑛ϕ
• Langkah 2
• Tarik garis horizontal baca
nilainya (0,7)
𝑇𝑎𝑛 ϕ
• Masukkan ke rumus = 0,7
𝐹𝑆
𝑇𝑎𝑛 20
• FS = = 0,52
0,7
• Tarik garis vertikal, baca nilainya
(0,26)
𝑐
• Masukkan ke rumus = 0,26
γ.𝐻.𝐹𝑆
𝑐 228,5
• FS = = =0,51
γ.𝐻.0,26 1,72.1000.0,26
• Ada dua nilai FS, boleh dirata-
ratakan atau ambil yang paling
rendah (nilai pesimis)
Latihan
• Bagaimana dengan 60o
sampai 40o?
Simulasi H (sudut geser dalam 10o)

H=9
H =8
H=7
H =6
H= 5
Simulasi H (sudut geser dalam 80o)
H = 9 H =8
H=7
H =6
H= 5
Nilai Busur VS Friction Angle and H
0.80

0.70
5
0.60 6
7
Nilai busur terluar

0.50
8
0.40 9
10
0.30 11
12
0.20
13
0.10 14
15
0.00
20 30 40 50 60 70 80 85 89
Friction angle
• Jika terdapat beberapa lapisan pada
lereng tambang, maka digunakan
parameter c, , dan tan hasil
pembobotan rata-rata berdasarkan tebal
lapisan batuan pada penampang lereng
yang dianalisis.
• Rumus parameter rata-rata terbobot
contoh untuk dua lapisan batuan
Kering (fully drained slope)
Kehadiran Air Tanah (I)
Kehadiran Air Tanah (II)
Bagaimana jika ada pembebanan
eksternal? (50 kN/m2)
Bagaimana jika ada pembebanan
eksternal? (100 kN/m2)
Bagaimana jika dilakukan perpindahan
pembebanan?
Bagaimana jika ada pembebanan
eksternal? (1.000 kN/m2)
Bagaiman jika dilakukan pembebanan?
(lanj.)
Materi Tambahan Untuk Perencanaan
Tambang
Klasifikasi Ground Breaking
Strong & Compact
Soft - Strong

32 32
Pemilihan Alat
• Sifat fisik dan mekanik material
• Faktor finansial
• Faktor unjuk kerja
• Faktor rancangan
• Faktor pendukung
Metode pembongkaran dilihat dari
fracture index dan point load index
Metode Pembongkaran Dilihat dari Seismic Velocity
(contoh untuk D115A Komatsu)
Rancangan Lereng
Sasaran
produksi Ukuran alat
harian dan mekanis
tahunan

Sesuai
dengan Keamanan
ultimate pit kerja
slope Slope
stability
Review bab I
• Jelaskan kegunaan ilmu geoteknik di tambang terbuka!
• Sebutkan ilmu penunjang geoteknik!
Review bab II
• Mengapa kita perlu memantapkan lereng?
• Sebutkan gaya-gaya yang bekerja di dalam lereng!
• Kapan lereng dikatakan bagus?
• Bagaimana cara merancang lereng?
• Apa yang menyebabkan kestabilan lereng terganggu?
• Jelaskan secara SINGKAT dan TEPAT mengenai maksud
dan tujuan penyelidikan kegiatan bawah tanah!
Review Bab III
• Apa keuntungan dari uji laboratorium dibandingkan uji
lapangan?
• Apa perbedaan sifat fisik dan sifat mekanik batuan?
• Jelaskan secara SINGKAT dan TEPAT mengenai proses
dari UCS test, Triaxial test dan point load test?
Review bab IV
• Pelajari perhitungan kohesi dan sudut geser dalam pada
mohr-coulomb!
Review bab V
• Pelajari tentang strike, dip direction, dip, trend and
plunge, dan kaitkan dengan kegunaannya pada
perancangan lereng!
Review Bab VI
I. Jika diketahui kohesi suatu material adalah 228,5
gr/cm2 densitas= 1,72 gr/cm3, terdapat potensi
rotational failure, maka tentukan nilai FS, jika:
• Kasus 1, sudut geser dalam 20o,diinginkan merancang lereng
dengan kemiringan 80o , dengan ketinggian jenjang 10 m.
• Kasus 2, sudut geser dalam 20o, diinginkan merancang lereng
dengan kemiringan 70o, dengan ketinggian jenjang 10 m.
Bagaimana hubungan antara kasus 1 dan 2, jika kriteria FS yang
diinginkan adalah 1,3?
• Kasus 3, sudut geser dalam 20o,diinginkan merancang lereng
dengan kemiringan 80o , dengan ketinggian jenjang 5 m.
Apakah dengan menurunkan tinggi jenjang akan memenuhi
kriteria FS?
Review Bab VI
• Jika pada material lain diketahui kohesi 228,5 gr/cm2,
densitas 1,72 gr/cm3, sudut geser dalam 45o, H=10 m,
maka tentukan nilai FS dari kemiringan lereng 90o, 80o,
70o,……,10o

Anda mungkin juga menyukai