Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Diajukan oleh :
Iin Nila Nuraini J510170011
Nama : Ny. P
Umur : 70 Th
Alamat: : Karanganyar
Keadaan Tekanan
Kesadaran :
umum : darah:
CM
Lemah 120/70
Pernapasan : Nadi : 80
Suhu :37,0 oC
20 x / Mnt x/Mnt
Status Lokalis
Bagian Telinga
Pemeriksaan
Telinga Kanan Telinga Kiri
Bentuk telinga normal, Bentuk telinga normal,
deformitas (-), bekas luka deformitas (-),bekas luka (-),
Inspeksi
(-), bengkak (-), hiperemis bengkak (-), hiperemis (-
(-),sekret (-) ),sekret (-)
Inspeksi
• Trismus bilateral (+), mukosa faring hiperemis
(sde), tonsil membesar (sde), uvula terletak di
tengah, palatum mole (sde), hipersalivasi (+),
karies gigi (+), gigi berlubang (+)
Palpasi
• Limfadenopati (-), nyeri tekan (+)
Laring (Laringoskopi indirect)
Epiglotis : sde
Aritenoid : sde
Plika vokalis : sde
Gerak plika vokalis : sde
Subglotis : sde
Lampiran pasien :
Pemeriksaan Penunjang
Hitung Jenis
Neutrofil 67.5 50.0-70.0 %
Qua ad fungtionam : ad
malam
Definisi
Tetanospasmin
• racun saraf dan menyebabkan manifestasi klinis tetanus
Patogenesis
Manifestasi Klinis
Derajat Tingkat Keparahan Gejala
1 Ringan Trismus ringan, kekakuan gereal tanpa gangguan
respirasi, disfagi maupun spasme
2 Sedang Trismus sedang, kekakuan disertai spasme singkat
ringan sampai sedang, gangguan respirasi sedang
dengan frekuensi pernafasan >30x/ menit, disfagia
ringan.
3 Berat Trismus berat, spasme terus menerus, frekuensi
pernafasan >40x/ menit, serangan apneu, disfagia
berat dan takikardia >120x/ menit.
4 Sangat Berat Derajat III disertai gangguan otonomik berat
melibatkan sistem kardiovaskuler.
Generalized Tetanus
Risus sardonicus
Opistotonus
Kejang
Local Tetanus
kekakuan dan nyeri di otot-otot sekitar luka, diikuti oleh twitchings dan
kejang singkat dari otot yang terkena
Cephalic tetanus
Infeksi
Kelainan metabolik
Kelainan psikiatrik
Kelainan musculoskeletal
Infeksi
Meningoensefalitis
Poliomyelitis
Rabies
Lesi orofaring
Peritonitis
Kelainan Metabolik
Tetani
Keracunan striknin
Reaksi fenotiazin
Histeria
KELAINAN MUSKULOSKELETAL
Trauma
Penegakan Diagnosis
Anamnesis
• Apakah dijumpai luka tusuk, luka kecelakaan atau patah
tulang terbuka, luka dengan nanah atau gigitan binatang?
• Apakah pernah keluar nanah dari telinga?
• Apakah sedang menderita gigi berlubang?
• Apakah sudah mendapatkan imunisasi DT atau TT, kapan
melakukan imunisasi yang terakhir?
• Selang waktu antara timbulnya gejala klinis pertama
(trismus atau spasme lokal) dengan kejang yang pertama.
Sistem skoring tetanus
Skor Phillips
Skor Dakar
Skor Ablett
Skor Udwadia
Skor Phillips
Parameter Nilai
Masa inkubasi < 48 jam 5
2-5 hari 4
6-10 hari 3
11-14 hari 2
> 14 hari 1
Grade III B (sangat berat) Keadaan seperti pada grade III ditambah disfungsi otonom berat yang
melibatkan sistem kardiovaskuler. Hipertensi berat dan takikardia
bergantian dengan hipotensi relatif dan bradikardia, salah satunya
dapat menjadi persisten.
Skor Udwadia
Grade I (ringan) Trismus ringan hingga sedang, spastisitas general, distres pernapasan (-),
spasme dan disfagia (-).
Grade II (sedang) Trismus sedang, rigiditas yang tampak, spasme ringan hingga sedang
dengan durasi pendek, takipnea ≥ 30 kali/menit, disfagia ringan.
Grade III (berat) Trismus berat, spastisitas menyeluruh, spasme spontan yang
memanjang, distres pernapasan dengan takipnea ≥ 40 kali/menit, apneic
spell, disfagia berat, takikardia ≥ 120 kali/menit, keringat berlebih, dan
peningkatan salivasi.
Grade IV (sangat berat) Keadaan seperti pada grade III ditambah disfungsi otonom berat yang
melibatkan sistem kardiovaskuler: hipertensi menetap (> 160/100
mmHg), hipotensi menetap (tekanan darah sistolik < 90 mmHg), atau
hipertensi episodik yang sering diikuti hipotensi.
Skor Dakar
Faktor prognostik Skor 1 Skor 0
Masa inkubasi < 7 hari ≥ 7 hari atau tidak diketahui
Periode onset < 2 hari ≥ 2 hari
Trismus
Risus sardonicus
Opistotonus
Perut papan
Metronidazole diberikan
500 mg tiap 6 jam atau 1
gram tiap 12 jam IV
Penicilin procain,
diberikan 10-24 juta
unit/hari i.v terbagi
dalam 4 dosis
Pengendalian rigiditas dan spasme
O2
Intubasi
Nutrisi enteral
Hidrasi
Fisioterapi
Antikoagulan
Penicilin Procain, dewasa: 10-24 juta unit/hari i.v terbagi dalam 4 dosis
Respirasi Apneu, hipoksia, gagal napas tipe I dan II, ARDS, komplikasi
akibat ventilasi mekanis jangka panjang (misalnya pneumonia),
komplikasi trakeostomi.
Kardiovaskular Takikardia, hipertensi, iskemia, hipotensi, bradikardia, aritmia,
asistol, gagal jantung.
Renal Gagal ginjal, infeksi dan stasis urin.
Gastrointestinal Stasis, ileus, perdarahan.
Muskuloskeletal Rabdomiolisis, myositis ossificans circumscripta, fraktur akibat
spasme.
Lain-lain Penurunan berat badan, tromboembolisme, sepsis, sindrom
disfungsi multiorgan.
Prognosis
Skor 1 Skor 0
Masa inkubasi <> > 7 hari
Awitan penyakit <> > 48 jam
Tempat masuk Tali pusat, uterus, fraktur Selain tempat tersebut
terbuka, postoperatif, bekas
suntikan IM
Spasme (+) (-)
Panas badan (per > 38,4 0C (> 40 0C) < 38,4 0C ( < 40 0C)
rektal)
Takikardia dewasa > 120 x/menit <>
neonatus > 150 x/menit <>
Total skor menunjukkan keparahan
penyakit dan prognosis sebagai berikut
Total skor Klasifikasi Prognosis
0-1 Mild tetanus kematian di bawah 10%
2-3 Moderate tetanus mortalitas 10-20%
4 Severe tetanus mortalitas 20-40%
5-6 Very severe tetanus mortalitas di atas 50%
Cephalic tetanus selalu parah atau sangat parah
Tetanus neonatal selalu sangat parah
Pencegahan