Anda di halaman 1dari 22

ISU PSIKIATRI TERKAIT ETIKA,

MORAL, DAN PROFESIONALISME


DALAM PRAKTIK
ETIKA
- Ethos: kebiasaan atau adat

- Berkaitan dengan hubungan antara manusia


dalam kelompok-kelompok yang berbeda.
MORAL
- Menyangkut hubungan diantara anggota
kelompok dan mendefinisikan apa yang
benar dan apa yang salah
ETIKA PROFESIONAL
- Cara berperilaku yang sesuai saat
menjalankan peran profesional

- Dihasilkan dari kombinasi moralitas, norma


sosial dan parameter hubungan
interpersonal
ETIKA DALAM PSIKIATRI
 Prinsip tingkah laku yang menentukan
perilaku dokter/psikiater

 Kondisi etik pada pengobatan penderita


psikiatris saat ini  berasal dari prinsip
moral yang sesuai dengan pengobatan
penyakit yang bukan psikiatris
PRINSIP DASAR ETIKA
 Menghargai Otonomi
Dalam memperlakukan orang lain harus
menghargai otonomi mereka, karena
seseorang berkuasa terhadap tubuh dan
pikirannya sendiri
Otonomi diberikan secara volunter kepada
seseorang yg kompeten.
Seseorang dinyatakan sebagai kompeten, bila
i) Mampu membuat pilihan
ii) Pilihan yang dibuat cukup beralasan
iii) Pilihannya didasarkan pada alasan yang
rasional
iv) Mampu memahami proses pengambilan
keputusan, dan
v) Memiliki pengertian yang aktual tentang
proses pengambilan keputusan itu
PRINSIP DASAR ETIKA
Pada pasien yang bukan penderita psikiatris
 informed consent dapat dijadikan sebagai
jawaban untuk permasalahan menghormati
otonomi penderita
PRINSIP DASAR ETIKA
 Pada pasien gangguan jiwa  tidak bisa
menentukan pilihan, menolak atau
menerima terapi  diperlukan wali

 Jika wali menolak rencana terapi  menjadi


permasalahan
PRINSIP DASAR ETIKA
 Bila dokter menerima penolakan wali,
padahal penderita sungguh-sungguh
memerlukan terapi tersebut, maka penderita
akan terlantar pengobatannya.

 Bila dokter tidak menerima penolakan dari


wali penderita  diinterpretasikan
masyarakat sebagai sikap yang arogan
PRINSIP DASAR ETIKA
 Beneficence
Untuk mencegah atau menghilangkan
bahaya dan meningkatkan rasa sejahtera
PRINSIP DASAR ETIKA
 Nonmaleficence
First do no HARM

 Harus teliti dalam mengambil keputusan


dan melakukan tindakan
 Menghindari hal yang menimbulkan risiko
pada pasien
PRINSIP DASAR ETIKA
 Keadilan
Memperhatikan masalah reward and
punishment dan distribusi manfaat sosial yang
wajar.
PRINSIP DASAR ETIKA
 Abad ke 18  praktek psikiatri identik
dengan kekuasaan dan penahanan 
intervensi medis yg koersif paternalistik
 Penderita gangguan jiwa byk diperlakukan
secara tdk manusiawi
 Tahun 1970  tuntutan untuk menangani
penderita gangguan jiwa dengan tdk
melanggar HAM
Isu psikiatri (skizofrenia)
 Riset membuktikan  skizofenia
adalah gangguan biososial
 Dalam penanganan skizofrenia 
pendekatan medis dan pendekatan
masyarakat serta keluarga
Isu psikiatri (skizofrenia)
Isu global mengenai HAM pada penderita
skizofrenia masih kontroversi
- Menuduh orang menderita gangguan
jiwa dan memaksan menahan di RSJ 
tindakan kejahatan melawan
kemanusiaan
Isu psikiatri (skizofrenia)
Namun, membiarkan pasien skizofrenia tanpa
pengobatan adekuat, melepas mereka dari RSJ
tanpa evaluasi medis psikiatri
 Tindakan dehumanis dan melanggar HAM
 Perlu adanya justifikasi moral terhadap
tindakan koersif paternalistik pada
penderita skizofrenia
Isu psikiatri (skizofrenia)
Dasar pembenaran moral pada tindakan
koersif pada pasien skizofrenia, dengan
menerepkan 2 prinsip:
- Prinsip kerugian (harm prinsip)  pada
pasien yg membayakan orang lain
- Paternalisme  pada pasien yg
membahayakan diri sendiri
Isu psikiatri (skizofrenia)
Semakin berat inkompetensi penderita,
semakin bisa membayakan dirinya 
tindakan pengobatan koersif paternalistik
semakin bisa dibenarkan
Isu psikiatri (skizofrenia)
Namun, inkompetensi pasien skizofrenia
dapat menghilang bila gangguannya
membaik  membaiknya kemampuan
untuk berfikir rasional dan menentukan
pilihan yg rasional untuk menentukan
pilihannya.
Isu psikiatri (skizofrenia)
Penderita skizofrenia tetap sebagai pelaku
moral yg otonom untuk menentukan pilihan
yg terbaik bagi dirinya
 Apabila masih kompeten
 Diperlukan pemeriksaan cermat terhadap
derajat inkompetensi pada semua
penderita gangguan jiwa (ex: skizofrenia)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai