Anda di halaman 1dari 22

PT HALIM TIN BANKA

PENGOLAHAN TIMAH PRIMER


Team :
• Bella Astria Nugraha
(1031511013)
PT HALIM TIN
BANKA • Benget Harmoko
Jln. Bumi Asih, Desa Manik
Kota Kapur, Kabupaten (1031511014)
• Billy Andriko
Bangka Utara, Provinsi
Kepulauan Bangka
Belitung
(1031511015)
• Dio Bagus Aditama
Andris
(10131511016)
SEKILAS TENTANG KAMI

PT HALIM TIN BANGKA merupakan sebuah


perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan khususnya
pertambangan dan peleburan Timah Primer. Dalam rangka
berperan aktif dalam sektor pertambangan dan peleburan Timah
PT HALIM TIN BANGKA melaksanakan kegiatan usaha
pertambangan Timah Primer berdasarkan Surat Keputusan
Bupati Belitung tentang Pemberian Izin Usaha Pertambangan
(IUP) Operasi Produksi Nomor 323/8/DPE/1999. PT HALIM
TIN memiliki luas wilayah usaha seluas 500 Ha, perusahaan ini
berdiri sejak 20 September 1997.
Nama Perusahaan : PT HALIM TIN BANGKA
Alamat : Jln. Bumi Asih , Desa Kota Kapur,
Kabupaten Bangka Utara, Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung
Lokasi Pertambangan : Desa Brojok Timur, Kabupaten Belitung
Utara, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Direktur Utama : Dr. Ir. Alwan Halim M.Eng.
Bahan Tambang : Timah Primer
PROSES PENGOLAHAN
TIMAH PRIMER
ROW MATERIAL

Monitor

Screen

Krikil Butiran berukuran kecil

Jaw crusher (Primer) sakan

Jaw crusher (sekunder)

Ball mill (primer)

Ball mill (sekunder)


Ore Bin

Shaking Table

Stockpile

Roasting

Pengemasan
SEKILAS TENTAH TIMAH (PRIMER)

Endapan Timah primer merupakan endapan timah yang biasanya


berkaitan dengan intrusi batuan beku granit dan biasanya endapan ini
terbentuk dalam system endapan greisen. Akan tetapi ada
kemungkinan juga didapatkan pada system lain seperti skarn.
Endapan timah secara umum terdiri dari dua macam, yaitu
endapan timah primer dan endapan timah tempatan (placer). Endapan
timah primer merupakan endapan bijih timah yang masih berada
pada batuan pembawa timah atau batuan tempat bijih timah terbentuk.
Batuan pembawa timah yang ada di Indonesia adalah batuan granit
yang berumur Trias, dengan penyebaran membentang dari China,
Thailand, Malaysia, Kepulau Bangka Belitung hingga bagian barat
Kalimantan.
ROW MATERIAL

Row Material hasil dari


pengupasan alat mekanis ini
berupa Bongkah ( >100 cm )
sampai kerikil ( < 10 cm ) yang
nantinya akan ditampung di
dump truck kapasitas 20 kubik
dan diantar menuju ke Hopper,
Lebar Hopper yang digunakan
sebesar 6 x 5 m yang nantinya
akan menuju ke monitor untuk
proses penyemprotan.
MONITOR

Timah Primer dari tambang pasca


Pengupasan dengan alat mekanis berupa
excavator biasanya masih berasosiasi
dengan pengotor namun sedikit ( Kaksa ),
jadi untuk kegiatan pemisahannya
menggunakan system basah yaitu dengan
penyemprotan. Dalam Kegiatan ini
dilaksanakan di Monitor yang letaknya
diatas menggunakan Pompa WB200XN
dengan kekuatan semprot berkisar 100
Mpa dengan mesin GX160 Honda 4-
Stroke untuk memberai Timah Primer
tersebut agar mengalir menuju screen.
Pompa
Jenis WB200XN
Kekuatan semprot 100 Mpa
Mesin GX160 Honda 4-Stroke
SCREEN

Setelah Penyemprotan Tanah Kaksa


Menuju Screen, Didalam Proses
Pengayakan Timah Primer Dibutuhkan 2
lapis pengayakan yaitu screen bagian atas
dan Screen Bagian Bawah, dengan ukuran
diameter 1 inchi untuk screen Bagian Atas
dan 0,5 inchi untuk screen Bagian Bawah.
Kosentrat Yang Berbutir Kecil berukuran
0,5 – 1,25 cm Akan Turun Kebawah
Menuju Sluice Box, Untuk Ukuran
Konsentrat Yang Berbutir Kasar / Besar
Screen dengan ukuran 25 – 100 cm, Ayakan jenis
Jenis Vibrating Screen ini mempunyai kapasitas tinggi, dengan
Frekuensi 1000 – 7000 Hz efisiensi pemisahan yang baik, yang
Diameter Screen Atas 1 Inch
digunakan untuk range yang luas dari
ukuran partikel sangat bagus dalam
Diameter Screen Bawah 0,5 Inch
pemisahan tima primer yang masih
Feed Out 0,5 – 1,25 cm berbentuk batuan dasar ( Masif ) yang
akan direduksikan ukurannya dengan alat
jaw crusher.
SLUICE BOX

Bijih Timah Yang Mempunyai


Berat Jenis Lebih Berat Akan
Mengalir Ke Bawah Yang Berarti
Kadar Timah Yang Diinginkan
Sudah Tinggi Sedangkan Sisanya,
Yang Berkadar Rendah Yang Juga
Berarti Mengandung Pengotor
Atau Gangue Lainya Seperti
Sluice Box
Quarsa , Zircon, Rutile, Siderit
Tipe American Sluice Box
Dan Sebagainya Akan Ditampung
Spesifikasi Set ( 1 Set = 4 L 60 cm x P 9,6 meter
Dan Dialirkan Ke Dalam Tempat
Box )
Penampungan Tailling.Untuk
Spesifikasi Box L 60 cm x P 2,4 meter
Kosentrat Yang Berat Jenis Lebih
Bahan aluminium, tebal 2-3 mm
Berat Akan Masuk Ke Spigot Dan
Output Feed 0,2 – 0,4 mm
Dialirkan Ke Ore Bin Sebagai
Penampungan Sementara.
PRIMERY CRUSHING
(PEW JAW 2000)

Timah Primer dari tambang (


Run Of Mine ) pasca
pengerukan oleh Alat Mekanis
berupa Excavator, Dimana Feed
awal dari Timah primer tersebut
berdiameter 100 cm sebelum
masuk ke Alat PEW jaw 2000
akan menghasilkan feed
dengan diameter sekitar 20 – 25
cm.
SECONDARY CRUSHING
(PEW JAW 1000)
Jaw Crusher Feed akhir hasil
Type Pew Jaw Crusher
peremukan Pew Jaw
2000 dan 1000
Kapasitas Pew Jaw 10 – 20 Ton/Hour
Crusher 2000 akan
Crusher
menjadi feed awal yang
Pew Jaw Crusher 2000 akan dimasukan ke
Kapasitas Rahang Baja 12 x 8 m secondary Crusher
Tekanan Kompresi 320 Mpa dengan alat Pew Jaw
Feed Input 100 cm Crusher 1000,sehingga
Feed Output 20 – 25 cm
akan menghasilkan feed
Pew Jaw Crusher 1000
Kapasitas Rahang Baja 8x4m
berukuran 2,5 cm yang
Tekanan Kompresi 280 Mpa
nantinya akan di
Feed Input 20 – 25 cm lanjutkan proses
Feed Output 2,5 cm penggerusan.
PRIMARY GRINDING
(BALL MILLS SACMI 900)

Feed hasil dari secondary crushing dengan


ukuran 2,5 cm akan menjadi feed awal yang akan
masuk ke Ball Mill 900 yang akan menghasilkan
feed (output) dengan diameter sekitar 0,9 mm
SECONDARY GRINDING
(BALL MILLS SCMI 2200)

Ball Mill
Merk Sacmi
Feed akhir hasil
Jenis Ball Mill Sacmi 900 dan 2200
peremukan Ball Mill
Kapasitas 10 – 20 Ton/Hour
800 akan menjadi feed
Ball Mill Sacmi 900 (Primer)
awal yang akan
Diameter 900 mm
dimasukan ke secondary
Panjang 1800 mm
Grinding dengan alat Jumlah Bola Baja 900 biji (D = 10 cm)
Ball Mill 2200, sehingga Feed Input 2,5 cm
akan menghasilkan feed Feed Output 0,9 mm
(output) berukuran 0,4 Ball Mill Sacmi 2200
mm yang nantinya akan Diameter 2200 mm
disimpan pada Ore Bin. Panjang 5500 mm
Jumlah Bola Baja 2200 biji ( D = 5 cm)
Feed Input 0,9 mm
Feed Output 0,4 mm
ORE BIN

Kosentrat Berbutir Halus Hasil Dari


Proses Pemisahan Berat Jenis Dengan
Alat American Sluice Box dengan
ukuran 0,2 – 0,4 mm akan Ditampung
Sementara Di Ore Bin , Sama Halnya
Dengan Kosentrat Feed Hasil Grinding
Dari Alat Ball Mill tipe 2200 x 5500
Yang Sudah Berukuran 0,4 mm Akan
Menuju Ke Ore Bin dengan kapasitas
50 ton Sebagai Tempat Penampungan
Sementara Juga. Sehingga Dari Tahap
Ini Akan Dilanjutkan Proses
Selanjutnya.
Ore Bin
Spesifikasi Alat ( P x L ) 20 x 10 m
Kapasitas Ore Bin 50 Ton
SHAKING TABLE
(XINHAI XS 7,6)
Pemisahan berdasarkan berat jenis
ini menngunakan shaking table tipe
Xinhai Xs 7,6 dengan spesifikasi
berupa Panjang Dimensi bed
surface 4500 mm, Maximum Feed
yang masuk sebesar 0,5 mm dengan
densitas feed sebesar 18 – 25%,
Kapasitas Shaking Table sebesar 0,5
– 1 ton/jam dengan kosumsi air
yang digunakan sebesar 0,4 – 1 Shaking Table

kubik / jam. Dengan kekuatan Type Xinhai Xs 7,6


Spesifikasi Panjang Bed surface 4500 mm
motor 1,1 Kw. Mampu Memisahkan
Kekuatan Motor 1,1 Kw
mineral timah dengan pengotor
Maks Feed Input 0,5 mm
dengan baik dan cepat. Densitas Feed Input 18 – 25 %
Kapasitas Produksi 0,5 – 1 ton/jam
Konsumsi Air 0,4 – 1 kubik / jam
STOCK PILE

Bijih timah yang telah melewati


proses pemisahan berdasarkan
berat jenis akan di bawa menuju
tempat penampungan bijih atau
yang sering disebut dengan
stockpile, yang berukuran 100 x
50 m dan berkapasitas sekitar 50
ton. dan selanjutnya bijih timah
yang berada di stockpile tersebut
akan dibawa menuju proses
pengolahan selanjutnya yaitu
roasting atau pemanggangan.
Stockpile
Spesifikasi ( P x L ) 100 x 50 m
Kapasitas Stockpile 50 Ton
ROASTING (SANGRAI)

Bijih Timah Akan Diangkut Dari Stockpile


Menuju Tempat Pemanggangan Berupa Kuali
Besar dengan diameter 40 m dengan kapasitas
sangrai 5 ton Dengan Suhu pemanggangan
sebesar 100 oC dimana diatas kuali terdapat
alat tiang pengaduk otomatis terbuat dari baja
dengan Panjang 10 m ,lebar 5 m,Tinggi 15
meter yang akan mengaduk pasir Timah
Wajan (Roaster) tersebut dengan kecepatan 10 km/jam , Proses
Spesifikasi ( P x L x T ) 10 x 5 x 15 m ini Bijih Dipanaskan Di Bawah Titik Leleh
Diameter 40 m
Dengan Bantuan Udara Untuk Mengoksidasi
Kapasitas 5 Ton
Kotoran. Misalnya: Karbon, Sulfur Dan Lain-
Suhu Pemanggangan 100oC
Lain Dibuang Sebagai Oksida Gas Mereka dan
Kecepatan Pengadukan 10 km/jam
Kadar Bijih Timah yang didapat 65,7 – 70,25%.
Pemanggangan Tinggi Untuk Mengurangi
Kadar Air. Dengan Kadar Bijih Timah 65,7 –
70,25%.
PENGEMASAN

Setelah melalui proses


pemanggangan bijih timah
berkapasitas 5 ton akan
dilakukan proses penimbangan
bijih timah dalam timbangan
yang nantinya dikemas dalam
karung berkapasitas 50 kg,
Pengemasan pengemasan ini berfungsi untuk
Bahan Plastik mempermudah dalam distribusi
Kapasitas per karung 50 Kg timah menuju ke smelter untuk
Jumlah karung 250 buah proses peleburan atau
laboratorium untuk Analisa
Lab.
TERIMAKASIH 
S A L A M T A M BA N G ! ! !

Anda mungkin juga menyukai