Anda di halaman 1dari 15

Daniel Sintano

I Kadek Suryana
Jenny Anggraeny
Notri
Risman Sirait
Yani Octaviyani
Yola Tricintia
“T E M A”
Perawatan Kritis Pasien Pasca Anestesi
KEPERAWATAN KRITIS
Kritis  penilaian dan evaluasi secara
cermat dan hati-hati terhadap suatu
kondisi krusial dalam rangka mencari
penyelesaian/ jalan keluar.
 Menangani respon manusia terhadap
masalah yang mengancam hidup.
 Perawat profesional yang
bertanggung jawab untuk menjamin
pasien yang kritis dan akut beserta
keluarganya mendapatkan pelayanan
keperawatan yang optimal.
Respon Individu dan Keluarga terhadap
pengalaman keperawatan kritis
Penyakit kritis  kejadian dramatis
emosional yang dialami pasien &
keluarganya.

Gejala fisik dari penyakit kritis yang


mengancam jiwa diserta respon
psikologis : Cemas, takut, panik, marah,
perasaan bersala dan distress spiritual.
Kecenderungan Trend & Isu Keperawatan
Kritis

 Perawat kritis harus memantau terus informasi


terbaru dan mengembangkan kemampaauan
yang dimiliki untuk mengelola metode dan
teknologi perawatan terbaru. Dan selalu
meningkatkan pengetahuannya.
Referensi :
1. Dossey, B.M.,Cathie E.G., Cornelia V.K.(1992). Critical care
nursin : body-mind-spirit. (3rd ed.).Philadelphia:J.B.Lippincott
Company.
2. Emergency Nurses Association.(2000).Emergency Nursing
Core Currikulum.(5th ed.).Philadelphia : W.B.Saunders
Company.
3. Sale,Mary L.,Marilyn L.L., Jeanette C.H.( ) Introduction to
critical care nursing. (3rd ed.). Philadelphia : W.B.Saunders
Company.
Ruang Pemulihan ???
Ruang pemulihan (Recovery Room) atau
disebut juga Post Anesthesia Care Unit (PACU)
adalah ruangan tempat pengawasan dan
pengelolaan secara ketat pada pasien yang baru
saja menjalani operasi sampai dengan keadaan
umum pasien stabil
UNIT TERDAPAT DI RUANG
PEMULIHAN….
Infrastruktur dalam ruang pemulihan
harus dibawah pengawasan dokter anestesi
yaitu:
1. Perawat terlatih khusus dan trampil dalam
pengawasan keadaan darurat
2. Rasio : Pasien yaitu 3:1 (Ideal), 2:1
(Gawat), 1:1 (Sangat gawat)
3. Peralatan :
o Satu tempat punya 1 sumber O2
o Suction, stetoskop, tensimeter,
termometer
o Monitor : ECG dan SaO2
o Resusitasi set
o Obat-obat emergency / cairan
PENGKAJIANNYA APA YAA
???
Pengkajian fisik awal yang dapat dimasukkan
dalam dokumentasi adalah:
1. Tanda-tanda vital
a. Frekuensi dan kompetensi pernapasan,
kepatenan jalan nafas, suara napas, tipe
jalan napas buatan, dan ventilator
mekanis
b. Tekanan darah
c. Denyut Nadi
d. Suhu
Cont……..
2. Posisi pasien
3. Kondisi dan warna kulit
4. Sirkulasi denyut nadi
5. Kondisi balutan
6. Kondisi garis jahitan (Bila tidak ada
balutan)
7. Tipe dan kepatenan selang drainase,
kateter dan tempat penampungnya
8. Jumlah dan tipe drainase
Cont……
9. Respons dan kekuatan otot
10. Respon pupil
11. Terapi cairan, lokasi jalur, tipe
dan jumlah larutan yang
diinfuskan (termasuk darah)
12. Tingkat kesadaran
13tingkat kenyamanan fisik dan
emosi
(menurut buku Jane C.Rothrock
tentang Perencanaan Asuhan
Keperawatan Perioperatif)
Perawatan Pasca Anestesia :
konsep utama
 Px tidak dibenaran meninggalkan kamar
operasi kecuali jika jalan nafas stabil
dan paten, ventilasi dan oksigenasi yang
adekuat serta hemodinamik stabil
 Sebelum px berespon penuh, nyeri
sering dimanifestasikan sebagai
kegelisahan pasca bedah. Gang.
Sistemik serius dan komplikasi harus di
pertimbangkan
 Mengigil yang terus menerus
menyebabkan peningkatan konsumsi
O2, produksi CO2 dan curah
jantung.efek- efek fisiologis ini sering
tidak di toleransi dengan baik oleh
penderita jantung dan paru sebelumnya.
 Masalah respirasi adalah komplikasi
serius yang paling sering di jumpai di
unit perawaan pasca anestesia.
 Hipoventilasi di PACU hampir selalu
disebabkan oleh efek sisa zat-zat
anestesi yang mendepresi jalan nafas
 Sumbatan jalan nafas, depresi sirkulasi
atau asidosis berat (PH < 7,15) adalah
indkasi intubasi endotrakea.
 Setelah pemberian nalokson untuk
meningkatkan respirasi harus di awasi
penuh mengingat nalokson mempunyai
durasi yang pendek.
 Peningkatan pintas intrapulmoner dari
kapasitas residural fungsional yang
menurun jadi kapasitas menutup adalah
penyebab utama hipoksemia
 Kemungkinan pneumothoraks pasca
bedah harus selalu dipertimbangkan
setelah pemasangan jalur sentral, blok
interkostal, frakur iga, diseksi leher,
trakeostomi, nefrektomi atau prosedur
retroperitoneal atau intraabdominal,
terutama kemungkinan diafragma tertusuk
 Hipovolemia adalah penyebab hipotensi di
PACU
 Ransangan noksius dari nyeri
insisional,intubasi endotrakea, distensi
kandung kemih biasanya mejadi penyebab
Hipetensi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai