Anda di halaman 1dari 34

VAKSIN

MAYERNI, SE,M Si
DINAS KESEHATAN PROVINSI RIAU
TAHUN 2017
Pendahuluan
VAKSIN
Suatu produk biologik yang terbuat dari
kuman, komponen kuman (bakteri, virus),
atau racun kuman (toxoid) yang telah
dilemahkan atau dimatikan dan berguna
untuk merangsang timbulnya kekebalan
spesifik secara aktif terhadap penyakit
tertentu
PENGGOLONGAN BERDASARKAN
ASAL ANTIGEN

Virus : Polio (OPV), Virus : IPV, Rabies


Campak, Yellow Fever Basis Protein : Sub unit pertusis
Bakteri: BCG Toxoid : Difteri dan Tetanus
Penggolongan berdasarkan
sensitivitas terhadap suhu
Gol. vaksin yang Hepatitis B
akan rusak Td

FS terhadap suhu
dingin <00C (beku)
DPT-HB-Hib

(Freeze Sensitive) DT

tidak tahan beku TT

IPV

Gol. vaksin yang


akan rusak
HS terhadap paparan
panas yang
BCG

POLIO
(Heat Sensitive) berlebih (>340C) CAMPAK
tidak tahan panas
Epi cold chain
MASA SIMPAN VAKSIN
VAKSIN SUHU PENYIMPANAN UMUR VAKSIN
HEP. B 26 bulan
DPT-HB-Hib 2 tahun
IPV 2 tahun
FS +20C s/d +80C
TT 2 tahun
DT 2 tahun
Td 2 tahun
BCG +20C s/d +80C atau -150C s/d -250C 1 tahun
HS POLIO ORAL +20C s/d +80C atau-150C s/d -250C 6 bulan; 2 tahun
CAMPAK +20C s/d +80C atau -150C s/d -250C 2 tahun
Pelarut BCG
+20C s/d suhu kamar 5 tahun
Pelarut Campak
Kriteria vial vaksin yang telah dibuka,
harus memenuhi ketentuan
PENGGUNAAN VAKSIN YANG TELAH
DIBUKA DI PELAYANAN STATIS
VAKSIN MASA PEMAKAIAN
HEP. B (Uniject) N/a
BCG 3 jam
POLIO 2 minggu
IPV 4 minggu
DPT-HB-Hib 4 minggu
CAMPAK 6 jam
DT 4 minggu
Td 4 minggu
TT 4 minggu
VACCINE VIAL MONITOR (VVM)
Pemantau Suhu
Panas dengan VVM
A
vaksin ini dapat gunakan

B
vaksin segera digunakan

C
vaksin ini Jangan digunakan

D vaksin ini Jangan digunakan


Semua vaksin rusak bila terkena sinar matahari langsung

Ultra violet dapat merusak vaksin BCG


SHAKE TEST
• Dilakukan terhadap vaksin FS yang dicurigai beku
– Suhu thermometer < 0oC
– Freeze tag : Tanda X
• Dibandingkan dengan jenis vaksin yang sama yg
sengaja dibekukan.

DTP Frozen Vial

Non-homogeneous
Sub-zero temperature effect
Vaksin Terpapar beku

10
0 20

-10 30

-20 40

CONTINUOUS MONITORING
Shake test
SHAKE TEST
10:28 am
10:25 am

4 minutes after placing the vials


on the table

10:31 am 10:33 am
PENYIMPANAN PELARUT

Simpan disuhu ruangan, terlindung


dari sinar matahari langsung

Tidak boleh tertukar antar pelarut


vaksin  penyimpanan terpisah

Sehari sebelum pelayanan, simpan


pelarut dalan LE

PELARUT VAKSIN TIDAK BOLEH SALING TERTUKAR


Vaksin Yang Digunakan
Untuk Program Imunisasi Nasional
Hepatitis B Rekombinan
(Uniject 0,5 dan 1 ml) Mencegah
Penyakit Hepatitis B

Cara Pemberian:
• Jadwal Vaksinasi: 0-1-6 bulan atau 0-1-2 bulan
• Dosis pertama Uniject pada bayi baru lahir, dosis berikutnya
dalam bentuk vaksin DPT-HB-Hib
• Injeksi Intramuskular

Clinical Trial (Bogor, 2000): Seroproteksi 95,79 % (0 bulan) dan 99,07 % (2 bulan)
Vaksin BCG
Vaksinasi
terhadap
Penyakit TB(C)
Untuk bayi usia 0-2 bulan

Komposisi Konversi Tuberculine (Clinical


Setiap 1 ml yang telah dilarutkan dalam 4 ml pelarut berisi: Trial)
Baksil BCG hidup 0,375 mg • 70 % (1993/1994, Jakarta)
• 85,38 % (1991, Jakarta)
Kemasan
Box@5 ampul vaksin + Box@ 5 ampul 4 ml pelarut
Cara Pemberian
Injeksi Intrakutan

20
Composition
Each dose (0,5 ml) contain:
• Diphteria Toxoid ≥ 30 IU
• Tetanus Toxoid ≥ 60 IU
• B . pertusis (inactive) ≥ 4 IU
• HBsAg 10 µg
• Hib (PRP-TT) 10 µg

Excipients :
Aluminum phosphate 0,33 mg
Diberikan pada usia 2,3,4 bulan
Thimerosal 0.025 mg
Dilanjutkan imunisasi ulang (booster) 18 bulan

PRESENTATION
Box : 10 vials @ 0,5 mL (1 dose)

STORAGE
Pentabio vaccine must be stored at
temperatures between +20 and +80C. DO NOT
FREEZE.
Expiry date 2 years.
21
Mencegah Penyakit Campak
Diberikan pada usia 9 bulan,
Dilanjutkan booster 18 bulan
Komposisi:
Tiap dosis (0.5 ml) mengandung:
Virus Campak strain CAM 70 > 1.000 CCID50
Kanamycin sulfat < 100 mcg
Erithromycin < 30 mcg

Kemasan:
Vial 5 ml (10 dosis) &Vial 10 ml (20 dosis)

Cara Pemberian:
Injeksi Subkutan
Clinical Trial (PIN, 2002):
Seroproteksi 100 %
Serokonversi 98 %
Mencegah Difteri & Tetanus
Untuk usia dibawah 7 tahun
Clinical Trial

1998, pada anak Imunogenitas D :


usia 5-6 tahun, 100 %
setelah pemberian Imunogenitas T :
DT dosis pertama 100 %
Mencegah Tetanus & Difteri
Diberikan 1x sebagai booster: untuk usia diatas 7 tahun

Komposisi :
Tiap dosis 0.5 ml mengandung,
Toksoid Tetanus murni 7,5 Lf
Toksoid Difteri murn 2 Lf
Aluminium fosfat 1,5 mg
Thimerosal 0,05 mg

Clinical Trial

2007, Uji protektivitas Seroproteksi Difteri :


dan keamanan Td pada 99.3 %
Kemasan : dewasa Seroproteski Tetanus :
Dus@ 10 vial @ 5 ml (10 dosis) 100 %
Dus @ 10 ampul @0.5 mL (1 dosis)

DT vs Td DT Td

Komposisi per Toksoid tetanus murni 7,5 Lf Toksoid Tetanus murni 7,5 Lf
dosis (0,5 ml) Toksoid Difteri Murni 20 Lf Toksoid Difteri murni 2 Lf

Indikasi < 7 tahun > 7 tahun


bOPV atau Vaksin Polio Oral
bivalen
• Hanya mengandung
2 strain virus Polio
(tipe 1 dan 3)
• Lebih aman
• Rute pemberian
sama mudahnya
dengan tOPV yaitu
oral
• Jadwal pemberian:
sama dengan tOPV
IPV atau Vaksin Polio Inaktif
• Inaktif, mengandung 3 strain (tipe 1,2, dan 3)
• Intramuskular
• Diberikan 1 kali (bersamaan jadwal OPV4/
usia 4 bulan)
IPV vs OPV
IPV OPV
Jenis vaksin Inactivated Live attenuated
Rute pemberian Injection (IM) Oral
Strain Strain: Strain:
Mahoney (type 1) Sabin tipe 1, 2, dan 3
MEF-1 (type 2)
Saukette (type 3)
Volume/ dosis 0,5 mL/ dosis 0,1 mL/ dosis
Penyimpanan Penyimpanan 2-8 C -20C
Pasien Bisa Tidak
imunocompromised
MENGHITUNG IMUNITAS POPULASI
500,000 bayi lahir

Cakupan campak = 80%

400,000 di imunisasi 100,000 tak diimunisasi

vaccine efficacy = 85% plus

60,000 diimunisasi
340,000 kebal
Tetapi tak kebal

340,000 kebal 160,000 rentan

Population immunity = 68%


• Penanganan Vaksin Bila listrik Padam :

– Jangan bingung.
– Pahami bentuk dan type lemari es.
– Bila ILR  periksa suhu, jangan membuka
pintu L.es, lemari es ini mempunyai cold life 15
– 24 jam.
– Bila RCW 42 EK-50 EK, mempunyai cold life
4-5 jam, maka siapkan peralatan untuk
menggunakan burner.
– Hidupkan generator, bila ada.
Identifikasi Vaksin Rusak, Kadaluarsa dan
Vaksin Sisa

• Vaksin rusak ………………… ?

• Vaksin kadaluarsa ……………?

• Vaksin sisa ……………………?


• Vaksin rusak  masa kadaluarsa masih
panjang, namun
– VVM sudah C atau D
– Pernah beku
– Tidak lulus uji kocok

• Vaksin kadaluarsa  masa pakainya habis


walaupun,
– VVM masih A atau B
– Tidak pernah beku

• Vaksin sisa  vaksin yang masih ada


namum tidak dapat digunakan,
– Vaksin BCG atau Campak yang telah dioplos masa
pakainya habis.
– Vaksin yang telah dibuka dari lapangan
Penanganan Vaksin Rusak, Kadaluarsa
dan Vaksin Sisa

– Pisahkan vaksin
– Buat berita acara penghapusan
– Lakukan pemusnahan
PEMUSNAHAN
Vaksin
Dikubur sedalam 20 – 30 cm
Dibakar :
Incinerator
Aman terlindung (drum)
Alat suntik bekas
Potongan jarum  needle pit, plastik  SB
Jarum + plastik  SB tanpa menutup ulang
Pemusnahan : Dikubur, dibakar
TERIMA KASIH

IMUNISASI BISA!!
AKU SEHAT DAN CERDAS KARENA
IMUNISASI

Anda mungkin juga menyukai