Anda di halaman 1dari 16

P.

WAHYUDI
KEPERAWATAN PURWOKERTO
Menjahit luka (hecting)
adalah tindakan mendekatkan tepi-tepi luka dan
mempertahankan dengan benang atau jahitan sampai
terjadi kontinuitas jaringan
Tujuan

1. Meningkatkan kualitas pelayanan perawatan luka


agar tidak terjadi infeksi lanjut

2. Mempercepat proses penyembuhan luka

3. Mencegah infeksi
Macam – macam Jahitan
Jahitan terputus (interupted suture)
Lanjutan..
Jahitan simpul tunggal
Merupakan :Jahitan Terputus Sederhana, Simple
Inerrupted Suture. ,jahitan yang sering dipakai. Misal
jahitan situasi.
Tehnik :
Melakukan penusukan jarum jarak setengah - 1 cm ditepi
luka dan sekaligus mengambil jaringan subkutannya
sekalian dengan menusukkan jarum secara tegak lurus
pada atau searah garis luka.
Simpul tunggal dilakukan dengan benang absorbable dgn
jarak antara 1 cm.
Simpul di letakkan ditepi luka pd salah satu tempat
tusukan, Benang dipotong kurang lebih 1 cm.
Jahitan matras Horizontal

Sinonim : Horizontal Mattress suture, Interrupted


mattress
 Jahitan dengan melakukan penusukan seperti simpul,
sebelum disimpul dilanjutkan dengan penusukan
sejajar sejauh 1 cm dari tusukan pertama.
 Memberikan hasil jahitan yang kuat.
Jahitan Matras Vertikal

 Sinonim : Vertical Mattress suture, Donati, Near to

near and far to far

Jahitan dengan menjahit secara mendalam dibawah luka

kemudian dilanjutkan dengan menjahit tepi-tepi luka.

Biasanya menghasilkan penyembuhan luka yang cepat

karena di dekatkannya tepi-tepi luka oleh jahitan ini.


Jahitan Matras Modifikasi

 Sinonim : Half Burried Mattress Suture


Modifikasi dari matras horizontal tetapi menjahit daerah
luka seberangnya pada daerah subkutannya.
Jahitan Kontinu
 Sering disebut doorloven. Simpul hanya pada ujung-
ujung jahitan., jadi hanya ada dua simpul. Bila salah
satu terbuak maka terbuka seluruhnya. Jahitan ini
jarang dipakai untuk menjahit kulit. Secar kosmetik
bekas luka jahitan seperti pada jahitan terputus.
Jahitan kontinu dapat dilakukan lebih cepat dari
jahitan terputus.
Peringatan yang berhubungan dengan anestetik
lokal
 Tanyakan dalam anamnesis apakah penderita pernah
menerima suntikan anestetik lokal
 Jangan tinggalkan penderita setelah dilakukan
anestetik lokal
 Sewaktu penyuntikan anestetik lokal , sebaiknya
penderita dibaringkan
 Perhatikan tindak asepsis
 Ingat kontraindikasi penggunaan vasokonstriktor
NEXT
 Pakai vasokonstriktor bila ada kemungkinan penyerapan
cepat
 Pakai vasokonstriktor bila diperlukan anestesia untuk
waktu lama
 Pakai persentase obat anestesia serendah mungkin
 Berikan dosis yang memadai
 Berikan pada tempat yang tepat
 Cegah iskemia kompresi
 Hindari penyuntikan intravaskuler
ANASTHESI LOCAL
Sediaan lidokain

Mula kerja lamakerja


Anestetik % Dosis maksimal
(ml)
Lidokain 2% 10 5 menit
Lidokain+adrenalin 2% 25 5 menit 70 menit
PENGANGKATAN JAHITAN

Saat pengangkatan jahitan


Daerah jahitan Saat pengangkatan (hari ke-)
Wajah (termasuk kelopak 4
mata dan lidah) 5
Skrotum 6-7
Kulit kepala 7
Tangan dan jari
Dinding perut 7-9
• Sayatan lintang 9-11
• Sayatan vertikal 11-12
Pinggang dan bahu
PENGGUNAAN BENANG

Ukuran dan jenis benang untuk berbagai jaringan


Lokasi penjahitan Jenis benang Ukuran
Fasia Semua 2.0-1 3.0-0
Otot Semua 2.0-6.0 2.0-3.0
Kulit Tak terserap 2.0-0
Lemak Terserap 4.0 3.0
Hepar Kromik catgut 2.0-3-0
Ginjal Semua catgut 4.0-0
Pankreas Sutera, kapas 5.0-30
Usus halus Catgut, sutera, 3.0-20
Usus besar kapas 3.0-20
Tendo Kromik catgut 7.0-11-0
Kapsul sendi Tak terserap
Peritoneum Tak terserap
Bedah mikro Kromik catgut
Tak terserap
PERSIAPAN ALAT HEACTING
SET MINOR HEACTING

Minor set steril, terdiri:


Jenis alat Jumlah
wadah dari logam needle 1 Buah
holder/ pemegang jarum jarum 1 Buah
dengan ujung segi tiga jarum 1 Buah
dengan ujung bulat 1 Buah
Pinset anatomi 1 Buah
Pinset chirrurgis 1 buah
Gunting Benang 1 buah
Gunting jaringan 1 buah
Klem arteria berujung lurus/ bengkok 3 buah
Kain steril 1 buah

Anda mungkin juga menyukai