Anda di halaman 1dari 55

GANGGUAN HEMODINAMIK

EDEMA
HIPEREMIA & KONGESTI
PERDARAHAN
HOMEOSTASIS & TROMBOSIS
EMBOLI
INFARK
SYOK

By : M. Zul’irfan
 Kesehatan sel , jaringan maupun organ sangat
bergantung pd sirkulasi yg berkesinambungan
untuk menyalurkan oksigen & nutrien serta
membuang zat sisa

 Tetapi kesejahteraannya juga membutuhkan


keseimbangan cairan yg normal , gangguan
permeabilitas vaskuler atau homeostasis dapat
menyebabkan cedera meskipun pasokan darah
terpenuhi
HOMEOSTASIS

 Pemeliharaan integritas dinding vaskuler & tekanan


intra vaskuler
 Osmolaritas dalam batas fisiologis

Juga berarti mempertahankan darah sebagai cairan dan


berubah menjadi bekuan pada saat ada cedera
 Perubahan volume , tekanan , konsentrasi protein
dalam vaskuler atau perubahan fungsi endotel ,
mempengaruhi jumlah air melalui dinding vaskuler

 Ekstravasasi air kedalam ruang interstisium


( ruang diantara sel ) disebut Oedem
 Dapat terjadi pembekuan yg tidak seharusnya
(Trombosis ) , migrasi bekuan darah ( Emboli ) yg
akan menghambat aliran darah ke jaringan dan
menyebabkan kematian sel ( Infark )

Sebaliknya kegagalan pembekuan darah


dapat menyebabkan Perdarahan , yg lokal
menyebabkan ganguan perfusi jaringan regional ,
sedangkan yg lebih luas dapat menyebabkan
hipotensi hingga terjdi Syok
 Kegagalan homeostasis cairan dapat terjadi oleh karena
Patologi primer jaringan vaskuler tertentu
( mis : perdarahan akibat trauma lokal ) atau pada
koagulasi yg sistemik ( mis : trombosis akibat
hiperkoagulabilitas )

 Gangguan homeostasis lainnya mungkin merupakan


manifestasi sekunder atau akibat penyakit lain
 Jadi oedem paru , dapat karena peningkatan tekanan
hidrostatik yg bisa karena komplikasi terminal penyakit
jantung iskemik atau penyakit katup jantung
 Demikian juga Syok dapat merupakan gejala sisa dari
infeksi
TEKANAN OSMOTIK

Osmosis adalah perpindahan air dari


cairan yang berkonsentrasi rendah ke
cairan yang berkonsentrasi tinggi
melalui membran semi permeabel.
Osmosis merupakan cara utama air
berpindah dari intrasel ke interstitiel
dan sebaliknya.
TEKANAN HIDROSTATIK

Tekanan hidrostatik adalah


tekanan plasma terhadap
suatu membran yang
cenderung mendorong
plasma berpindah ruangan.
EDEMA
 Peningkatan cairan didalam ruang jaringan
interstisium

 Normal sekitar 60% berat badan manusia adalah air ,


2/3 ada didalam sel dan 1/3 di ekstra sel ( terutama
sebagai cairan interstisium )

 Hanya sekitar 5% cairan tubuh yg berada dalam


plasma darah
FAKTOR KESEIMBANGAN CAIRAN

 Tekanan hidrostatik vaskuler vs tekanan osmotik


plasma
adalah dua faktor utama yg mengendalikan
keseimbangan cairan yg berada dalam vaskuler dan
ruang interstisium

Dalam keadaan normal cairan yg keluar dari ujung


arteiola ke ruang interstisium
hampir sama besarnya dengan yg masuk kedalam
ujung venula , kelebihan cairan yg sedikit tersebut
akan masuk ke pembluh limfe
 Peningkatan tekanan kapiler atau penurunan tekanan
osmotik koloid plasma akan menyebabkan
bertambahnya cairan ke ruang interstisium
HIPEREMIA DAN KONGESTI

 Dua hal tersebut menggambarkan peningkatan


volume darah di suatu jaringan

 Hiperemia merupakan proses aktif meningkatnya


aliran darah ke jaringan akibat dilatasi arteriol
( seperti di otot rangka pada saat berolah raga atau
pada peradangan dan jaringan yg mengalaminya
terlihat merah karena vasodilatasi dan meningkatnya
aliran darah yg beroksigen )

 Kongesti merupakan proses pasif akibat gangguan


keluarnya cairan dari suatu jaringan
PERDARAHAN

 Pada umumnya menunjukkan ekstra vasasi


dari akibat pecahnya pembuluh darah
 Perdarahan kapiler dapat terjadi akbat dari
kongesti kronik
 Meningkatnya kecenderungan perdarahan yg
biasanya karena cedera ringan dijumpai pada
beragam kelainan yg secara kolektif disebut
Diatesis perdarahan
 Rupturnya arteri / vena besar hampir selalu
disebabkan oleh cedera vaskuler , termasuk trauma ,
arterisklerosis , atau erosi akibat inflamasi /
neoplasma pada dinding pembuluh
HOMEOSTASIS DAN TROMBOSIS
 Homeostasis mengandung dua hal yg penting yakni ,
1. mempertahankan darah dalam keadaan
cair dan bebas bekuan didalam pembuluh
darah normal
2. Memicu dengan cepat pembentukan
sumbat hemostatik lokal ditempat
terjadinya cedera pembuluh darah
TROMBOSIS

 Trombosis adalah terjadinya trombus patologis ,


dimana deregulasinya secara patogenesisnya sbb

Ada tiga hal utama yg menyebabkan mudahnya


terbentuk trombus ( Trias Virchow )
TRIAS VIRCHOW

1. Cedera endotel


2. Stasis atau turbulensi aliran darah
3. Hiperkoagulabilitas darah
NASIB TROMBUS
 Jika pasien dapat bertahan hidup dari akibat langsung
efek obstruksi vaskuler trombotik
1. Perambatan , trombus dapat menarik lebih banyak
trombosit dan fibrin ( Propagasi ) dan akhirnya terjadi
obstruksi pembuluh
2. Embolisasi , trombus terlepas dan berpindah
ketempat lain dalam pembuluh darah
3. Larut , dapat lenyap akibat adanya fibrinolitik
4. Organisasi & Rekanalisasi , trombus dapat memicu
peradangan dan fibrosis ( organisasi) , dan akhirnya
dapat mengalami Rekanalisasi , aliran darah pulih
kembali atau trombus menyatu dengan dinding
pembuluh yg menebal
EMBOLI

 Embolus adalah suatu masa padat , cair atau gas


intravaskuler yg terlepas dan terbawa aliran darah
ketempat yg jauh dari tempat asalnya

 Hampir semua embolus merupakan bagian dari


trombus yg terlepas sehinga sering disebut
tromboemboli
 Embolus biasanya akan tersangkut pada pembuluh
darah yg terlalu kecil untuk dilewati sehngga terjadi
oklusi vaskular partial atau total

 Kemungkinan yg terjadi akibat tromboemboli adalah


nekrosis iskemik jaringan yg di distal , yg dikenal
sebagai infark
 Emboli dapat menyumbat arteri pulmonal utama , dimana dia
tersangkut di percabangan ( embolus pelana / saddle embolus )
, atau mengalir ke arteriol yg kecil
INFARK

 Adalah suatu area nekrosis iskemik akibat oklusi


aliran darah arteri atau drainase vena di suatu jaringan

 Hampir 99 % dari semua infark disebabkan proses


trombosis atau emboli , dan hampir semua akibat
oklusi arteri
 Diklasifikasikan berdasarkan warnanya
(mencerminkan jumlah perdarahan ) dan ada
tidaknya infeksi oleh mikroba

 Infark merah (hemoragik) / putih (anemik)

 Infark septik / aseptik ( bland )


INFARK HEMORAGIK
 Infark hemoragik terjadi pada
1. Oklusi vena misal pada torsio ovarium
2. Di jaringan longgar seperti di paru-paru dimana darah
terkumpul di zona infark
3. Di jaringan dengan sirkuklasi / vaskularisasi ganda ,
dimana darah memungkinkan mengalir pada pembuluh
yg ak tersumbat ke jaringan nekrotik
( misal , usus halus & paru )
4. Di jaringan yg sebelumnya mengalami kongesti
( akibat lambatnya aliran vena )
5. Kembali pulihnya aliran darah ke jaringan yg semula
mengalami oklusi dan nekrosis
INFARK ANEMIK

 Infark anemik
terjadinya oklusi arteri pada jaringan yg solid dengan
sirkulasi end arterial , seperti jantung ,ginjal dan limpa
, dimana kepadatan jaringan tersebut membatasi
jumlah perdarahan yg dapat merembes ke daerah
nekrosis iskemik
SYOK

 Keadaan hipoperfusi sistemik akibat penurunan curah


jantung atau volume darah sirkulasi yg efektif
 Dimana hasil akhirnya adalah hipotensi yg diikuti
gangguan perfusi jaringan dan hipoksia sel
SYOK
 Adalah kolaps kardiovaskuler
merupakan jalur akhir dari sejumlah keadaan klinis
yg berpotensi mematikan
Termasuk didalamnya keadaan
1. Perdarahan hebat
2. Trauma / luka bakar yg luas
3. Infark miokard yang luas
4. Emboli paru yg masif
5. Sepsis mkroba
 Mula-mula efek hipoksia dan metabolik hipoperfusi
hanya menyebabkan cedera sel revesibel , tetapi
dengan menetapnya syok dapat menyebabkan cedera
sel / jaringan yg ireversibel yg berakhir pada kematian
 Syok kardiogenik , akibat kegagalan pompa miokard
yg dapat disebabkan oleh kerusakan miokardium
intrinsik
( infark ) , aritmia ventrikel , tekanan ekstrinsik (
tamponade jantung ) atau obtruksi aliran keluar
(emboli paru)
 Syok hipovolemik , akibat penurunan volume darah atau
plasma yg disebabkan misalnya oleh perdarahan ,
kehilangan cairan pada luka bakar luas atau trauma
 Syok sepsis , disebabkan oleh infeksi mikroba yg sistemik ,
umumnya oleh bakteri gram negatif ( syok endotoksik) ,
meskipun bisa juga terjadi oleh gram positif atau jamur
 Jarang terjadi
1. Syok neurogenik , akibat kecelakaan anastesi atau
cedera tulang belakang
2. Syok anafilaktik , adanya respon hipersensitifias
generalisata sistemik dan meningkatnya
permeabilitas yg diperantarai oleh IgE ,
mengakibatkan teradinya vasodilatasi dan
permeabiltas kapiler ,dan akhirnya terjadi
hipotensi , hipoperfusi jaringan dan anoksia sel

Anda mungkin juga menyukai