Anda di halaman 1dari 32

MOBILITAS PENDUDUK DAN

DAMPAKNYA PADA PEMBANGUNAN


DAERAH

DIPERSIAPKAN OLEH :
DR. PAULUS UPPUN, SE. MA.

PUSLITBANG KEPENDUDUKAN DAN GENDER


DAN DOSEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PENGERTIAN
• Mobilitas Penduduk adalah
perpindahan penduduk dari satu
tempat ke tempat lain yang
melampaui batas-batas suatu suatu
wilayah.
• JENIS-JENIS MOBILITAS PENDUDUK

1. Mobilitas Permanen atau Migrasi


Penduduk :
yaitu perpindahan penduduk dari satu
tempat (tempat asal) ke tempat lain
(tempat tujuan) yang melampaui batas-
batas administrasi suatu wilayah dimana
orang yang berpindah bertujuan untuk
menetap di tempat tujuan.
2. Mobilitas Non Permanen :
yaitu perpindahan penduduk dari suatu
tempat (tempat asal) ke tempat lain
(tempat tujuan) melampaui batas-batas
administrasi suatu wilayah dimana orang
yang berpindah tidak bermaksud untuk
menetap di tempat tujuan.
Mobilitas Non Permanen dibedakan atas
a. Mobilitas Ulang-Alik (Commuting =
Nglaju) :
Yaitu perpindahan penduduk dari suatu
tempat asal ke tempat tujuan dimana orang
yang berpindah meninggalkan tempat
asalnya dalam waktu tidak lebih dari satu
hari.
b. Migrasi Sirkuler (Circular Migration) :

Yaitu perpindahan penduduk dari suatu


tempat asal ke tempat lain (tempat
tujuan) dimana orang yang berpindah
meninggalkan tempat asalnya selama
lebih dari satu hari tetapi kurang dari
enam bulan.
• Perpindahan Penduduk untuk Suatu
Daerah dapat berupa :

a. Perpindahan Keluar atau mobilitas


Keluar atau Migrasi Keluar (Out
Migration) apabila orang yang
berpindah meninggalkan tempat
atau daerah tersebut (Penduduk
Keluar)
b. Perpindahan Masuk atau Mobilitas
Masuk atau Migrasi Masuk (In
Migration) apa bila orang pindah
berasal darisuatu tempat atau suatu
daerah lain dan masuk ke tempat
atau daerah tersebut (Penduduk
Masuk)
• PENGARUH MOBILITAS PENDUDUK TERHADAP
PEMBANGUNAN DAERAH

PENGARUH
MOBILITAS
PENDUDUK

PADA DAERAH PADA DAERAH


ASAL TUJUAN
(+) , (-) atau 0 (+) , (-) atau 0
PENGARUH MOBILITAS PENDUDUK
TERHADAP PEMBANGUNAN DAERAH

• Semua Jenis Mobilitas Penduduk Dapat


Berpengaruh Pada Kegiatan dan Hasil
Pembangunan suatu Daerah

• Migrasi Penduduk Dapat Berpengaruh Pada


Perubahan Struktur Dan Jumlah Penduduk
suatu Daerah, tetapi :
• Mobilitas Penduduk Non Permanen
tidak berpengaruh pada struktur dan
Jumlah Penduduk Suatu Daerah.
SUMBER DATA :
DATA MIGRASI PENDUDUK TERSEDIA DALAM
BENTUK DATA SEKUNDER HASIL SURVEY DAN
SENSUS.

DATA MOBILITAS NON PERMANEN BELUM


TERSEDIA DALAM BENTUK DATA SEKUNDER

ADA KESULITAN MENGANALISIS SECARA


KUANTITATIF PENGARUH MOBILITAS PENDUDUK
NON PERMANEN TERHADAP PEMBANGUNAN
DAERAH.
• Pengaruh Migrasi Penduduk Terhadap
Pembangunan Suatu Daerah ditentukan oleh
Karakteristik Migran yang sifatnya Selektif.

• Menurut Everett S. Lee,


Migration is selective (that is, not everyone
migrates, only a selected portion of the
population).
Selected portion of the population adalah
kelompok penduduk yang memiliki
kualitas SDM yang lebih baik :
 kelompok usia produktif utama (20 –49
tahun) tertinggi pada usia 25-35 tahun.
 Berpendidikan lebih baik.
 Kualitas Kesehatan yang prima.
 Memiliki Ketrampilan
 Dll.
Dampak Migrasi
Pada Penduduk Dan Pembangunan Daerah

1. Dampak Negatif Pada Daerah Pengirim


Migran :
a. Terjadi pengurangan penduduk
pada kelompok usia kerja (terutama
usia produktif utama)

b. Pengurangan angkatan kerja


c. Pengurangan jumlah dan proporsi
penduduk berpendidikan tinggi.
d. Pengurangan penduduk yang
memiliki kesehatan dan
ketrampilan yang lebih baik

Migrasi dapat menyebabkan


berkurangnya SDM yang berkualitas
tinggi di daerah asal (daerah pengirim
migran).
2. Dampak Positif Pada Daerah
Pengirim Migran :
a. Mengurangi tekanan penduduk
pada penyediaan lahan di daerah
asal.
b. Mengurangi pengangguran di
daerah asal
c. Terjadi aliran remitance dari daerah
tujuan ke daerah asal untuk berguna
dalam meningkatkan kesejahteraan
penduduk (keluarga migran yang masih
tinggal di daerah asal) serta
meningkatkan pembangunan di daerah
asal.
d. Terjadi transfer knowledge dari daerah
tujuan ke daerah asal yang berguna bagi
pembangunan di daerah asal.
3. Dampak Positif Pada Daerah
Penerima Migran :
a. Peningkatan penduduk pada
kelompok usia kerja (terutama
usia produktif utama)
b. Peningkatan Angkatan Kerja
c. Peningkatan penduduk
berpendidikan tinggi.
d. Peningkatan penduduk yang memiliki
kualitas kesehatan dan ketrampilan
yang lebih baik

Migrasi dapat meningkatkan jumlah dan


proporsi SDM dan angkatan kerja yang
berkualitas lebih baik di daerah penerima
migran.
4. Dampak Negatif Migrasi Pada Daerah
Tujuan (Daerah Penerima) :

a. Meningkatkan Jumlah dan Tingkat


Pengangguran Jika Peningkatan
Jumlah Angkatan Kerja tidak
Diimbangi penciptaan Kesempatan
Kerja.
b. Degradasi moral menimbulkan masalah
sosial  permisiveness terhadap
perbuatan menyimpang (pembunuhan,
narkoba, dll)
c. Berkembangnya pemukiman liar dan
kumuh (slum area) di kota.
d. Overurbanization dan urban
primacy.
e. Berkembangnya kegiatan sektor
informal di kota.
f. Masalah Transportasi (Macet,
pelanggaran, kecelakaan, ongkos
angkut, dll)
Jlh.Migran Seumur Hidup Di Sulsel
Tahun 2000 - 2010
Jenis Jlh Mig Masuk Sulsel Jlh Mig Masuk Persentase Mig
Persentase KotaSulsel Masuk Kota/Sulsel
Kelami
n
Th 2000 Th 2010 Th 2000 Th 2010 Th 2000 Th 2010

Laki-
494.036 612.642 319.003 408.073 64,57 66,61
Laki
Perem-
puan 501.623 616035 325.643 420.673 64,91 68,28

Total 995.659 1.228677 644.646 828.746 64,75 67,45


Peranan Migrasi Seumur Hidup Terhadap
Pertambahan Penduduk Di Sulsel
Jenis Kelamin Pertambahan Pertambahan Sumb. Migrasi
Jlh Penduduk Jlh Migran (%)
Th 2000-2010 Th 2000-2010

Laki-Laki 120.058 89.070 74,19

Perempuan 113034 95.030 84,07

Total 233.092 184.100 78,98


Komposisi Migran Menurut
Tingkat Pendidikan di Sulsel 2010
Tingkat Pendidikan Laki-Laki Perempuan Total

≤ SD 35,68 34,44 35,06

SLTP 14,53 15,20 14,87

SLTA 38,49 39,63 39,06

DI-DIII 2,41 3,68 3,05

S1+ 8,89 7,05 7,96


Komposisi Migran Menurut Umur dan
Jenis Kelamin, 2010
Umur Laki-Laki Perempuan Total
< 15 16,25 14,99 15,62
15 – 19 13,50 18,18 15,86
20 – 24 21,25 24,96 23,12
25 – 29 13,64 13,42 13,53
30 – 34 10,99 9,34 10,16
35 – 39 8,35 6,54 7,44
40 – 44 5,88 4,25 5,06
45 – 49 3,67 2,67 3,17
50 – 54 2,48 1,77 2,12
55+ 3,98 3,88 3,93

Total 100,00 100,00 100,00


(612.642) (616035) (1.228677)
Distribusi Migran Masuk Sulsel
Menurut Kegiatan Utama, 2010 (%)
Jenis Bekerja Pengang- Pengang- Angk. Bukan Total
Kelamin gur gur Putus Kerja Angk.
Terbuka Asa Kerja
Laki-Laki 66,21 1,69 3,34 71,25 28,75 100,00
(612642)
Perempu 28,22 1,85 10,81 40,88 59,12 100,00
an (616035)

Total 46,92 1,80 7,14 55,85 44,15 100,00


(122867)

Sebagian besar Migran tergolong angkatan kerja .


Penganggur terbuka =22.117 dan penganggur putus asa =
87.728 orang.
Status Pekerjaan Migran
Daerah Asal
Status Pekerjaan Total
1 2 3 4 %

SUMATERA 23.15 14.20 35.50 27.15 100

JAWA 31.43 10.07 29.40 29.10 100

BALI 36.20 23.50 20.30 20.00 100

NUSA 10.50 14.84 44.66 30.00 100


TENGGARA
KALIMANTAN 31.04 24.16 19.30 25.50 100

SULAWESI 24.50 20.16 30.70 24.64 100

MALUKU 22.20 16.70 30.55 30.55 100

Irian (PAPUA) 13.34 15.42 38.84 32.40 100

LUAR NEGRI 32.29 21.59 25.62 20.50 100

TOTAL 29.55 18.56 31.89 20.00 100


Persentase Migran Keluar Menurut Daerah Tujuan

Daerah Tujuan Tahun 2000 Tahun 2010 Pertum buhan


% % %
SUMATERA -0.54
1.53 1.28
JAWA 2.77
24.03 27.85
BALI 0
0.20 0.21
NUSA
TENGGARA 6.32 0.72 1.90
KALIMANTAN -2.17
19.90 14.10
SULAWESI 1.20
32.52 32.32
MALUKU 1.83
1.34 1.42
Irian (PAPUA) 2.57
14.35 16.31
LUAR NEGRI - 0 0
KESIMPULAN
1. Migrasi Masuk di Propinsi Sulawesi Selatan
memberikan sumbangan yang cukup tinggi (79
%) terhadap pertambahan penduduk pada
periode 2000-2010 .
2. Sebagian besar migran masuk di Sulawesi
Selatan memiliki kualitas SDM yang lebih baik
dilihat dari segi umur dan tingkat pendidikan
sehingga dapat berpotensi sebagai memberikan
sumbangan bagi pembangunan daerah
KESIMPULAN
3. Sebagian besar migran Masuk di Sulsel pada
periode 2000 - 2010 memili tinggal di wilayah
perkotaan.
4. Sekitar 56 persen migran masuk memiliki
kegiatan sebagai angkatan kerja yang sudah
terlibat dalam kegiatan ekonomi.
KESIMPULAN
5. Terdapat sekitar 50 persen dari migran masuk
di Sulsel bekerja pada sektor formal (32
persen bekerja sebagai buruh/karyawan).
6. Sebagian besar migran keluar dari Sulsel pada
periode 2000-2010 merupakan migran jarak
pendek (sekitar Sulawesi).

Anda mungkin juga menyukai