Anda di halaman 1dari 15

GANGGUAN SKIZOAFEKTIF

 Gangguan skizoafektif adalah kelainan


mental yang ditandai dengan adanya gejala
kombinasi antara gejala skizofrenia dan
gejala gangguan afektif.
 Gejala yang khas pada pasien skizofrenik berupa
waham, halusinasi, perubahan dalam berpikir,
perubahan dalam persepsi disertai dengan gejala
gangguan suasana perasaan baik itu manik maupun
depresif
 Gangguan Skizoafektif mempunyai gambaran baik
skizofrenia maupun gangguan afektif.
 Gangguan skizoafektif memiliki gejala khas
skizofrenia yang jelas dan pada saat bersamaan
juga memiliki gejala gangguan afektif yang
menonjol.
 Gangguan skizoafektif terbagi dua yaitu, tipe manik
dan tipe depresif.
 Prevalensi seumur hidup dari gangguan skizoafektif
adalah kurang dari 1 persen, kemungkinan dalam
rentang 0,5 sampai 0,8 persen.
 Prevalensi gangguan telah dilaporkan lebih rendah
pada laki-laki dibandingkan para wanita; khususnya
wanita yang menikah; usia onset untuk wanita adalah
lebih lanjut daripada usia untuk laki-laki seperti juga
pada skizofrenia.
 Laki-laki dengan gangguan skizoafektif kemungkinan
menunjukkan perilaku antisosial dan memiliki
pendataran atau ketidaksesuaian afek yang nyata.
 Pada gangguan Skizoafektif gejala klinis berupa
gangguan episodik gejala gangguan mood maupun
gejala skizofreniknya menonjol dalam episode
penyakit yang sama, baik secara simultan atau
secara bergantian dalam beberapa hari.
 Bila gejala skizofrenik dan manik menonjol pada
episode penyakit yang sama, gangguan disebut
gangguan skizoafektif tipe manik.
 Dan pada gangguan skizoafektif tipe depresif,
gejala depresif yang menonjol.
 Gejala yang khas pada pasien skizofrenik
berupa waham, halusinasi, perubahan dalam
berpikir, perubahan dalam persepsi disertai
dengan gejala gangguan suasana perasaan
baik itu manik maupun depresif
 Diagnosis gangguan skizoafektif hanya dibuat apabila
gejala-gejala definitif adanya skizofrenia dan gangguan
afektif sama-sama menonjol, atau dalam beberapa hari yang
satu sesudah yang lain, dalam satu episode penyakit yang
sama, dan bilamana, sebagai konsekuensi dari ini, episode
penyakit tidak memenuhi kriteria baik skizorenia maupun
episode manik atau depresif.
 Tidak dapat digunakan untuk pasien yang menampilkan
gejala skizofrenia dan gangguan afektif tetapi dalam episode
penyakit yang berbeda.
 Afek harus meningkat secara menonjol atau
ada peningkatan afek yang tidak begitu
menonjol dikombinasi dengan iritabilitas atau
kegelisahan yang memuncak
 Dalam episode yang sama harus jelas ada
sedikitnya satu atau lebih baik dua, gejala
skizofrenia yang khas.
 Kategori ini harus dipakai baik untuk episode
skizoaektif tipe depresif yang tunggal, dan untuk
gangguan berulang dimana sebagian besar
episode didominasi oleh skizoafektif tipe
depresif
 Afek depresif harus menonjol, disertai oleh
sedikitnya dua gejala khas, baik depresif
maupun kelainan perilaku terkait seperti
tercantum dalam uraian untuk episode depresif
 Dalam episode yang sama harus jelas ada
sedikitnya satu atau lebih baik dua, gejala
skizofrenia yang khas.
 Gangguan dengan gejala-gejala skizofrenia
berada secara bersama-sama dengan gejala-
gejala afektif bipolar campuran
 Kriteria Diagnostik Untuk Gangguan Skizoafektif
 A. Suatu periode penyakit yang tidak terputus selama mana, pada suatu waktu.
 Terdapat baik episode depresif berat, episode manik, atau suatu episode
campuran dengan
 gejala yang memenuhi kriteria A untuk skizofrenia.
 Catatan: Episode depresif berat harus termasuk kriteria A1: mood terdepresi.
 B. Selama periode penyakit yang sama, terdapat waham atau halusinasi selama
 sekurangnya 2 minggu tanpa adanya gejala mood yang menonjol.
 C. Gejala yang memenuhi kriteria untuk episode mood ditemukan untuk
sebagian
 bermakna dari lama total periode aktif dan residual dari penyakit.
 D. Gangguan bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya, obat
 yang disalahgunakan, suatu medikasi) atau suatu kondisi medis umum.
 Sebutkan tipe:
 Tipe bipolar: jika gangguan termasuk suatu episode manik atau campuran (atau
suatu manik
 suatu episode campuran dan episode depresif berat)
 Tipe depresif: jika gangguan hanya termasuk episode depresif berat.
 Sebagai suatu kelompok, pasien dengan gangguan
skizoafektif mempunyai prognosis di pertengahan
antara prognosis pasien dengan skizofrenia dan
prognosis pasien dengan gangguan mood.
 Sebagai suatu kelompok, pasien dengan gangguan
skizoafektif memiliki prognosis yang jauh lebih
buruk daripada pasien dengan gangguan depresif,
memiliki prognosis yang lebih buruk daripada
pasien dengan gangguan bipolar, dan memiliki
prognosis yang lebih baik daripada pasien dengan
skizofrenia.
 Antipsikotik
 Antidepresan atau moodstabilizer

Anda mungkin juga menyukai