GELOMBANG
GELOMBANG
Gelombang dan
Bunyi
GO !
PETA KONSEP
Usikan
Semester 1
Bunyi
Getaran
Bab 1 Gelombang
Sifat Bunyi
Efek Doppler
Arah dan Jenis Getaran Perilaku
Bab 2 Rambatan
Gelombang
Berjalan
Gelombang
Transversal Mekanik
Gelombang Gelombang
Longitudinal Elektromagnetik Berdiri
Bab 3
A. Pengertian Gelombang
Bab 1
B. Persamaan Gelombang
D. Gelombang Bunyi
Bab 3
Semester 1
Bab 1
Bab 2
Semester 1
Bab 1
Semester 1
Bab 1
Bab 1
• Penjalaran usikan
Gelombang elektromagnetik
medan listrik dan
medan magnetik
Contoh: gelombang radio, • Gelombang ini
Bab 2 dihasilkan oleh partikel-
cahaya gelombang mikro,
dan sinar Rontgen partikel bermuatan
listrik yang bergetar
• Tidak memerlukan
medium karena dapat
Bab 3 merambat melalui
ruang hampa
- Gelombang dan Bunyi -
4. Penggolongan Gelombang Berdasarkan Medium
Bab 3
Semester 1
Gelombang berjalan adalah gelombang yang
simpangannya tetap pada titik yang dilewatinya
Bab 1
Gelombang berdiri adalah gelombang yang
amplitudonya tidak tetap pada titik yang
dilewatinya. Gelombang ini terbentuk dari
Bab 2 interferensi (perpaduan) dua buah gelombang
datang dan pantul yang masing-masing memiliki
frekuensi dan amplitudo sama, tetapi fasenya
berlawanan.
Bab 3
Bab 3
Superposisi menghasilkan
gelombang yang makin
Semester 1 menguat, disebut interferensi
konstruktif atau interferensi
membangun
Bab 3
Bab 1
Bab 3 F
v
μ
Semester 1
Bab 2
Bab 3
2π
y ( x, t ) A sin( ωt kx), dengan k Fase gelombang, = wt kx
λ
Bab 1
Persamaan gelombang lain yang setara
y ( x, t ) A sin k (vt x)
Bab 2 t x
y ( x, t ) A sin 2 π
T λ
t x 0,8 9
B 2π 2π 2π (13,75) 27,5π
T λ 0,05 4
1. Ujung Terikat
lx
yI A sin ω t
Semester 1 v
lx
yII A sin ω t
v
yB = yI + yII
lx lx
yB A sin ω t A sin ω t
Bab 2 v v
x l t l x
yB 2 A sin ω cos ω t atau yB 2 A cos 2π sin 2π
Bab 3 v v T λ λ
Bab 1
Titik-titik dengan getaran beramplitudo nol
memiliki koordinat
λ
xmin n
Bab 2 2
Titik-titik semacam ini disebut titik simpul
Bab 3 n F
f
2l μ
t l x
yB 2 A sin 2π cos 2π
T λ λ
Bab 1
Titik-titk perut memliki koordinat
λ
xmaks n
Bab 2 2
λ
xmin n
Bab 3 4
P
I
S
Bab 1
Intensitas bunyi terendah yang masih dapat didengar manusia
kira-kira adalah 10–12 watt/m2 atau 10–16 watt/cm2 pada frekuensi
1.000 Hz. Intensitas sebesar ini dipakai sebagai I0 atau nilai
ambang intensitas bunyi.
Bab 2
I
B 10 log
I0
Bab 3
a. Pendengar Bergerak
Nisbah (perbandingan) frekuensi pendengar dan frekuensi
sumber bunyi ketika pendengar bergerak adalah
Semester 1
fp
vv p
f v
a. Zat Padat
Bab 1 Pada suatu batang yang berdiameter cukup kecil dibandingkan
dengan panjang gelombang bunyi, perapatan dan perenggangan
gelombang bunyi menyebabkan perubahan panjang geliat
(strain). Dalam hal ini, sebagai modulus kekenyalan adalah
Bab 2 modulus Young (Y) batang tersebut. Jadi, cepat rambat bunyi
pada batang itu ditentukan dengan persamaan
Y
v
ρ
Bab 3
dengan ρ rapat massa batang tersebut.
Jika dirambati oleh gelombang bunyi, gas atau zat alir akan
Semester 1 mengalami perubahan volume. Oleh karena itu, modulus
bongkahan B yang sesuai untuk rumus umum cepat rambat
bunyi ditentukan oleh tekanan (p) dan koefisien sesuai dengan
persamaan B = p
Bab 2
Untuk udara dalam keadaan STP (standard temperature and
pressure), ρ = 1,3 kg/m3, = 1,4, dan p = 1,0 × 105 Pa, cepat
rambat bunyi di udara adalah v = 330 m/s
Bab 3
Bab 2
Bab 1
Bab 2