Anda di halaman 1dari 21

TUGAS DASAR

TEKNIK MESIN

NAMA : DANIS AJI D


NO : 10
KELAS : X-M1
MENENTUKAN
PERKAKAS TANGAN
Perkakas tangan adalah alat untuk
menunjang pekerjaan yang berhubungan
dengan pemahatan, penandaan atau
pengerokan, diantaranya:
1. RADIUS
2. RAGUM
3. CAP
4. KIKIR
5. PALU
6. MATA BOR
7. PENGGORES
8. GERAJI TANGAN
9. MEJA DATAR
MENGGUNAKAN
PERKAKAS TANGAN
 Radius adalah gerakan lengkung berlawanan arah
jarum jam, Begitu pula hampir sama rumus dan
programnya.
 Ragum adalah alat yang digunakan utuk menjepit
benda kerja padawaktu pekerjaan mekanik, seperti
mengikir, memahat dll.
 Cap digunakan untuk menandai logam dan beberapa
bahan bukanlogam dengan nomor, huruf, angka
dan tanda-tanda lainnya.
Tipe Cap
 Cap Nomor
 Cap Huruf
 Cap tanda
• Kikir adalah alat perkakas tangan yang berguna
untuk pengikisan benda kerja. Dilihat dari bentuk
penampangnya, kikir mempunyai bermacam-
macam bentuk dan kegunaannya, antara lain:
a. Kikir halus, untuk pengikiran bidang rata
b. Kikir kasar, untuk pengikiran bidang yang
besar
• Palu merupakan alat pemukul yang terbuat dari baja
dengan kedua ujungnya dikeraskan. Pada bengkel
kerja bangku, palu yang sering dipakai adalah:
a. Palu konde (ball peen)
b. Palu pen searah (straight peen)
c. Palu pen melintang (cross peen)
• Mata bor atau bor spiral terdiri dari sudut tatal dan
sudut bebas yangbiasa terdapat pada alat-
alat potong.Badan bor tidak silindris benar, garis
tengah luarnya tirus, dari ujungsampai batas tangkai,
dengan kenaikan 0,05 mm setiap panjang 100mm.
• Besar Sudut Mata Bor tergantung pada bahan yang
akan dibor:
 Sudut puncak bor 118˚
digunakan untuk bahan baja lunak
 Sudut puncak bor 136˚
digunakan untuk bahan baja keras
 Sudut puncak bor 105˚
digunakan untuk bahan yang lunak
• Penggores
Fungsi penggores adalah untuk membuat garis,
khususnya penandaangaris pada permukaan logam
benda kerja.
• Gergaji Tangan
Gergaji digunakan untuk memotong benda kerja yang
selanjutnyauntuk dikerjakan kembali, Bagian-bagian
dari gergaji adalah:
 Bingkai/Sengkang
Terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku,
Sengkang yang dapat diatur digunakan untuk
bermacam-macam panjang dari daun gergaji.
 Pegangan yang baik dengan bentuk
sepertipemegang pistol.Daun gergaji dipasangpada
kedua pasak yangterdapat pada bingkai.
 Mur kupu-kupu berfungsi sebagai pengencang
daun gergaji.
• Meja datar digunakan sebagai landasan untuk
penggambaranbenda, meja datar adalah alat dengan
permukaan yang rata dankeras sangat baik untuk
penandaan yang teliti dan memeriksabenda kerja.
MENERAPKAN PENGGUNAAN
PERKAKAS BERTENAGA/OPERASI
DIGENGGAM
Alat Perkakas Bertenaga Yang dimaksud peralatan bertenaga
adalah peralàtan yang sumber tenaganya tidak dari manusia,
tetapi tenaga listrik atau tenaga pneumatis (gas). Jadi tenaga
listrik dan udara digunakan sebagai power (tenaga). Perkakas
tangan bertenaga diantara nya:
 Bor
 Gerinda
 Sikat Gerinda ( Steel Wire Brush ) Fungsi dari sikat gerinda
adalah untuk membersihkan bagian- bagian permukaan
logam dari adanya kotoran, seperti karat, kerak serta akibat
proses oksidasi pada permukaan logam. Sikat gerinda ini
juga berfungsi untuk mengelupas lapisan permukaan kulit
luar kayu, dengan tujuan untuk menghilangkan lapisan
tersebut.
 Ampelas Gerinda Ampelas gerinda ini memiliki dua jenis
yaitu Ampelas Gerinda Susun ( Flap Disc ) dan Ampelas
Gerinda Datar ( Fibre Disc ). Fungsi dari alat ini yaitu untuk
mengikis permukaan, baik pada permukaan logam maupun
pada permukaan kayu yang bertujuan untuk menghasikan
finishing permukaan yang rata dan halus.
 Mata Gerinda Asah Spons ( Grinding Wheel Sponge) Mata
gerinda asah spons memiliki fungsi yaitu, untuk
menghaluskan dan mengkilapkan permukaan pada batu
marmer/granit.
MENERAPKAN PENGGUNAAN
PERKAKAS BERTENAGA/OPERASI
DIGENGGAM
Alat Perkakas Bertenaga Yang dimaksud peralatan
bertenaga adalah peralàtan yang sumber tenaganya tidak
dari manusia, tetapi tenaga listrik atau tenaga pneumatis
(gas). Jadi tenaga listrik dan udara digunakan sebagai
power (tenaga). Perkakas tangan bertenaga diantara nya:
1. Bor
2. Gerinda
3. Sikat Gerinda ( Steel Wire Brush )
4. Ampelas Gerinda Ampelas gerinda ini memiliki dua
jenis yaitu Ampelas Gerinda Susun ( Flap Disc ) dan
Ampelas Gerinda Datar ( Fibre Disc ).
5. Mata Gerinda Asah Spons ( Grinding Wheel Sponge)
MENGOPERASIKAN PERKAKAS
BERTENAGA/OPERASI DIGENGGAM
1. Bor
Perlengkapan mesin bor
2. Gerinda
Jenis- jenis Mata gerinda
 Mata Gerinda Asah ( Grinding Wheel ) Mata batu gerinda atau
biasa disebut dengan Grinding Wheel ini berfungsi untuk
mengikis permukaan logam, baik pada besi, baja, maupun
stainless steel.
 Mata Gerinda Fleksibel ( Flexible Disc Mata batu gerinda ini
biasanya digunakan untuk mengikis permukaan logam khusus
pada area-area yang terbatas/sempit. Mata Gerinda Fleksibel ini
juga dapat digunakan untuk memotong logam, namun
kelemahannya yang dihasilkan dari fungsi ini yaitu area yang
terpotong akan lebih banyak atau lebar daripada dengan
menggunakan batu gerinda potong.
 Mata Batu Gerinda Potong ( Cutting Wheel ) Sesuai dengan
namanya, mata batu ini berfungsi untuk melakukan pemotongan
pada media logam, baik untuk besi mildsteel, baja, hingga
stainless steel, tentunya dengan menyesuaikan spesifikasi pada
produk tersebut.
3. Sikat Gerinda ( Steel Wire Brush ) Fungsi dari sikat gerinda adalah
untuk membersihkan bagian- bagian permukaan logam dari
adanya kotoran, seperti karat, kerak serta akibat proses oksidasi
pada permukaan logam. Sikat gerinda ini juga berfungsi untuk
mengelupas lapisan permukaan kulit luar kayu, dengan tujuan
untuk menghilangkan lapisan tersebut.
MENERAPKAN PROSEDUR
PENGOPERASIAN MESIN UMUM

1. Memasang benda kerja pada mesin sekrap


 Ragum mesin sekrap
 Pemasangan blok paralel
 Blok Paralel
 Posisi penempatan blok paralel
 Penggunaan paku
2. Memasang benda kerja pada mesin bor
 Pemasangn benda kerja pada mesin bor
3. Memasang benda kerja pada mesin bubut
 Pencekaman benda silindris panjang
 pencekaman benda kerja silindris pendek
 Pencekaman benda silindris berdiameter besar
 Penggunaan senter putar kepala lepas
 Pencekaman benda kerja bersegi
4. Memasang benda kerja pada mesin frais
 Pemasangan benda kerja pada ragum mesin
frais
 Pemakaian palu pada mesin frais
MENGOPERASIAN MESIN
UMUM
 Memasang benda kerja pada mesin sekrap
1. Ragum mesin sekrap merupakan salah satu alat
pencekam benda kerja. Ragum ini posisinya dapat
dirubah sesuai dengan sekala derajat yang terdapat
pada skala nonius.
2. Blok paralel, digunakan sebagai alas benda kerja yang
dicekam pada ragum agar permukaan benda kerja yang
disekrap sejajar dengan permukaan meja mesin.
3. Blok paralel, mempunyai ukuran yang presisi dan
ukuran yang bermacam-macam, sehingga dapat dipilih
sesuai dengan ketebalan alas yang diperlukan
4. Blok paralel harus disimpan seimbang diantara kedua
ujung benda kerja, sehingga benda kerja berada pada
posisi yang rata mengikuti permukaan blok paralel.
5. Untuk pencekaman benda kerja yang baik serta kuatnya
blok paralel menahan benda kerja, maka pada saat
pencekaman, pukulah benda kerja dengan palu plastik.
Apabila blok paralel sudah tidak bergeser maka
kencangkan pengikatan pada ragum.
 Memasang benda kerja pada mesin bor
1. Benda kerja dipasang pada ragum tangan.
Agar posisi benda kerja terhadap meja mesin lebih
sejajar, maka gunakan blok paralel sebagai alas
penjepitan benda kerja. Gunakan palu untuk
memukul benda kerja pada saat pengikatan.
 Memasang benda kerja pada mesin bubut
1. Untuk mencekam benda silindris panjang,
digunakan chuck rahang 3 dengan ketiga rahangnya pada
posisi normal.
2. Tepatkan posisi benda kerja, lalu kencangkan lubang
pengunci dengan kunci chuck
3. Untuk mencekam benda silindris yang relatif pendek
dengan diameter lebih besar, digunakan chuck rahang 3
dengan ketiga rahangnya pada posisi dibalik.
4. Posisi rahang yang dibalik, digunakan pula untuk
mencekam benda silindris berdiamater besar pada bagian
lubangnya.
5. Untuk benda yang lebih panjang, maka gunakan senter
putar kepala lepas sebagai penahan benda
6. Chuck 4 rahang, dipergunakan untuk mencekam benda
kerja segi empat atau segi tidak beraturan. Posisi
rahangnya dapat diatur sendiri-sendiri. Keempat
rahangnya dikencangkan setelah titik pusat bagian benda
yang akan dibubut telah sejajar dengan sumbu mesin.
 Memasang benda kerja pada mesin frais
1. Benda kerja yang berbentuk balok, dicekam pada ragum
mesin frais.
2. Blok paralel digunakan agar permukaan benda yang
difrais lebih sejajar dengan bidang di bawahnya
3. Untuk pencekaman benda yang lebih baik, digunakan palu
untuk memukul benda. Setelah balok paralel tidak
bergeser, kemudian ragum dikencangkan
MENERAPKAN PROSEDUR
PENGOPERASIAN MESIN GERINDA
ALAT POTONG

1. Pemahaman gambar kerja


2. Pencekaman benda kerja
3. Pemeriksaaan air pendingin
4. Pemeriksaan ketajaman roda gerinda
5. Pengaturan putaran
6. Penyetelan panjang langkah dan dalamnya
pemakanan
7. Pemeriksaan penggerindaan (jalan kosong)
8. Penggerindaan benda kerja - Pemeriksaan
hasil gerinda
MENGOPERASIKAN MESIN
GERINDA ALAT POTONG
1. HIDUPKAN LAMPU PENERANGAN.
2. PASTIKAN MESIN DAN BATU GERINDA DALAM
KEADAAN BAIK.
3. KACA PELINDUNG HARUS TERPASANG PADA MESIN
GERINDA.
4. SESUAIKAN JARAK ANTARA BATU GERINDA DAN
LANDASAN.
5. TEKAN TOMBOL “START” PADA MESIN.
6. TUNGGU SAMPAI PUTARAN MESIN BERJALAN
DENGAN NORMAL.
7. PAKAI ALAT PELINDUNG MUKA (FACE SHIELD)
SELAMA MELAKUKAN PEKERJAAN.
8. GUNAKAN VISE GRIP UNTUK MEMEGANG BENDA-
BENDA YANG KECIL.
9. TEKAN TOMBOL “STOP” SETELAH SELESAI
MELAKUKAN PEKERJAAN MENGGERINDA.
10. TUNGGU SAMPAI MESIN BENAR-BENAR BERHENTI
BERPUTAR.
11. LEPASKAN KABEL DARI MESIN KE OUTLET.
12. BERSIHKAN KOTORAN-KOTORAN YANG ADA PADA
MESIN GERINDA DAN SEKITARNYA.
13. SIMPAN ALAT-ALAT KESELAMATAN PADA TEMPATNYA.
MENERAPKAN PROSEDUR
PENGELASAN
1. Persiapan Sisi Las
Setelah pentuan proses pengelasan. Maka geometri
sambungan harus ditentukan dengan memperhatikan
tingkatan teknik dari bagian pembuatan, sifat kemampuan
dan pengerjaanya dan kemungkinan penghematan yang
akhirnya tertuju pada bentuk alur pada umumnya untuk
pengelasan pelat dengan tebal sampai dengan 6mm
digunakan alur persegi, untuk pelat dengan tebal 6mm
sampai 20mm digunakan alur V tunggal dan yang lebih
tebal dengan alur V ganda atau U tunggal atau ganda dan
lain sebagainya.
2. Posisi Pengelasan Dan Alat Pemegang
pengelasan yang terbaik ilihat dari sudut kualitas
sambungan dan efesiensi pengelasan adalah posisi datar.
3. Las Ikat Dan Perakitan
Bagian-bagian yang telah dipersiapkan kemudian distel
untuk dirakit
4. Pembersihan Alur
kotoran-kotoran sperti karat, terak, minyak dan gemuk,
debu, air dan lain sebagainya bila bercampur dengan
logam.
MELAKUKAN RUTINITAS
PROSES PENGELASAN
ODE UNIT:PIP. 0.3.3Mengacu ke / Referto:
M 5.4 / LOG.OO05.004.01
JUDUL UNIT :
Melakukan Rutinitas Las Oksigen-Asetilen (Las
Karbit)
DESKRIPSI UNIT:
Unit ini menggambarkan kegiatan melakukan pe
ngelasan las oksigen-asitelin yang
meliputi proses persiapan material, pengesetan
peralatanpengelasan dan barang-barang yang
digunakan hingga proses rutinitaspengelasan
sesuai dengan prosedur operasi standar
Bidang : Pabrikasi
Bobot Unit : 2
Unit Prasyarat : -
ELEMEN KOMPETENS KRITERIA UNJUK KERJA

Persyaratan pengelasan ditentuk


anberdasarkan spesifikasi
Menyiapkan material untuk peng pekerjaan pengelasan.
elasan Material dibersihkan dan disiapk
an denganmenggunakan perkaka
s dan teknik yang sesuaiberdasar
kan prosedur operasi standar.

Peralatan pengelasan termasuk t


Menghubungkan dan mengesetp abung danregulator
dihubungkan dan diset dengan
eralatan pengelasan aman danbenar berdasarkan
prosedur operasi standar.

Ujung-
ujung las, pengesetan dan baran
Menentukan peralatan las,penge g-
barang yang digunakan ditentuka
setan dan barang-barangyang n sesuai
digunakan
permintaan pekerjaan, prosedur
pengelasan,berdasarkan
prosedur operasi standar

Pengelasan dilakukan dengan am


an dan sesuaidengan prosedur.
Melakukan rutinitas pengelasan Mesin las dibersihkan sesuai
dengan proseduroperasi standar
MENJELASKAN TEKNIK PENGERJAAN
PEMBENTUKAN DAN FABRIKASI
LOGAM
Fabrikasi Logam adalah suatu proses produksi logam yang meliputi antara
lain rekayasa ( perancangan ), pemotongan, pembentukan,
penyambungan, perakitan atau pengerjaan akhir.
Bahan yang digunakan dalam proses fabrikasi logam antara lain :
1. Pelat Tipis ( Sheetmetal )
Pelat tipis biasanya tersedia dalam bentuk lembaran dan gulungan ( rol )
dengan ketebalan antara 0,25 sampai 3,0 mm dan lebar antara 150 mm
sampai 1500 mm.
2. Pelat Tebal
Pelat tebal tersedia dengan ketebalan antara 3,0 sampai 18,0 mm dengan
lebar yang bervariasi, yaitu antara 900 mm sampai 3000 mm.
3. Pelat Strip atau Pelat Batangan
Pelat strip tidak selebar pelat tipis atau tebal, tetapi tersedia dengan sudut
atau sisi yang siku dan ridius dengan lebar antara 10,0 mm sampai 30,0
mm seta tebal antara 3,0 sampai 12,0 mm
4. Besi Siku
Besi siku adalah baja profil yang di bentuk melalaui proses pengerollan .
5. Besi Beton
Besi beton dalam perdagangan dapat berupa kawat sampai dengan
batangan yang berdiameter besar
6. Pipa atau Baja Profil
Pipa atau baja profil dibuat melalui proses rol dan tarik untuk di bentuk
menjadi berpenampangan segi empat, segi panjang dan pipa bulat
dengan panjang yang beragam antara lain : 4 meter dan 6 meter.
MELAKUKAN TEKNIK PENGERJAAN
PEMBENTUKAN DAN FABRIKASI
LOGAM
1. Pemotongan ( Cutting )
Proses pemotongan adalah proses yang paling dasar untuk di
lakukan, baik pada awal proses atau akhir proses.
2. Penekukan adalah sebuah proses yang sering digunakan dalam
dunia proses fabrikasi agar sesuai dengan bentuk dari
rancangannya yang berkaitan dengan fungsi dan tujuan benda itu
dibuat.
3. Pelipatan ( Folding )
Sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi, mesin tekuk
telah berkembang sedemikian rupa, mulai dari yang di operasikan
secara manual sampai dengan yang di operasikan secara otomatis
4. PENGEROLLAN ( Rolling )
Pengerollan juga di kenal dalam proses fabrikasi, yaitu proses
pembentukan yang di berlakukan untuk material jenis pelat dengan
tujuan untuk mendapatkan bentuk yang diperlukan.
5. DEEP DRAWING
Deep drawing atau biasa disebut drawing adalah salah satu jenis
proses pembentukan logam, dimana bentuk umumnya berupa
silinder dan selalu mempunyai kedalaman tertentu
6. BLANKING
Adalah proses pemotongan bahan logam tanpa pembentukan
beram ( Chip ) tanpa menggunakan pemanasan atau pembakaran
( burning )
7. BLENDING
Blending adalah proses deformasi secara plastik dari logam
terhadap sumbu linier dengan hanya sedikit atau hampir tidak
mengalami perubahan - perubahan luas permukaan.
MENGEVALUASI TEKNIK
PENGECORAN LOGAM
• Evaluasi postur kerja dengan metode
OWAS, untuk setiap proses pengecoran
logam, diperoleh hasil bahwa proses
pembuatan pola untuk kegiatan
mencairkan logam dan kegiatan
pembuatan cetakan menunjukkan kode
OWAS 2221 kategori 3 dan 4241 kategori
3 yang berarti postur tersebut
berbahaya pada sistem skeletal otot,
postur mengakibatkan efek strain yang
signifikan, pada postur proses
pengecoran logam untuk kegiatan
pembakaran dan penuangan dengan kode
OWAS 1121 dan 2221 action kategori 2
yang berarti postur tersebut dilakukan
perbaikan.
MELAKUKAN TEKNIK
PENGECORAN LOGAM

Pengecoran (CASTING) adalah salah satu


teknik pembuatan produk dimana logam
dicairkan dalam tungku peleburan
kemudian di tuangkan kedalam rongga
cetakan yang serupa dengan bentuk asli
dari produk cor yang akan dibuat
Ada 4 faktor yang berpengaruh atau
merupakan ciri dari proses pengecoran,
yaitu :
1. Adanya aliran logam cair kedalam
rongga cetak
2. Terjadi perpindahan panas selama
pembekuan dan pendinginan dari logam
dalam cetakan
3. Pengaruh material cetakan
4. Pembekuan logam dari kondisi cair
Secara umum cetakan harus memiliki bagian-bagian utama
sebagai berikut :
• Cavity (rongga cetakan), merupakan ruangan tempat logam
cair yang dituangkan kedalam cetakan. Bentuk rongga ini sama
dengan benda kerja yang akan dicor. Rongga cetakan dibuat
dengan menggunakan pola.
• Core (inti), fungsinya adalah membuat rongga pada benda
coran. Inti dibuat terpisah dengan cetakan dan dirakit pada
saat cetakan akan digunakan. Bahan inti harus tahan menahan
temperatur cair logam paling kurang bahannya dari pasir.
• Gating sistem (sistem saluran masuk), merupakan saluran
masuk kerongga cetakan dari saluran turun. Gating sistem
suatu cetakan dapat lebih dari satu, tergantung dengan ukuran
rongga cetakan yang akan diisi oleh logam cair.
• Sprue (Saluran turun), merupakan saluran masuk dari luar
dengan posisi vertikal.Saluran ini juga dapat lebih dari satu,
tergantung kecepatan penuangan yang diinginkan.
• Pouring basin, merupakan lekukan pada cetakan yang fungsi
utamanya adalah untuk mengurangi kecepatan logam cair
masuk langsung dari ladle ke sprue.Kecepatan aliran logam
yang tinggi dapat terjadi erosi pada sprue dan terbawanya
kotoran-kotoran logam cair yang berasal dari tungku kerongga
cetakan.
• Raiser (penambah), merupakan cadangan logam cair yang
berguna dalam mengisi kembali rongga cetakan bila terjadi
penyusutan akibat solidifikasi.

Anda mungkin juga menyukai