2315100149 Kelompok 3 KIMIA FISIKA D Sel volta adalah sel elektrokimia yang dapat menghasilkan energi listrik yang disebabkan oleh terjadinya reaksi redoks yang spontan. Sel Volta sering disebut juga sebagai sel Galvani karena Volta dan Galvani adalah ahli yang menemukan fenomena sel elektrokimia. SEJARAH • Luigi Galvani (1737-1798), ahli fisiologi berkebangsaan Italia yang menyatakan adanya sifat listrik pada tulang hewan lewat percobaannya pada tulang katak. Sementara Alessandro Volta (1745- 1827), ahli fisika yang juga berkebangsaan Italia, melakukan percobaan yang sama dan menyatakan bahwa aliran listrik yang terjadi adalah karena kontak logam yang tidak sama. REDUKSI OKSIDASI
Dalam sel volta, oksidasi berarti dilepaskannya elektron oleh atom,
molekul, atau ion. Sedangkan reduksi berarti diperolehnya elektron oleh partikel-partikel ini. • contoh oksidasi dan reduksi spontan yang sederhana, perhatikan reaksi seng dengan tembaga berikut : Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn2+(aq) + Cu(s) Dalam persamaan reaksi diatas, dapat dilihat bahwa logam seng mengalami oksidasi membentuk ion seng (II). Reaksi ini disertai dengan pelepasan elektron: Zn(s) → Zn2+(aq) + e– Ion tembaga (II) membentuk logamnya dengan menerima elektron: Cu2+(aq) + 2e– → Cu(s) Jika reaksi dilangsungkan dengan cara di atas, elektron yang dilepaskan dari reaksi oksidasi langsung digunakan untuk reaksi reduksi pada permukaan logam seng. Elektron tidak berkesempatan untuk menghasilkan arus listrik yang dapat menghasilkan kerja. RANGKAIAN SEL VOLTA
Rangkaian Sel Volta:
Kedua larutan dihubungkan oleh jembatan garam yang berisi KCl. Elektron mengalir dari elektroda Zn (sebagai anoda) ke elektroda Cu (sebagai katoda) melalui kawat eksternal. Pada sel tersebut, elektroda Zn bertindak sebagai anoda dan elektroda Cu sebagai katoda. Pada sel elektrokimia, baik sel volta maupun sel elektrolisis, anoda adalah elektroda tempat terjadinya reaksi oksidasi dan katoda adalah tempat terjadinya reaksi reduksi.