Anda di halaman 1dari 15

TUBERKULOSIS

DALAM INDONESIA SEHAT & SPM


26 Agustus 2016
Pelayanan Kesehatan Orang terduga TB
RPP SPM
orang dengan terduga tuberkulosis

Pelayanan
kesehatan orang
dengan terduga
tuberkulosi
SPM dan Keluarga Sehat

1. Pelayanan kesehatan ibu hamil


1. Keluarga mengikuti KB
2. Pelayanan kesehatan ibu bersalin
2. Ibu bersalin difaskes
3. Pelayanan kesehatan bayi baru 3. Bayi mendapat imunisasi dasar
lahir lengkap
4. Pelayanan kesehatan balita 4. Bayi diberi ASI eksklusif selama 6
5. Pelayanan kesehatan pada usia bulan
pendidikan dasar 5. Pertumbuhan balita di pantau tiap
6. Pelayanan kesehatan pada usia • TB
bulan
• Hiperten
produktif si 6. Penderita TB Paru berobat sesuai
7. Pelayanan kesehatan pada usia • Kesehat standar
lanjut an Jiwa 7. Penderita hipertensi berobat
8. Pelayanan kesehatan penderita • IDL teratur
hipertensi 8. Gangguan jiwa berat di obati dan
9. Pelayanan kesehatan penderita tidak ditelantarkan
Diabetes Melitus 9. Tidak ada anggota keluarga yang
10.Pelayanan Kesehatan orang merokok
dengan gangguan jiwa berat 10.Keluarga memiliki atau memakai air
11.Pelayanan kesehatan orang bersih
terduga TB 11.Keluarga memiliki atau memakai
jamban sehat
12.Pelayanan kesehatan orang
12.Sekeluarga menjadi anggota JKN
dengan risiko terinfeksi HIV

6
Indikator TB dalam Indonesia Sehat
Pasien TB mendapatkan pengobatan standar (100%),
kegiatan meliputi:
1. Identifikasi terduga TB di antara anggota keluarga,
termasuk anak & ibu hamil.
2. Memfasilitasi/merujuk terduga TB / pasien TB untuk
mengakses pelayanan TB yang sesuai standar.
3. Pemberian informasi/KIE terkait pencegahan &
pengendalian infeksi TB kepada anggota keluarga, u/
mencegah penularan TB di dalam keluarga & masyarakat
4. Pemberian pengobatan sesuai tipe pasien, regimen &
lama
5. Pengawasan kepatuhan pengobatan TB melalui
Pengawas Menelan Obat (PMO)
INDIKATOR TB dalam SPM

Setiap orang terduga TB mendapatkan


pelayanan TB sesuai standar

Pelayanan orang terduga TB adalah pelayanan kesehatan


yang diberikan kepada orang yang memiliki gejala TB
dengan penegakan diagnosis TB melalui pemeriksaan
bakteriologis dan klinis serta dapat didukung dengan
pemeriksaan penunjang lainnya
Pelayanan kesehatan orang terduga TB
diberikan pada:
a. orang yang kontak erat dengan pasien TB,
b. kelompok berisiko (ODHA, pasien diabetes, pasien yang
memiliki penyakit paru selain TB, seperti bronkiektasis,
bronkitis kronis, asma, kanker paru, dan lain-lain),
c. populasi khusus (lapas, rutan, tempat kerja, pondok
pesantren, asrama dan institusi pendidikan) dan tempat
berisiko (tempat padat penduduk, pengungsian dan daerah
kumuh)

oleh tenaga kesehatan di FKTP (puskesmas dan jaringannya)


dan di FKTL baik pemerintah maupun swasta
Pelayanan yang diberikan sesuai Pedoman
Penanggulangan TB (1)
• Deteksi dini terduga TB dilakukan secara pasif intensif di
fasilitas pelayanan kesehatan (terintegrasi dengan jejaring/
kegiatan layanan TB seperti layanan TB-HIV, layanan TB-DM,
pendekatan praktis kesehatan paru, manajemen terpadu
balita sakit (MTBS), manjemen terpadu dewasa sakit (MTDS)
• Deteksi dini terduga TB juga dilakukan secara aktif dan masif
pada populasi khusus dan tempat berisiko yang dibantu oleh
kader, tokoh masyarakat, tokoh agama serta pemanfaatan
UKBM (upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat)
Pelayanan yang diberikan sesuai Pedoman
Penanggulangan TB (2)
• Deteksi dini terduga TB dilakukan dengan mengidentifikasi
terdapatnya gejala TB pada orang tersebut selanjutnya dilakukan
pemeriksaan dan penegakan diagnosis TB
• Penegakan diagnosis TB dilakukan secara bakteriologis dengan
mengumpulkan 2 contoh uji dahak sewaktu dan dahak pagi, dan
klinis serta dapat didukung dengan pemeriksaan penunjang lainnya
• Orang terduga TB yang didiagnosis TB harus diberikan pengobatan
sesuai standar menggunakan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) dengan
panduan OAT standar selama 6 bulan
• Dilakukan pemeriksaan pemantauan kemajuan pengobatan pada
akhir pengobatan intensif, bulan ke 5 dan akhir pengobatan
TB dalam SPM
• Kegiatan Promotif dan preventif pada orang dengan
terduga TB antara lain penemuan kasus secara aktif dan
sedini mungkin, pemberian KIE untuk pencegahan
penularan dengan penerapan etika batuk, pengendalian
faktor risiko dan pemberian obat pencegahan.
• Prinsip pelayanan TB adalah penemuan sedini mungkin
terduga TB, jika hasil terkonfirmasi positif ditatalaksana
sesuai standar, dan pemantauan pengobatan hingga
sembuh atau “TOSS TB” (Temukan, Obati sampai
sembuh).
Capaian Kinerja SPM TB

Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota


dalam memberikan pelayanan orang dengan terduga TB
dinilai dari persentase jumlah orang terduga TB yang
mendapatkan pelayanan TB sesuai standar di wilayah
kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
CARA PERHITUNGAN
Jumlah orang terduga TB
yang mendapatkan
pelayanan TB sesuai
standar di fasyankes
Persentase Orang
dalam kurun waktu satu
terduga TB
tahun
mendapatkan = x 100 %
pelayanan TB sesuai
standar Jumlah orang terduga TB
yang ada di wilayah kerja
pada kurun waktu satu
tahun yang sama

Perhitungan terduga TB : 6 x Target kasus TB tahun berjalan


NB : * angka 6 diperoleh dari trend perbandingan suspek TB
dan kasus TB tahun 1999 - 2015
Pembiayaan Dalam SPM TB
• Penyediaan Alat dan Bahan Deteksi dini TB (Reagen ZN,
Kaca Slide, Pot Dahak dan bahan lab habis pakai)
• Kegiatan penemuan terduga TB dan kasus TB secara aktif
(transport untuk kontak investigasi, kontak tracing,
pemantauan minum obat)
• Sosialisasi dan promosi TB (penyediaan media KIE TB,
kegiatan sosialisasi)
• Peningkatan kapasitas SDM TB
• Pencatatan dan pelaporan (penyediaan formulir, biaya
operasional pencatatan dan pelaporan)
• Monitoring dan Evaluasi (Bimtek, Pengiriman sediaan untuk
uji silang, Biaya uji Silang di Lab Rujukan Uji Silang,
penyediaan formulir monev/bimtek)

Anda mungkin juga menyukai