PENGERTIAN • Roda gigi merupakan suatu element mesin yang memiliki gigi-gigi yang saling bersinggungan dan berputar serta dapat mentransmisikan daya FUNGSI RODA GIGI 1. Sebagai Pengubah kecepatan putar Roda gigi mampu mengubah kecepatan putar suatu daya. Cara mengubah daya ini dengan mengubah atau memberi Ratio/Perbandingan roda gigi tertentu. Contohnya jika kita mempunyai motor elektrik dengan Rpm 1400 lalu kita pasang perbandingan roda gigi 1:2 maka kita bisa mengubah rpm tersebut dengan menaikan atau mengurangi rpm. 2. Mentransmisikan Daya Roda gigi mampu mentransfer atau menstranmisikan daya dengan gigi-gigi yang saling bersinggungan. Contohnya pada mesin bubut untuk menggerakan cekam maka dari motor ke poros digunakan roda gigi untuk mentransmisikan daya. 3. Mengubah Torsi Gaya yang bekerja pada lever dikalikan dengan jarak dari titik tengah adalah torsi. Dalam hal ini roda gigi dengan diameter kecil memiliki sebuah torsi yang lebih rendah sedangkan untuk roda gigi dengan diamter besar memiliki torsi yang besar. 4. Mengubah arah daya Roda gigi juga mampu mengubah arah daya yang mana pada hal ini kita bisa melihat contohnya yaitu sebuah pintu bendungan atau waduk yang menggunakan roda gigi. Daya yang diciptakan saat kita memutar handle adalah gerak putar biasa namun ada pasangan roda gigi yang satunya untuk mengubahnya menjadi gerakan naik dan turun. JENIS-JENIS RODA GIGI 1. Roda gigi lurus (Spur Gears) Roda gigi paling dasar dengan jalur gigi yang sejajar poros. Contohnya pada gear box pada mesin. 2. Roda gigi miring (Helical Gear) Mempunyai jalur gigi yang membentuk ulir pada silinder jarak bagi. Contohnya pada sistem transmisi persneling pada kendaraan beroda empat, roda gigi penggerak katup-katup pada mesin motor. 3. Roda gigi miring ganda (Double Helical Gear) Gaya aksial yang timbul pada gigi yang mempunyai alur berbentuk V tersebut, akan saling meniadakan. Contoh penggunaanya yaitu pada roda gigi reduksi turbin pada kapal dan generator, roda gigi penggerak rol pada steel mills. 4. Roda gigi dalam (Internal Gears) Dipakai jika diingini alat transmisi dengan ukuran kecil dengan perbandingan reduksi besar, karena pinyon terletak di dalam roda gigi. Contoh penerapannya antara lain pada lift. 5. Pinyon dan batang gigi (Rack and Pinion) Merupakan dasar profil pahat pembuat gigi. Contoh pemakaian gigi reck terdapat pada mesin bor tegak, mesin bubut, dll. 6. Roda gigi kerucut lurus (Straight Bevel Gear) Roda gigi yang paling mudah dibuat dan paling sering dipakai. Contoh penggunaannya pada grab winch, hand winch, kerekan. 7. Roda gigi kerucut spiral (Spiral Bevel Gear) Karena mempunyai perbandingan kontak yang lebih besar, dapat meneruskan tinggi dan beban besar. Contoh penggunaannya pada grab winch, hand winch, kerekan 8. Roda gigi mahkota (Crown Gear) Contoh penggunaannya pada grab winch, hand winch, kerekan. 9. Roda gigi miring silang (Cross Helical Gear) Contoh pemakaiannya seperti yang dipakai pada gearbox. 10. Roda gigi cacing silindris Mempunyai cacing berbentuk silinder dan lebih umum dipakai. Contoh pemakaiannya seperti yang dipakai pada roda gigi difrensial otomobil. 11. Roda gigi cacing globoid Mempunyai perbandingan kontak yang lebih besar, dipakai untuk beban yang lebih besar. Contoh pemakaiannya seperti yang dipakai pada roda gigi difrensial otomobil. 12. Roda gigi hipoid Mempunyai jalur gigi berbentuk spiral pada bidang kerucut yang sumbunya bersilang. Dan pemindahan gaya pada permukaan gigi berlangsung secara meluncur dan menggelinding. Contoh pemakaiannya seperti yang dipakai pada roda gigi difrensial otomobil. PENYEBAB KERUSAKAN Cacat pada proses pembuatan, misalnya : • Kesalahan profil involute gigi • Massa tak seimbang pada roda gigi • Kesalahan jarak pitch antar gigi • Ketakbulatan roda gigi Cacat pada proses pemasangan, misalnya : • Ketaksesumbuan antar poros roda gigi • Backlas yang terlalu kecil atau besar • Eksentrisitas antara roda gigi dan porosnya. Cacat pada proses pemakaian, misalnya : • Keausan • Pecah (spalling) • Patah gigi CACAT RODA GIGI Backlash Selip-balik (backlash) adalah kelonggaran (clearance) atau ruang-bebas (play) diantara dua roda-gigi yang saling berpasangan. Keausan pada Roda-Gigi Apabila pelumasan kurang baik atau faktor-faktor lain menyebabkan roda-gigi menjadi rusak, maka kita dapat memeriksa kerusakan tersebut dan menentukan penyebabnya. Keausan Normal (Normal Wear) Ketika roda-gigi -gigi beroperasi terjadi proses pemolesan gigi gear secara normal. Permukaan yang terpoles harus mencakup panjang gigi penuh dekat pangkal (atau dasar) sampai ujung gigi. Roda-gigi yang diproduksi dengan benar, dilumasi dengan baik, dan tidak menerima beban yang berlebihan atau pemasangannya kurang tepat akan menunjukkan kondisi ini setelah beberapa jam pengoperasian. Keausan Abrasif (Abrasive Wear) Luka-luka pada permukaan gigi disebabkan oleh partikel-partikel halus yang terbawa dalam bahan pelumas atau melekat pada permukaan gigi. Penyebabnya berasal dari partikel-partikel logam dari gigi gear, sisa-sisa abrasi dalam rumah roda-gigi, atau pasir dan kotoran dari proses pengecorannya. Goresan (Scratching) Goresan (scratching) sering kali ditemukan pada roda-gigi yang menahan beban berat pada kecepatan rendah. Hal ini disebabkan oleh partikel-partikel dari pecahan logam yang menggores roda-gigi lebih besar dari partikel-partikel abrasif. Pada umumnya, hal ini menunjukkan disain roda-gigi yang salah untuk beban tertentu Keausan Overload (Overload Wear) Apabila permukaan kontak menjadi aus tetapi halus, berarti roda-gigi menahan beban yang berlebihan (overload) dan logam dilepaskan oleh tekanan geser sehingga menyebabkan depresi terhadap panjang gigi. Penggunaan yang terus- menerus akan menyebabkan selip-balik dan peering berlebihan yang dapat membingungkan penyebab keausan yang sebenarnya. Rolling dan Peening Rolling adalah akibat dari kelebihan beban (overload) dan pergeseran (sliding) yang meninggalkan bidang kasar (burr) pada sisi gigi. Poros pendukung bearing yang terlalu kecil atau logam yang terlalu lunak menyebabkan aliran logam plastis karena tekanan geser. Peening adalah akibat dari selip-balik dan tekanan yang menyebabkan saling memukul diantara gigi-gigi dengan beban kejut. Dalam hal ini, bahan pelumas ditekan keluar dan logam merekat langsung pada metal. Rippling • Rippling adalah permukaan yang bergelombang atau “fish scales” (bersisik ikan) pada arah yang tegak lurus dengan arah gesekan. Hal ini disebabkan oleh permukaan yang menjadi plastis karena gesekan yang disebabkan oleh pelumasan yang kurang baik, beban berat atau getaran. • Takikan (scoring) disebabkan oleh kenaikan temperatur dan penipisan (thinning) atau peretakan (rupture) pada film bahan-pelumasan karena beban yang terlalu berat. Aksi gerak geser dan tekanan akan memanaskan roda-gigi dan memungkinkan perpindahan logam dari salah satu gigi ke permukaan lainnya. Karena proses ini terjadi terus- menerus, bongkahan logam melonggarkan dan mencukil gigi ke arah gerak geser. Dalam hal ini, peningkatan temperatur adalah rendah dan tidak setinggi keausan bakar (lebih rendah). Pitting Gigi gear seharusnya tidak menunjukkan adanya pitting. Very minute atau micro- pitting dapat terjadi mempercepat kondisi pitting yang sebenamya. Jenis kondisi ini kadang-kadang berkaitan dengan lapisan film oli yang tipis, kemungkinan karena temperatur oli yang tinggi. Spalling Spalling adalah kondisi keausan umum yang dimulai dengan keretakan permukaan yang halus dan akhirnya mengakibatkan flake atau chip yang besar pada permukaan gigi. Gigi yang proses pengerasannya salah seringkali mengalami kerusakan jenis ini karena sifat logam yang getas atau mudah retak (brittle). Spalling dapat terjadi pada satu atau dua gigi tetapi chip dapat menyebabkan kerusakan pada gigi lainnya. Korosi (Corrosion) Keausan korosif yang mengakibatkan erosi pada permukaan gigi disebabkan karena asam (acid). Asam terbentuk karena uap lembab yang bercampur dengan kotoran bahan pelumas dan udara yang terkontaminasi. Pada umumnya, permukaan mengalami pitting, sehingga menyebabkan permukaan menjadi tidak rata dan distribusi tekanan. Burning Burning (terbakar) biasanya disebabkan oleh kegagalan pelumasan atau kekurangan bahan pelumas. Selama terjadi tekanan tinggi dan gerak geser, gesekan menyebabkan pemanasan dengan cepat dan batas-batas temperatur logam berlebihan. Gigi gear yang terbakar akan menjadi sangat getas dan mudah pecah. Keausan Interferensi (Interference Wear) Jenis keausan ini dapat disebabkan oleh ketidak-lurusan pada pemasangan roda- gigi yang menempatkan kontak yang berat pada bidang yang kecil. Disamping itu, persentuhan dua gigi dengan gigi yang tidak dirancang untuk bekerja secara bersama-sama akan menyebabkan keausan interferensi. Lebih dari satu pola keausan dapat terjadi pada bagian dasar dan ujung gigi. Ridging Goresan-goresan (scratches) terdapat dekat salah satu ujung gigi, khususnya pada roda-gigi hypoid. Hal ini dapat disebabkan karena beban yang berlebihan dan kurangnya pelumasan, atau karena roda-gigi (gear) tidak mengalami proses perlakukan panas yang benar pada proses pembuatannya. Breakage Disebabkan oleh beban kejut yang besar atau manufaktur yang cacat. Untuk menentukan apakah breakage disebabkan oleh overload atau kelelahan, lakukan pemeriksaan pada bidang yang rusak secara teliti. • Keretakan (Cracking) • Keretakan (Cracking) cenderung disebabkan karena proses perlakuan panas yang tidak benar selama pembuatan.